&
Menelusuri dan Menganalisis Model
Teks Proposal
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana,
atau tawaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) makna proposal sebagai “rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja”. Proposal penelitian
maupun proposal kegiatan harus didesain dengan benar
berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai dari
penetapan permasalahan sampai dengan metode dan
teknik pelaksanaannya. Untuk itu, proposal harus disusun
secara objektif, sistematik, dan terencana dalam
mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara
akurat dan bertema dalam hal gaya penulisannya.
Menelusuri dan Menganalisis Model Teks
Proposal
PERANAN KETERSEDIAAN ECENG GONDOK (EICHRONIA CRASSIPES) PADA BADAN
AIR DALAM MENURUNKAN BEBERAPA PARAMETER PENCEMAR DI SUNGAI CITARUM
(WADUK SAGULING)
Tika Aprilda Institut Teknologi Bandung
A. Pendahuluan
Kualitas sumber air sungai-sungai utama di Indonesia pada umumnya tercemar sangat berat oleh
limbah organik yang berasal dari limbah penduduk, limbah industri, dan limbah lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas
Padjadjaran (2006) Bandung, ditemukan adanya empat konsentrasi logam berat yang terdapat di
dalam ikan yang diambil dari jaring apung milik warga di Waduk Saguling. Empat kandungan
logam berat itu adalah timbal (Pb) 6 part per million (ppm), zinc/seng (Zn) 22,45 ppm, crom (Cr)
0,1 ppm, dan air raksa atau merkuri (Hg) 179,13 ppb. Merkuri adalah satu-satunya logam yang
berwujud cair pada suhu ruang. Merkuri, baik logam maupun metal merkuri (CH3Hg), biasanya
masuk ke dalam 6 part per million (ppm), zinc/seng (Zn) 22,45 ppm, crom (Cr) 0,1 ppm, dan air
raksa atau merkuri (Hg) 179,13 ppb.
Merkuri adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu ruang. Merkuri, baik logam
maupun metal merkuri (CH3Hg), biasanya masuk ke dalam
Akan tetapi, begitu terpapar ke alam, dalam kondisi tertentu merkuri dapat bereaksi dengan
metana yang berasal dari dekomposisi senyawa organik dan membentuk metil merkuri yang
bersifat toksis. Dalam bentuk metal, merkuri sebagian besar akan berakumulasi di otak. Karena
penyerapannya besar, dalam waktu singkat merkuri dapat menyebabkan berbagai gangguan. Jika
terjadi akumulasi yang berlebih merkuri dapat berakibat pada degenerasi sel-sel saraf di otak kecil
yang menguasai koordinasi saraf, gangguan pada luas pandang, degenerasi sarung selaput saraf,
dan bagian dari otak kecil (Edward, 2008).
Timbal banyak dipergunakan dalam pembuatan baterai, aki, peledak, pestisida, cat karat, dan
pelapisan logam. Timbal juga terdapat pada pipa untuk aliran air minum yang merupakan alloy di
logam timbal. Penggunaan timbal dalam skala besar dapat mengakibatkan polusi, baik di darat
maupun di perairan. Timbal yang masuk dalam perairan dalam bentuk limbah akan mengalami
pengendapan yang dikenal dengan istilah sedimentasi (Palar, 1994).
Namun, peneliti berkeyakinan bahwa permasalahan pencemaran ini dapat diatasi. Salah satu cara
mengatasi polusi perairan oleh logam berat adalah penanggulangan secara biologi dengan
memanfaatkan eceng gondok (eichhorniacrassipes). Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa eceng gondok mempunyai kemampuan menyerap logam berat dengan
sangat baik (Misalnya, Soerjani, 1975; Kirkby & Mengel, 1987).
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian untuk melihat efisiensi penyerapan logam
berat Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb). Selanjutnya perlu dilihat pula perubahan kualitas air yang
terjadi setelah adanya tumbuhan eceng gondok.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Pencemaran air sungai Citarum (waduk Saguling) sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan
status mutu sungai Citarum kelas II PP No. 82 Tahun 2001, sungai Citarum termasuk dalam
kategori tercemar berat, baik di hulu maupun di hilir sungai. Pemakaian air sungai yang telah
tercemar oleh masyarakat untuk keperluan perikanan dan pertanian dapat berdampak negatif
terhadap kesehatan masyarakat dengan akumulasi logam berat di tubuh manusia. Dalam jangka
panjang hal itu dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit minimata,
bibir sumbing, kerusakan susunan saraf, dan cacat pada bayi.
Untuk mengatasi pencemaran perairan oleh logam berat adalah dengan memanfaatkan eceng
gondok. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa eceng gondok
mempunyai kemampuan untuk menyerap logam berat dengan sangat baik. Berdasarkan
kenyataan di atas, perlu dilakukan penelitian terhadap tingkat akumulasi logam berat di Sungai
Citarum dengan menggunakan eceng gondok serta terhadap perubahan kualitas air sebelum dan
setelah adanya penyerapan logam berat oleh eceng gondok.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat efisiensi penyerapan logam oleh eceng gondok di
sungai Citarum (Waduk Saguling). Secara lebih khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1)
mengetahui tingkat akumulasi logam berat Pb dan Hg dalam tumbuhan eceng gondok; dan (2)
mengetahui kualitas air sungai di lokasi sebelum dan sesudah adanya tumbuhan eceng gondok.
