Disusun oleh :
Kelompok II
Dosen Pembimbing :
Dr. Handayani, dr, M.Kes
A. Latar Belakang
Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi
perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan
bentuk asalnya, sebagai akibat dari masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau
benda asing ke dalam tatanan lingkungan itu (Palar, 1994). Bermacam-macam kasus
pencemaran logam berat pernah dilaporkan baik di negara maju maupun negara yang
sedang berkembang, begitu pula akibat buruk terhadap penduduk yang tinggal di
sekitarnya (Darmono, 1995). Ada beberapa unsur logam yang termasuk elemen mikro
merupakan kelompok logam berat yang tidak mempunyai fungsi biologik sama sekali.
Logam tersebut bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan
(toksisitas) pada makhluk hidup, yaitu timbal (Pb), merkuri (Hg), arsen (As),
cadmium (Cd) dan aluminium (Al) (Darmono, 1995). Toksisitas logam pada manusia
kebanyakan terjadi karena logam berat non esensial saja, walaupun tidak menutup
kemungkinan adanya keracunan logam esensial yang melebihi dosis. Toksisitas logam
esensial kadang-kadang pernah dijumpai pada orang, tetapi hanya terbatas pada logam
tertentu saja, misalnya Cu, Zn dan Se (Darmono, 1995).
Logam Pb merupakan salah satu sumber pencemar yang toksik dan
merupakan golongan logam berat yang pada tingkat tertentu dapat menganggu
kesehatan manusia dan dapat memberikan efek racun terhadap banyak fungsi organ
yang terdapat dalam tubuh (Palar, 1994). Setiap studi toksikologi yang pernah
dilakukan terhadap penderita keracunan Cu, hampir semuanya meninjau metabolisme
Cu yang masuk ke dalam tubuh secara oral. Dari studi yang telah dilakukan
disimpulkan bahwa orang-orang baik secara sengaja ataupun tidak sengaja telah
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung Cu sebesar 2-5 mg setiap
harinya (Palar, 1994). Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, adanya limbah
dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah
(Anonim, 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian toksiologi ?
2. Apa pengertian logam berat?
3. Apa saja jenis logam berat dan efek terhadap kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian toksiologi.
2. Dapat menjelaskan pengertian logam berat.
3. Dapat mengetahui jenis logam berat dan efek terhadap kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegiatan industri akan menambah polutan logam dalam lingkungan udara, air,
tanah, dan makanan.
B. Perubahan biokimia logam sebagai bahan baku berbagai jenis industri bisa
mempengaruhi kesehatan manusia. Pencemaran logam berat dalam lingkungan
bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman,
maupun lingkungan. Terdapat 80 jenis logam berat dari 109 unsur kimia di muka
bumi ini. Logam berat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Logam berat esensial, yaitu : logam dalam jumlah tertentu yang sangat
dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan, logam tersebut
bisa menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, dan
lain sebagainya.
2. Logam berat tidak esensial, yaitu : logam yang keberadaannya dalam
tubuh masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik, seperti
Hg, Cd, Cr, dan lain-lain.
7. Sistem endokrin
Timbal mengakibatkan gangguan fungsi tiroid (Widowati et. al. 2008).
Fungsi tiroid sebagai hormon akan mengalami tekanan bila manusia kekurangan I 131
(yodium isotop 131). Pengukuran terhadap steroid dalam urin pada kondisi paparan
timbal yang berbeda dapat digunakan untuk melihat hubungan penyerapan timbal pada
sistem endokrin. Dari pengamatan yang dilakukan dengan paparan timbal yang berbeda
terjadi pengurangan pengeluaran steroid dan terus mengalami peningkatan dalam posisi
minus. Kecepatan pengeluaran aldosteron juga mengalami penurunan selama
pengurangan konsumsi garam pada orang yang keracunan timbal (Palar, 2008).
C. Tanah
Pencemaran timbal di tanah dapat disebabkan oleh buangan sampah sisa produk
konsumen yang mengandung timbal. Keberadaan timbal di dalam tanah dapat juga
berasal dari emisi kendaraan bermotor, yang mana partikel timbal yang terlepas ke
udara secara alami dengan adanya gaya gravitasi membuat timbal turun ke tanah.
Rata-rata timbal yang terdapat di dalam tanah adalah sebesar 5–25 mg/kg
(Widowati et. al. 2008).
D. Tanaman
Timbal (Pb) sebagian besar diakumulasi oleh organ tanaman yaitu daun, batang,
akar dan akar umbi-umbian (bawang merah). Perpindahan timbal dari tanah ke
tanaman tergantung komposisi dan pH tanah. Tanaman dapat menyerap logam Pb
pada saat kondisi kesuburan dan kandungan bahan organik tanah rendah. Pada
keadaan ini logam berat Pb akan terlepas dari ikatan tanah dan berupa ion yang
bergerak bebas pada larutan tanah. Jika logam lain tidak mampu menghambat
keberadaannya, maka akan terjadi serapan Pb oleh akar tanaman. Timbal
merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara praktis pada
seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis (Widaningrum,
2007).
Rekomendasi dari WHO, logam berat Pb dapat ditoleransi dalam seminggu dengan
takaran 50,mg/kg berat badan untuk dewasa dan 25 mg/kg berat badan untuk bayi
dan anak-anak. Mobilitas timbal di tanah dan tumbuhan cenderung lambat dengan
kadar normalnya pada tumbuhan berkisar 0,5-3 ppm (Widaningrum, 2007).
E. Makanan
Semua bahan pangan alami mengandung timbal (Pb) dalam konsentrasi kecil, dan
selama persiapan makanan mungkin kandungan Timbal (Pb) akan bertambah.
Timbal pada makanan dapat berasal dari peralatan masak, alat-alat makan, dan
wadah-wadah penyimpanan yang terbuat dari alloy Pb atau keramik yang dilapisi
glaze (Fardiaz, 1992). Sedangkan dalam air minum juga dapat ditemukan senyawa
timbal bila air tersebut disimpan atau dialirkan melalui pipa yang merupakan alloy
dari logam timbal (Palar, 2008).
3.1 Kesimpulan
Toksiologi merupakan ilmu yang lebih tua dari dari farmakologi. Disipin ini
mempelajari sifat-sifat racun zat kimia terhadap makhluk hidp dan lingkungan. Ada
100.000 zat kimia, kini digunakan oleh manusia dan karena tidak dapat dihindarkan.
(FKUI.2007)
Logam berat sejatinya unsur penting yang dibutuhkan setiap makhluk
hidup. Logam berat yang termasuk elemen mikro merupakan kelompok logam
berat yang non-esensial yang tidak mempunyai fungsi sama sekali dalam tubuh.
Logam tersebut bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan
(toksik) pada manusia yaitu timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As) dan cadmium
(Cd) (Agustina, 2010).
Logam berat mempunya efek yang tidak baik bagi kesehatan tubuh seperti
timbal (Pb), merkuri (Hg) yang biasanya dipakai bahan campuran untuk kosmetik. Tapi
dalam kehidupan ini logam berat memang sulit untuk dihindari namun kita dapat berhati-
hati agar terhindar efek toksiologi logam berat.
DAFTAR PUSTAKA