Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan (sampah) yang berupa padatan, lumpur,
bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah padat merupakan bahan yang
sudah tidak berguna, namun limbah padat juga dapat menjadi barang yang berguna
dan memiliki nilai ekonomis apabila diolah atau di proses kembali dengan baik dan
benar. Namun sebagian masyarakat masih awam mengenai penngelolaan limbah
padat, sehingga dibiarkan begitu saja dan akhirnya membawa dampak buruk bagi
lingkungan hidup.

Limbah padat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :

1. Limbah padat mudah terbakar


Merupakan limbah yang mudah terbakar apabila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu
lama. Contohnya adalah daun-daun kering, plastik.
2. Limbah padat sukar terbakar
Limbah yang sukar terbakar dengan suhu api yang kecil, pembakaran
untuk limbah seperti ini harus memiliki suhu diatas 100 derajat celcius.
Contohnya kaca, dan kaleng, logam.
3. Limbah padat mudah membusuk
Adalah limbah yag susunannya terdiri dari bahan organic, sehingga
mudah membusuk. Contohnya : sisa-sisa makanan
4. Limbah berupa debu
Adalah limbah yang susunannya terdiri dari bahan organic dan
anorganik. Fisiknya berupa partikel-partikel ringan yang mudah
berterbangan. Contohnya : serbuk kayu, abu sekam.
5. Lumpur
Lumpur merupakan limbah padat dari proses pengolahan limbah cair.
Lumpur ini kaya akan nutrisi dan mikroorganisme sehingga dapat
dikembalikan ke tanah setelah dicampur dengan kompos.
6. Limbah yang dapat di daur ulang
Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan bahan bekas menjadi
bahan baru yang dapat digunakan kembali. Tujuannya yaitu mengurangi
limbah padat, serta mengurangi penggunaan bahan baku yang baru.
Contohnya yaitu sampah kaca, logam, kertas, dll.
7. Limbah radio aktif
Jenis limbah adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi
radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang
diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas
Tenaga Nuklir.
8. Limbah yang menimbulkan penyakit
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit,
seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia
yang terkena infeksi.
9. Bongkaran bangunan
Adalah limbah padat yang dihasilkan dari konstruksi, contohnya : sisa
semen, kayu, puing-puing.

Selain itu, limbah padat juga dikategorikan berdasarkan sumbernya, biologis,


ekonomi, dan ekologisnya.

a. Berdasarkan sumbernya
a) Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari rumah
tangga seperti plastik, kertas, sisa makanan dll.
b) Limbah komersial adalah limbah yang dihasilkan dari
perkantoran, restoran, pertokoan, institusi, dll. Misalnya, kertas,
plastik, dll.
c) Limbah pertanian berasal dari daerah perkebunan, hutan,
pertanian, perternakan, dll.
d) Limbah pertambangan dan industri, yang pada umumnya
dihasilkan dari kegiatan industri pengolahan dan manufakturing.
e) Limbah rumah sakit, merupakan limbah yang dihasilkan dari
lembaga- lembaga kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas,
klinik, dll.
b. Berdasarkan biologisnya
a) biodegradable waste, yaitu limbah padat yang mudah di
degradasi baik secara alami ataupun dengan perlakuan.
Kandungan yang terbanyak dari limbah jenis ini adalah bahan-
bahan organik seperti karbohidrat, protein, lemak dll. Contoh
limbah jenis ini adalah seresah daun, limbah binatang dan
manusia, kertas, sisa makanan, dll.
b) Non-biodegradable waste, yaitu limbah yang tidak dapat
didegradasi secara alami dan mengandung bahan kimia organik
ataupun non organik. Limbah jenis ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan lingkungan karena tidak dapat diuraikan
meskipun dalam jangka waktu panjang. Sebagai contoh adalah
limbah plastik, baterai, kaca, dll.
c. Berdasarkan ekonomi
a) Limbah yang dapat didaur ulang (recyclable waste).
Merupakan memiliki nilai jual (nilai ekonomi) tinggi karena
memiliki potensi untuk dapat didaur ulang menjadi prosuk baru.
Contohnya adalah limbah logam, kertas, plastik, kaca, kayu, dll.
Limbah biodegradable juga memiliki potensi untuk didaur ulang
sebagai kompos.
b) Limbah yang tidak dapat didaur ulang (non-recyclable waste)
Merupakan limbah yang dapat menyebabkan dampak buruk
pada kesehatan manusia dan lingkungan apabila didaur ulang.
Misalnya adalah limbah rumah sakit, limbah bahan kimia, dan
limbah yang mengandung bahan radioaktif berbahaya.
d. Berdasarkan ekologisnya
a) Limbah berbahaya (hazardous waste)
Yaitu limbah yang mengandung bahan kimia beracun, bahan
radioaktif, dan atau bahan yang berpotensi menyebabkan
gangguan (infeksi) kesehatan pada manusia dan kerusakan
lingkungan. Oleh karena itu, limbah padat jenis ini memerlukan
penanganan yang khusus dan pembuangan yang aman.
b) Limbah tidak berbahaya
Yaitu limbah yang tidak mengandung kimia beracun, bahan
radio aktif ataupun potensi infeksi.

