Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

LIMBAH
IPA KELAS X
ISI
1. Pengertian Limbah
2. Jenis-Jenis Limbah
3. Limbah B3
4. Penanganan Limbah
Pengertian
Limbah merupakan zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari kegiatan
manusia. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan,
tanaman, atau sayuran. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah
hasil buangan tersebut melebihi ambang batas toleransi lingkungan. Apabila
konsentrasi dan kuantitas limbah melebihi ambang batas, keberadaannya dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penanganan limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis
dan karakteristik limbah. Karakteristik limbah secara umum menurut Nusa Idaman
Said (2011) adalah sebagai berikut.
1. Berukuran Mikro.
2. Penyebarannya Berdampak Banyak
3. Berdampak Jangka Panjang (Antargenerasi)
Jenis-Jenis
1. Berdasarkan Komponennya
Limbah berdasarkan komponen penyusunnya digolongkan menjadi limbah organik dan
limbah anorganik. Limbah organik berasal dari bagian organisme yang dapat terurai
secara alami oleh bakteri dan jamur. Oleh karena dapat terurai secara alami, maka disebut
juga limbah yang dapat terdegradasi. Limbah ini dihasilkan dari rumah tangga, seperti
sampah dapur, sayuran yang telah membusuk, daun-daunan, kotoran, dan kulit buah.
Limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan sumber energi alternatif
yang disebut biogas.
Limbah anorganik umumnya sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme pengurai atau
mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu,
limbah jenis ini disebut juga limbah yang tidak atau sangat lambat terdegradasi
(nondegradable waste). Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui atau pertambangan seperti minyak bumi, batu bara, garam anorganik, asam
anorganik, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan
industri tetapi bisa juga dari sampah rumah tangga seperti kaleng bekas, botol, plastik,
kaca, dan karet sintesis. Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali dengan cara
didaur ulang menjadi bahan yang bergua.
Jenis-Jenis
2. Berdasarkan Sifatnya

Limbah berdasarkan sifatnya digolongkan menjadi lima golongan besar, yaitu limbah
mudah meledak, limbah mudah terbakar, limbah reaktif, limbah beracun, dan limbah
korosif.
Limbah mudah meledak dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi serta
dapat merusak lingkungan. Bahan limbah yang mudah terbakar meng-hasilkan gesekan
atau percikan api jika berdekatan dengan api. Limbah reaktif bersifat mudah bereaksi
dengan oksigen atau peroksida yang tidak stabil pada suhu tinggi sehingga menyebabkan
kebakaran.
Limbah beracun atau limbah B3 mengandung racun berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Limbah ini mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam laut. Limbah korosif
dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat membuat logam berkarat.
Jenis-Jenis
3. Berdasarkan Sumbernya

Limbah berdasarkan sumbernya digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu limbah rumah
tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah konstruksi, dan limbah radioaktif.
Limbah rumah tangga (limbah domestik) dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga. Limbah ini
berupa sisa-sisa sayuran, kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun
tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
Limbah industri diasilkan dari kegiatan produksi pabrik. Limbah ini mengan-dung zat yang
berbahaya di antaranya asam anorganik dan senyawa organik. Zat-zat tersebut jika masuk ke
perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup
pengguna air tersebut.
Limbah pertanian dihasilkan dari kegiatan pertanian, contohnya sisa daun-daunan, ranting,
jerami, dan kayu.
Limbah konstruksi berupa material yang sudah tidak digunakan dari proses konstruksi,
perbaikan atau perubahan.
Limbah radioaktif berasal dari pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk
pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir
untuk keperluan industri dan rumah sakit. Bahan atau peralatan yang terkena radioaktif dapat
disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi
pengion.
Jenis-Jenis
4. Berdasarkan Wujudnya

Limbah berdasarkan wujudnya digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu limbah
padat, limbah cair, dan limbah gas.

Limbah padat berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat ber-pindah
kecuali ada yang memindahkannya. Bahan-bahan anorganik, seperti plastik,
alumunium, dan botol yang hanyut menjadi limbah padat di suatu perairan.
Air buangan rumah tangga mengandung 95%-99% air dan sisanya berupa limbah
organik. Setelah digunakan, air dibuang atau mengalir ke selokan. Limbah air selokan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air. Hal ini dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.Limbah rumah tangga seperti detergen
memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah
perkotaan. Sungai yang tercemar mengandung mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai sebagai
sumber kehidupan sehari-hari. Proses penguraian sampah dan detergen memerlukan
oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oksigen
perairan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, kehidupan biota air seperti ikan
terancam.
Jenis-Jenis
Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat lainnya menyebar ke lingkungan
yang luas. Limbah gas dapat berupa gas karbon dioksida, gas karbon monoksida,
CFC, oksida belerang, oksida nitrogen, dan hidrokarbon.
Limbah B3
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun
yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun lingkungan hidup atau membahayakan
kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan
beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli
bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk
limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang
apabila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3
Penanganan Limbah
Penanganan limbah dapat dibedakan berdasarkan wujud limbah
yang ditangani.
Limbah padat organik dapat ditangani untuk dijadikan makanan
ternak, kompos, maupun produk biogas.
Limbah padat anorganik dapat ditangani dengan proses daur
ulang, pembakaran, pengepresan, dan penghancuran.
Penanganan awal limbah cair dapat dilakukan dengan cara fisika,
kimia, dan biologi.
Penanganan limbah gas, debu, dan partikel yang keluar dari
cerobong atau stack dapat menggunakan filter udara.

Anda mungkin juga menyukai