Anda di halaman 1dari 23

Apakah Sampah itu......? Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Jenis-jenis sampah
Berdasarkan sumbernya 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sampah alam Sampah manusia Sampah konsumsi Sampah nuklir Sampah industri Sampah pertambangan

Berdasarkan sifatnya 1. Sampah organik - dapat diurai (degradable) 2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) 1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos; 2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton; Berdasarkan bentuknya Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi: 1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain. Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. Sampah manusia Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasilhasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang

higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Sampah Konsumsi Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

@@@@@@@@@@@

1. Pengertian Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

2. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan Sampah Anorganik. Sampah Organik merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah Anorganik merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain. Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah anorganik. Berdasarkan Data Statistik Lingkungan Hidup Tahun 1992 Rata-rata komposisi sampah di beberapa kota besar di Indonesia adalah : Organik (25%), Kertas (10%), Plastik (18%), Kayu (12%), Logam (11%), Kain (11%), Gelas (11%), Lain-lain (12%).

3. Sumber Sampah a. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh : 1) Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung membuang
sampah ke sungai dan saluran pembuangan.

2) Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-pusat kegiatan
dan pemukiman

3) Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy, baterai dll. b. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Sampah Bangunan dan Gedung Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll. Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll. Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :

c.

4. Sampah Khusus

Sampah Rumah Sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi, botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

Baterai kering dan akumulator bekas baterai seringkali berasal dari rumah tangga. Baterai biasanya mengandung logam berat seperti raksa dan kadmium (sangat berbahaya bagi kesehatan). Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi memberikan bahaya bagi manusia.

5. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan

Terhadap Kesehatan Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan dan tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut : Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena sampah memasuki air minum Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan / sampah. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang dibuang di perairan umum).

Terhadap Lingkungan ?

Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat menimbulkan bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan bila konsentrasinya cukup besar).

@@@@@@@

Kesimpulan tentang sampah itu?


11 bulan lalu Lapor Penyalahgunaan

brnsn...

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya

Kesimpulan tentang sampah : --Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Sampah juga menjadi momok bagi manusia --Menurut sumbernya sampah dapat dibagi menjadi sampah rumah tangga dan sampah Non Rumah tangga, sedangkan berdasarkan kakteristiknya maka sampah dapat digolongkan menjadi sampah organik dan sampah non-organik. --Sampah bila tidak dikelolah dengan baik, maka dapat mengundang problem diantaranya dapat menjadi sumber penyakit, dapat mencemari air, dan dapat merusak lingkungan. --Agar sampah dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, maka sampah dapat diolah dengan mendaur ulang. --Salah satu contoh cara mendaur ulang sampah yakni sampah kertas bekas diolah/ didaur ulang menjadi bubur kertas, yang selanjutnya bubur kertas tersebut dapat dibentuk menjadi asbak rokok atau perhiasan rumah tangga sesuai dengan apa yang dikehendaki.

materi referensi:
http://firdhaf08.student.ipb.ac.id/2010/

Sampah Organik dan Non Organik


OPINI | 08 July 2012 | 08:52 Dibaca: 3219 Komentar: 0 Nihil

Dalam jumlah kecil sebuah rumahtangga dapat mengolah sebagian sampahnya menjadi kompos, sebagian lagi dibuang ke bak sampah untuk selanjutnya diangkut pemungut sampah ke tempat pembuangan sampah di sekitar perumahan warga atau dibuang ke tempat pembuangan sampah resmi milik Pemerintah Daerah yang disebut TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. Pada tahun 2003 saya memulai aktivitas manajemen lingkungan yang lebih teratur dan lebih formal di sebuah perusahaan nasional yang beralamat di Jalan Kramat Raya 43, Jakarta Pusat. Disebut lebih formal karena manajemen lingkungan ini disertifikasi berdasarkan ISO 14001. Manajemen sampah adalah salah satu aktivitas manajemen lingkungan yang dilakukan. Sampah Organik dan Non Organik Sampah yang diproduksi perkantoran pada umumnya sama dengan sampah rumahtangga biasa, perbedaannya adalah dalam hal volume sampah yang dihasilkan dan beberapa jenis sampah kantor tertentu yang tak terdapat di semua rumah tangga. Pengelolaan sampah dimulai dengan membagi jenis sampah atas dua jenis sampah, organik dan non organik. Pembagian ini didasarkan atas pemikiran bahwa sampah organik akan lebih mudah lapuk dan kembali menjadi tanah dibanding sampah non organik. Contoh sampah organik misalnya kertas bekas, karton bekas, kain bekas, daun pembungkus makanan dan sampah lain yang bahan bakunya berasal dari bahan organik di alam, seperti tumbuhtumbuhan dan hewan. Sampah non organik adalah sampah-sampah yang tidak mudah lapuk dan bahan bakunya bukan dari mahluk hidup, misalnya plastik, batu batere, bola lampu, kaca, barang bekas terbuat dari logam. Sebenarnya ada jenis sampah ketiga, yaitu yang termasuk kategori Bahan Beracun Berbahaya (B3), seperti batu batere bekas, PCB yang tak terpakai, sampah jenis ini dibuang ke sebuah perusahaan pengelola sampah B3 di Cibinong

Dua Tempat Sampah (Sumber: http://www.google.co.id/imgres?q=tong+sampah+ade+2&um ..) Maksud memisahkan jenis sampah berdasarkan kategori organik dan non organik untuk memudahkan pengelolaan sampah di tingkat lebih lanjut setelah sampah diangkut petugas Dinas Kebersihan Kota Jakarta. Persoalannya Dinas Kebersihan Kota Jakarta saat itu mungkin sampai saat ini- belum memisahkan angkutan samapah atas kategori organik dan non organik. Dengan demikian sekalipun sampah di bak sampah sudah dibagi menjadi dua jenis sampah, pada saat petugas kebersihan datang mereka memasukkan ke truk sampah tanpa memilah, sampah organik dan non organik bercampur lagi di truk sampah. Pemisahan sampah atas dua atau lebih kategori seperti di atas, sejak 2006 saya lihat dilakukan juga oleh sebuah sekolah dasar di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Walaupun nasib sampah akhirnya bercampur lagi di truk pengangkut sampah dan juga di TPA, paling tidak aktivitas pemilahan sampah ini bermanfaat sebagai pembelajaran bagi masyarakat dan murid-murid sekolah dasar agar menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Sampah organik dalam volume kecil dapat diolah sendiri menjadi kompos dengan teknik sederhana tertentu.

TPA Bantar Gedang di Bekasi (Sumber: http://www.google.co.id/imgres?q=tpa+bantar+gebang&start) Aktivitas pemilahan sampah sudah banyak dilakukan oleh masyarakat selama hampir 10 tahun, termasuk di perusahaan yang sudah saya tinggalkan dua tahun lalu dan di sebuah SD di ujung Jakarta Timur. Sudah saatnya Dinas Kebersihan Kota memisahkan truk pengangkut sampah minimal atas dua kategori, sampah organik dan sampah non organik dan penumpukan sampah di TPA pun minimal dibagi dua organik dan non organik. Pihak Pemerintah Kota mau tak mau harus berdiri di muka dan bekerjasama dengan warganya dalam manajemen sampah kota, pemilahan sampah bertujuan memudahkan pengolahan selanjutnya di TPA, apakah sampah diolah menjadi kompos, didaurulang atau menjadi bahan baku pembangkit tenaga listrik. Terpulang kembali ke strategi usaha Manajemen Pengolahan Sampah di TPA, sampah mau diolah jadi apa.

@@@@@@@@@

Kelola Sampah Itu Gampang


REP | 08 July 2012 | 21:38 Dibaca: 68 Komentar: 2 1 dari 2 Kompasianer menilai menarik

Sampah menjadi persoalan pelik dan mendasar dalam beberapa tahun terakhir. Produksi bahan baku plastik makin menambah ruwet persoalan sampah di bumi ini. Plastik yang susah terurai terus bertambah menghiasi berbagai peralatan manusia dan berserakan di jalanan. Plastik bungkusan dan kresek adalah bagian persoalan tersendiri dan membuat masalah tambah jadi dilematis. Hanya karena praktis, lingkungan jadi korban. Sayangnya, kesadaran terhadap pengurangan pemakaian plastik belum juga membumi. Melihat kondisi lingkungan yang makin parah. Jalanan dan pekarangan penuh dengan plastik. Berbagai peralatan terbuat dari plastik. Masyarakat pun makin akrab dengan plastik. Bahkan bunga hias pun terbuat dari plastik. Dari fenomena ini, saya termotivasi mengelola plastik. Mengelola di sini bukan mendaur ulang plastik, tapi menggunakan metode dua mengurangi pemakaian plastik, menggunakan kembali kantung plastik. Langkah yang telah saya lakukan memang tidak gampang. Mulanya, sempat dianggap aneh membawa sendiri kantung belanja saat akan membeli sesuatu. Bahkan, kaluarga pun enggan membawa kantung sendiri, karena lebih praktis menggunakan kantung plastik yang didapat dari tempat belanja. Saya tidak menyerah, dan terus melakukan kebiasaan itu hingga saat ini. Saya tetap membawa kantung belanja atau membawa kresek plastik untuk membeli sesuatu. Kantung plastik yang masih bisa digunakan tetap saya bawa saat akan membeli kebutuhan rumah tangga. Kebiasaan ini saya tegaskan kepada anak-anak dan isteri. Istri saya mulai mengurangi menggunakan plastik dengan menolak bungkusan kecil plastik untuk membawa pulang barang belanjaan. Demikian juga dengan anak-anak kami yang agak terbiasa menggunakan wadah jika membeli kebutuhan makan malam atau sarapan pagi. Senangnya, penjual pun mulai terbiasa menaruh barang belanjaan dalam satu wadah. Bahkan mereka sering menanyakan apakah kami membawa wadah. Demikian juga langganan yang lain yang mulai hafal dengan kebiasaan belanja kami. Memang, langkah kecil ini tidak terlalu berpengaruh pada persoalan sampah plastik saat ini. Jika, kita membayangkan langkah kecil bisa diikuti minimal satu keluarga per hari, betapa berartinya pengurangan sampah plastik di bumi kita. Walaupun masih terkesan aneh, kami tetap menjalani kebiasaan ini sampai kapankan. Jika tidak sekarang, kapan lagi. Jika bukan kita, siapa lagi?
@@@@@@

Kenapa Sampah Harus Dipisah?

Anjuran untuk memisahkan sampah organik dan non organik pasti sudah sering kita dengar bahkan lakukan. Sayangnya, kalau kita lihat di jalanan atau rumah-rumah, masih banyak orang yang cenderung cuek membuang sampah jadi satu tempat. Bahkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) pun akhirnya mencampur sampah-sampah itu jadi satu. Hmm, padahal membuang sampah dengan memisahkan mana yang mudah hancur dan tidak itu penting, lho. Ini dia beberapa alasannya: Mengurangi timbunan sampah Seperti yang kita tahu, semua sampah itu mempunyai tingkat degradasi (waktu hancur) yang berbeda-beda. Setelah dibuang, sampah akan secara otomatis mengalami degradasi. Sampah non organik seperti logam, plastik, kaca membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menjadi busuk, dibanding dengan sampah organik seperti daun, kertas, kain. Nah, jika semua sampah dijadikan satu di TPA, maka sampah-sampah yang organik saja yang akan terurai, sedangkan sampah non organik akan tetap pada wujudnya hingga ratusan tahun. Terbayang, kan seluas apa TPA yang kita butuhkan? Mengurangi pencemaran lingkungan Sampah yang kita buang seringkali mengandung bahan beracun, seperti botol pembasmi serangga, baterai, obat-obatan, dll. Jika sampah-sampah itu bisa dipisahkan dan ditangani secara khusus, maka bisa menghindari kemungkinan lingkungan kita tercemar bahan-bahan beracun/berbahaya. Nilai ekonomis Ada beberapa sampah yang masih memiliki nilai ekonomis, lho. Makanya daripada langsung buang, kita dianjurkan untuk melakukan 3R (reuse, reduce, dan recycle). Masalahnya proses 3R ini bisa kita lakukan bila kondisi sampah itu masih baik. Tapi kalau sudah terlanjur bercampur dengan sampah lain yang mudah membusuk dan basah, akan lebih susah untuk digunakan kembali. Karena harus melalui proses pencucian dan dijemur kembali. Setelah melihat beberapa manfaat di atas, yuk kita mulai mengajak orang rumah untuk memisahkan sampah organik dan non organik. Dimulai dengan selalu menyediakan dua jenis tempat sampah di rumah. Dea - Foto: Istimewa
@@@@@

Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik


Posted by aLdyputRa January 25, 2012 16,351 views

Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik Kesempatan kali ini saya akan memberikan Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik.Banyak yang sudah mengetahui dan sering mengatakan sebuah kata yaitu Sampah.Namun,banyak yang masih belum mengerti mengenai perbedaan Sampah Organik Dan Non Organik ini.Oleh karena itu,saya akan memberikan sedikit artikel sederhana mengenai Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik. Sebelum kita melihat lebih jauh mengenai Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik ini,ada baiknya kita membahas satu persatu mulai dari Pengertian Sampah hingga melihat apa sebenarnya Pengertian Sampah Organik dan Pengertian Sampah Non Organik ini.Karena banyak yang belum mengerti apa itu semua. Mari kita lihat mengenai Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik.

Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan.

Pengertian Sampah Organik


Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

Pengertian Sampah Non Organik


Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik

dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Sekian informasi sederhana saya mengenai apa itu Pengertian Sampah,Pengertian Sampah Organik Dan Pengertian Sampah Non Organik.Semoga dengan adanya sebuah artikel sederhana ini,teman teman semua dapat mengetahui mengenai Pengertian Sampah Organik Dan Non Organik.
@@@@@

APA MASALAHNYA DENGAN SAMPAH DAN BAGAIMANA SOLUSINYA??? Sampah akan terus di produksi dan tidak pernah berhenti selama manusia tetap ada. Sampah sendiri merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari adanya aktivitas manusia dan volumenya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Apabila tidak ditangani secara efektif dan efisien, eksistensi sampah di alam tentu akan berbalik menghancurkan kehidupan disekitarnya. Keberadaan sampah senantiasa menimbulkan problematika sosial yang cukup rumit di berbagai pihak. Sehingga sampah pun semakin diremehkan dan dipandang sebelah mata. Padahal, sampah tidak selamanya harus dibuang. Dengan sedikit kreativitas dan kerja keras, sampah tidak layak pakai dapat disulap menjadi barang kaya manfaat. Beraneka produk olahan sampah bisa digunakan untuk menunjang kehidupan manusia sekaligus memperbaiki kualitas alam. Begitu banyak sampah yang dapat di daur ulang dan dikomersilkan dalam lingkaran usaha, baik modern maupun tradisional. Pengertian dan jenis Sampah Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi menjadi sampah organik dan anorganik.

1. Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang berasal dari mahluk hidup. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik misalnya saja sampah dari dapur berupa sayuran, kulit buah, dan lain lain.

2. Sampah anorganik atau sampah kering adalah sampah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industi. Dan dengan kata lain bahwa sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup.sehingga sampah anorganik tidak dapat terurai (undegradable) atau dapat terurai dalam jangka waktu yang lama.

PERMASALAHAN SAMPAH Saat ini sampah telah banyak berubah. Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-bahan alami yang bisa di uraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan. Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, dan nikel) atau bahan beracun lainnya seperti chlor. Tahukah anda beberapa tentang penggunaan plastik. 1. Lima dari enam bahan kimia paling berbahaya digunakan untuk membuat plastik : propylene, phenol, ethylene. Polystyrene, benzene 2. Plastik mengandung logam berat seperti nikel, cadmium dan timbal yang akan dilepas bila dibakar atau dalam proses penguraian (saat dikubur atau ditumpuk). 3. Bahan kimia berbahaya lain terkandung pada pewarna dan stabilisator plastik. 4. Prioritas untuk kesehatan adalah pengurangan penggunaan plastik untuk makanan. Bahan kimia bahaya yang terkandung di dalam plastik dapat berpindah ke makanan, khususnya yang mengandung lemak dan pana Kita dapat mengurutkan prioritas penggunaan plastik berdasarkan tingkat bahayanya bagi kesehatan dan kemudahannya untuk didaur ulang

KODE-KODE PLASTIK

SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH dengan REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R) Reduce artinya mengurangi. Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah pemakaian styrofoam. Reuse artinya pakai ulang. Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi ulang.

Recycle artinya daur ulang. Sampah kertas dapat dibuat hasta karya, demikian pula dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan sebagai penyubur tanaman maupun penghijauan.

BERBAGAI KERAJINAN TANGAN BERBAHAN DASAR SAMPAH

KERAJINAN KORAN BEKAS

BERBAGAI OLAHAN KEMASAN PLASTIK

Khilda Baiti Rohmah


@@@@@

Bank Sampah Akan Segara Ada Di Kota Merauke


Rabu, 01-08-2012 | oleh : astrix | kategori : Berita Lain | dibaca : 127x

Pemerintah Kabupaten Merauke rupanya masih mengalami kesulitan menangani sampah milik masyarakat di Kota Merauke. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Cipta Karya, Pemukiman dan Tata Ruang Kabupaten Merauke, Ir. Cahyo Purnomo, yang mengakui kesulitan tersebut lantaran belum adanya tempat pembuangan sampah (TPS) penganti sehingga memjadi faktor utama masih ditemukan sampah berserakan di jumlah titik di dalam kota ini. Dalam hal ini kita masih kendala soal TPS atau tempat pembuangan sampah sementara. Masalahnya tidak ada distrik atau kelurahan yang mau lokasinya menjadi tempat pembuangan sampah, sehingga kendala kami disitu. Dan kini akibatnya banyak orang yang main buang sampah secara liar,katanya kepada wartawan, belum lama ini di Aula Bela Vista Merauke. Ia juga menambahkan bahwa dengan berbagai upaya pun sudah dilakukan untuk menyiapkan tempat khusus agar tidak terjadi pembuangan sampah secara liar. Sayangnya, upaya tersebut tidak berjalan maksimal lantaran masih ada warga yang belum tergugah kesadarannya. Ya semua kembali lagi pada kesadaran warga. Biar pun kami sudah menyiapkan tempat khusus, tapi masih ada warga yang buang sampah sembarangan. Apalagi ada yang bahkan buangnya di pinggiran jalan kota. Ini kan merusak tata kota secara langsung,paparnya. Maka terkait hal tersebut perlu ada keberadaan bank sampah yang akan ditempatkan di setiap kelurahan. Yang mana keberadaan bank sampah itu nantinya, agar dapat mengelola sampah yang tentunya memiliki manfaat yang besar. Pemanfaatan bank sampah ini juga menjadi salah satu cara untuk menanggulangi sampah, terutama di sekitar kelurahan, ungkap Cahyo. Ia juga menambahkan bahwa selain sampah tersebut bisa dikelola bank sampah menjadi pupuk yang bermanfaat, penerapan bank sampah juga untuk menghadirkan nuansa daerah yang ramah lingkungan. Hanya saja, tambahnya, semua kembali lagi pada kesadaran warga, karena dikhawatirkan kehadiran bank sampah itu justru mubazir lantaran masih ada warga yang nantinya membuang sampah bukan pada bank sampah yang sudah disediakan. Memang kehadiran bank sampah ini dirasakan penting sekali karena sampah bisa terkelola dengan baik. Tetapi apakah masyarakat disini sudah siap, karena dari pengalaman saja masih ada warga yang buang sampah sembarangan. Padahal tempat pembuangan sampah sendiri sudah disiapkan,keluhnya.
@@@@@

Hindari Budaya Nyampah

Menurut bahasa, budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan sampah memiliki arti material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses atau barang yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Tapi, jika ditarik dan digabung arti dari dua suku kata di atas apakah termasuk dalam budi dan akal manusia karena cenderung diartikan negatif. Sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis pertama adalah sampah anorganik atau non organik. Sampah ini berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri yang penguraiannya memerlukan waktu lama hingga ratusan tahun bahkan ada sampah yang tidak dapat dihancurkan yakni sterofoam. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama misalnya botol kaca, plastik, dan kaleng. Yang kedua adalah sampah organik. Sampah ini terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam yang proses penguraiannya memerlukan waktu relative pendek dan berlangsung secara alami alami seperti sayuran, kulit buah, dan daun. Proses penguraianya pun relative gampang dan secara alami akan hancur dengan waktu relatif pendek. Indonesia dengan jumlah penduduk hingga 225 juta setiap hari menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik dengan perbandingan jumlah hampir sama. Permasalahan utama adalah kesadaran masyarakat akan membuang dan memproses serta memilah sampah masih sangat rendah dengan didukung sistem pengelolaan sampah yang masih buruk. Jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Indonesia hingga mencapai 11,330 ton per hari. Jika diambil rata-rata maka setiap orang menghasilkan sampah sebesar 0.050 Kg per hari. Jika jumlah sampah itu dihasilkan dalam hitungan hari tinggal dikalikan dengan tahun, maka sampah yang dihasilkan hingga mencapai 4.078.800 ton.

Berapa lama sampah non organic bisa dihancurkan oleh alam?


Agar alam bisa menguraikan atau menghancurkan sampah anorganik diperlukan waktu yang lama, coba lihat data di bawah ini:

plastik diperlukan waktu 50 - 100 tahun untuk terurai puntung rokok 10 tahun kaleng soft drink (alumunium) 80 - 100 tahun kardus 5 bulan kulit jeruk 6 bulan kulit sepatu 25 - 40 tahun kertas 2 - 5 bulan, baterai 100 tahun sterofoam tidak dapat diuraikan almunium 80 - 100 tahun plastik (bungkus detergen dll) 50 - 80 tahun kantung plastik (tas kresek) diperlukan waktu 10 hingga 20 tahun untuk hancur.

Apa jadinya lingkungan atau bumi kita ini kalau setiap orang orang membuang sampah sembarangan, pasti akan jadi planet sampah. Plastik saja baru bisa hancur setelah 50 sampai 100 tahun, yang lebih ngeri lagi strefoam ternyata tidak bisa hancur Sudah saatnya kita mulai menjadi orang yang "beradab" dengan menghindari budaya nyampah. Berikut adalah tips-tips untuk mengurangi budaya nyampah:
1. Kumpulkan sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah sembarangan. Membuang sampah di sembarang tempat adalah cisir orang yang tidak "beradab". 2. Pisahkan masing-masing jenis sampah, misalnya sampah organic dan non organik 3. Lakukan reduce (kurangi), re-use (gunakan kembali), recycle (olah kembali) 4. Jika belanja ke mall, toko atau super market, bawa tas kantong belanja sendiri, anda tidak harus selalu menerima bungkus plastik yang diberikan toko tersebut. Kebanyakan bungkus plastik hasil belanja tersebut selalu menjadi sampah. 5. Jika membeli produk pilihlah produk yang meminimalkan bungkus, seringkali suatu produk itu dibungkus secara berlebihan dan ini akan jadi sampah. 6. Belilah produk yang bisa diisi ulang, karena ini akan mengurangi sampah dari botol bekas kemasannya 7. Jika untuk bepergian, ke kantor atau sekolah, hindari beli air kemasan (aqua) di botol-botol kecil, akan lebih baik jika anda membeli botol permanen yang bisa dipakai berulang-ulang dan anda tinggal mengisi ulang airnya saja, tanpa perlu beli botolnya lagi. 8. Jika anda hendak tamasya atau rekreasi ke alam, selalu bawa kantong sampah sendiri, karena seringkali di tempat wisata tersebut tidak disediakan tempat sampah. Bawa pulang sampah non organic anda, jangan pernah meninggalkannya di alam. 9. Ingatkan jika orang lain sering nyampah 10. Sediakan tempat sampah dengan jumlah yang cukup di rumah dan kantor 11. Mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan. 12. Mulai dari sekarang

Informasi ini disebarluaskan oleh:


Petungsewu Widllife Education Center (P-WEC)

Anda mungkin juga menyukai