Anda di halaman 1dari 12

KIMIA LINGKUNGAN

Pencemaran Air Akibat Logam Berat Besi

Dibuat Oleh:

Septiawan A. Paretta

NIM. 21250021

Dosen Pengampu:

Rian Yaitsar C, S.T., M.T.

Program Studi Teknik Lingkungan

Fakultas Teknik dan Konservasi

Universitas Muhammadiyah Berau

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1. Sumber logam berat dalam lingkungan air..........................................2
2.2 Logam Berat Besi Mencemari Perairan................................................3
2.3 Kandungan logam berat besi(Fe) pada perairan...................................4
BAB 3. PENUTUP.........................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................6
3.2 Saran.....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................7
LAMPIRAN...................................................................................................8

2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam Fe merupakan logam essensial yang keberadaannya dalam


jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam
jumlah berlebih dapat menimbulkan efek racun. Tingginya kandungan
logam Fe akan berdampak terhadap kesehatan manusia diantaranya bisa
menyebabkan keracunan (muntah), kerusakan usus, penuaan dini hingga
kematian mendadak, radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis
ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, hepatitis, hipertensi,
insomnia (Parulian, 2009).
Pesatnya perkembangan industri seringkali diikuti dengan meningkatnya
polutan dari berbagai sumber. Diduga kegiatan-kegiatan industri yang ada
disekitar perairan Tanjung Emas tersebut akan menyumbangkan limbah
yang banyak mengandung logam berat, salah satunya yaitu logam Fe
(Supriyantini dan Endrawati, 2015).
Air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dan harus
dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Sedangkan air minum adalah air
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum atau layak
digunakan sebagai air bersih. Syarat-syarat yang ditentukan sesuai dengan
persyaratan kualitas air secara fisika, kimia, dan biologi.( Febrina dan
Ayuna, 2014 ).
Logam berat merupakan zat polutan lingkungan yang paling umum
dijumpai dalam perairan. Terdapat kandungan logam berat dalam organisme
mengindikasikan adanya sumber logam berat yang berasal dari alam atau
dari aktivitas manusia (Dahlia, 2006). Kegiatan industri yang intensif dan
aktivitas manusia dalam kegiatan pertambangan, industri penggilingan dan
industri manufaktur telah mengakibatkan pelepasan limbah logam berat ke
lingkungan (Dahlia,2006).

3
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1. Sumber logam berat dalam lingkungan air


Secara alamiah masuknya logam berat kedalam muara dapat melalui
berbagai cara yaitu (Cai et al., 1995):
1. Aliran dari daerah hulu sungai akibat erosi yang disebabkan oleh gerakan
gelombangair
. 2. Aliran dari laut-dalam yang termasuk logam didalamnya yang
dilepaskan gunung berapi di laut-dalam, serta dari partikel atau endapan
akibat proses kimiawi
3. Aliran yang berasal dari lingkungan sekitar muara. Termasuk logam
yang diangkat kedalam atmosfer sebagai partikel debu. Sedangkan pasokan
logam berat yang berasal dari aktifitas manusia kedalam lingkungan antara
lain:
1. Hasil buangan kegiatan rumah tangga
2. Limbah industri yang tidak terkontrol. Beberapa limbah industri
mengandung logam berat yang akan mengalir ke sungai dan akhirnya
sampai di muara dan mengendap jadi sedimen
3. Aliran langsung lumpur minyak yang terkandung didalamnya beberapa
logam berat dengan konsentrasi cukup tinggi yang terbuang sampai ke
muara dan mengendap jadi sedimen.
4. Hasil dari pembakaran hidrokarbon dan batu bara. Terlepasnya senyawa
logam berat ke udara saat proses pembakaran dan bercampur dengan air
hujan, mengalirkan logam berat melalui sungai. Dalam perairan, logam
ditemukan dalam bentuk (Hutagalung, 1997):

4
2.2 Logam Berat Besi Mencemari Perairan

Umumnya air di alam mengandung besi dan mangan disebabkan


adanya kontak langsung antara air tersebut dengan lapisan tanah yang
mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn). Adanya besi (Fe) dan mangan
(Mn) dalam jumlah yang berlebih dalam air dapat menimbulkan berbagai
masalah diantaranya adalah tidak enaknya rasa air minum, dapat
menimbulkan endapan dan menambah kekeruhan (Sawyer, 1967).

Adanya konsentrasi zat besi dan mangan pada air tanah dapat
menimbulkan rasa atau bau logam pada air tersebut, oleh karena itu
untuk air minum kadar zat besi dan mangan yang diperbolehkan yakni
masing-masing 0,3 mg/I dan 0,4 mg/I Permenkes Nomor :
492/Menkes/Per/IV/2010).

Air tersebut, apabila digunakan untuk mencuci pakaian dan peralatan


yang berwarma putih, maka benda yang dicuci akan mengalami
perubahan warna yaitu menjadi kuning kecoklatan, selain itu air tersebut
juga menimbulkan endapan pada bak penampung air.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka diduga bahwa air tanah
tersebut mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang cukup tinggi.
Guna mengatasi hal tersebut maka diperlukan upaya mereduksi kadar
mangan dan besi yang terdapat dalam air tanah agar sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh Permenkes tentang persyaratan air
bersih. (Febrina dan Ayuna, 2014) Untuk itu pada penelitian ini
ditetapkan tujuan penelitian antara lain :
1. Mengetahui, tingkat penurunan kadar besi (Fe) dan mangan (Mn)
dengan menggunakan saringan keramik.
2. Mengetahui kualitas air tanah yang dilewatkan melalui saringan
keramik, apakah telah memenuhi persyaratan Permenkes Nomor:
492/Menkes/Per/IV/2010. Hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan informasi kepada masyarakat tentang metode
sederhana untuk mereduksi kadar besi dan mangan berlebih yang
terdapat pada air tanah.

