Anda di halaman 1dari 10

Kerajinan Limbah Lunak

Pengertian limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang berdampak negatif bagi
masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah merupakan sisa produksi, baik dari alam
maupun hasil kegiatan manusia.sampah dan limbah tidaklah sama Sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Penghasil sampah adalah setiap
orang atau akibat proses alam yang menghasilkan sampah. Hampir semua sampah bisa didaur
ulang baik untuk pupuk atau lainnya. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan. Sampah
identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun berkelompok. Limbah lebih identik
dengan suatu kegiatan atau proses yang lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri.
Hasil kegiatan atau aktivitas atau proses industri yang tidak dapat digunakan kembali dapat
disebut limbah, tetapi beberapa limbah industri kini dapat dimanfaatkan kembali.

Jenis Limbah
Jenis-jenis limbah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu limbah berdasarkan
senyawanya, limbah berdasarkan wujudnya, dan limbah berdasarkan sumbernya.

1. Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya


Kelompok jenis limbah yang pertama adala limbah berdasarkan senyawanya. Kelompok limbah
ini dibagi menjadi tiga, yaitu limbah organik, limbah anorganik, dan limbah B3.

a) Limbah organik
Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup yang mudah diuraikan secara
alami dan mudah membusuk. Contoh-contoh dari limbah organik, seperti dedaunan yang jatuh
ke tanah, rumput, sisa-sisa makanan, kulit sayur-sayuran dan buah-buahan, kotoran manusia
dan kotoran hewan, dan tulang-tulang hewan. Pada umumnya, limbah-limbah organik yang
sering kita lihat berasal dari rumah, restoran, hotel, dan pertanian.

b) Limbah anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa aktivitas manusia dan limbah ini
sangat susah terurai secara alami dan pembusukan secara alami. Maka dari itu, limbah jenis ini
sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Contoh-contoh dari limbah
anorganik, seperti sisa sabun cuci baju atau piring, botol minuman bekas, kantong plastik,
kaleng-kalengan, kertas, kain, kertas, dan masih banyak lagi.

c) Limbah B3
Jenis limbah berdasarkan senyawanya yang terakhir adalah limbah B3. Istilah “B3” merupakan
kepanjangan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. Dari namanya saja, limbah ini sudah bisa
mengancam dan membahayakan lingkungan hidup. Bahkan, kesehatan manusia juga sangat
terancam dengan adanya limbah B3. Limbah B3 menjadi berbahaya karena di dalam limbahnya
terdapat senyawa-senyawa yang sulit untuk diurai dan beracun. Senyawa-senyawa itu berupa
logam berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Selain itu, senyawa-senyawa
berbahaya ini juga dapat ditemukan pada zat kimia, seperti sianida, fenol, pestisida, sulfida, dan
lain-lain.

2. Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya


Kelompok jenis limbah yang kedua adalah limbah berdasarkan wujudnya. Kelompok jenis
limbah ini dibagi menjadi tiga, yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.

a) Limbah padat
Limbah padat adalah limbah yang bentuknya padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestik
atau aktivitas industri. Contoh-contoh limbah padat, seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik,
kayu-kayuan, dan serbuk besi. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam bagian, yaitu
sampah organik mudah busuk (garbage), sampah anorganik dan organik tidak membusuk
(rubbish), sampah abu (ashes), sampah bangkai binatang (dead animal), sampah sapuan (street
sweeping), dan sampah industri (industrial waste).

b) Limbah cair
Limbah cair adalah limbah yang bentuknya cari dan berasal dari sisa-sisa hasil buangan kegiatan
domestik atau proses produksi. Limbah cair itu sendiri berupa air yang sudah tercampur atau
tersuspensi dengan bahan-bahan buangan hasil dari sisa-sisa produksi.

Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu limbah cair domestik
(domestic wastewater), limbah cari industri (industrial wastewater), rembesan dan luapan
(infiltration and inflow), dan air hujan (strom water).

c) Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang dimana udara sebagai medianya.. Semakin banyak limbah gas
yang naik ke udara, maka kualitas udara semakin menurun. Bahkan, limbah gas yang dibiarkan
di udara bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya terganggu. Limbah gas
itu sendiri bisa berasal dari asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik, dan
lain lain. Contoh-contoh limbah gas seperti Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2),
Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SOx), Asam Klorida (HCI), Ammonia (NH3), Metan (CH4),
Hidrogen Fluorida (HF), Nitrogen Sulfida (NS), dan Klorin (Cl2).

3. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya


Kelompok jenis limbah yang ketiga adalah limbah berdasarkan sumbernya. Pada jenis limbah
berdasarkan sumbernya, terdapat enam jenis, yaitu limbah rumah tangga, limbah industri,
limbah pertanian, limbah medis, limbah pertambangan, dan limbah pariwisata.
a) Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang asalnya dari kegiatan manusia dalam rumah atau
lingkungannya. Maka dari itu, limbah rumah tangga disebut juga dengan limbah domestik.
Misalnya, air cucian baju, piring, kendaraan, air sabun dari sehabis mandi, kotoran manusia,
plastik yang sudah tidak digunakan, botol-botol  plastik atau kaleng, dan lain-lain.

b) Limbah industri
Limbah industri adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa proses produksi pada suatu industri.
Seperti yang kita tahu bahwa industri itu ada berbagai macam. Oleh karena itu, limbah-limbah
industri juga sangat beragam dan tergantung dari industri apa yang sedang dijalankan.

Misalnya, industri pakaian, maka limbahnya berupa sisa-sisa pakaian yang tidak dapat
digunakan dan pewarna dari pakaian yang dapat mencemari lingkungan. Industri kabel listrik,
limbah dari industri ini, seperti kabel-kabel yang sudah tidak digunakan, tetapi masih tertimbun
di dalam tanah.

c) Limbah pertanian
Limbah pertanian adalah limbah yang bersumber dari aktivitas pertanian. Pada umumnya,
limbah pertanian ini dihasilkan dari pemberian pupuk dan pembasmian hama. Hal itu
dikarenakan kedua bahan tersebut mengandung banyak sekali zat-zat kimia yang dapat
merusak ekosistem tanah sehingga kualitas tanah menurun.

Bukan hanya ekosistem tanah saja yang rusak, pada pembasmian pupuk yang menggunakan
pestisida bisa membuat sayur atau buah yang dihasilkan menjadi kurang baik untuk dikonsumsi,
terlebih lagi jika pestisida digunakan secara berlebihan.

d) Limbah medis
Limbah medis adalah limbah atau sampah yang berasal dari fasilitas dan alat-alat medis. Limbah
medis ini bisa ditemukan pada rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Limbah jenis ini jika
dibiarkan secara terus-menerus sangatlah berbahaya karena setiap alat-alat medis yang
digunakan terkandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya.

Contoh-contoh limbah medis, seperti obat-obatan yang kedaluwarsa, sisa-sisa kemoterapi, sisa
jaringan tubuh (otopsi, atau proses bedah), alat-alat bekas perawatan, dan lain-lain.

e) Limbah pertambangan
Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari aktivitas pertambangan. Lingkungan
yang tercemar akibat limbah pertambangan bisa dilihat dari banyaknya jumlah logam dan air
raksa yang berasal dari sisa-sisa proses pertambangan. Contoh limbah pertambangan, yaitu
arsenik, asap, asam sulfat, timbal, merkuri, raksa, dan sejenisnya.

f) Limbah pariwisata
Limbah pariwisata adalah yang berasal dari aktivitas manusia ketika melakukan jalan-jalan atau
berwisata. Pada umumnya limbah ini berada di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh orang-
orang ketika berwisata.

Misalnya, asap dari sarana transportasi, sisa-sisa makanan dan minuman, dan masih banyak
lagi. Dengan adanya limbah pariwisata, maka besar kemungkinan tempat wisata tersebut akan
tercemar lingkungan.

Karakteristik Limbah Umum


Pada umumnya, limbah yang ada di sekitar manusia dan makhluk hidup memiliki karakteristik,
yaitu sifatnya yang dinamis, ukurannya yang mikro, penyebarannya berdampak jangka panjang
atau antar generasi, dan penyebarannya juga sangat luas.

a) Sifatnya dinamis
Limbah memiliki karakteristik yang dinamis karena limbah itu sendiri selalu bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya. Misalnya, sampah yang dibuang di sungai akan berpindah tempat ke
laut.

b) Ukurannya yang mikro


Limbah berukuran mikro. Dalam hal ini, ukuran mikro yang dimaksud adalah partikel-partikel
yang ada pada limbah itu sendiri. Bahkan, partikel-partikel yang kecil ini akan sangat sulit untuk
dilihat jika tanpa alat bantu seperti mikroskop. Misalnya, partikel-partikel yang ada pada
limbah-limbah pabrik atau limbah-limbah rumah tangga.

c) Berdampak jangka panjang


Karakteristik limbah berikutnya adalah berdampak jangka panjang. Dalam penyelesaian
masalah limbah ini dibutuhkan kerja sama antar manusia dan antar generasi. Selain itu, untuk
menyelesaikan permasalahan limbah membutuhkan waktu yang cukup panjang. Misalnya,
sampah-sampah rumah tangga.

d) Penyebarannya sangat luas


Ukurannya yang sangat kecil, maka membuat limbah dapat menyebar secara mudah. Dengan
kata lain, limbah mudah tersebar secara luas. Bahkan, limbah bisa menyebar dari satu faktor ke
faktor lainnya. Misalnya, limbah pembuangan pabrik yang bisa menyebabkan lingkungan rusak.
Karakteristik Limbah Khusus
Namun, jika lebih dikerucutkan atau dikhususkan lagi, limbah dapat dibagi menjadi tiga
karakteristik, pertama karakteristik fisik, kedua karakteristik kimia, dan ketiga karakteristik
biologi.

a) Karakteristik fisik
Karakteristik fisik pada limbah terdiri dari beberapa bagian, yaitu zat padat, bau, suhu, warna,
dan kekeruhan. Karakteristik ini bisa dirasakan oleh tubuh manusia. Misalnya, bau yang dapat
dicium oleh alat indera hidung, warna yang dapat dilihat dengan mata kita, dan sebagainya.

b) Karakteristik kimia
Karakteristik kimia pada limbah terdiri dari bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand),
DO (Dessolved Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), pH (Puisaance d’Hydrogen Scale), dan
logam berat. Pada dasarnya karakteristik ini adalah pengukuran limbah itu sendiri. Semakin
sering mengukur kadar kimia limbah di suatu lingkungan, maka kita akan tahu apakah
lingkungan tersebut sudah bersih atau belum.

e) Limbah pertambangan
Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari aktivitas pertambangan. Lingkungan
yang tercemar akibat limbah pertambangan bisa dilihat dari banyaknya jumlah logam dan air
raksa yang berasal dari sisa-sisa proses pertambangan. Contoh limbah pertambangan, yaitu
arsenik, asap, asam sulfat, timbal, merkuri, raksa, dan sejenisnya.

f) Limbah pariwisata
Limbah pariwisata adalah yang berasal dari aktivitas manusia ketika melakukan jalan-jalan atau
berwisata. Pada umumnya limbah ini berada di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh orang-
orang ketika berwisata.

Misalnya, asap dari sarana transportasi, sisa-sisa makanan dan minuman, dan masih banyak
lagi. Dengan adanya limbah pariwisata, maka besar kemungkinan tempat wisata tersebut akan
tercemar lingkungan.

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak

Dalam pembuatan kerajinan bahan lunak, terdapat 3 prinsip, yaitu :

1.    Prinsip Keterampilan Tangan, dalam prinsip ini proses pembuatan kerajinan bahan lunak
menggunakan tangan-tangan handal sebagai tenaga manual pembuatan kerajinan walaupun
kerajinan yang dibutuhkan banyak. Berbeda dengan kerajinan bahan lunak sektor industri,
dimana dalam proses pembuatannya lebih menggunakan mesin.
2.    Prinsip Keterampilan Teknik, dalam prinsip ini pembuatan kerajinan dilakukan secara terus
menerus berdasar kecakapan teknik. Biasanya kerajinan yang dihasilkan memiliki ciri khas
tertentu, detail, dan terkesan rumit.

3.    Prinsip Tradisional, dalam prinsip ini kerajinan lebih mengutamakan nilai guna praktis yang
bersifat umum namun masih dipengaruhi nilai-nilai tradisional maupun adat istiadat sekitar.

Kerajinan bahan lunak, berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Kerajinan
bahan lunak alami dan kerajinan bahan lunak buatan. Berikut contoh-contohnya :

1. Kerajinan Bahan Lunak Alami :

Bahan lunak alam adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam
sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi
dengan bahan buatan Contoh bahan lunak alam meliputi:

   a.    Tanah Liat,

   b.    Getah,

   c.    Serat Alat, dan

   d.    Kulit.

2. Kerajinan Bahan Lunak Buatan :

Bahan lunak buatan adalah bahan lunak yang diolah dan dicampur dengan zat kimia
tertentu sehingga menjadi lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Contoh bahan-
bahan lunak buatan yang digunakan adalah:

   a.    Aneka Jenis Clay, seperti Flour Clay, Jumping Clay, Polymer Clay,Air Dry Clay, Plastisin Clay,
Parafin Clay,

   b.    Fiber Glass,

   c.    Bubur Kertas,

   d.    Sabun, Lilin

   e.    Gips, dsb.

Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Lunak

Limbah lunak adalah mengacu pada kata sifat lunak, yaitu limbah yang
bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak ini dikategorikan
dalam bentuk limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik. Jika kita
pahami lebih jauh lagi bahwa limbah jenis lunak memiliki proses pelapukan
yang tergolong lebih cepat dari pada limbah keras.

1. Limbah Lunak Organik

Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup yang mudah diuraikan
secara alami dan mudah membusuk. Contoh-contoh dari limbah organik, seperti
dedaunan yang jatuh ke tanah, rumput, sisa-sisa makanan, kulit sayur-sayuran dan
buah-buahan, kotoran manusia dan kotoran hewan, dan tulang-tulang hewan. Pada
umumnya, limbah-limbah organik yang sering kita lihat berasal dari rumah, restoran,
hotel, dan pertanian.

2. Limbah Lunak Anorganik

Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa aktivitas manusia dan limbah
ini sangat susah terurai secara alami dan pembusukan secara alami. Maka dari itu,
limbah jenis ini sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Contoh-
contoh dari limbah anorganik, seperti sisa sabun cuci baju atau piring, botol minuman
bekas, kantong plastik, kaleng-kalengan, kertas, kain, kertas, dan masih banyak lagi.

Pengolahan Bahan Limbah Lunak

Limbah hasil daur ulang ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah
yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisasi. Berikut
ini adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R.
a. Mengurangi (Reduce)
Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak
kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

b. Menggunakan kembali (Reuse)


Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.

c. Mendaur ulang (Recycle)


Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain,
Contohnya untuk bahan kerajinan.

Proses Produksi Kerajinan Bahan Limbah


Lunak

Beragam benda kerajinan dari bahan lunak alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat
berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan dapat dipilih
berdasarkan jenis dan karakteristik masing-masing seperti yang telah dijelaskan di atas.

Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya membentuk mengukir, mengecor,
menempel, melipat, mencetak, dan menggulung. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang
digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.

1. Daerah pesisir pantai/laut Limbah lunak organik yang banyak tersedia adalah sabut kelapa,
dan daun kelapa.

2. Daerah pegunungan Limbah lunak organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit
jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur seperti
salak, dan kulit pete cina.

3. Daerah pertanian Limbah lunak organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit
jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan pelepah pisang.

4. Daerah perkotaan Limbah lunak organik yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa
kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serutan kayu.
Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak Alam

Beberapa kerajinan bahan lunak alam akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut.
Kerajinan Keramik, Kerajinan Kulit, Kerajinan Adonan Tepung (Flour Clay), Kerajinan Getah
Nyatu.

Proses Pembuatan Kerajinan Bahan Lunak Buatan

Berikut adalah beberapa proses produksi pembuatan kerajinan bahan lunak buatan
berdasarkan masing-masing jenis bahan buatan. Kerajinan Lilin, Kerajinan Fiberglass, Kerajinan
Gips, Kerajinan Sabun, Kerajinan Polymer Clay.

Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.

1. Kegunaan (Utility)
2. Kenyamanan (Comfortable)
3. Keluwesan (Flexibility)
4. Keamanan (Safety)
5. Keindahan (Aestetic)

Kemasan Produk Kerajinan Bahan Limbah


Lunak

kemasan adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk  dengan


tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-
benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang  benda yang
membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan
packaging/kemasan dimana hal tersebut memang bertujuan untuk
melindungi isinya.

Fungsi kemasan

1. Melindungi produk dari keadaan luar


2. Sebagai identitas produk
3. Memperindah produk
4. Menambah nilai jual produk
5. Memberi informasi tentang cara penggunaan produk
6. Memberi informasi tentang komposis produk
Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.

Kemasan Kertas, Kemasan Kayu, Kemasan Plastik, Kemasan Kaca,


Kemasan Logam,

Contoh Proyek Kerajinan Bahan Limbah


Lunak

PROSES PEMBUTAN KERAJINAN


a. Perencanaan
1) Identifikasi kebutuhan
2) de/Gagasan
3) Menggali ide dari berbagai sumber (majalah, surat kabar, internet,survei pasar)
4) Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa.
b. Pelaksanaan
1) Menyiapkan bahan Bahan-bahan yang diperlukan
2) Menyiapkan alat Alat yang digunakan
3) Membuat karya kerajinan

Anda mungkin juga menyukai