Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKOTOKSIKOLOGI LAUT

(DAMPAK LOGAM BERAT SENG (Zn) DAN KADMIUM (Cd) BAGI ORGANISME LAUT)

NAMA :

STENY MAUN

NIM :

(2017-64-016)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKUTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktivitas manusia menghasilkan limbah atau pencemar sebagai akibat dari
ketidakefisienan dalam memanfaatkan sumberdaya. Dampak yang dihasilkan sangat
berpengaruh bagi kehidupan makhluk hidup baik itu manusia, tumbuhan dan hewan.
Istilah ekotoksikologi diperkenalkan oleh Truhaut pada tahun 1969 dan berasal dari kata
ekologi dan toksikologi. Ekotokskiologi atau toksikologi lingkungan berfokus terutama pada
efek berbahaya bahan kimia lingkungan pada manusia. Namun jika diartikan menurut
pandangan ilmu perikanan maka ekotoksikologi Perairan adalah suatu ilmu dengan hubungan
antara bahan-bahan racun dengan organisme yang hidup dalam suatu lingkungan perairan.
Yang dimana racun-racun ini sangat berpengaruh bagi kehidupan dari ekosistem yang
mendiami perairan.
Seng adalah logam yang berwarna putih kebiruan yang sangat mudah ditempa. Logam
seng memiliki sifat fisik dan sifat kimia yaitu mempunyai berat molekul 161,4 mengandung
satu atau tujuh molekul air hidrat, hablur transparan 6 atau jarum-jarum kecil, serbuk hablur
atau butir, tidak berwarna, tidak berbau, larutan memberikan reaksi asam terhadap lakmus.
Seng merupakan salah satu dari logam berat yang sangat berpengaruh bagi lingkungan
sekitar.
Kadmium (Cd) memiliki karakteristik berwarna putih keperakan seperti logam
aluminium, tahan panas, tahan terhadap korosi. Kadmium (Cd) digunakan untuk elektrolisis,
bahan pigmen untuk industri cat, enamel, dan plastik. Kadmium (Cd) merupakan salah satu
jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh
darah, Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat
terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal (Palar, 2004).
Seng dan kadmium memang ditemukan dalam jumlah yang relatif sedikit namun tingkat
toksisitas yang sangat tinggi karena masuk dalam logam berat. Seluruh logam berat muncul
secara alami di lingkungan yang dihasilkan dari buangan industri dengan jumlah yang makin
hari makin meningkat. Berdasarkan pendapat dari Kovacs (1992).
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja dampak dari logam berat Seng (Zn) dan Kadmium (Cd) yang berlebih terhadap
organisme laut.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui apa saja dampak dampak yang
ditimbulkan logam berat Seng (Zn) dan Kadmium (Cd) yang berlebih pada organisme laut
BAB II

PEMBAHASAN

Lingkungan laut yang dicemari oleh logam berat tentunya sangat berpengaruh bagi
organisme yang hidup didalamnya, oleh sebab itu saya akan membahas dampak logam berat
Seng (Zn) dan Kadmium (Cd) yang berlebih bagi organisme laut.

2.1 Seng (Zn)


Seng merupakan salah satu unsur dengan simbol Zn, memiliki nomor atom 30,
massa atom 65,37 g/mol, konfigurasi elektron [Ar]3d10 4s 2 dan terdapat pada golongan
IIB unsur transisi di dalam tabel periodik.
Seng merupakan salah satu dari jenis logam berat yang sangat berpengaruh bagi
lingkungan sekitar. Banyaknya kandungan seng dalam berbagai produk seperti baterai,
kosmetik, cat, tinta, deodorant dan produk lainnya sehingga sangat berbahaya jika
produk-produk ini sampai harus masuk ke perairan laut. Namun seperti yang telah
diketahui oleh kita semua bahwa sekarang kurang adanya kesadaran dari masyarakat
sehingga pencemaran laut akibat logam berat banyak terjadi dimana-mana seperti
masukan dari limbah-limbah rumah tangga akibat buang sampah sembarangan, masukan
dari limbah-limbah pabrik, atau juga kapal-kapal yang berlalu-lalang di perairan karena
seng juga merupakan salah satu bahan dari pembuatan cat yang digunakan di badan-
badan kapal.
Konsumsi seng (Zn) dalam jumlah besar atau lebih dapat menyebabkan muntah,
diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi (Deswati, dkk.,
2013). Beberapa ikan dapat terakumulasi seng dalam tubuhnya, ketika ikan tersebut
tinggal di wilayah perairan yang sudah terkontaminasi oleh seng. Ikan yang dapat
digunakan sebagai bioakumulator ialah ikan mas, banyak hasil penelitian menggunakan
bioakumulator ikan mas menyatakan bahwa kandungan zat seng dalam tubuh ikan
tersebut tidak terlalu tinggi namun dapat berpengaruh pada hati ikan tersebut. Seng ini
tidak selamanya bersifat toksik, karena seng dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh
tubuh, seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan
rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut (Begum,
dkk., 2009). Pencemaran yang terjadi dalam suatu perairan khususnya pencemaran oleh
logam-logam berat dapat menimbulkan banyak masalah baik yang bersifat sementara
atau yang bekepanjangan.

2.2 Kadmium (Cd)


Logam kadmium (Cd) memiliki karakteristik berwarna putih keperakan seperti
logam aluminium, tahan panas, tahan terhadap korosi. kadmium (Cd) digunakan untuk
elektrolisis, bahan pigmen untuk industri cat, enamel dan plastik. Logam kadmium (Cd)
biasanya selalu dalam bentuk campuran dengan logam lain terutama dalam pertambangan
timah hitam dan seng (Darmono 1995). Kadmium juga dikategorikan sebagai bahan
beracun dan berbahaya/B3.
Semakin tinggi kandungan logam Cd dalam perairan, umumnya semakin banyak
terakumulasi pada tubuh organisme air. Dengan demikian kemungkinan terjadinya
keracunan terhadap organisme air yang bersangkutan maupun kerusakan lingkungan
adalah semakin besar (Laws, 1981). Konsentrasi kadmium yang diizinkan dalam air
adalah 0,01 mg/l (PP No 82 Th 2001 Mengenai Kualitas Air). Kadmium dapat memasuki
perairan melalui berbagai aktivitas manusia seperti kegiatan industri, pertanian dan
rumah tangga. Diperairan, toksisitas kadmium akan lebih tinggi pada salinitas rendah.
Hal ini dikarenakan pada salinitas rendah akan menyebabkan peningkatan konsentrasi
kation Cd bebas sehingga menurunkan pembentukkan molekul komplek anorganik
maupun organik. Kation Cd bebas akan masuk ke dalam tubuh organisme sehingga
meningkatkan toksisitas.
Kenaikan toksisitas juga dapat disebabkan karena adanya perubahan kemampuan
osmotik dan regulasi ionik pada salinitas rendah (Baloch et al, 2020). Penelitian tentang
efek kadmium pada organisme air dan manusia telah dilakukan. Baloch et al (2020) telah
melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kadmium
pada insang dan hepatopankreas, serta kelangsungan hidup udang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 30 ppb kadmium dapat menyebabkan 32,60% lamella menunjukkan
hiperplasia, 57,35% nekrosis dan 97,50% vakuolisasi. Semakin tinggi konsentrasi
kadmium, semakin rendah tingkat kelangsungan hidup udang. Kadmium juga diketahui
menyebabkan kelainan pada spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio, Linn). Azaman
(2015) menunjukkan bahwa pemberian kadmium 75 ppm menyebabkan 32,67% kelainan
spematozoa ikan mas. Peningkatan kadar kadmium menjadi 25-30 ppm dalam air
menyebabkan peningkatan kelainan spermatozoa sebesar 10%. Kadmium dapat
terakumulasi (insang, ginjal, hati, otot, dan hati) pada ikan. Yesilbudak & Erdem (2014)
membuktikan bahwa akumulasi kadmium tertinggi terdapat pada ginjal ikan mas
(Cyprinus carpio) dan ikan nila (Oreochromis niloticus). Kadmium juga dapat
terakumulasi pada hati, insang dan otot kedua ikan tersebut. Pada ikan mas (Cyprinus
carpio) pemaparan kadmium dapat menyebabkan fusi pada lamela insang, dan
hyperplasia pada lengkung insang, nekrosis pada sel hati, dan pemisahan ikatan otot (Oz
et al, 2020). Pada ikan nila (Oreochromis niloticus), pemaparan cadmium dapat
menyebabkan hyperplasia insang, memendekkan lamela insang, dan hipertropi tubulus
ginjal (Ju et al 2020).

2.2 Gambar-gambar hasil pencemaran laut oleh logam berat Seng (Zn) dan
Kadmium (Cd)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah dibahas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa logam berat
Seng (Zn) dan Kadmium (Cd) yang terkontaminasi dilaut sangat berpengaruh bagi kelangsungan
hidup dari organisme laut, seperti pengaruh pertumbuhan organisme itu sendiri hingga yang
paling parahnya dapat menyebabkan kematian, walaupun mungkin senyawa seng memang
dibutuhkan juga oleh organisme dalam proses pertumbuhan tapi jika senyawa itu melebihi taraf
yang dibutuhkan maka akan menyebabkan dampak yang sangat besar bagi organisme. Sehingga
apapun kandungan logam berat yang berlebih dilaut sangat tidak baik bagi kelangsungan hidup
dari organisme yang hidup didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Y, Dian .2020. Dampak Pencemaran Logam Berat (Timbal, Tembaga, Merkuri,
Kadmium, Krom) Terhadap Organisme Perairan Dan Kesehatan Manusia. Departemen
Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran. Jurnal
akuatek. Vol.1, No.1. hlm 59-65
Rahmadani T. Sabang S,M. dan Said I. 2015. Analisis Kandungan Logam Zink (Zn) dan Timbal
(Pb) Dalam Air Laut Pesisir Pantai Mamboro Kecamatan Palu Utara.
Amriani. Hendrarto B. dan Hadiyarto A. 2011. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Dan
Seng (Zn) Pada Kerang Darah (Anadara granosa L) Dan Kerang Bakau (Polymesoda
bangalensis L) Di Perairan Teluk Kendari
Berdasarkan hasil presentasi Kamis 22 oktober 2020 ada beberapa pertanyaan yang ditujukan
terkait prensentasi saya. Ialah sebagai berikut.
1. Perbedaan zat seng dan cadmium (berdasarkan tingkat toksik) => (Bey)
Perbedaan dari kedua zat tersebut adalah seng yang terkontaminasi di laut dalam jumlah
tertentu dapat diterima oleh organisme karena beberapa organisme membutuhkan zat ini
untuk melakukan proses pertumbuhan sehingga jika kekurangan atau kelebihan logam
seng maka akan mengalami gangguan pertumbuhan, sebaliknya cadmium dalam jumlah
berapapun tidak dibutuhkan oleh organisme sehingga jika laut terkontaminasi oleh
kadium akan sangat berdampak bagi organisme yang hidup didalamnya.

2. Apakah seng tidak terlalu berpengaruh pada tubuh ikan jika terkontaminasi? (Ita)
Seperti yang dibahas di atas bahwa seng sangat dibuthkan dalam jumlah tertentu oleh
organisme sehingga tentunya seng sangat berpengaruh namun jika kekurangan seng atau
kelebihan seng maka akan berdampak bagi organisme tersebut.

3. Seng dibutuhkan oleh manusia dan ikan untuk apa? (ferlandy)


Seng dibutuhkan oleh manusia untuk tubuh, seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar,
pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh
pada jaringan-jaringan tersebut. Kemudian untuk ikan seng sangat dibutuhkan juga untuk
pertumbuhan sirip, untuk kulit ikan, atau bahkan mata bagi ikan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai