Anda di halaman 1dari 24

PENYAKIT JANTUNG

BAWAAN
FERDIAN SATRIA TAMA 6130016012
ACYANOTIC
CONGENITAL
HEART
DISEASE WITH
A LEFT-TO-
RIGHT SHUNT
Morfologi
Atrial Septal Defect (ASD)

 Atrial
Septal Defect (ASD) merupakan
anomali jantung kongenital dengan
defek pada septum atrium karena
gagal fusi ostium sekundum, ostium
primum dan bantalan endokardial.
Patofisiologi
Atrial Septal Defect (ASD)

Darah arterial dari Tahanan katup


atrium kiri masuk ke Beban atrium kanan,
pulmonal naik,
atrium kanan atrium pulmonalis
timbul bising sistolik
kapiler paru, dan atrium
dan diastolik
kiri meningkat

Darah dari
ventrikel kiri Pada ASD
atau kanan primum bisa Kenaikan
kembali ke tekanan Beban atrium
terjadi
atrium kiri atau ventrikel pulmonal
insufisiensi
kanan saat sistol. kanan yang bertambah
katup mitral/
trikuspidal permanen
Natural hystory Atrial Septal
Defect (ASD)

 Faktor Prenatal (Ibu menderita


infeksi Rubella atau IDDM, ibu
alkoholisme, umur ibu lebih dari
Faktor yang 40 tahun. ibu meminum obat-
diduga obatan penenang atau jamu
berpengaruh
Faktor genetic (ayah, ibu
menderita PJB, anak yang lahir
sebelumnya menderita PJB,
kelainan kromosom seperti
sindroma down lahir dengan
kelainan bawaan lain)
Gambaran klinis
Atrial Septal Defect (ASD)

dispnea, kelelahan, palpitasi


Simptom dari (biasanya atrial flutter, atrial
ASD fibrilation atau sick sinus
syndrome)

gagal jantung kanan

emboli paradosikal

infeksi pulmonal berulang.


Tatalaksana
Artial Septal Defect (ASD)

 Perbaikan secara operatif patch


perikardium/ bahan prostetik atau dengan
penutupan alat transkateter perkutan, harus
disarankan pada semua pasien dengan ASD
sekundum non-komplikata mengalami shunt
kiri-ke-kanan
 Pada ASD ostium primum, katup mitral
bercelah (cleft) perlu diperbaiki selain
dilakukannya penutupan dengan patch.
Morfologi
Ventricular Septal Defect (VSD)

 Keadaan abnormal dengan adanya pembukaan antara ventrikel


kiri dan ventrikel kanan
 Defek ventrikel tekanan ventrikel kiri meningkat
resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan
resistensi pulmonal darah mengalir ke arteri pulmonal
melalui defek septum.
 Volume darah di paru akan meningkat resistensi pembuluh
darah paru tekanan ventrikel kanan meningkat akibat
adanya shunting dari kiri ke kanan.
Natural history
Ventricular Septal Defect (VSD)

Penyebab secara pasti tidak Faktor predisposisi (saat hamil


diketahui ibu menderita rubella, ibu
hamil dengan alkoholik)

Faktor genetik (anak dengan


down syndrome)
Gambaran klinis
Ventricular Septal Defect (VSD)

Tanda-tanda gagal jantung kanan ( sesak, murmur, distensi


vena jugularis, edema tungkai, hepatomegali)

Diaphoresis (berkeringat berlebihan)

Tachipnea

Murmur holosistolik kasar Diaphoresis (berkeringat berlebihan)


Tatalaksana
Ventricular Septal Defect (VSD)

pembedahan Non pembedahan

Menutup defek dengan dijahit menutup defek dengan


melalui cardiopulmonary alat melalui kateterisasi
bypass jantung.
Morfologi
Paten Ductus Arteriosus (PDA)

PDA adalah terbukanya duktus


arteriosus secara fungsional
menetap beberapa saat setelah lahir
dan penutupan fungsional normalnya
terjadi segera setelah lahir.

Duktus tetap paten ketika


resistensi vaskular pulmonal
menurun, darah aorta akan
berpindah ke arteri pulmonalis
Patofisiologi
Paten Ductus Arteriosus (PDA)

 tekanan aorta lebih tinggi darah berpindah


dari kiri ke kanan melalui duktus, dari aorta ke arteri
pulmonalis
 Tingkat aliran tergantung ukuran duktus dan rasio
vaskular pulmonal dengan sistemik
 PDA kecil, tekanan pada arteri pulmonalis, ventrikel
kanan, dan atrium kanan normal.
 PDA besar tekanan arteri pulmonal meningkat ke
level sistemik, baik sistol maupun diastol.
Gambaran klinis
Paten Ductus Arteriosus (PDA)

 PDA kecil tidak menimbulkan gejala apapun


 PDA besar gagal jantung, mirip pada bayi
dengan VSD besar serta menyebabkan tanda-tanda
fisik karena tekanan nadi melebar, tekanan nadi perifer
yang melompat.
 Retardasi pertumbuhan fisik merupakan manifestasi
pada bayi dengan shunt besar.
Gambaran klinis
Paten Ductus Arteriosus (PDA)

Gejala yang dialami oleh Sesak napas


bayi yang menderita patent
ductus arteriosus Napas tersengal-sengal
Jantung berdetak cepat
Mudah lelah
Tidak nafsu makan
Berkeringat ketika makan
Gangguan pertumbuhan
Tatalaksana
Paten Ductus Arteriosus (PDA)

patent ductus tidak merekomendasikan


arteriosus sangat kecil pengobatan karerena
seiring pertambahan usia
bayi, dapat menutup
dengan sendirinya

pembukaan ductus arteriosus


tidak bisa menutup dengan
sendirinya, besar, bayi patent pengobatan
ductus arteriosus lahir
prematur
Tatalaksana
Paten Ductus Arteriosus (PDA)

patent ductus arteriosus


kecil dan tidak bisa pemasangan alat
menutup dengan penyumbat
sendirinya

patent ductus tindakan bedah


arteriosus besar,

patent ductus
penyuntikan
arteriosus pada bayi
indomethacin
prematur,
CYANOTIC
 HEART 
DISEASE
Morfologi
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)

Obstruksi aliran Hipertrofi ventrikel


keluar dari ventrikel kanan
kanan

Overriding aorta

Defek septum
ventrikel Bentuk ukuran dan
cabang-cabang
arteri pulmonalis
dapat diidentifikasi.
Patofisiologi
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)

TOF

 PULMONARY STENOSIS
 VENTRICULAR SEPTAL DEFECT
 OVERRIDING AORTA
 HIPERTROPHY VENTRIKEL KANAN

 Darah yang mengalir ke paru berkurang


 Percampuran akan darah yang kaya & miskin akan O2 dalam
jantung
 Cyanosis karena kadar oksigen kurang dalam darah
Natural hystory
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)

 Defek septum ventrikel pada tetralogi fallot besar,


di bawah katup aorta, lebih anterior daripada
defek septum ventrikel biasa terjadi over-
riding aorta.
 Defek septum ventrikel besar disertai stenosis
pulmonal tekanan sistolik puncak (peak
systolic preassure) ventrikel kanan sama dengan
tekanan sistolik puncak ventrikel kiri.
 Peningkatan tekanan ventrikel kanan hipertrofi
ventrikel kanan.
Gambaran klinis
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)

 Kesulitan menelan, kebiruan saat menangis dan menelan


 Gagal tumbuh, keterlambatan perkembangan dan puberitas.
 Balita dengan atresia pulmonal dapat mengalami sianosis
ketika duktus arteriosus menutup.
 Sering berjongkok untuk meningkatkan aliran darah ke paru.
 Dyspneu pada aktivitas
 Faktor yang dapat memperberat sianosis (asidosis, stress,
infeksi, perbedaan postur, aktivitas, penggunaan beta-
adrenergic agonis, dehidrasi, dan penutupan duktus)
Tatalaksana
TETRALOGY OF FALLOT (TOF)

 Tindakan bedah koreksi jantung senormal


mungkin kembali ke fungsi normal
saat anak tumbuh.
 Koreksi primer dini melindungi fungsi
neurologis, fungsi paru, fungsi ventrikel dan
kemungkinan timbulnya aritmia serta
komplikasi-komplikasi yang ditimbulkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai