&
KALINGGA
KELOMPOK 4:
1. Fayruzza Alfath W (13)
2. Fayza Adi Azalyahita (14)
3. Gusti Faiz Amrullah (15)
4. Harindra Arsandho T (16)
KERAJAAN SRIWIJAYA
Situs Karanganyar
Pendapat Pierre-Yves Manguin (1993).
foto udara tahun 1984 menunjukkan situs
Karanganyar menampilkan bentuk
bangunan air, yang dipastikan situs ini
adalah buatan manusia.
Candi Muara Takus
Pendapat Moens.
Berdasarkan petunjuk arah perjalanan dalam catatan I Tsing,
berita pembangunan Candi Bungsu, bagian dari candi muara
takus, persembahan oleh raja Sriwijaya tahun 1003 kepada
kaisar Tiongkok.
Muaro Jambi tepi Sungai Batang Hari
Berdasarkan penelitian arkeologi Universitas Indonesia
(2013), menemukan beberapa situs keagamaan dan tempat
tinggal di sepanjang Sungai Batang Hari.
Situs Muaro Jambi bercorak Buddha Mahayana-Wajrayana,
menunjukkan bahwa situs tersebut adalah pusat
pembelajaran Buddhis.
KEHIDUPAN POLITIK
Dapunta Hyang Sri Jayanasa (Pertama)
Pendiri kerajaan Sriwijaya.
Diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit (683 M).
Berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi
Sejak awal telah mencita-citakan agar Kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan Maritim.
Bala Putra Dewa (Terbesar)
Raja kerajaan Syailendra yang mengalami kekalahan melawan Dinasti Sanjaya, dan lari ke Sriwijaya
disambut Raja Dharma Setru.
Meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat Sriwijaya.
Menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang berada di luar wilayah Indonesia.
Menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara
KEHIDUPAN EKONOMI
Kerajaan Sriwijaya kerajaan maritim
Menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional
Dilalui pelayaran dan perdagangan dari Asia Barat ke Asia Timur.
Penghasilan terutama diperoleh dari komoditas ekspor dan bea cukai bagi
kapal¬kapal yang singgah.
Komoditas ekspor Sriwijaya antara lain kapur barus, cendana, gading gajah,
buah-buahan, kapas, cula badak, dan wangi-wangian.
KEHIDUPAN BUDAYA
Sriwijaya menjadi pusat pengajaran ajaran Buddha di Asia Tenggara.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak ditemukan di daerah Palembang,
Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand.
Prasasti dan situs yang ditemukan di sekitar Palembang, yaitu Prasasti Boom Baru (abad ke7 M),
Prasasti Kedukan Bukit (682 M), Prasasti Talangtuo (684 M), Prasasti Telaga Batu ( abad ke-7 M),
Situs Candi Angsoka, Situs Kolam Pinishi, dan Situs Tanjung Raw
Peninggalan sejarah yang ditemukan di Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu, yaitu Candi
Kotamahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Gumpung, Candi Tinggi,
Candi Kembar batu, Candi Astono dan Kolam Telagorajo, Situs Muarojambi.
Di Lampung, ditemukan Prasasti Palas Pasemah dan Prasasti Bungkuk (Jabung). Di Riau,
ditemukan Candi Muara Takus yang berbentuk stupa Budha
FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN
Cerita Parahyangan
Berisi tentang Ratu Sima dan tentang Kerajaan Sriwijaya
yang menaklukkan kerajaan ini pada tahun 752.
Dinasti Tang
Beberapa komoditi yang ditawarkan oleh kerajaan Holing,
atau Kalingga adalah kulit penyu, emas, perak, cula badak,
dan gading gajah, yang sangat disukai oleh kaisar dinasti
Tang.
Prasasti Sojomerto
Ditemukan di daerah Batang, Jawa Tengah.
Kisah-kisah agama Hindu-Siwa.
Prasasti Tukmas.
Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, Magelang,
Jawa Tengah.
Menggunakan huruf Pallawa,
Keberadaan mata air jernih di Kalingga yang digambarkan
sama seperti sungai Gangga di India.
Ukiran berbentuk trisula, kendi, kapak, cakra, dan bunga
teratai lambang hubungan manusia dengan para dewa.
Candi Angin dan Candi Bubrah
Ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara.
“Keling” dianggap berasal dari kata Kalingga
LETAK GEOGRAFIS
DUGAAN LETAK PUSAT KALINGGA
Jepara
Adanya kabupaten Keling di pantai utara Jepara
Pekalongan
Saat awal dibangunnya kerajaan ini adalah sebuah pelabuhan kuno.
Menurut Dinasti Tang dari China
Kalinga/Holing berbatasan dengan Bali di sebelah timur, Sumatera di sebelah barat,
laut di sebelah selatan, dan Kamboja di sebelah utara.
Pendapat J.L.Moens
Dekat dengan dunia pelayaran dan perdagangan selat malaka. Diperkuat dengan
penemuan sebuah kota kecil di semenanjung malaya yang bernama keling.
KEHIDUPAN POLITIK
Prabu Wasumurti (Pertama)
Berkuasa selama 11 tahun. Memiliki 2 orang anak yaitu: Prabhu Wasugeni, dan Dewi
Wasundari (menikah dengan Kirathasinga).
Memerintah antara tahun 561-628 M.
Takhta dilanjutkan oleh Prabhu Wasugeni.
Ratu Shima (Terbesar dan Terakhir)
Memerintah sejak tahun 674M-732M.
Maharani/raja perempuan pertama di Kerajaan Kalingga.
Menjalankan pemerintahan dengan tegas, keras, adil, dan bijaksana. Dia
Melarang rakyatnya untuk menyentuh dan mengambil barang bukan milik mereka yang ada
di jalan. Jika mengambilnya maka tangan dari orang itu akan dipotong bahkan bisa sampai
dihukum mati meskipun itu adalah keluarganya sendiri.
Hukum dan pemerintahan berjalan beriringan.
KEHIDUPAN SOSIAL
Masyarakat Kerajaan Kalingga hidup dengan teratur, tertib dan tentram.
Tidak adanya perbedaan kasta (rakyat biasa dan keluarga kerajaan).
KEHIDUPAN EKONOMI
Perekonomian bergerak di bidang perdagangan dan pertanian.
Hasil pertanian berupa beras dan minuman dari tumbuhan ( bunga kelapa
dan bunga aren ).
Penghasil kulit penyu, emas, perak, cula badak dan gading gajah.
KEHIDUPAN BUDAYA
Mayoritas agama Budha
Pengaruh budaya India yang besar.
FAKTOR PENDORONG
PERKEMBANGAN
Keberhasilan Kerajaan Sriwijaya menguasai perairan yang strategis.
Semakin pesatnya perkembangan perdagangan yang dilakukan India dan Cina
melalui Selat Malaka membuat posisi Sriwijaya semakin penting
Keruntuhan Kerajaan Fu-Nan sehingga kerajaan Fu-Nan di Asia Tenggara
digantikan oleh Sriwijaya. Prasasti Telaga Batu, berisi tentang kutukan.
FAKTOR KERUNTUHAN
Serangan Kerajaan Sriwijaya (742-755 M)
Wafatnya Ratu Shima (732 M)
TERIMA
KASIH