Content Analysis Of Zinc (Zn) And Lead (Pb) Metals On The Sea Water In
Mamboro Coastal Marine North Palu
* Tatik Rahmadani, Sri Muliyani Sabang dan Irwan Said
Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 13 September 2015, Revised 12 Oktober 2015, Accepted 11 November 2015
Abstract
This study aims to determine concentration of zinc (Zn) and lead (Pb) metals on the sea water in
coastal areas Mamboro District of North Palu. The method used was a spectrophotometry using Atomic
Absorption Spectrophotometer (AAS). Seawater samples were taken from three different points, is A (5
meter), B (10 meter), and C (15 meter) within ± 5 m from the coastline, and sampling started from
the edge of the harbor of cooking oil companies. Results of the analysis of zinc contents from the three
points are 0.155 mg/L at point A, 0.126 mg/L at point B, and 0.109 mg/L at point C, respectively.
Moreover, the lead contents are 0.35 mg/L at point A, 0.391 mg/L at point B, and 0.433 mg/L at point
C , respectively. Concentration of zinc metal on the sea water in Mamboro Coastal Marine ranged from
0.109 mg/L – 0.155 mg/L, which is higher than the threshold value zinc metal, 0.01 mg/L, where
concentration of lead metal on the sea water in Mamboro Coastal Marine ranged from 0.35 mg/L –
0.433 mg/L, which is higher than the threshold value of lead metal, 0.025 mg/L.
Keywords: Zinc (Zn) and lead (Pb), sea water, Atomic absorption spectrophotometer (AAS).
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman dan manusia (Suprapti, dkk., 2012).
kemajuan teknologi sekarang ini, dapat juga Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang
memicu perkembangan industri yang semakin 5,6 juta km 2 dengan garis pantai sepanjang
pesat. Semakin banyaknya industri yang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya,
berkembang seperti saat ini dapat memberi terutama perikanan laut yang cukup besar
pengaruh buruk bagi lingkungan, khususnya (Ika, 2012). Nampak bahwa kepentingan
lingkungan laut yang kebanyakkan orang pembangunan ekonomi di Indonesia lebih
memanfaatkan potensi sumberdaya daratan
memilih laut sebagai tempat akhir pembuangan daripada potensi sumberdaya perairan laut.
limbah industri. Limbah-limbah yang masuk ke Perkembangan IPTEK memacu terjadinya
wiliyah perairan laut dapat memicu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air,
pencemaran laut (Bozkurt, dkk., 2014). tanah maupun udara. Pencemaran air yang
Keberadaan logam berat di perairan laut dapat diakibatkan oleh dampak perkembangan
berasal dari berbagai sumber, antara lain dari industri harus dapat dikendalikan, karena bila
kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan
pertanian dan buangan industri (Rochyatun, permasalahan yang serius bagi kelangsungan
dkk., 2006). Limbah-limbah pencemar dapat hidup manusia maupun alam sekitarnya
mengakibatkan banyaknya kandungan logam (Herman, 2006). Logam berat umumnya
berat pada air laut, hal ini akan berdampak bersifat racun terhadap makhluk hidup
buruk bagi kelangsungan ekosistem laut dan walaupun beberapa diantaranya diperlukan
juga bagi mahluk hidup lainnya, khususnya dalam jumlah kecil (Begum, dkk., 2009).
Melalui berbagai perantara, seperti udara,
*Korespondensi: makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh
Tatik Rahmadani logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: Tatik_rahmadanidhanie@yahoo.co.id terakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsung
© 2015 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako secara terus-menerus, dalam jangka waktu lama
197
Volume 4, No. 4, 2015: 197-203 Jurnal Akademika Kimia
dapat mencapai jumlah yang membahayakan zink (Zn) dalam air laut bersumber dari
kesehatan manusia (Ruslan, 2008). penggunaan pupuk kimia yang mengandung
Sulawesi Tengah dalam hal ini khususnya logam Cu dan Zn, buangan limbah rumah
perairan laut Mamboro, memegang peranan tangga yang mengandung logam Zn seperti
penting dalam menunjang kebutuhan hidup korosi pipa-pipa air dan produk-produk
dari sebagian masyarakat, yang paling umum konsumer (misalnya, formula detergen) yang
adalah berupa kebutuhan ikan serta adanya tidak diperhatikan sarana pembuangannya
budidaya rumput laut yang dapat meningkatkan (Tarigan, dkk., 2003). Sedangkan untuk
pendapatan bagi sebagian masyarakat terutama jenis kedua adalah logam berat non esensial
nelayan. Sementara itu di wilayah pantai atau beracun, di mana keberadaannya dalam
Mamboro terdapat dua jenis perusahaan yang tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau
memperoleh bahan baku dengan menggunakan bahkan bersifat racun seperti logam timbal (Pb).
transportasi laut. Kegiatan tersebut membuat Secara alamiah timbal dapat masuk ke dalam
banyaknya aktivitas kapal yang berlalulalang di lingkungan perairan melalui pengkristalan
daerah perairan yang ada di Mamboro, aktivitas timbal di udara dengan bantuan air hujan.
yang terjadi bukan hanya bongkar muat Di samping itu proses pelapukan dari batuan
bahan baku yang akan digunakan tetapi juga mineral akibat hempasan gelombang dan angin
penggantian bahan bakar minyak oleh kapal- juga merupakan salah satu jalur sumber timbal
kapal yang bersandar. Logam berat timbal yang yang masuk ke lingkungan perairan (Fismawati,
terkandung dalam bahan bakar kendaraan laut 2010).
ini dapat memicu tingginya kadar logam berat Ika (2012) telah melakukan penelitian
timbal dalam air laut (Sudarmaji, dkk., 2006). mengenai analisis logam timbal (Pb) dan
Selain itu juga adanya aktivitas warga masyarakat besi (Fe) dalam air laut di wilayah pesisir
yang tinggal di sekitar perairan yang dapat pelabuhan ferry Taipa kecamatan Palu Utara.
memicu tercemarnya air laut. Yakni aktivitas Aanalisis ini dilakukan dengan menggunakan
warga yang terbiasa membuang limbah rumah alat spektrofotometer serapan atom (SSA).
tangga melalui sampah-sampah metabolik dan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah
korosi pipa-pipa air yang mengandung logam- untuk konsentrasi logam timbal (Pb) berkisar
logam berat juga dapat memberikan dampak antara 0,703 mg/L – 0,919 mg/L. Konsentrasi
yang cukup besar terhadap masuknya logam- tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan
logam berat ke perairan laut Mamboro. NAB logam timbal yaitu 0,025 mg/L dan
Semakin banyaknya aktivitas masyarakat untuk konsentrasi logam besi (Fe) berkisar
tersebut di perairan maka tidak menutup antara 0,324 mg/L – 0,546 mg/L, konsentrasi
kemungkinan juga akan bertambahnya kadar tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan
logam berat dalam air laut (Hamzah & Saputro, NAB logam besi yaitu 0,01 mg/L.
2013). Dengan adanya aktivitas-aktivitas Logam berat yang masuk ke perairan,
tersebut dapat diperkirakan bahwa perairan baik di sungai maupun lautan dipindahkan
laut Mamboro telah mengalami perubahan dari badan airnya melalui tiga proses yaitu
kondisi alamiahnya. Pencemaran logam berat pengendapan, adsorbsi, dan absorbsi oleh
merupakan permasalahan yang sangat serius organisme-organisme perairan (Siaka, 2008).
untuk ditangani, karena merugikan lingkungan Pada saat buangan limbah industri masuk ke
dan ekosistem secara umum (Bangun, 2005). dalam suatu perairan maka akan terjadi proses
Logam berat terbagi atas dua jenis yakni logam pengendapan dalam sedimen (Marasabessy,
berat esensial dan non esesnsial. Jenis yang dkk., 2010). Hal ini menyebabkan konsentrasi
pertama yakni logam berat esensial yang sangat bahan pencemar dalam sedimen meningkat.
dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun Logam berat yang masuk ke dalam lingkungan
beberapa di antaranya (dalam kadar tertentu) perairan mengalami pengendapan, pengenceran
bersifat racun. Unsur ini di alam biasanya dan dispersi, kemudian diserap oleh organisme
terdapat dalam bentuk terlarut atau tersuspensi yang hidup di perairan tersebut. Pengendapan
(terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai logam berat di suatu perairan terjadi karena
bentuk ionik. Contoh dari logam berat untuk adanya anion karbonat hidroksil dan klorida
unsur esensial adalah Zn. Keberadaan logam (Siaka, 2008).
198
Tatik Rahmdani Analisis Kandungan Logam Zink (Zn) Dan Timbal (Pb) ................
Laut juga mempunyai arti penting bagi pHnya di atur sampai 5 lalu dianalisis dengan
kehidupan mahluk hidup seperti manusia, Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang
ikan, tumbuh-tumbuhan, dan biota laut gelombang 217 nm untuk logam timbal dan
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor panjang gelombang 213,9 nm untuk logam
lautan mempunyai potensi yang sangat besar zink (Ika, 2012).
untuk dapat ikut mendorong pembangunan di
masa kini maupun masa depan. Oleh karena Analisa Data
itu, laut yang merupakan suatu sumber daya Berdasarkan hasil pengukuran yang
alam yang sangat perlu untuk dilindungi. Hal diperoleh menggunakan alat Spektrofotometer
ini berarti pemanfaatannya harus dilakukan Serapan Atom (SSA), maka data yang diperoleh
dengan bijaksana dengan memperhitungkan dapat dihitung menggunakan persamaan
kepentingan generasi sekarang dan yang akan (Kacaribu, 2008).
datang (Ika, 2012). Tulisan ini dimaksudkan y = a + bx
untuk memberikan gambaran kandungan
dari logam zink (Zn) dan timbal (Pb) yang Hasil dan Pembahasan
ada dalam air laut pesisir pantai Mamboro
Kecamatan Palu Utara. Tabel 1. Data analisis zink (Zn) pada larutan
standar dengan menggunakan alat SSA.
Metode
Peralatan yang digunakan yaitu seperangkat
alat SSA spektra AA 932, botol berwarna gelap,
labu ukur, gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes,
pipet volum, karet penghisap, pH meter, botol
semprot, corong dan kertas label. Sedangkan
bahan yang digunakan yaitu air lait, aquades,
asam nitrat (HNO3 69 %) smart lab, Pb(NO3)2
Riedel-de haen, ZnSO4.7H2O merck, HNO3 1
M smart lab, NH4OH 1 M merck dan kerta Tabel 2. Data analisis zink (Zn) pada sampel
saring. air laut
Cara Kerja
Pengambilan sampel air laut dilakukan pada
pagi hari dengan 3 titik tempat pengambilan
sampel yaitu pada jarak ± 5 m, 10 m dan
15 m, yang berjarak ± 5 m dari garis pantai
dan pengambilan dimulai dari tepi dermaga
pelabuhan perusahaan minyak goreng. Sampel
air laut diambil dengan menggunakan botol Keterangan : Sampel A = air laut jarak 5 meter;
sampel B = air laut jarak 10 meter; dan sampel
berwarna gelap, yang berukuran 150 mL C = air laut jarak 15 meter
kemudian sampel air laut tersebut ditambahkan
sebanyak 5 tetes larutan asam nitrat (HNO3) Konsentrasi logam zink (Zn) pada Sampel
65%. Sederet larutan standar zink dan timbal Konsentrasi pada suatu sampel dapat
0 ppm; 0,05 ppm; 0,1 ppm; 0,5 ppm; 1,0 ditentukan dengan menggunakan persamaan :
ppm; 1,5 ppm; dan 2 ppm dilihat dari larutan y = a + bx. Konsentrasi logam zink (Zn) yang
induknya. Kemudian terhadap deret ini, diperoleh dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
diukur serapannya pada panjang gelombang
217 nm untuk logam timbal dan pada panjang Konsentrasi logam timbal (Pb) pada Sampel
gelombang 213,9 nm untuk logam zink. Konsentrasi pada suatu sampel dapat
Setelah itu dibuatkan kurva kalibrasi untuk ditentukan dengan menggunakan persamaan :
kedua logam tersebut. kemudian sampel y = a + bx. Konsentrasi logam timbal (Pb) yang
air laut diambil sebanyak 10 mL kemudian diperoleh dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4.
