Disusun Oleh :
NIM : 011600436
Kelompok : 2
Rekan Kerja :
1. Fazlur Ansyari
2. Joanne Salres
3. Rahma Anisah P
YOGYAKARTA
2019
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PELAPISAN LOGAM
ALUMINIUM DENGAN IRADIASI GAMMA
I. TUJUAN
1. Mengukur warna, pH, endapan dan TDS limbah industri pelapisan logam aluminium
2. Mengetahui pengaruh dosis iradiasi gamma terhadap warna, pH, endapan, dan TDS
limbah industri pelapisan logam alumunium.
Industri Perak Kota Gede Yogyakarta berkembang sejak tahun 1957 sampai
sekarang (Anonim, 2004). Dilaporkan haryono (2008) air limbah di industri perak Kota
Gedhe Yogyakarta kebanyakan dibuang disekitar tempat bekerja atau dibuang langsung
ke selokan menuju sungai besar. Kotagede merupakan salah satu sentra industri kecil
kerajinan perak yang sedang berkembang. Proses produksi dilakukan secara tradisional
dengan fasilitas yang sederhana. Proses produksi kerajinan perak meliputi proses
penyepuhan, pelapisan, dan pembilasan hingga menjadi suatu barang (Anonim, 1990).
Proses-proses tersebut akan menghasilkan limbah yang dengan jumlah tidak sedikit.
Salah satunya adalah limbah cair yang mengandung salah satu logam yaitu Tembaga
(Cu), dan Perak (Ag). Limbah ini jika langsung dibuang ke saluran peresapan, riol, tanah
atau ke lingkungan sekitar akan berpotensi mencemari air dan sungai. Sebagian besar
limbah domestik mengandung logam berat, bersifat racun, tahan lama, dan dapat
memasuki tubuh atau organ serta tinggal menetap didalam tubuh dalam jangka waktu
yang lama. Dampak akut dari logam berat Ag, dan Cu adalah pusing, mual, keram perut
dampak kronis terjadinya kerusakan organ jaringan seperti gangguan ginjal dan liver.
Air limbah industri yang masih mengandung residu logam berat dapat
penyebabkan pencemaran dan mer-embas ke lapisan tanah sehingga mengkontaminasi air
sumur warga, apabila dimanfaatkan manusia akan menimbulkan suatu penyakit atau
gangguan kesehatan. Sehingga diperlukan upaya pengendaliannya. Karena sifat fisika,
kimia senyawa Hg, Pb, Cd, Cu dan Zn yang relatif sukar didegradasi, waktu paruh
biologis yang relatif lama dan afinitasnya yang besar terhadap gugus protein organisme
hidup, maka logam tersebut akan mudah diabsorbsi dan terakumulasi pada organisme air,
kerang dan ikan kemudian mengalami peredaran seterusnya (secara ekologis).Menurut
Hamidah (1980), dalam perairan logam-logam ditemukan dalam bentuk :
A.Terlarut, yaitu ion logam-logam bebas air dan yang membentuk komplek dengan
senyawa organik dan anorganik.
B. Tidak terlarut, yaitu terdiri dari partikel yang berbentuk koloid dan senyawa
komplek methal yang terabsorbsi pada zat tersuspensi.
Endapan
Endapan adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan
ukuran partikel maksimal 2µm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Metode ini
digunakan untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat dalam contoh uji air dan
air limbah secara gravimetri. Metode ini tidak termasuk penentuan bahan yang
mengapung, padatan yang mudah menguap dan dekomposisi garam mineral. (SNI-06-
6989.3-2004).
TDS
Cara uji untuk menentukan kadar padatan terlarut total, padatan terlarut total yang
menguap dan padatan total yang terikat dalam air dan air limbah secara gravimetri.
Prinsip pengujian TDS yaitu penguapan contoh uji yang sudah disaring dengan kertas
saring berpori 2µm pada suhu 180oC kemudian ditimbang sampai berat tetap (SNI-06
69891.2- 2005).
Perhitungan nilai TDS:
Warna
Warna adalah estetika yang penting, karena melalui warna itulah kita dapat
membedakan secara jelas keindahan suatu objek. Warna dapat didefinisikan secara
subjektif/psikologis yang merupakan pemahaman langsung oleh pengalaman indera
penglihatan kita dan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan. Manusia
pada hakikatnya menginginkan setiap warna disekitar mereka tetap indah dan tidak
berbahaya. Maka menjadi kewajiban sebuah industri untuk menjadikan warna limbah
menjadi hilang atau mendegradasikannya sehingga bening.
pH
Parameter pH merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam analisa
kualitas kimia air karena penyimpangan pH terhadap baku mutu air minum dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu
kesehatan.
