Oleh :
Nama : Dewi Sukma Winahyu
NIM : P27235018011
Kelas : V A Anafarma
I. TUJUAN
Mengetahui ada tidaknya logam berat pada bahan makanan/minuman
V. HASIL
No Sampel Logam Pengamatan Hasil Positif Interpretasi
. (literatur)
1. Ikan As Pada kertas Jika Positif kertas (-)
(Arsen) saring tidak saring terdapat bercak
terdapat hitam kekuningan.
bercak hitam Jika negatif ada
kekuningan bercak coklat
2. Ikan Hg Tidak ada Jika Positif akan (-)
(merkuri) endapan terbentuk endapan
coklat coklat
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum identifikasi logam berat kali ini menggunakan sampel ikan
pindang atau ikan keranjang, adapun logam berat yang diidentifikasi yaitu logam
arsen dan merkuri. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui ada tidaknya log
am berat pada bahan makanan/minuman. Analisis kualitatif logam berat pada ikan
sangat penting, khususnya untuk menghindarkan efek toksik pada tubuh. Contohnya
efek toksik merkuri jika masuk kedalam tubuh dapat menekan sistem syaraf pusat.
Identifikasi arsen secara kualitatif berdasarkan atas reaksi Gutzeit. Cara kerja
analisa arsen yaitu memasukkan sampel yang telah dilarutkan dengan akuades
sebanyak 5 ml ke dalam Erlenmeyer, periksa pH nya, ternyata setelah diperiksa
dengan stick pH menunjukan pH 6 kemudian ditambah lalu dinetralkan dengan
NH4OH encer, hasilnya berada pada pH 10, sehingga dinetralkan dengan HCl encer.
Penetralan HCl encer akan memberikan suasana asam sehingga dapat menurunkan
pH. Setelah itu diamkan selama 5 menit, lalu tambahkan 5 ml larutan SnCl 2 5%,
penambahan timah klorida sebagai bahan pereduksi arsen agar menjadi keadaan netral
dan di diamkan lagi selama 20 menit. Tambahkan aquades sampai 50 ml dan serbuk
Zink sebanyak 2 gr. Dimana fungsi penambahan dari Zn yaitu untuk mempercepat
suatu reaksi dan untuk membentuk uap hidrida arsen yang dialirkan kekertas saring.
Adapun reaksi yang terjadi yaitu :
As3+ + 3Zn + 3H+ AsH3 + 3 Zn2+
Kemudian langkah selanjutnya tutup Erlenmeyer dengan kertas saring yang
sudah dibasahi dengan AgNO3, panaskan pada suhu 60°C selama ± 10 menit. Amati
yang terjadi. AgNO3 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Ag. Dalam reaksi
anoda AgNO3, ion NO3- tidak akan larut dalam air sehingga molekul air dan atom Ag+
bersaing untuk beroksidasi (Ebbing, 2010).
Kemudian analisa merkuri yaitu sampel ditambahkan 5 ml aquades, kemudian
ditambahkan sedikit logam Cu, dalam hal ini logam Cu sebagai agen pengoksidasi
dan pengikat logam merkuri. Kemudian ditambah 10 ml asam nitrat encer. Logam
merkuri biasanya didestruksi dengan HNO3 pekat, asam sulfat pekat dan hidrogen
peroksida 20%. Sampel sebanyak 2 ml ditambahkan 5 ml aquades dan 5 tetes kalium
kromat, hasil positif akan terbentuk endapan coklat.
Adanya ion-ion arsenat/arsenit telah dapat diduga pada reaksi pendahuluan di
mana reaksi Gutzeit nya positif dan pada analisa kation ditemukan ion As 3+ yang men
gendap pada golongan II sebagai As2S3 kuning.
Uji Gutzeit pada dasarnya adalah suatu modifikasi dari uji marsc dimana perbe
daan utamanya adalah bahwa hanya satu tabung reaksi yang diperlukan dan arsinna di
deteksi dengan perak nitrat atau merkurium (II) klorida. Taruh 1-2 gram zink yang be
bas arsenic dalam sebuah tabung uji, tambahkan 5-7 mL asam sulfat encer, sumbat tab
unglonggar-longgar dengan kapas yang telah dimurnikan, dan lalu taruh selembar kert
as saring yang dibasahi dengan perak nitrat 20% di atas puncak tabung. Mungkin tab
ung perlu dipanaskan perlahan-lahan untuk menghasilkan pelepasan hydrogen yang te
ratur. Pada akhir suatu jangka waktu tertentu misalnya 2 menit, singkirkan kertas sarin
g, dan periksa bagian yang menutupi tabung uji, biasanya diperoleh suatu bercak cokl
at muda yang dibebaskan oleh runutan arsenic yang terdapat di dalam reagensia (Vog
gel,1979:244).
Hasil yang didapatkan pada identifikasi arsen yaitu setelah kertas saring yang
telah ditetesi AgNO3 diangkat dari tabung pemanasan, hasilnya tidak terdapat bercak
hitam kekuningan maupun coklat yang nyata. Sedangkan hasil identifikasi merkuri
tidak terdapat endapan coklat pada sampel uji. Sehingga pada sampel ikan keranjang
tidak mengandung logam arsen maupun merkuri.
Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas ata
u ciri-ciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa arsen terutama a
dalah sakit di kerongkongan, sukar menelan, menyusul rasa nyeri lambung dan munta
h-muntah. Kompensasi dari pemaparan arsen terhadap manusia adalah kanker, teruta
ma kanker paru-paru dan hati. Efek toksisitas merkuri terutama pada susunan saraf pu
sat (SSP) dan ginjal, dimana merkuri terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusaka
n (SSP) dan ginjal antara lain tremor (gerakan fluktuatif gemetar pada tubuh) dan kehi
langan daya ingat.
VII. KESIMPULAN
Identifikasi arsen dan merkuri pada ikan pindang yang telah dilakukan
menghasilkan interpretasi bahwa pada sampel ikan pindang tidak mengandung logam
arsen dan merkuri. Karena sampel tidak mengendap coklat yang menandakan merkuri
dan pada kertas saring tidak menimbulkan warna hitam kekuningan. Pindang merupak
an hasil olahan ikan dengan cara kombinasi perebusan (pemasakan) dan penggaraman
Produk yang dihasilkan merupakan produk awetan ikan dengan kadar garam rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
Press), 1995.
Ebbing, Darrell, Steven D. Gammon. 2010. General Chemistry, Enhanced Edition. USA: Cen
gage Learning.
Fardiaz, S. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Koester, Y. (1995). Kimia dan ekotoksikologi pencemaran.Terjemahan dari Chemistry and e
cotoxicology of pollution oleh D.W. Connel. UI Press. Jakarta.
Laws EA. 1981. Aquatic pollution. John Willey and Sons. New York.
Palar, H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta, 1994
Purba, C., Ridlo, A., and Suprijanto, I. (2014).Kandungan logam berat Cd pada air, sedimen d
an daging kerang hijau (Perna viridis) di perairan Tanjung Mas Semarang.Jurnal of
Marine Research, 3(3), 285 - 293.
sampel ikan
pH awal preparasi sampel