199
Volume 4, No. 4, 2015: 197-203 Jurnal Akademika Kimia
Tabel 3. Data analisis timbal (Pb) pada larutan Wilayah perairan yang dengan mudah
standar dengan menggunakan alat SSA. tercemar oleh logam-logam berat ialah wilayah
perairan air asin. Analisis kandungan logam
berat dalam air laut ini dapat dianalisis dengan
metode spektrofotometri menggunakan alat
spektrofotometer serapan atom. Dalam hal ini
sampel air laut diambil dengan perbedaan titik
pengambilan sampel, yakni menggunakan tiga
titik. Titik A pada jarak 5 meter, titik B pada
jarak 10 meter, dan titik C pada jarak 15 meter
dengan cara pengambilan pada jarak ± 5 m dari
garis pantai dan pengambilan dimulai dari tepi
dermaga pelabuhan perusahaan. Selanjutnya
sampel tersebut ditetesi dengan larutan
Tabel 4. Data analisis timbal (Pb) pada sampel HNO3 65 %. Tujuan ditambahkannya larutan
air laut tersebut ialah karena larutan HNO3 65 %
dapat berfungsi sebagai pengawet. Selanjutnya
sampel tersebut di bawa ke laboratorium untuk
selanjutnya dianalisis. Sebelum menganalisis
sampel tersebut, terlebih dahulu membuat
larutan standar baik untuk logam zink atau
pun timbal. Dan selanjutnya diteruskan
dengan membuat deret kerja dengan perbedaan
konsentrasi masing-masing. Sebelum dianalisis
sampel terlebih dahulu diatur pHnya dengan
ditetesi dengan larutan HNO3 1 M dan
Keterangan : Sampel A = air laut jarak 5 meter; NH4OH 1 M.
sampel B = air laut jarak 10 meter; dan sampel Hasil perhitungan konsentrasi untuk logam
C = air laut jarak 15 meter zink (Zn) dalam sampel air laut yang dianalisis
Logam berat memiliki kriteria yang menggunakan alat spektrofotometer serapan
sama dengan logam-logam lainnya, hanya atom yaitu; titik A pada jarak 5 meter adalah
saja perbedaannya terletak pada pengaruh 0,155 mg/L, titik B pada jarak 10 meter adalah
yang diakibatkan bila logam ini masuk ke 0,126, dan yang terakhir untuk titik C pada jarak
dalam tubuh organisme hidup (Rochyatun, 15 meter adalah 0,109 mg/L. Perbandingan
dkk., 2006). Logam berat biasanya dapat mengenai konsentrasi kandungan logam seng
menimbulkan efek-efek khusus pada tubuh dapat dilihat pada Gambar 1.
mahluk hidup. Meskipun semua logam
berat dapat mengakibatkan keracunan pada
mahluk hidup, namun sebagian dari logam
berat tersebut tetap dibutuhkan dalam jumlah
tertentu (Marasabessy, dkk., 2010).
Wilayah Sulawesi Tengah khususnya Palu
banyak dikelilingi oleh perairan, baik perairan
air tawar maupun perairan air asin. Dengan
banyaknya perairan yang mengelilingi wilayah
ini maka kekayaan ekosistem baik dari perairan
air tawar maupun asin sangat melimpah dan Gambar 1. Grafik konsentrasi logam seng pada
juga membuat banyaknya aktivitas masyarakat tiga titik yang berbeda.
di perairan, baik yang untuk menangkap
ikan atau yang lainnya. Perairan juga banyak Berdasarkan gambar 1 di atas terlihat bahwa
dimanfaatkan sebagian masyarakat sebagai kadar zink pada air laut di wilayah tersebut
tempat pembuangan sampah, baik sampah berkisar antara 0,109 mg/L – 0,155 mg/L,
organik maupun anorganik. Dengan sehingga dapat diketahui bahwa air laut tersebut
banyaknya sampah-sampah yang dibuang ke telah tercemar oleh logam zink. Merujuk pada
wilayah perairan dapat membuat perairan nilai ambang batas (NAB) untuk kandungan
tersebut tercemar, khususnya oleh logam-logam logam zink pada perairan laut sebesar 0,01
berat. mg/L (Effendi, 2003).
200
Tatik Rahmdani Analisis Kandungan Logam Zink (Zn) Dan Timbal (Pb) ................
Kacaribu, K. (2008). Kandungan kadar seng kondisional logam berat tembaga dalam air
(Zn) dan besi (Fe) dalam air minum dari sungai Palu. Jurnal Marina Chimica Acta,
depot air minum isi ulang air pegunungan 1(2), 6-10.
Sibolangit di kota Medan. Tesis. Medan:
Universitas Sumatera Utara. Siaka, I. M. (2008). Korelasi antara kedalaman
sedimen di pelabuhan Benoa dan
Marasabessy, M. D., Edward, & Valentin, F. konsentrasi logam berat Pb dan Cu. Jurnal
L. (2010). Pemantauan kadar logam berat Kimia, 2(2), 61-70.
dalam air laut dan sedimen di perairan
pulau Bacan, Maluku Utara. Jurnal Sains,
Stancheva, Makedonski, & Petrova. (2013).
14(1), 32-38.
Determination of heavy metals (Pb, Cd, As
Maslukah, L. (2006). Konsentrasi logam berat And Hg) in black sea grey mullet (mugil
Pb, Cd, Cu, Zn dan pola Sebarannya di cephalus). Bulgarian Journal of Agricultural
muara banjir kanal barat. Tesis. Semarang: Science, 19(1), 30–34.
pada Institut Pertanian Bogor.
Sudarmaji, Mukono, J., & Corie. (2006).
Ni’matuzahroh, Yachya, & Tanjung. Toksikologi logam berat b3 dan dampaknya
(2006). Penanganan logam berat terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan
dengan mikroorganisme atau mikrobia Lingkungan, 2(2), 129 -142.
(bioakumulasi, bioremediasi, atau
bioremoval). Jurnal Hayati, 12(1), 13 - 18. Suprapti, N. H., Sya’rani, L., & Anggoro, S.
(2012). The chromium (Cr) content in
Rahman, A. (2006). Kandungan logam berat water and in the tissue of mud crab (scylla
timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada serrata forskal.) in the brackishwater ponds
beberapa jenis Krustasea di pantai Batakan around babon river estuary of Semarang
dan Takisung Kabupaten Tanah Laut coastal areas in Central Java Indonesia.
Kalimantan Selatan. Jurnal Bioscientiae, Journal of Coastal Develpopment, 16(1), 62-
3(2), 93-101.
67.
Rochyatun, E., Kaisupy, T., & Rozak, A.
(2006). Distribusi logam berat dalam air Tarigan, Z., Edward, & Rozak, A. (2003).
dan sedimen di perairan muara sungai Kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn
Cisadane. Jurnal Sains, 10(1), 35 - 40. dan Ni dalam air laut dan sedimen di muara
sungai Membramo Papua dalam kaitannya
Ruslan. (2008). Penentuan kapasitas dengan kepentingan budidaya perikanan.
pengompleks dan konstanta stabilitas Jurnal Sains, 7(2), 119 - 127.
203