1. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya bermula dari daerah pantai timur Sumatra telah menjadi jalur
perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang dari India dari sekitar awal tahun
masehi. Sehingga mulai bermunculan pusat-pusat perdagangan pula di sekitar sana.
Lambat laun, pusat-pusat perdagangan tersebut berkembang menjadi kerajaan-kerajaan
kecil di sekitar abad ke-7 masehi.
Beberapa kerajaan kecil tersebut antara lain: Tulangbawang, Melayu, dan Sriwijaya.
Di antara ketiga Kerajaan tersebut yang berhasil berkembang hingga masa kejayaannya
adalah Sriwijaya. Meskipun, Melayu juga sempat berkembang pesat di Jambi, namun
berhasil ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Sejarah Berdirinya
Nama Malayu pertama kali tercatat dalam sejarah Dinasti T’ang (618-906) yang
menyebutkan bahwa pada tahun 644 seorang utusan dari Mo-lo-yu, lafal cina dari kata
Malayu datang untuk memberikan upeti. I-tsing menyebut pada tahun 692 Kerajaan
Malayu menjadi bagian dari Sriwijaya
Menurut Prasasti Tanjore Mulai Abad XI nama Malayu tidak berada dibawah
Sriwijaya lagi. Menurut Penyerangan Chola dimana pada prasasti ini nama Sriwijaya dan
Malayu dipisah.
Kehidupan Politik
1. Kerajaan Malayu Tua sekitar tahun 671 ditaklukkan Sriwijaya
2. Pada abad XI ketika nama Malayu muncul menjadi Malayapura, diketahui kerajaan
ini dipimpin oleh raja Suryanarayana bergelar Sri maharaja
3. Pada tahun 1347 Adityawarman menyatakan diri sebagai Raja melayu melalui
Prasasti Amoghapasa
Pemerintahan Adityawarman
1. Prasasti Amoghapasa disebutkan adanya pembantu dekat Adityawarman bernama
Dewa Tuhan Prapatih
2. Prasasti Kubu Rajo I menyebut Adityawarman sebagai raja tanah kanaka (emas),
menyebut Adwayarman sebagai ayah Adityawarman
3. Prasasti Suroaso II menyebut Ananggawarman sebagai anak Adityawarman
4. Prasasti Lubuk layang menyebut anak Adityawarman yaitu Bijayendrawarman
5. Prasasti Rambatan menyebut Adityawarman menyediakan sebuah tempat pemujaan
6. Memiliki penasihat bernama acaryya Dharmmaseka
Akhir Sejarah
Selanjutnya Slamet Mulyana yang telah mengidentifikasi Minanga Tamwan sebagai
ibu kota Kerajaan Malayu berpendapat bahwa, prasasti Kedukan Bukit merupakan
piagam penaklukan Malayu oleh Sriwijaya. Naskah prasasti tersebut menunjukkan
bahwa dengan kekuatan 20.000 prajurit, Dapunta Hyang berhasil menguasai Minanga
Tamwan, dan meninggalkan kota itu dalam suka cita.
Jadi menurutnya, penaklukan Malayu oleh Sriwijaya terjadi pada tahun 683. Pendapat
ini sesuai dengan catatan I Tsing bahwa, pada saat berangkat menuju India tahun 671,
Mo-lo-yeu masih menjadi kerajaan merdeka, sedangkan ketika kembali tahun 685, negeri
itu telah dikuasai oleh Sriwijaya.
3. Kerajaan Panai
Nama dan Lokasi
Nama kerajaan Panai muncul pertama kali dalam sejarah setelah negeri ini
disebut dalam prasasti Tanjore. Prasasti tanjore memberikan deskripsi kerajaan Panai
dialiri sungai-sungai. Nama Panai juga disebut dalam Nagarakertagama pupuh XIII bait
1 (Disebut Pane). Nama panai juga berasal dari sejarah Cina abad V dan VI tetapi tidak
langsung. Hu Yun-ts’iao mengidentifikasikan P’o-li sebagai Panai yang berada diwilayah
padang lawas.
Lokasi Kerajaan Panai
Prasasti Tanjore
Diperkirakan kabupaten tapanuli Selatan karena banyak dilalui sungai seperti yang
dicirikan.
Kitab Negarakertagama
Nama Panai diampit oleh Rokan dan Kampe serta Haru. Jadi posisi Panai berada di
Utara Rokan dan diselatan atau tenggara dari Kampe atau Haru.
Sumber-sumber
Prasasti Gunung Tua (1024 M)
Prasasti Joreng Balagah (1179 M)
Prasasti Porlak Dolok (1213 M)
Prasasti Sitopayan (1235 M)
Prasasti Aek Sengkilon (Abad XIV)
Prasasti Tandihet (Abad XIII)
Sejarah Berdirinya
Nama kerajaan Panai muncul pertama kali dalam sejarah setelah negeri ini disebut
dalam prasasti Tanjore. Prasasti tanjore memberikan deskripsi kerajaan Panai dialiri sungai-
sungai Nama Panai juga disebut dalam Nagarakertagama pupuh XIII bait 1 (Disebut Pane)
Nama panai juga berasal dari sejarah Cina abad V dan VI tetapi tidak langsung. Hu Yun-
ts’iao mengidentifikasikan P’o-li sebagai Panai yang berada diwilayah padang lawas.
Kehidupan Politik
1. Kerajaan Malayu Tua sekitar tahun 671 ditaklukkan Sriwijaya
2. Pada abad XI ketika nama Malayu muncul menjadi Malayapura, diketahui kerajaan
ini dipimpin oleh raja Suryanarayana bergelar Sri maharaja
3. Pada tahun 1347 Adityawarman menyatakan diri sebagai Raja melayu melalui
Prasasti Amoghapasa
Akhir Sejarah
Karena Nama Panai tidak ada dalam daftar sejarah Cina, dapat disimpulkan bahwa
Panai sejak abad XI telah lumpuh dan Menjadi bagian dari kekuasaan Malayu yang pada
abad XI berpusat di Jambi