Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

K3L ( KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN


LINGKUNGAN )

DISUSUN OLEH :
1. BRAYENSYAH

2. ANDRA SYACHNANTA
3. ANDI MUHAMMAD SYUHRA WARDI
Pengertian K3LH

Pengertian K3 adalah upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,


mental, dan sosial pada tingkat tertinggi untuk semua jenis pekerjaan, mencegah masalah
kesehatan akibat pekerjaan, dan melindungi pekerja dari risiko kerja. K3 berperan untuk
menjamin setiap tenaga kerja mendapat perlindungan kesehatan dan keselamatan selama
bekerja, menjamin setiap sumber produksi layak dan aman digunakan sehingga mengurangi
resiko kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja.
Menurut Pengertian K3 Para Ahli

Menurut Mathis dan Jackson, Pengertian K3 adalah kegiatan untuk menjamin


terwujudnya kondisi kerja yang aman bagi karyawan, menghindarkannya dari gangguan
fisik dan mental, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas, serta memberikan
bantuan, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan.
Menurut Hadiningrum, Pengertian K3 adalah Pengawasan terhadap sumber daya
manusia, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak
mengalami kecelakaan.
Fungsi K3

1. Sebagai pedoman dalam mengidentifikasi serta menilai risiko dan bahaya terhadap keselamatan
dan kesehatan di lingkungan kerja.
2. Sebagai referensi dalam memberikan saran tentang perencanaan, proses pengorganisasian, desain
tempat kerja, dan implementasi pekerjaan.
3. Sebagai pedoman dalam memantau keselamatan dan kesehatan para pekerja di lingkungan kerja.
4. Sebagai dasar dalam memberikan saran tentang informasi, pendidikan, dan pelatihan
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat pelindung kerja;
5. Sebagai pedoman dalam menciptakan desain, metode, prosedur, dan program pengendalian
bahaya.
Tujuan K3

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah timbulnya beragam penyakit akibat kerja, baik itu dalam bentuk fisik, psikis,
infeksi, keracunan atatu penularan.
3. Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan perlindungan terhadap para pekerja baik
selama ataupun setelah masa kerja.
4. Membantu para pekerja agar optimal dalam bekerja.
5. Menciptakan sistem kerja yang aman.
6. Memastikan bahwa kondisi alat kerja aman, nyaman dan layak untuk digunakan.
Prosedur K3
Prosedur K3 adalah proses kegiatan yang wajib diikuti atau ditaati setiap pekerja demi menjamin
keselamatan dan kesehatan pekerja sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan hingga selesai. Untuk
memastikan prosedur K3 dijalankan dengan baik, perusahaan menunjuk seseorang sebagai pengawas.
Tujuan Ditetapkannya Prosedur K3 Adalah Untuk:
1. Memudahkan pekerja dalam mengikuti arahan K3 untuk menghindari hal yang tidak diinginkan;
2. Menjamin pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan tertib;
3. Menginformasikan secara cepat kepada pihak lain yang terkait jika terjadi masalah saat bekerja;
4. Melaporkan kejadian langsung yang mencurigakan di lokasi kerja;
5. Memastikan setiap pekerja memahami pentingnya K3 dan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan
6. Menjamin setiap perlengkapan dan peralatan kerja (alat pelindung diri/APD) dapat digunakan dengan
baik dan efektif
Bagi perusahaan, prosedur K3 sangat penting untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja dan
meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan produktivitas akan tercapai jika perusahaan bisa
menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan efektif.
Contoh Prosedur K3 Sederhana
1. Mengikuti apel dan mengisi absensi.
2. Mengikuti briefing pertama tentang pengenalan alat pelindung diri (APD) dan penggunaan alat-alat yang
dipimpin pengawas K3.
3. Melakukan pemeriksaan atau pengecekan APD untuk memastikan alat-alat yang akan digunakan tidak
rusak atau cacat sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan atau memengaruhi kesehatan pekerja.
4. Memakai APD secara benar dengan mengikuti instruksi dari pengawas K3 dan pengawas memastikan APD
sudah digunakan secara benar.
5. Melakukan inspeksi terhadap mesin atau peralatan yang akan digunakan dalam bekerja.
Selain pekerja, pengawas K3 pun harus mengikuti prosedur yang ditetapkan untuknya setelah para
pekerja memulai pekerjaannya, yaitu;
6. Melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui apakah pekerja melakukan pekerjaan sesuai prosedur K3
atau tidak;
7. Melakukan patroli keamanan untuk memastikan keamanan pekerja dan melakukan penertiban sesuai
peraturan perusahaan;
8. Melakukan pendataan kejadian di lapangan, termasuk mencatat apakah ada kecelakaan yang terjadi saat
pekerjaan berlangsung atau tidak.
Jenis Bahaya Dalam K3

1. HAZARD (berkaitan dengan sumber bahaya) adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan, penyakit, dan kerusakan, atau menghambat pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya.
2. DANGER (berkaitan dengan tingkat bahaya) adalah peluang bahaya yang sudah terlihat atau
kondisi bahaya sudah ada, tetapi masih dapat dicegah dengan berbagai tindakan.
3. RISK adalah perkiraan tingkat keparahan yang akan timbul jika terjadi bahaya dalam siklus
tertentu.
4. INCIDENT adalah munculnya kejadian bahaya atau kejadian yang tidak diinginkan.
5. ACCIDENT adalah kejadian bahaya yang disertai adanya korban atau kerugian (manusia ataupun
benda).
Berikut pengertian masing-masing jenis tersebut berikut contoh-contohnya.
1. Bahaya Jenis Kimia
Yang dimaksud bahaya jenis kimia adalah bahaya yang timbul akibat menghirup atau terjadi
kontak antara dengan bahan kimia berbahaya, seperti abu sisa pembakaran kimia, uap bahan
kimia, dan gas bahan kimia.
2. Bahaya Jenis Fisika
Bahaya jenis fisika adalah bahaya yang timbul akibat kondisi fisik lingkungan kerja,
misalnya temperatur udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, ruangan yang sangat
bising, atau kondisi udara yang tidak normal.
3. Bahaya Jenis Proyek/Pekerjaan
Bahaya yang terkait dengan proyek atau pekerjaan dapat ditimbulkan dari kurangnya
pencahayaan, aktivitas pengangkutan barang, dan bahaya yang bisa ditimbulkan dari
penggunaan peralatan.
Alat Pelindung Diri Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
1. Helm Keselamatan

Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,
pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara.
Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun
suhu yang ekstrim.
2. Sabuk dan Tali Keselamatan

Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas
dari posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup
berbahaya seperti pada posisi miring, tergantung atau memasuki rongga sempit.
3. Sepatu Boot

Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.
4. Sepatu Pelindung

Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk
benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan
licin.
5. Masker

Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring vemaran
bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas.
6.Penutup Telinga

Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff),
yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.
7. Kacamata Pengaman

Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata
dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas,
ataupun uap panas.
8. Sarung Tangan

Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus
listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan
bakteri.
9. Pelindung Wajah

Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi wajah dari
paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun
uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya.
10. Pelampung

Pelampung ini digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar
terhindar dari bahaya tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai