lingkungan
Posted by tiach90.
BAB 1
PENDAHULUAN
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk ditangani, karena
merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus merkuri di Minamata Jepang
pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering terjadi dan semakin banyak dilaporkan.
Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA) melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang
diketahui berbahaya bagi lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg),
dan kadmium (Cd). Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat
dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar tertentu)
bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut atau tersuspensi
(terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik. Dampak dari pencemaran
logam berat ini sering dilaporkan. (Dony Purnomo, 2009, Logam Berat Sebagai
Penyumbang Pencemaran Air Laut, )
Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk sebagai fraksi halus,
unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila terakumulasidalam jumlah tertentu
karena berdampak merugikan bagi lingkungan hidup. Raksa (nama lama: air raksa) atau
merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia
pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini
berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium,
dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap.[rujukan?] Hg akan
memadat pada tekanan 7.640 Atm.[rujukan?] Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67
di antara elemen lainnya pada kerak bumi.[rujukan?] Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam
bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).[rujukan?]
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer, dan peralatan
ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh
termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena
sifat toksik yang dimilikinya.[rujukan?] Unsur ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dari
cinnabar mineral.[rujukan?] Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola
biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20 persen
volumenya terendam
Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari permukaantanah dan
menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah maka akan mencemari air
tanah. Berbagai kemungkinan reaksi yang terjadi terhadap logam berat (merkuri) di dalam
tanah adalah (Babich dan Stotzky, 1978) :
Tingkat ketersediaan logam berat tergantung pada pH lingkungan. pH adalah faktor penting
yang menentukkan tranformasi logam. Makin halus tekstur makin tinggi kekuatan untuk
mengikat logam berat. Oleh karena itu tanah yang bertekstur liat mempunyai kemampuan
untuk mengikat logam berat lebih tinggi dari tanah berpasir. Jenis mineral liat juga
berpengaruh terhadap pengikatan logam berat oleh tanah. Di dalam perairan seperti sungai,
logam berat banyak ditemukan pada sedimen. Karena logam berat yang semula terlarut dalam
air sungai diadsorbsi oleh partikel halus (suspended solid) dan oleh aliran air sungai dibawa
ke muara. Air sungai bertemu dengan arus pasang di muara sungai, sehingga partikel halus.
tersebut mengendap di muara sungai. Hal inilah yang menyebabkan kadar logam berat dalam
sedimen muara lebih tinggi dari laut lepas. Pada umumnya muarasungai mengalami proses
sedimentasi, dimana logam yang sukar larut mengalamiproses pengenceran yang berada di
kolom air lama kelamaan akan turun ke dasar dan mengendap dalam sedimen (Rochyatun,
2006)
1. Tujuan
Tujuan yang hendak diambil dari pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui
bahayanya pencemaran logam berat terutama Hg pada lingkungan serta teknologi yang dapat
diterapkan untuk mengurangi pencemaran logam berat pada lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Mungkin istilah logam berat sudah tak asing bagi para kimiawan. Dari nomor atom sampai
efek fisiologis telah secara rinci dibahas dalam buku-buku kimia terutama kimia anorganik
dan kimia lingkungan. Tapi tak demikian dengan orang awam. Mungkin istilah logam berat
masih terasa asing di telinga mereka dan didefinisikan secara sederhana saja yaitu logam
yang berat (dalam artian ditimbang) seperti besi, baja, aluminium dan tembaga. Terlepas dari
definisi di atas, biasanya dalam literatur kimia istilah “logam berat” digunakan untuk
memerikan logam-logam yang memiliki sifat toksisitas (racun) pada makhluk hidup.
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat
yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia (Darmono, 1995). Logam berat
masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain.
Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau
masuk ke dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya
menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam berat
dapat mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup, besi merupakan logam yang dibutuhkan
dalam pembentukan pigmen darah dan zink merupakan kofaktor untuk aktifitas enzim
(Wilson, 1988). Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama
dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari
tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil
limbah industri (Connel dan Miller, 1995). Dalam neraca global sumber yang berasal dari
alam sangat sedikit dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut (Wilson, 1988).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak
di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan
biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian
logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar
yang berbahaya. Afinitas yang tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang
ikatan belerang dalam enzim, sehingga enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus
karboksilat (-COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal,
dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi melalui
dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis
penguraiannya (Manahan, 1977).
Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah
teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat
ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana
keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam
jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn,
Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial
atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau
bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat
menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat
tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja
enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan
bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur
masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan.
Penting untuk diketahui, air raksa sangat beracun bagi manusia hanya sekitar 0,01 mg dalam
tubuh manusia dapat menyebabkan kematian. Sayangnya setelah air raksa yang sudah masuk
ke dalam tubuh manusia, tidak dapat dibawa keluar. Kontaminasi dapat melalui proses
menelan atau penyerapan melalui kulit. Efek jangka pendek dari uap raksa adalah lemah,
panas dingin, mual, muntah, diare, dan gejala lain dalam waktu beberapa jam. Jangka
panjang terkena uap raksa menghasilkan getaran, lekas marah, insomnia, kebingungan, keluar
air liur berlebihan, ritasi paru-paru, iritasi mata, reaksi alergi, dari kulit rashes, nyeri dan
sakit kepala dan lainnya. Mercury memiliki sejumlah efek yang sangat merugikan pada
manusia, di antaranya sebagai berikut:
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan merkuri dapat membawa epidermic seperti :
1. Dampak yang ditimbulkan Merkuri (Hg) Bagi tanah dan air (Lingkungan)
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar
rendah, logam berat ini umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu),
kromium (Cr), dan besi (Fe). Air raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan kehidupan
biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh karena itu, keberadaan
logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama dari segi jumlah kandungannya di dalam
air (Noviardi drr., 2007). Air raksa dalam kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila
terjadi kontak dengan logam emas akan membentuk larutan padat (Sevruykov drr., 1960).
Larutan padat biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa dengan
beberapa logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng). Aktivitas penambangan bahan
galian juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yaitu tanah. Salah satu kegiatan
pertambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah adalah pertambangan
emas.
Pada pertambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses
pemisahan emas dari bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun, yang
dapat mematikan tumbuhan, organism tanah, dan mengganggu kesehatan manusia. Mercury
dapat terakumulasi dilingkungan dan dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme.. Setelah raksa mencapai permukaan air atau tanah microrganisms dapat
dikonversi ke methyl mercury, suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian besar organisme
dengan cepat dan diketahui menyebabkan kerusakan saraf. Ikan adalah organisme yang
menyerap jumlah besar methyl raksa dari permukaan air setiap hari.
Besar kecilnya kandungan air raksa disebabkan oleh adanya fluktualisasi kegiatan
penambangan, pengolahan, dan iklim/cuaca. Fluktuasi tersebut adalah sebagai berikut:
Aktivitas penambangan: jumlah penambang semakin banyak apabila ditemukan bijih
dengan kandungan emas yang cukup tinggi.Pengolahan: kadar emas yang baik dengan jumlah
bijih hasil penambangan besar, maka jumlah pengolah bijih emas juga akan meningkat.
Iklim/cuaca: pada musim kemarau konsentrasi air raksa akan lebih besar dibandingkan
dengan musim hujan. Tingkat mobilitas air raksa pada musim kemarau tidak akan jauh
dari tempat pengolahan (sumbernya) karena arus air sungai menurun, sedangkan mobilitas
air raksa akan terbawa arus air sungai lebih jauh dari tempat pengolahan karena debit
air lebih besar dibandingkan musim kemarau. Besar kecilnya arus air sungai ini sangat
bergantung pada iklim maupun cuaca.Jarak pengambilan percontoh air dengan tempat
pengolahan bijih emas: semakin jauh dari pengolahan bijih emas umumnya penyebaran air
raksa juga semakin kecil (menurun).
Air tanah yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari, baik untuk air minum, sektor pertanian pangan, perikanan,peternakan bisa tercemar
merkuri melalui hujan yang membawa penguapan merkuri pada udara baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga dampak yang diberikan oleh pemanfaatan air tanah tersebut
menyebabkan toksin dalam berbagai produk hasil pertanian, perikanan dan peternakan
tersebut mambawa dampak negative bagi manusia yang mengkonsumsinya, dampak langsung
dari bentuk racun dari air raksa saat masuk pada tubuh manusia adalahmethyl mercury
(CH3Hg+dan CH3 -Hg-CH3) dan garam organik, partikel mercurickhlor (HgCl2).Methyl
mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri
anorganik adalah bersifat racun akut.Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif
pendek pada tubuh manusia tetapipersenyawaan methyl mercury tinggal pada tubuh manusia
10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam) (Supriadi, 2007)
Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk sebagaifraksi
halus, unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila terakumulasidalam jumlah tertentu
karena berdampak merugikan bagi lingkungan hidup. Apabila ketika suatu zat pencemar
yang berbahaya telah mencemari permukaantanah dan menguap kemudian terbawa air hujan
dan meresap kedalam tanah maka akan mencemari air tanah.
Merkuri adalah suatu senyawa kimiawi toksik yang menjadi perhatianglobal karena
menimbulkan bahaya yang signifikasi terhadap kesehatan manusia,satwa dan ekosistem.
Merkuri merupakan senyawa kimia berbahaya yangberbentuk cair . Karena berbentuk cair
sehingga sangatlah mudah mencemari tanahdan resapan permebealitas tanah menuju air
tanah. Ketika dilepas ke lingkungan,merkuri bergerak mengikuti aliran udara dan jatuh
kembali ke bumi. Kadang kala dekat dengan sumber asalnya dan terkadang jauh dari
sumbernya. Merkuri dapatmeresap melalui tanah lalu bergerak ke saluran-saluran
permeabilitas tanah,terendap dalam akuifer tanah. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanahmendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara
dan air sekaligus penopang akar . Struktur tanah yang berongga-ronga juga menjadi tempat
yangbaik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.Tanah juga menjadi habitatmikroorganisme.
Tanah dan air tanah merupakan tempat awal dari kehidupanrantai makanan. Tanah terdiri dari
empat komponen utama yaitu bahan mineral,bahan organik, udara dan air tanah. Tanah
mengandung 50 % ruang pori-poriterdiri dari udara (O2) dan air (H2O). Volume fase padat
menempati lebih kurang45 % bahan mineral tanah dan 5 % bahan organic. Pada kandungan
air yangoptimal untuk pertumbuhan tanaman, maka persentase ruang pori-pori adalah 25%
terisi oleh air dan 25 % oleh udara. Di bawah kondisi alami perbandingan udaradan air ini
selali berubah-ubah, tergantung pada cuaca dan faktor lainnya.
Merkuri merupakan bahan kimia yang stabil, tidak dapat bercampur dengan zat lainnya.
Tanah yang telah mengandung merkuri dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air tanah.
Pencemaran tanah dan air tanah sebagaiberikut :
Media atau sumber pencemaran oleh merkuri di bumi ini di bagi atas :
1. Air limbah yang bercampur merkuri dari proses produksi emas diperlukan sebelum di
buang ke lingkungan. Salah satu proses sederhana yang diperlukan untuk penurunan
kadar merkuri adalah berupa proses koagulasi, sedimentasi dan filtrasi.
2. Penanggulangan (pengendalian dan pencegahan) dampak pencemaran dilakukan
dengan penataan kembali tata ruang
3. Kompensansi pemulihan dan rehabilitasi daerah yang tercemar agar tidak menyebar
ke lingkungan yang lebih luas karena bahkan untuk saat ini sangatlah susah untuk
memulihkan tanah dan air yang telah tercemar oleh merkuri apalagi untuk negara
Indonesia penyebabnya tentu saja kekurangan teknologi dan biaya
4. Fitoremidiasi yaitu teknologi pencegahan pencemaran polutan berbahayadalam tanah
atau air dengan menggunakan bantuan tanaman (hiperkomulator plant)
1. Pada proses pemanasan / pemijaran campuran biji emas dengan air raksa akan
menguapkan air raksa yang ada, sehingga kegiatan ini harus dilakukan jauh dari
pemukiman penduduk, dan dalam pelaksanaannya harus memperhatikan arah angin.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1. Logam merkuri atau yang dikenal air raksa merupakan salah satu logam berat tersebar
luas di alam
2. Merkuri termasuk unsur relatif stabil karena tidak terlalu mudah rusak oleh air atau
asam karena memiliki potensial reduksi rendah yang hampir mirip dengan perak
3. Merkuri dapat mencemari air tanah dan tanah sehingga mengganggu kesehatan baik
secara fisik, psikomotorik maupun psikologik.
4. Tanda bahwa air tanah sudah tercemat dapat dikenali melalui pengamatan
fisik diantarnya sebagai berikut :
Warna Kekeruhan
Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu
Bau yang tercium dalam air tanah
1. SARAN
Dengan pengalaman kerusakan akibat bencana dari kasus penyakit yang ditimbulkan
dari merkuri menjadi awal sebagai titik balik untuk mengemban langkah-langkah
dalam melindungi lingkungan telah mengalami kemajuan yang signifikan. Jadi kita
harus selalu menjaga lingkungan ini untuk generasi yang akan datang.
Perlunya kerja sama dengan pemerintah dalam pembuatan peraturan
pembatasanpenggunaan merkuri
DAFTAR PUSTAKA