TUGAS
“Cemaran Kimia dan Radioaktif pada Air Bersih”
DISUSUN OLEH :
IKANUGRAHAFIKAH
PO714221211016
D.IV A / TK. II
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya hingga kami dapat menyelesaikan makalah yang diberi
judul “Cemaran Kimia dan radioaktif pada Air Bersih” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Penyehatan Air. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang salah satu bakteri patogen yaitu E. coli.
IKANUGRAHAFIKAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sumber
kehidupan bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak ada yang
bisa menyangkal, bahwa air merupakan elemen penting dalam kehidupan
manusia, tidak saja untuk dikonsumsi, kebutuhan akan air juga menopang
banyak aktivitas manusia. Menurut Kodoatie, (2005) “Air merupakan
material yang membuat kehidupan terjadi di Bumi”.
Dari sudut pandang geografi air adalah salah satu objek material
geografi (geosfer), dimana studi tentang air dikaji menggunakan
pendekatan kelingkungan/ekologi maupun pendekatan keruangan dan
wilayah. Studi tentang air (hidrosfer) mengkaji segala wujud air sebagai
objek yang ada di darat maupun di laut. Adapun salah satu air yang ada
didarat yaitu air tanah (groundwater). Di Indonesia, secara umum “hampir
50 persen kebutuhan air rumah tangga berasal dari air tanah (sumber,
AMPL, 2010:4)”.
Air tanah merupakan salah satu kebutuhan vital dalam aspek
kehidupan masyarakat. Sumber air tanah digunakan dalam pemenuhan
kebutuhan perkotaan maupun perdesaan. Untuk daerah perdesaan
pemenuhan kebutuhan air umumnya berasal dari mataair, ataupun sumur
air tanah. Menurut Todd (2005) Mataair adalah keluarnya air tanah
terkonsentrasi muncul di permukaan tanah sebagai arus air yang mengalir.
Seperti halnya di Provinsi Jawa Barat Kabupaten Subang Kecamatan
Serangpanjang lebih tepatnya di Desa Cipancar, air mata air dijadikan salah
satu andalan untuk melanjutkan kelangsungan hidup, dari mulai
pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti memasak, minum, mandi,
mencuci, sampai untuk mengairi tanaman pertanian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kesadahan (Total dan Sementara)?
2. Uraikan kandungan pencemaran logam berat pada air bersih!
3. Apa dampak pencemaran radioaktif pada Kesehatan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Kesadahan (Total dan Sementara)
2. Untuk mengetahui kandungan pencemaran logam berat pada air bersih
3. Untuk mengetahui dampak pencemaran radioaktif pada Kesehatan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan
air lunak adalah air dengan kadar mneral yang rendah. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-
garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan
air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang
banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan
sedikit busa . Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume
(w/v) dari CaCO3. Kemudian untuk mengetahui jenis kesdahan ai adalah dengan
pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih,
berarti air yang digunakan adalah air sadah tetap.
Kesadahan total merupakan penjumlahan dari GH dan KH, yaitu jumlah ion-
ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi EDTA dan menggunakan
indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan total dapat juga
ditentukan dengan menggunakan jumlah ion Ca 2+dan ion Mg2+yang dianalisa secara
terpisah misalnya metode AAS.
3. Chromium
Cromium (Cr) merupakan logam berat dengan berat atom 51,996 g/mol;
tahan terhadap oksidasi meskipun pada suhu tinggi; memiliki titik cair 1.857º C
dan titik didih 2.6722 º C bersifat paramagnetik. Kromium bisa membentuk
berbagai macam ion kompleks yang berfungsi sebagai katalisator (Widowati,
W. 2008).
Kromium adalah logam berat yang bersifat toksik, dan merupakan
mikronutrien esensial yang diperlukan untuk meningkatkan kerja insulin dalam
jaringan tubuh sehingga tubuh dapat mencerna gula, protein dan lemak. Namun
demikian, bukti klinis dan laboratorium menunjukkan kromium berpengaruh
terhadap keracunan kromium yang bisa menyebabkan kanker. Dampak
kelebihan kromium pada tubuh akan terjadi pada saluran pernafasan, ginjal dan
hati. Pengaruh terhadap saluran pernafasan yaitu iritasi paru-paru akibat
menghirup debu kromium dalam jangka panjang dan mempunyai efek juga
terhadap iritasi kronis, polip, tracheobronchitis dan pharingitis kronis (Asmadi,
dkk, 2009). Kromium dapat mencemari air melalui limbah aktivitas manusia
seperti industri pewarna kain, industri penyamakan kulit, pelapisan listrik,
rumah tangga, pertanian, pertambangan, perikanan dan kegiatan lainnya.
Akumulasi cemaran loham berat kromium dapat terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu karena adanya proses pengendapan partikulat limbah di
dasar perairan, dimana partikulat tersebut merupakan bahan-bahan organik
yang mengadsorpsi logam berat kromium (Pratiwi, 2020)
Parameter Satuan Baku Mutu
Chromium (Cr) Mg/l 0,05
4. Mangan
Mangan (Mn) ialah kation logam yang memiliki karakteristik kimia
serupa dengan Besi (Fe). Mangan berada dalam bentuk Manganous (Mn2+) dan
Manganik (Mn4+). Didalam tanah, Mn4+ berada dalam bentuk senyawa
mangan dioksida. Kadar Mangan pada perairan alami biasanya sekitar 0,2 mg/l.
Kadar Mangan pada perairan tawar sangat bervariasi antara 0,002 mg/l hingga
lebih dari 4,0 mg/l. Dampak Mangan ( Mn ) dalam Kehidupan sehari hari,
Endapan MnO2 akan memberikan noda-noda pada bahan/benda-benda yang
berwarna putih. Adapun unsur ini dapat menimbulkan bau dan rasa pada
minuman. Konsentrasi kandungan Mangan yang lebih besar dari 0,5 mg/l dapat
menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna
kecoklatan pada pakaian cucian, dan dapat juga menyebabkan kerusakan pada
hati.
Parameter Satuan Baku Mutu
Mangan Mg/l 0,05
5. Besi
Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada
setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada
umumnya zat besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut. Kandungan ion
Fe pada air sumur bor bisa berkisar antara 5 – 7 mg/L. Ciri ciri air yang
mengandung besi tinggi yaitu airnya jernih sesaat ketika ditampung tetapi akan
berubah warna kuning setelah beberapa saat, berbau (biasanya bau besi atau bau
tanah), biasanya air yang mengandung besi tinggi adalah air tanah Bor yang
kedalaman pengeboranya 20 meter atau lebih dan untuk di beberapa wilayah
mungkin kurang dari 20 meter, karena mungkin saat pengeboran air di
kedalaman yang rendah air baru sedikit keluar dan biasanya keruh akhirnya mau
tidak mau harus mengebor lebih dalam, biasanya air yang mengandung besi
tinggi ini bersih dan sangat jernih ketika mengucur dari pompa. Air minum akan
terasa tidak enak bila konsentrasi besi terlarut >1,0 mg/L, kelebihan zat besi
pada tubuh dapat menimbulkan keracunan dan dapat merusak dinding usus.
Batas ambang batas kandungan besi pada air bersih sesuai dengan Permenkes
no. 32 tahun 2017 yaitu:
Parameter Satuan Baku Mutu
Mangan Mg/l 1
Sedangkan pada air minum sesuai dengan Permenkes no. 492 tahun 2010 yaitu:
Parameter Satuan Baku Mutu
Mangan Mg/l 0,3
C.Kandungan Radioaktif
Radiasi dari limbah radioaktif dapat mempengaruhi atom pada makhluk
hidup sehingga berisiko merusak jaringan dan DNA pada gen. Radiasi juga
bisa merusak materi genetik (DNA) sehingga menimbulkan kecacatan atau
risiko kanker. Paparan radiasi tinggi yang diberikan dalam waktu singkat dapat
menyebabkan gejala seperti mual, muntah, hingga kematian. Namun, paparan
radioaktif tingkat rendah dari lingkungan tidak menyebabkan efek kesehatan
secara langsung, meskipun ikut berkontribusi meningkatkan risiko kanker.
Limbah radioaktif yang tidak diolah dengan benar dapat berpengaruh pada
lingkungan dan menyebabkan air tercemar. Kondisi ini merusak lingkungan,
terutama air yang dikonsumsi manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, air tercemar radioaktif
masih dapat dikonsumsi dalam jangka pendek. Tapi, ada beberapa syarat yang
mesti dipenuhi, di antaranya kandungan radioaktif dalam air tidak lebih dari 0,1
Bq/liter untuk 228 radium (Ra), 1 Bq/ liter untuk 223-226 Ra, dan 234 uranium
(U), 10 Bq/liter untuk 238 U, dan 100 Bq/liter untuk 222 radon-222.
Dokter ahli radiologi yang juga Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (PB IDI), Prijo Sidipratomo, mengatakan bahwa saat zat radioaktif
masuk kedalam tubuh, zat tersebut akan langsung terdistribusi ke seluruh tubuh.
Sebagian mengendap dalam organ atau jaringan tubuh dan sebagian lagi keluar
melalui urine, feses serta keringat.
Dampak radiasi bagi kesehatan tidak terlepas dari dosis dan lama
paparan. Hal tersebut dapat terjadi secara cepat (akut) maupun lambat (jangka
panjang). Paparan radiasi yang terlalu besar menyebabkan mual, diare, dan
sakit kepala.
Cemaran radioaktif dapat terakumulasi pada organ tubuh sesuai sifat
kimia dan fisikanya. Jika tubuh terpapar dosis 350- 450 rem dalam waktu
cepat, ada risiko kematian 50 persen dalam waktu 30 hari. Dosis 100 rem
dalam waktu lama menyebabkan kerusakan sel yang tak bisa dipulihkan.
Apabila zat radioaktif dari pembangkit listrik Fukushima terus
mencemari laut, ekosistem di laut sekitar perairan tersebut dapat terganggu.
Kematian dan mutasi akibat paparan patikel radioaktif mungkin dapat terjadi.
BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
1. Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi
kalau kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih yang
terdapat dalam air yang disebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya.
2. Kandungan logam berat pada air yang melampaui nilai ambang batas
mempengaruhi kesehatan masyarakat diantara menyebabkan gangguan hati
hingga menyebabkan kanker.
3. Radiasi dari limbah radioaktif dapat mempengaruhi atom pada makhluk hidup
sehingga berisiko merusak jaringan dan DNA pada gen. Radiasi juga bisa
merusak materi genetik (DNA) sehingga menimbulkan kecacatan atau risiko
kanker, gejala yang dialami seperti mual dan muntah hingga menyebabkan
kematian