4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di lapangan dan laboratorium dengan batasan yang diambil sebagai
berikut:
(1) Tempat sampling disasarkan pada satu lokasi keberadaan tumbuhan eceng gondok di sungai
Citarum.
(2) Karakteristik fisika-kimia yang akan dianalisis adalah debit air, DHL, TSS, pH, DO, COD, temperatur,
nitrat, dan fosfat.
(3) Logam berat yang akan dianalisis pada tumbuhan eceng gondok adalah logam berat PB dan Hg.
(4) Sampling akan dilakukan pada empat waktu yang berbeda berdasarkan seri waktu dengan
pengulangan pada masing-masing stasiun.
5. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah: “Kehadiran tumbuhan eceng gondok (eichhornia crassipes) dapat
menurunkan konsentrasi logam berat Pb dan Hg di sungai Citarum (Waduk Saguling)”.
1. Landasan Teori
1.1 Pencemaran Sungai
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air, seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai
hal. Meningkatnya kandungan nutrient dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada kekurangan oksigen yang dapat berdampak negatif terhadap ekosistem.
Pencemaran air pada umumnya terjadi akibat aktivitas manusia, baik sektor rumah tangga, pertanian,
perikanan, maupun industri. Sumber utama limbah rumah tangga dari masyarakat adalah berasal dari
perumahan dan daerah perdagangan. Dari rumah tangga dapat dihasilkan berbagai macam zat organik
maupun zat anorganik yang dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai- sungai.
Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air dan memberikan nutrient pada
tanaman air sehingga meningkatkan pertumbuhannya. Hal ini akan memengaruhi ekosistem
perairan, baik secara fisik maupun kimia. Selain itu pestisida yang digunakan oleh petani dapat
membahayakan lingkungan perairan karena bersifat toksik.
Industri mengeluarkan limbah yang dapat mencemari ekosistem air. Polutan yang dihasilkan
pabrik dapat berupa logam berat maupun panas. Suatu sumber air dapat dikatakan tercemar
tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, tetapi juga apabila air tersebut tidak
sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2004,
sungai Citarum termasuk dalam status mutu tercemar berat, baik di bagian hulu maupun bagian
hilir. Baku mutu air mengacu pada kelas II PP No 82 Tahun 2001. Hal ini cukup mengkhawatirkan
bila melihat fungsi sungai Citarum yang penting sehingga memerlukan pengelolaan yang sangat
komprehensif dari semua pihak terkait.
Diperlukan solusi untuk mengatasi pencemaran sungai Citarum ini, baik secara kimia maupun
secara biologi. Namun, pengelolaan secara kimia relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan
penanggulangan secara biologi. Penanggulangan pencemaran air secara biologi dapat
menggunakan tanaman sebagai penyerap kontaminan yang umum disebut dengan teknik
fitoremediasi.
1.3 Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah pemanfaatan tumbuhan mikroorganisme untuk meminimalisasi dan
mendetoksifikasi polutan. Sebagai fitoakumulator dan fitochelator, tanaman itu dapat menyerap
logam dan mineral yang tinggi. Konsep Fitoremediasi adalah pemanfaatan tumbuhan
mikroorganisme untuk meminimalisasi dan mendetoksifikasi polutan. Sebagai fitoakumulator dan
fitochelator, tanaman itu dapat menyerap logam dan mineral yang tinggi. Konsep
2. Tinjauan Pustaka
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengatasi pencemaran air dengan memanfaatkan
eceng gondok. Misalnya, LIPI yang bekerja sama dengan pengelola waduk Saguling menanam
eceng gondok sebagai pilot project untuk memperbaiki kualitas air sungai yang masuk ke Waduk
Saguling.
Menurut Kirkby dan Mengel (1987), eceng gondok mampu menyerap logam karena terdapatnya
akar yang bercabang-cabang halus yang berfungsi sebagai alat untuk menyerap senyawa logam
sehingga logam yang terlarut semakin berkurang (Kirkby & Mengel, 1987). Selanjutnya Soerjani
menyatakan tumbuhan ini mempunyai daya regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap
lingkungan cukup besar sehingga eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan
pengendali pencemaran lingkungan (Soerjani, 1975).
Di pihak lain, penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Universitas Padjadjaran (2006) Bandung mengungkap adanya empat kandungan logam berat –yaitu
timbal (Pb) 6 part per million (ppm), zinc/seng (Zn) 22,45 ppm, crom (Cr) 0,1 ppm, dan air raksa atau
merkuri (Hg) 179,13 ppb –di dalam ikan yang dipelihara di jaring apung di Waduk Saguling. Apabila
hipotesis penelitian yang akan dilakukan ini terbukti, hasil-hasil penelitian ini dapat memperkuat
temuan-temuan pada penelitian-penelitian sebelumnya dalam hal tingkat akumulasi logam berat Pb
dan Hg dalam tumbuhan eceng gondok di Waduk Saguling, dan dalam hal kualitas air sungai di lokasi
tersebut sebelum dan sesudah adanya tumbuhan eceng gondok.
C. Metodologi Penelitian
3. Alur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan alur yang ketat. Alur tersebut terdiri atas langkah-langkah
sebagai berikut.
(1) Penelitian Pendahuluan;
(2) Pengambilan Sampel Air dan Sedimen;
(3) Pengambilan Sampel Eceng Gondok;
(4) Analisis Sampel;
(5) Analisis Data.
DAFTAR PUSTAKA
Edward. (2008). Pengamatan kadar merkuri di perairan Teluk Kao (Halmahera) dan
perairan Anggai (Pulau Obi) Maluku Utara. Makara Sains, Vol. 12, No. 2, 97- 101.
Palar, H. (1984). Pencemaran dan toksologi logam berat. Jakarta: Rineka Cipta. ... .
Dari ketiga unsur tersebut, dapat dinyatakan bahwa Tahapan Metodologi Penelitian menyajikan
pendekatan, metode, dan teknik penelitian yang akan diterapkan, termasuk langkah-langkah yang
akan ditempuh.
.
4) Daftar Pustaka
Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada struktur teks proposal penelitian, daftar
pustaka merupakan kelengkapan yang sangat penting. Oleh sebab itu, masalah ini dibahas secara
khusus.
Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasional pada umumnya adalah sistem
APA (American Psychological Association) atau sistem Harvard. Akan tetapi, penerbit buku atau
jurnal sering mempunyai sistem sendiri, meskipun biasanya merupakan hasil modifikasi dari kedua
sistem tersebut. Pada bagian ini, sistem yang dianut adalah sistem yang pertama. Sebagai
lembaga, APA mengeluarkan manual yang menjadi pedoman penulisan, bahkan tidak hanya
mengenai daftar pustaka. Manual itu berjudul Publication manual of American Psychological
Association yang edisi keenamnya terbit pada tahun 2010. Anda dapat mengunduh manual
tersebut dengan mudah di internet.
5. Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan
Setelah melakukan observasi dan analisis, Anda dapat membuat simpulan bahwa
tahapan-tahapan yang dimaksud pada proposal kegiatan adalah tahapan-tahapan yang
membentuk proposal itu secara keseluruhan. Tahapan-tahapan itu adalah struktur teks
dengan urutan pendahuluan^tata laksana kegiatan^penutup.
Seperti disajikan pada Tabel 3.2, masing-masing tahapan pada struktur teks tersebut
direalisasikan oleh genre mikro khusus untuk mengemban fungsi retoris yang diharapkan.
3. Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak yang Diberi
Proposal
Kegiatan yang bukan penelitian dapat berupa kegiatan magang, seminar, pentas seni,
bakti sosial, studi banding, dan sebagainya. Apabila kegiatan-kegiatan itu tidak
direncanakan dengan baik, sudah barang tentu kegiatan-kegiatan itu tidak akan
terlaksana secara efektif dan efisien dari segi pikiran yang tercurah, tenaga yang
digunakan, biaya yang dikeluarkan, dan waktu yang disediakan. Oleh sebab itu,
sebelum kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan, perlu disusun proposal yang bagus yang
memaparkan rancangan untuk semua aspek tersebut.
3.3 Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal
Seandainya proposal itu adalah proposal penelitian yang Anda buat, proposal itu akan diserahkan
paling tidak kepada dosen pembimbing Anda dan kepada program studi atau petugas administrasi
untuk keperluan pengarsipan. Dengan demikian, proposal yang Anda buat harus betul-betul
bagus secara akademik supaya pembimbing Anda menyetujuinya. Apabila proposal penelitian itu
ditujukan kepada sponsor sebagai penyandang dana, tentu saja proposal itu harus memenuhi
kriteria yang ditentukan oleh sponsor tersebut. Pada konteks ini, pertanyaan yang dapat Anda
ajukan berkenaan dengan bagaimana proposal itu dibuat agar memenuhi harapan pembimbing
dan sponsor, sehingga proposal Anda disetujui untuk direalisasikan.
Di pihak lain, proposal kegiatan untuk magang, seminar, pentas seni, dan sebagainya seperti telah
disampaikan di atas tentu harus dibuat sesuai dengan pihak-pihak yang terkait yang akan
menerima proposal itu. Pihak-pihak itu adalah pembimbing (atau kalau ada konsultan dari
lembaga yang ditempati untuk magang), penyelenggara (atau pelaksana, yang ternyata adalah
Anda sendiri dan lembaga yang akan ditempati apabila kegiatan itu berupa magang), sponsor,
pejabat (kampus atau pemerintah), tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan yang lain.
Semua pihak itu harus menjadi pertimbangan dalam membuat proposal kegiatan. Pada konteks
ini, pertanyaan yang sama dengan pertanyaan pada proposal penelitian di atas yang dapat Anda
ajukan berkenaan dengan bagaimana proposal itu dibuat agar memenuhi harapan pihak-pihak
dan para pemangku kepentingan, sehingga proposal Anda disetujui untuk direalisasikan.