PAPER
diajukan guna memenuhi ujian take home Toksikologi Lingkungan
Oleh:
Dwi Betari Karlina 122110101065
Kasus :
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Menurut Chandra (2012:6), pencemaran lingkungan adalah masuk atau
(hati dan ginjal) (Darmono, 1995:95). Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam
berat yaitu sulit terurai, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan
dan dalam jaringan biota-biota perairan.
Salah satu bahan pencemar pada perairan adalah logam berat Timbal (Pb).
Timbal merupakan salah satu polutan yang berbahaya bukan hanya bagi
lingkungan dan makhluk hidup dan juga dapat mengancam kesehatan manusia.
Timbal dapat terakumulasi pada lingkungan serta tidak dapat terurai melalui
biodegradasi. Timbal mencemari lingkungan sebagian besar disebabkan oleh
aktivitas manusia.
Danau Lido yang terletak di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat telah tercemar timbal dengan kadar yang sangat tinggi dan telah
berlangsung selama puluhan tahun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi Timbal pada Danau Lido cukup tinggi yaitu 0,08-0.19 mg/L dan
berimbas pada ekosistem danau dan makhluk hidup dalam air. pencemaran
tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan morfologi pada sejumlah biota air
yang ada di Danau Lido dan sekitarnya. Pemanfaatan Danau Lido untuk berbagai
kegiatan seperti keramba jaring apung (KJA), wisata perahu dan rumah makan
apung telah mengubah kualitas air pada Danau Lido. Kegiatan pabrik di sekitar
Danau Lido juga menjadi penyebab tercemarnya Danau Lido oleh timbal.
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, maka akan dilakukan
analisis kajian toksikologi secara mendalam tentang pencemaran timbal di Danau
Lido.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Paparan Timbal
Timbal pada tabel periodik unsur kimia termasuk dalam kelompok logam
golongan IV-A. Timbal mempunyai nomor atom (NA) 82 dan berat atom (BA)
207,2 merupakan suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dengan titik leleh
327 oC dan titik didih 1.725 oC. Pada suhu 550-600 o C timbal menguap dan
membentuk oksigen dalam udara lalu membentuk timbal oksida. Merupakan
logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, mempunyai kerapatan
yang lebih besar dibandingkan logam-logam biasa, kecuali emas dan merkuri,
merupakan logam yang lunak sehingga dapat dipotong dengan menggunakan
pisau atau dengan tangan dan dapat dibentuk dengan mudah. Walaupun bersifat
lunak dan lentur, timbal sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut
dalam air dingin, air panas, dan air asam. Timbal dapat larut dalam asam nitrit,
asam asetat, dan asam sulfat pekat.
Timbal atau plumbum (Pb) adalah metal kehitaman. Dahulu Pb digunakan
sebagai konstituen di dalam cat, baterai, dan saat ini banyak digunakan dalam
bensin. Pb organik (TEL=tetra ethyl lead) sengaja ditambah ke dalam bensin
untuk meningkatkan nilai oktan (Slamet, 2009:117). Timbal pada awalnya adalah
logam berat yang secara alami terdapat di dalam kerak bumi. Namun, timbal juga
dapat berasal dari kegiatan manusia bahkan mampu mencapai jumlah 300 kali
lebih banyak dibandingkan Pb alami (Widowati, 2008:109). Timbal adalah logam
yang mendapat perhatian karena bersifat toksik melalui konsumsi makanan,
minuman, udara, air, serta debu yang tercemar Pb. Intoksikasi Pb bisa terjadi
melalui jalur oral, makanan, minuman, pernafasan, kontak lewat kulit, kontak
lewat mata, serta lewat parental (Rahde dalam Widowati, 2008:110).
Sumber pencemaran timbal yang mencemari Danau Lido tersebut masih
belum bisa dipastikan. Pencemaran tersebut diduga disebabkan secara alamiah
maupun sebagai dampak dari kegiatan manusia. Logam timbal masuk ke perairan
melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu, proses
korofikasi dari batuan mineral merupakan salah satu jalur masuknya sumber Pb ke
perairan. Pada perairan tawar, bentuk umum Pb yang sering dijumpai adalah
timbal karbonat dan kompleks timbal organik dan bentuk ion bebas jumlahnya
sedikit. Penurunan pH air menyebabkan daya racun logam berat semakin besar,
kesadahan tinggi dapat mengurangi toksisitas logam berat karena akan
membentuk senyawa kompleks yang mengendap pada dasar perairan.
Senyawa Pb yang ada dalam badan perairan dapat ditemukan dalam bentuk
ion-ion divalent atau ion-ion tetravalent (Pb2+, Pb4+). Ion Pb divalent (Pb2+)
digolongkan ke dalam kelompok ion logam kelas antara, sedangkan ion Pb
tetravalent
(Pb4+)
Pengelompokan
digolongkan
ion
logam
ini
dalam
kelompok
dibuat
oleh
ion
logam
Richardson.
kelas
B.
Berdasarkan
Bagi Organisme
Pencemaran logam berat dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap
yang dapat digunakan dalam mengkaji aspek biologi untuk mendeteksi adanya
pencemaran logam berat di lingkungan perairan. Tanypodinae merupakan
serangga air yang dapat digunakan sebagai bioindikator dan akan menunjukkan
perubahan morfologi akibat pencemaran. Selain itu, larva Chironomida tersebut
dapat tumbuh di dalam lingkungan perairan dalam keadaan tinggi kandungan
kimia, fisika, maupun biologi sehingga larva tersebut dapat digunakan untuk
merefleksikan degredasi pencemaran lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa konsentrasi timbal di Danau Lido cukup tinggi, yaitu, 0,08-0,19 mg/L
sehingga berpengaruh terhadap organisme yang ada di Danau Lido.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor
(IPB), pencemaran timbal pada Danau Lido telah menyebabkan terjadinya respon
morfologi pada larva Tanypodinae yaitu berupa deformitas ligula. Berdasarkan
pengamatan bentuk ligula pada Tanypodinae yang diperoleh, diketahui bahwa
larva tersebut telah mengalami deformitas akibat pencemaran timbal pada Danau
Lido. Dalam beberapa penelitian sebelumnya, peningkatan kandungan logam
berat di perairan berkolerasi positif terhadap peningkatan persentase kecacatan
morfologi pada Chironomida. Logam timbal tidak langsung mematikan organisme
tersebut melainkan membuat cacat, karena timbal yang bersifat karsinogenik.
Larva Tanypodinae yang mengandung timbal tersebut apabila dimakan ikan, maka
timbal tersebut akan terakumulasi pada tubuh ikan dan menjadi racun apabila ikan
tersebut dimakan oleh manusia.
Dampak pencemaran timbal terhadap organisme lainnya belum diketahui
karena belum dilakukan penelitian terkait hal tersebut. Namun jika dilihat dari
tingginya kadar timbal dan lamanya pencemaran yang terjadi di Danau tersebut,
kemungkinan terjadinya kecacatan pada organisme lain bisa terjadi. Timbal yang
terlarut dalam air dapat membahayakan kehidupan organisme didalamnya. Hal
tersebut disebabkan karena timbal yang bersifat bioakumulatif. Toksisitas logam
Pb dapat memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan, semakin lama
pemaparan timbal maka semakin menurun laju pertumbuhan ikan yang terpapar
Pb. Timbal dapat menutupi lapisan mukosa pada organisme akuatik, dan
selanjutnya dapat menyebabkan sufokasi. Toksisitas akut timbal terhadap
beberapa jenis ikan air tawar berkisar antara 0,5-10 mg/L (Moore, dalam Effendi
2003:202-203).
2.4.3
Bagi Masyarakat
Pb dapat membahayakan kesehatan masyarakat di sekitar Danau Lido
saraf dalam sumsum tulang belakang (spinal cord) dan sistem darah perifer
(Darmono, 1995:101).
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.
Darmono. 1995. Logam dalam Sitem Biologi Makhluk Hidup. Bogor: Universitas
Indonesia Press.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Kristanto, P. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset.
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Slamet, J. S. 2009. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Widowati, dkk. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan
Pencemaran. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
http://news.detik.com/berita/2935050/peneliti-ipb-temukan-kadar-timbal-yangtinggi-di-danau-lido-bogor [diakses tanggal 20 Desember 2015]