2.2 Dampak Pencemaran Limbah Padat

Limbah pasti akan memberikan dampak negative apabila tidak diolah dengan
baik dan benar. Limbah yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan
pencemaran yang membawa dampak buruk, berikut dampak negatifnya :

1. Dampak terhadap kesehatan


Pencemaran limbah padat akan menimbulkan penyakit, diantaranya adalah :
a. Penyakit diare dan tikus
b. Penyakit kulit, seperti kudis dan kurap

serta terganggunya kesehatan masyarakat yang hidup disekitar limbah tersebut.

2. Dampak terhadap lingkungan


Kandungan yang terdapat pada limbah padat akan mencemari lingkungan,
berikut contoh pencemaran limbah padat terhadap aspek lingkungan :
a. Menimbulkan penurunan kualitas udara, karena limbah padat
yang ditumpuk akan terjadi reaksi kimia seperti gas H 2S, NH3
dan metana yang dapat berakibat buruk untuk kesehatan manusia
apabila jumlahnya melebihi ambang batas.
b. Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung
dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka
akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun
berubah.
c. Kerusakan permukaan tanah.

2.3 Pengolahan Limbah Padat

Treatment untuk limbah padat cenderung lebih mudah dibandingkan dengan


limbah cair dan limbah gas. Pengolahan limbah padat ada 2 macam, yaitu melalui
proses dan secara langsung dibuang ke TPA. Namun limbah yang dapat dibuang
langsung ke TPA adalah limbah padat yang sifatnya tidak membahayakan
lingkungan, dan dapat terurai dengan sedirinya. Sedangkan limbah padat yang tidak
dapat terurai dengan sendirinya dan membahayakan harus di olah terlebih dahulu
sebelum dibuang. Pengelolaan limbah padat ada yang outputnya bernilai ekonomis
dan ada yang bersifat recycle. Berikut beberapa proses pengolahan limbah padat :

1. Pemisahan
Penanganan awal yang paling umum adalah pemisahan limbah
berdasarkan jenis dan ukurannya. Selanjutnya limbah diolah dengan
system pengecilan ukuran. Beberapa alat yang digunakan diantaranya :
a. Shredding, kegunaannya untuk mengecilkan ukuran sampah dan
membuat sampah menjadi lebih seragam, tetapi juga melibatkan
proses pencampuran sampah. Contoh mesin shredder adalah
flail-mill, hammer mill.
b. Ayakan trammel, bekerja berdasarkan perbedaan ukuran
partikel.
c. Pemisah magnetis, prinsip kerja alat ini adalah sifat magnetic
suatu bahan terhadap medan magnet. Sehingga limbah yang
bersifat magnetis akan tertahan.
d. Air classifier, prinsip kerjanya yaitu membedakan sampah
berdasarkan densitas bahannya.
e. Baling, alat ini dapat mengurangi volume sampah dengan cara
memperkecil rongga-rongga tumpukan sampah melalui
pengepresan hingga kerapatan dan dimensi
2. Pengomposan
Pengomposan adalah proses dimana bahan rganik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organic sebagai sumber energy. Limbah padat
yang biasa diolah secara pengomposan adalah limbah padat yang
mengandung bahan oganik atau limbah padat yang mudah membusuk.
3. Pembakaran
Limbah padat yang di proses dengan pembakaran adalah yang
mengandung organic. Sehingga proses tersebut dinamakan insenerasi.
Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa
hasil pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan harus
dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer. Panas yang
dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik.
4. Lahan urug (landfill)
Lahan urug (landfill) adalah sebuah ruang terbuka dimana limbah
(sampah) dimasukkan ke dalam lubang, dipadatkan (compacted), dan
ditutup dengan tanah. Cara ini telah dilakukan oleh manusia sejak
berabad-abad lalu, yang kini telah diatur dalam perundang-undangan
terutama berkaitan dengan lokasi, desain dan pengoperasiannya.
Penggunaan lahan urug memberikan banyak manfaat antara lain:
1). Mengurangi jumlah tikus, lalat
2). Mengurangi bahaya kebakaran
3). Mengurangi bau dan mengurangi bahaya pencemaran air
permukaan dan air tanah.

Anda mungkin juga menyukai