5
Ferihidroksida dapat mengendap dan berwarna kuning kecoklatan.
Hal ini dapat menodai peralatan porselen dan cucian. Bakteri besi
(Crenothrix dan Gallionella) memanfaatkan besi fero (Fe2+) sebagai
sumber energi untuk pertumbuhannya dan mengendapkan
ferrihidroksida. Pertumbuhan bakteri besi yang terlalu cepat (karena
adanya besi ferro) menyebabkan diameter pipa berkurang dan lama
kelamaan pipa akan tersumbat.
Besi (Fe) dibutuhkan tubuh dalam pembentukan hemoglobin.
Banyaknya besi dalam tubuh dikendalikan oleh fase adsorpsi. Tubuh
manusia tidak dapat mengekskresikan besi (Fe), karenanya mereka yang
sering mendapat transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena
akumulasi Fe. Air minum yang mengandung besi cenderung
menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Sekalipun Fe diperlukan
oleh tubuh, tetapi dalam dosis yang besar dapat merusak dinding usus.

Kematian sering disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar


Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada
mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan
menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Debu Fe juga dapat
diakumulasi dalam alveoli dan menyebabkan berkurangnya fungsi
paruparu (Slamet, 2004).

2.3 Kandungan logam berat besi(Fe) pada perairan


Buangan industri yang mengandung persenyawaan logam berat Fe
bukan hanya bersifat toksik terhadap tumbuhan tetapi juga terhadap
hewan dan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat
yang sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan
perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan, dapat
terakumulasi dalam biota perairan termasuk kerang, ikan dan sedimen,
memiliki waktu paruh yang tinggi dalam tubuh biota laut serta memiliki
nilai factor konsentrasi yang besar dalam tubuh organisme.

6
Hal ini disebabkan karena logam berat yang masuk ke dalam
lingkungan perairan akan mengalami pengenceran akibat pengaruh
pasang surut, adsorbsi dan absorbsi oleh organisme perairan (Bryan,
1976). Namun demikian jika diperhatikan dari ketiga stasiun tersebut, di
daerah muara mempunyai kandungan logam berat Fe lebih tinggi
dibandingkan dengan lokasi lainnya.

Tingginya kandunganlogam besi (Fe) di muara diduga


disebabkan oleh kandungan Fe yang berasal dari beberapa sumber, yaitu
selain dari tanah juga berasal dariaktivitas manusia yang terjadi di
daratan yakniadanya buangan limbah rumah tangga yang mengandung
besi, reservoir air dari besi, endapan-endapan buangan industri dan
korosi dari pipa-pipa air yang mengandung logam besi yang dibawa
aliran sungai menuju ke muara.

Hal ini dapat juga dikaitkan dengan kondisi perairan pada saat
penelitian, berdasarkan hasil pengukuran kualitas perairan terhadap
kandungan oksigen terlarut (DO) di muara menunjukkan hasil paling
rendah jika dibandingkan dengan daerah pelabuhan dan tambak yaitu
sekitar 1,68-1,87 mg/L. Ini mengindikasikan bahwa di muara telah
terjadi pencemaran limbah yang lebih berat yang mengandung salah
satunya logam Fe.

7
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan adalah:

1. Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada
hampir setiap tempattempat di bumi, pada semua lapisan geologis
dan semua badan air.
2. LogamBesi( Fe) merupakan logam essensial yang
keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh
organisme hidup, namun dalam jumlah berlebih dapat
menimbulkan efek racun. Tingginya kandungan logam Fe akan
berdampak terhadap kesehatan manusia diantaranya bisa
menyebabkan keracunan (muntah), kerusakan usus, penuaan dini
hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat lahir, gusi
berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing,
mudah lelah, hepatitis, hipertensi, insomnia (Parulian, 2009).

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah:

1. Dianjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai


kemungkinan adanya logam-logam berat lain yang terkandung
Perlu adanya peringatan keras terhadap pihak industri, akan
bahaya dalam perairan, karena dapat membahayakan kesehatan bila
dikomsumsi.

2. limbah cair industri yang mengandung logam berat, yang jika


tidak dikelola dengan baik lalu dibuang ke badan sungai/perairan.
yang akan merusak habitat mahluk hidup di perairan serta manusia
bila dikomsumsi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Febrina, Laila, and Astrid Ayuna. "Studi penurunan kadar besi (Fe) dan
mangan (Mn) dalam air tanah menggunakan saringan keramik." Jurnal
Teknologi 7.1 (2015): 35-44.

Dami, A., H. K. Ayuba, and O. Amukali. "Ground water pollution in


Okpai and Beneku, Ndokwaeast local government area, delta state,
Nigeria." E3 Journal of Environmental Research and Management 4.1
(2013): 0171-0179.

Brankov, Jovana, D. R. A. G. A. N. A. Milijašević, and Ana Milanović.


"The assessment of the surface water quality using the water pollution
index: a case study of the Timok River (the Danube River Basin),
Serbia." Archives of Environmental Protection 38.1 (2012): 49-61.

Supriyantini, Endang, and Hadi Endrawati. "Kandungan logam berat besi


(Fe) pada air, sedimen, dan kerang hijau (Perna viridis) di Perairan
Tanjung Emas Semarang." Jurnal Kelautan Tropis 18.1 (2015).

Dr.drg.Adhani, R.,S.Sos.,M.S& Dr.Husaini, SKM., M.Kes. 2017. Logam


Berat Sekitar Manusia.

9
LAMPIRAN

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai