Polusi Udara
Pembakaran sampah secara terbuka menimbulkan emisi gas
karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), nitrogen
monoksida (NO), gas sulfur dan partikel-partikel halus di udara
yang dapat menyebabkan penyakit pada pernafasan, penyakit
kulit, iritasi mata dan sebagainya.
Kontaminasi pada Air
Air hujan bersama dengan air hasil pembusukan dikenal
sebagai air lindi atau leachate, akan berkumpul maupun
mengalir ke parit-parit maupun sungai yang ada disekitarnya.
Akibatnya air sungai tercemar oleh air lindi, sehingga tidak
dapat dimanfaatkan, karena akan menimbulkan gatal-gatal
pada kulit
PENGARUH TERHADAP
KESEHATAN
Sumber Penyakit
Tempat penimbunan sampah, khususnya
yang masih basah merupakan tempat
hidup yang sangat baik bagi
perkembangan tikus, nyamuk, lalat,
insekta, dan mikrobia. Binatang-binatang
tersebut dapat menularkan atau
menyebabkan timbulnya penyakit untuk
masyarakat sekitar tempat
penampungansampah.
Nama Penyakit
Bawaan lalat
Dysentreri basillaris
D.Amoebica
Typhus abdominalis
Cholera
Ascariasis
Ancylostomiasis
Bawaan Tikus / Pinjal
Pest
Leptospirosis
Keracunan
Methana
Carbondioksida
Carbonmonoksida
Logam berat dan seterusnya
Penyebab Penyakit
Shigella shigae
Entamoeba histolytica
Salmonella typhi
Vibrio cholerae
A. lumbricoides
A. duodenale
Pateurella pestis
Leptospira icterohaemorrhagica
Streptobacillus moniliformis Rat bite fever
Longsoran Sampah
Timbunan sampah yang menggunung dan tidak
terkendali, salah satu contoh di Bandung Timur
pada tahun 2006, telah terjadi longsoran
tumpukan sampah yang sangat hebat.
Beberapa puluh rumah tertimbun sampah yang
Longsor, disamping beberapa orang tewas.
Dengan demikian, timbunan sampah yang tidak
terkendali mampu menimbulkan bencana alam.
Dampak
Positip
Sampah
Sampah
merupakan
barang
yang dianggap tidak
berharga dan dibuang oleh pemiliknya. Namun
demikian pengelolaan sampah yang benar mampu
menimbulkan dampak positip bagi masyarakat.
Dibuat pupuk atau kompos.
Dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah, proses
dekomposisi telah mampu mengubah sampah
menjadi humus, ini dilakukan pada jenis sampah
organik yang mudah terurai (degradable refuse)
antara lain daun-daunan oleh sebab itu perlu
dilakukan pemilahan terlebih dahulu.
PENGELOLAAN SAMPAH
Menurut Neolaka,(2008)
Sistem pengelolaan sampah yang telah
disepakati
pemerintah
dan
perusahaan
pengelola untuk melaksanakan pengelolaan
sampah tersebut harus didukung penuh oleh
rakyat yang memproduksi sampah. Apabila hal
seperti ini terjadi maka pengelolaan sampah
yang harmonis dan persoalan dapat
diselesaikan dengan baik.
b)
d). Pengangkutan
Kegiatan elemen ini terdiri dari dua langkah: 1). Pemindahan
alat angkut yang lebih kecil ke alat angkut yang lebih besar
dan 2). Tahap berikutnya, biasanya pada jarak yang jauh
ketempat pembuangan akhir. Pemindahan ini dilaksanakan
ditempat pemindahan (transfer station).
e). Pengolahan dan pemanfaatan kembali
Elemen ini termasuk penggunaan semua teknik alat-alat dan
fasilitas untuk mempertinggi efisiensi elemen-elemen
fungsional lain dan untuk mendapatkan material-material yang
masih berguna, pengubahan produk atau energi yang berasal
dari sampah.
f).
Pembuangan
Disposal adalah tumpuan akhir dari semua proses
pengelolaan sampah, apakah sampah dari tempattempat pemukiman, dari tempat-tempat umum dan
komersial, institusi, industri maupun sampah hasil
penyapuan jalan yang dikumpulkan dan diangkut
langsung ke tempat landfill. TPA sampah merupakan
salah satu unsur pokok di dalam pengelolaan sampah.
2. Aspek Kelembagaan
Pada beberapa kota umumnya pengelolaan
persampahan dilakukan oleh Dinas Kebersihan
Kota. Keterlibatan masyarakat maupun pihak
swasta dalam menangani persampahan pada
beberapa kota sudah dilakukan untuk
beberapa jenis kegiatan. Swasta umumnya
mengelola persampahan pada kawasan elit
dimana kemampuan membayar dari konsumen
sudah cukup tinggi.
yang
Pengolahan Sampah
Yang dimaksud dengan pengolahan sampah
adalah suatu upaya yang sering dilakukan
dalam sistem manajemen persampahan
dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan efisiensi operasional,
2. Mendaur ulang material atau bahanbahan yang
kurang bermanfaat untuk
ditingkatkan kembali manfaatnya,
3. Mendaur ulang material atau bahanbahan buangan untuk diubah menjadi
produk lain atau energi
Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah : cara atau proses
pengambilan sampah mulai dari tempat
pewadahan / penampungan sampah dari
sumber timbulan sampah sampai ke tempat
pengumpulan sementara / stasiun pemindah
atau sekaligus diangkut ke tempat
pembuangan akhir.
3 Sistim HCS
Transfer station
Pemilihan sistim pemindahan sampah yang digunakan
dalam kegiatan pengumpulan sampah tergantung
pada sistim pengangkutan yang digunakan atau dari
kendaraan kecil ke kendaraan lebih besar.
Klasifikasi Transfer Station :
1. Stasiun pemindah kecil kapasitas 100 ton/hari
2. Stasiun pemindah sedang kapasitas 100 500 ton/hari
3. Stasiun pemindah besar kapasitas > 500 ton/hari
Meningkatnya
Kurangnya
peraturan.
Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk
membuang sampah pada tempatnya dan
memelihara kebersihan.
Pembiayaan yang tidak memadai, mengingat
bahwa sampai saat ini kebanyakan sampah
dikelola oleh jawatan pemerintah.
Pengelolaan sampah di masa lalu dan saat ini
kurang memperhatikan faktor non-teknis seperti
partisipasi masyarakat dan penyuluhan tentang
hidup sehat dan bersih
MANAJEMEN PENGELOLAAN
SAMPAH TERPADU
2.
3.
4.
3. Sampah Biologis
sifatnya adalah : punya kemampuan untuk
menginfeksi mahluk hidup dan menghasilkan
bahan beracun.
Termasuk golongan ini adalah :
- jaringan tumor dan kanker
- kain pembalut
- obat-obatan kadaluarsa
2.
2.
dapat
2.
3.
BIO GAS
Bahan bakar yang berasal dari
bahan-bahan organik, kotoran
manusia, hewan, sisa-sisa pertanian
atau campuran melalui proses
permentasi
Metan (CH4)
Karbon dioksida (CO2)
Nitrogen (N2)
Karbon monoksida
Oksigen (O2)
Hidrogen sulfida (H2S)
2.
3.
4.
5.
Kompor gas
untuk 5 orang anggota keluarga dengan memasak 2x sehari dibutuhkan
ruang penangkap gas dengan volume 2 m.
Lampu petromax
membutuhkan 50 100 liter gas methan per jam dengan kekuatan
cahaya 10 40 fc
Lemari pendingin
kebutuhan gas methan untuk lemari pendingin ukuran 6 kubic feet
sekitar 150 liter per jam
Untuk mesin bakar
Hasil sampingan
dipergunakan kembali untuk pertanian karena mengandung unsur N, P
dan K.
2.
2n(CH CH2OH)
ethanol
+2n(CO2)+n(57000 kal)
LAPISAN
DAYA GUNA
GAS
GAS BIO
SCUM
PUPUK PENGISOLASI
CAIRAN
SUPER NATANT
AKTIF SECARA BIOLOGIK
PADAT DALAM ISIAN
YANG SUDAH DICERNA
(KELUARAN)
PUPUK
PADAT
PADAT ANORGANIK
TERMASUK PASIR
BAHAN KERING
MANUSIA
11
SAPI
18
BABI
11
AYAM / BURUNG
25
Contoh perhitungan:
Kebutuhan bahan baku untuk membuat Gas Bio dengan
cara pengisian Kontinyu dalam drum ukuran 200 liter.
1.
Jika perbandingan pengenceran = 1 : 1, maka dibutuhkan
190 liter kotoran dan 190 liter air, bila tersedia ember ukuran
22 liter, maka diperlukan kotoran sebanyak 8 ember.
2.
Jika perbandingan pengenceran = 1 : 2, maka dibutuhkan
120 liter kotoran dan 240 liter air, bila tersedia ember ukuran
22 liter, maka diperlukan kotoran sebanyak 5 6 ember dan
untuk pengisian selanjutnya dilakukan setelah terbentuk Gas
Bio yaitu :
PERLU DIKETAHUI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PENGISIAN KONTINYU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KOMPOS
a)
b)
c)
MATERI PRAKTEK
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis kontainer
Kuning, bertandaSANGAT
INFEKSIUS
Kuning
Kuning, bertanda BENDA
TAJAM
Cokelat
Limbah radioaktif
Hitam
3.
a. Kereta
Kereta adalah alat angkut yang umum digunakan dan
dalam merencanakan pengangkutan perlu
mempertimbangkan :
1. Penyebaran tempat penampungan sampah dengan cara
pada setiap ruangan yang ada di rumah sakit harus
mempunyai tempat sampah.
2. Jalur jalan dalam rumah sakit harus luas sehingga
memudahkan kereta masuk dan keluar untuk
mengangkut sampah.
3. Jenis dan jumlah sampah harus dipisahkan agar
memudahkan dalam melakakukan pengangkutan.
4. Jumlah tenaga dan sarana yang tersedia harus
seimbang agar pengangkutan sampah tidak menjadi
permasalahan.
b. Cerobong Sampah/Lift
Sarana cerobong sampah biasanya tersedia di gedung modern
bertingkat untuk efisiensi pengangkutan sampah dalam
gedung. Namun penggunaan cerobong sampah ini banyak
mengandung resiko, antara lain dapat menjadi tempat
perkembangbiakan kuman, bahaya kebakaran, pencemaran
udara, dan kesulitan lain, misalnya untuk pembersihannya dan
penyediaan sarana penanggulangan kebakaran. Karena itu bila
menggunakan sarana tersebut perlu ada perhatian khusus
antara lain dengan menggunakan kantong plastik yang kuat.
c. Perpipaan
Sarana perpipaan digunakan untuk sampah
yang berbentuk bubur yang dialirkan secara
gravitasi ataupun bertekanan. Walau beberapa
rumah sakit menggunakan perpipaan (chute)
untuk pengangkutan sampah internal, tetapi
pipa tidak disarankan karena alasan
keamanan, teknis dan hygienis terutama untuk
pengangkutan sampah benda-benda tajam,
jaringan tubuh, infeksius, citotoksik, dan
radioaktif.