Tabel 1. Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Pelapisan Logam
B. BAHAN
1. Limbah industri logam aluminium
2. Akuades
3. Indikator pH
4. Etanol
Pengukuran Endapan
1. Kertas saring ditimbang sebagai berat awal
2. Limbah yang telah diradiasi diambil beberapa ml kemudian disaring. Kertas saring
dan Endapan ditimbang sebagai berat akhir.
3. Dihitung nilai endapan Endapan limbah yang diperoleh.
Pengukuran TDS
1. Filtrat hasil pengengapan diambil beberapa ml ke cawan porselen kemudian
dipanaskan sampai terbentuk Endapan.
2. Endapan yang diperoleh ditimbang, kemudian dihitung nilai TDSnya.
V. DATA PENGAMATAN
Setelah dilaksanakan praktikum diperoleh hasil pengukuran limbah industri pelapisan logam
sebagai berikut:
Berat porselin +
Dosis Berat Porselin TDS TDS * 10
padatan
0 85.1151 103.728 18.6129 18.6129
74.0242 91.504 17.4798 17.4798
Tabel 4. Pengukuran pH
Dosis
pH
(kGy)
0 0
4 0
8 0
12 0
16 0
20 0
Tabel 5. Perubahan Warna
Dengan perhitungan yang sama untuk setiap variasi dosis terhadap limbah industri
pelapisan logam diperoleh nilai endapan rerata sebagai berikut:
Endapan
Dosis
rerata
0 0,8189
4 0,6485
8 0,573
12 0,6585
16 0,6895
20 0,724
Dosis Vs Endapan Rerata
0.9
y = -0.0019x + 0.7044
0.8
R² = 0.0297
Endapan Rerata 0.7
0.6
0.5
0.4 TSS Rerata
0.3
Linear (TSS Rerata)
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25
Dosis (kGy)
Grafik 1. Pengaruh Dosis Iradiasi Gamma Terhadap Endapan Limbah Pelapisan Logam Dengan 6 Variasi
Dalam memperbaiki garis, dapat dihapuskan satu variasi yang dapat membuat garis lebih
baik saat variasi tersebut dihilangkan. Dalam kasus ini dosis yang dihilangkan adalah dosis 8
kGy.
0.6
0.5
0.4 TSS Rerata Rerata
Endapan
0.3
Linear (TSS Rerata)
Linear
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25
Dosis (kGy)
Grafik 2. Pengaruh Dosis Iradiasi Gamma Terhadap Endapan Limbah Pelapisan Logam Dengan 5 Variasi
B. TDS
TDS rerata di tiap dosis dapat dihitung dengan
Karena seluruh larutan bervolume 50 ml, maka TDS dalam ppm dapat dihitung dengan
cara
12
10
8 TDS Rerata
6 Linear (TDS Rerata)
4
2
0
0 5 10 15 20 25
Dosis
Grafik 3. Pengaruh Dosis Iradiasi Gamma Terhadap Endapan Limbah Pelapisan Logam Dengan 6 Variasi
Dalam memperbaiki garis, dapat dihapuskan satu variasi yang dapat membuat garis lebih
baik saat variasi tersebut dihilangkan. Dalam kasus ini dosis yang dihilangkan dari data adalah
dosis 16 kGy.
TDS Rerata
20
18 y = -0.4818x + 18.329
16 R² = 0.9877
14
TDS Rerata
12
10
8 TDS Rerata
6 Linear (TDS Rerata)
4
2
0
0 5 10 15 20 25
Dosis
Grafik 4. Pengaruh Dosis Iradiasi Gamma Terhadap Endapan Limbah Pelapisan Logam Dengan 5 Variasi
TDS dalam ppm
400000
y = -33535x + 397345
350000 R² = 0.8803
300000
250000
ppm
Sekarwati, Novita dkk. 2015. Dampak Logam Berat Cu (Tembaga) dan Ag (Perak)
pada Limbah Cair Industri Perak terhadap Kualitas Air Sumur dan Kesehatan
Masyarakat serta Upaya Pengendaliannya di Kota Gede Yogyakarta. Jurnal
EKOSAINS Vol. VII No 1. Maret 2015.
Yogyakarta, 14 Maret 2019
Asisten, Praktikan,