Anda di halaman 1dari 9

NAMA : WIDYA NINGSIH

KELAS : R-001

NIM : A1C219035

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU : PRADITA EKO PRASETYO UTOMO, S.Pd., M.cs

“ PANCASILA “

1. Mengapa kita harus terus belajar pancasila ?


2. Seberapa penting pancasila dalam pelajaran anda ?
3. Seberapa penting pancasila dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Contoh dari tenggang rasa atau toleransi diluar agama !
5. Fungsi pancasila dalam kehidupan bernegara dan berikan contoh
konkretnya !

Jawab :

1. Mengapa kita harus terus belajar pancasila ?


Ada beberapa alasan mengapa Pancasila harus dipelajari oleh setiap anak bangsa
Indonesia. Beberapa alasan itu antara lain:

1. Pancasila adalah perjanjian luhur yang telah disepakati oleh bangsa Indonesia
untuk dijadikan sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, falsafah hidup bangsa dan
dasar negara Republik Indonesia. Sebagai jiwa bangsa, Pancasila melekat pada
eksistensi bangsa Indonesia.

2. Sebagai falsafah hidup bangsa, Pancasila bukan hanya untuk dimiliki, apalagi
sekedar dijadikan pusaka. Nilai-nilai luhur Pancasila harus dapat dihayati dan
terwujud dalam perilaku nyata setiap anak bangsa dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

3. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi dasar pedoman dalam kehidupan


bernegara, baik bagi pemerintah (dalam arti luas) maupun bagi setiap dan segenap
warganegara Indonesia. Jadi, warganegara yang baik adalah warganegara yang
mentaati segala peraturan yang didasarkan kepada nilai-nilai Pancasila, yang tidak
menyimpang apalagi bertentangan dengan Pancasila.

4. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yang pluralistik, yang ber-
bhinneka tunggal ika. Dalam perjalanan sejarah dan gerak kehidupan bangsa
Indonesia telah terbukti bahwa Pancasila cocok sebagai falsafah pemersatu bangsa.
Sangat disadari bahwa bangsa majemuk itu sangat potensial untuk bertumbuhnya
benih konflik dan dis-integrasi, sehingga sangat diperlukan adanya falsafah
pemersatu yang bisa diterima oleh segenap komponen kemajemukan bangsa.

5. Ilmu dan pemahaman yang baik dan benar tentang Pancasila perlu dipelajari oleh
setiap anak bangsa untuk dapat mewarisi dan menjaga kelestariannya. Setiap
generasi penerus harus mampu mewarisi ilmu dan pemahaman itu dari generasi
pendahulunya.

Dengan demikian, maka dapat pula dijelaskan bahwa yang menjadi tujuan setiap anak
bangsa Indonesia ini mempelajari Pancasila adalah:

1. Untuk mengenal Pancasila


Tujuan pada tahapan dan tingkatan terendah adalah dimulai dari mengenal apa itu
Pancasila. Pada tingkatan ini setidak-tidaknya setiap anak bangsa sudah mulai
mengetahui bahwa Pancasila itu ada, dan Pancasila itu bukan nama bagi makanan atau
nama orang atau nama binatang purba atau nama lainnya, melainkan Pancasila adalah
nama bagi falsafah atau pandangan hidup bangsa dan dasar negara kita, Indonesia.

2. Untuk memahami Pancasila


Pada tahapan berikutnya, mempelajari Pancasila adalah untuk memahaminya secara
benar dan sedalam-dalamnya. Sampai seberapa dalam pemahamannya tentu berbeda-
beda pada masing-masing anak bangsa, tergantung banyak faktor penyebabnya.
Tetapi yang pasti, setiap pemahaman yang terjadi akan melahirkan satu dari dua
kemungkinan kesimpulan.
Pertama, kesimpulan yang positif, yang menilai bahwa Pancasila itu baik, cocok dan
karena itu diperlukan. Kesimpulan ini membawa kepada proses penerimaan yang
positif pula, yaitu menerima Pancasila secara ikhlas, tegas, dan penuh kesadaran.
Kedua, kesimpulan yang negatif, yang menilai bahwa Pancasila itu tidak ada
manfaatnya, tidak cocok dan karena itu tidak diperlukan. Kesimpulan ini berpotensi
membawa kepada proses penolakan atau penerimaan yang negatif, yaitu menerima
Pancasila karena terpaksa, ragu-ragu, atau sekedar sebuah siasat atau strategi.
Misal, dalam sejarah bangsa tercatat, partai komunis yang semula nampaknya
menerima Pancasila kemudian terbukti bahwa penerimaannya itu tidaklah ikhlas,
bahkan kemudian mencoba mengganti Pancasila dengan ideologi lain, yaitu komunisme.
Dan untuk dapat meningkat kepada tahapan berikutnya, maka syaratnya,
penerimaannya itu haruslah penerimaan yang positif.

3. Untuk menghayati Pancasila


Menghayati atau menjiwai adalah memasukkan kedalam jiwa. Dengan penerimaan
yang positif akan memungkinkan terjadinya proses internalisasi, proses mendarah-
dagingkan nilai-nilai luhur Pancasila kedalam diri pribadi masing-masing individu anak
bangsa, sehingga akan mewarnai kepribadian dan sikap perilakunya.

4. Untuk mengamalkan Pancasila


Nilai-nilai luhur Pancasila itu tentu sia-sia dan tidak ada manfaatnya jika tidak
diamalkan. Pada tahapan ini tujuan mempelajari Pancasila tidak hanya berhenti pada
sekedar memahami, tetapi bagaimana nilai-nilai yang sudah difahami secara benar
dan dihayati dengan keikhlasan itu dapat terwujud secara nyata dalam bentuk amal
atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5. Untuk melestarikan Pancasila


Jika Pancasila sudah mampu diamalkan dan merasakan manfaat darinya, maka akan
tumbuh kesadaran untuk menjaga agar Pancasila itu dapat terus dilestarikan, terus
dapat dimiliki, dihayati, dan diamalkan.
Proses pelestarian ini bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menjaga agar
Pancasila tidak dirongrong, tidak diselewengkan, bahkan agar Pancasila tidak diganti
dengan ideologi lain. Kedua, dengan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila itu kepada
generasi muda penerus estafeta kehidupan bangsa, utamanya melalui proses
pendidikan, baik pendidikan informal, formal, maupun pendidikan non-formal.

2. Seberapa penting pancasila dalam pelajaran anda ?


Jawab :
Menurut saya, mata kuliah Pendidikan Pancasila memiliki peran yang penting dan
bermanfaat bagi siapapun yang mempelajarinya. Pendidikan Pancasila atau yang lebih
kita kenal dengan Kewarganegaraan sudah kita dapatkan sejak kita memasuki bangku
sekolah dasar, dan tentunya haruslah kita pelajari dan terapkan ilmunya di dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat mengetahui dan mengerti tentang hak
dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia. Bersama dengan pendidikan agama
dan kewarganegaraan, Pendidikan Pncasila berperan penting dalam pembentukan
moral, perilaku, adab, dan kepribadian yang berjiwa Nasionalis.

Negara Indonesia memiliki dasar negara yaitu Pancasila. Pancasila adalah sebagai
sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa
Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia
menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan segabagai tolak ukur
baik buruk dan benar salahnya sikap, perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa
Indonesia.

Contoh pentingnya pendidikan Pancasila:

1. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mempu memahami,


menganalisis, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya


mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan
damai.

3. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki


pandangan yang benar terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM.

4. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa berpikir kritis dan objektif terhadap


persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi.
5. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa bisa memberikan perubahan kearah yang
lebih baik untuk bangsa Indonesia.

3. Seberapa penting pancasila dalam kehidupan sehari-hari ?


Jawab:
Dalam kehidupan sehari-hari pun Pancasila memiliki nilai-nilai pendidikan karakter
yang dapat di jadikan sebuah pedoman. Sebagai sebuah pedoman Pancasila sendiri
memiliki isi yang dapat menjadi sebuah jawaban atas masalah yang mungkin terjadi
dikehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh, pada sila ketiga Pancasila
berbunyi “Persatuan Indonesia”, dari sila tersebut mengandung banyak hal. Bahwa
bangsa Indonesia harus bersatu meski terdapat perbedaan.

Baik dalam hal budaya, keyakinan (agama), suku maupun bahasa yang justru harus
dimulai dari hal yang paling mendasar yakni dari kehidupan bermasyarakat. Sebab
Bhinneka Tunggal Ika mengungkapkan sebuah makna bila meski kita berbeda namun
tetap satu jua. Bila diterapkan dalam keadaan sehari-hari hal tersebut akan tampak
saat adanya kerja bakti maupun Siskamling yang diadakan sebuah lingkungan.
Kegiatan tersebut sangat mencerminkan Pancasila dalam sila Persatuan Indonesia,
yang akan bersatu untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat.

4. Contoh dari tenggang rasa atau toleransi diluar agama !


Jawab :
Tenggang rasa merupakan sikap hidup dalam ucapan, perbuatan yang mencerminkan
sikap menghargai orang lain
- kita harus bergaul dengan siapa saja
- menghormati hak orang lain
- membantu teman yang kena musibah
- menjenguk teman yang sedang sakit
- mengendalikan sikap
- menupuk rasa tanggung jawab
- Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
- Tidak meludah disembarang tempat
- tidak menyela pembicaraan
5. Fungsi pancasila dalam kehidupan bernegara dan berikan
contoh konkretnya !
Jawab :
1. Sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dasar Negara di sini bisa juga diartikan sebagai dasar falsafah atau filosofi
Negara. Sedemikian sehingga Pancasila dalam hal ini digunakan sebagai dasar untuk
mengatur pemerintahan Negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai
dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi dan isi
yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Dalam hal ini Pancasila berperan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, yang juga
merupakan satu kesatuan yang tidak akan bisa dipisah-pisah antara satu dengan
yang lain. Artinya bersatu dalam satu Negara, yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

3. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Fungsi yang satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap mental maupun
tingkah lalu atau perilaku beserta amal perbuatan dari sikap mental tersebut.
Kepribadian yang dimaksudkan adalah ciri khas. Artinya suatu sikap mental dan
tingkah laku yang mempunyai ciri khas tersendiri sehingga mampu dibedakan dengan
bangsa lainnya di seluruh dunia. Itulah yang dinamakan kepribadian.

4. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Dalam fungsi yang satu ini, Pancasila dijelaskan berdasarkan teori Von Savigny yang
artinya adalah setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut dengan
Volkgeist yang berarti jiwa bangsa atau jiwa rakyat. Itu berarti bahwa Pancasila
merupakan jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya atau terbentuknya
bangsa Indonesia, yaitu pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini
senada dengan apa yang dikemukakan oleh Prof. Mr. A. G. Pringgodigdo dalam
tulisan beliau yang berjudul Pancasila. Dalam tulisan tersebut, beliau juga
menyebutkan bahwa hari lahir dengan istilah Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.
Sedangkan Pancasila sendiri sudah ada sejak adanya bangsa Indonesia. Meskipun
istilah atau nama Pancasila baru dikenal pada 1 Juni 1945 tadi.

5. Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Ini artinya bahwa Pancasila merupakan sumber tertib hukum bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Sumber tertib hukum Indonesia tersebut adalah
pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum beserta cita-cita moral yang meliputi
suasana kejiwaan dan watak bangsa Indonesia. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa atau Negara,
perikemanusiaan, keadilan sosial, dan perdamaian Nasional yang merupakan hak dan
kewajiban warga negara. Sedangkan untuk cita-cita hukum/politik ialah tentang
sifat, bentuk dan tujuan Negara. Dan cita-cita moral ialah tentang kehidupan
rakyat yang terkait dengan keagamaan dan kemasyarakatan.

6. Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Perjanjian luhur di sini ialah menyangkut ikrar yang telah dibuat saat
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Artinya disaat bangsa Indonesia
memutuskan untuk merdeka menjadi sebuah Negara pada tanggal 17 Agustus 1945.
Meskipun pada saat itu bangsa Indonesia belum mempunyai Undang-Undang Dasar
secara tertulis. Tetapi baru pada keesokan harinya, yaitu 18 Agustus 1945,
disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI pada saat itu merupakan wakil-wakil
seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur yang tertulis tersebut
(UUD 1945) untuk membela Pancasila sebagai dasar Negara selama-lamanya.

7. Sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa

Fungsi Pancasila di sini merupakan sarana atau alat yang sangat ampuh untuk
mempersatukan bangsa Indonesia agar tidak rerjadinya penyebab terciptanya
masyarakat majemuk dan multikultural . Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan
falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan
norma-norma luhur serta diyakini paling benar, adil, bijaksana, dan tepat bagi
bangsa Indonesia untuk bisa mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

8. Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Sebagaimana kita ketahui bahwa cita-cita luhur bangsa Indonesia termuat tegas
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini dikarenakan pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan media penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa
Pancasila yang tertulis di dalamnya, tepatnya pada alinea keempat. Sedemikian
sehingga Pancasila dapat dikatakan sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
Cita-cita luhur inilah yang kelak akan dicapai oleh bangsa Indonesia selaku bangsa
atau Negara. (baca : manfaat UUD Republik Indonesia)

Adapun bunyi alinea keempat tersebut adalah “Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”.

Sehingga dapat disimpulkan beberapa poin dari cita-cita dan tujuan bangsa yang
dimaksudkan, antara lain:

Membentuk suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang


melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Melindungi segenap bangsa Indonesia artinya pemerintah akan berupaya untuk
melindungi seluruh bangsanya, baik secara internal maupun eksternal.
Memajukan kesejahteraan umum. Umum tentu artinya bersama atau semua. Artinya
bahwa Negara Indonesia menginginkan kondisi dan situasi seluruh rakyat yang adil,
bahagia, makmur, dan sentosa.
Mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya bangsa Indonesia akan berupaya agar
seluruh rakyatnya menjadi cerdas, yaitu memiliki ilmu pengetahuan, pintar, dan
berintelektual yang tinggi. Karena majunya sebuah bangsa dapat dicapai apabila
rakyatnya sudah menjadi cerdas sebagaimana yang telah dijelaskan.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Artinya adalah bangsa Indonesia akan ikut
serta dan berperan aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia yang memiliki
landasan sebuah kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesama bangsa
dan Negara di seluruh dunia.
9. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Ideologi yang berarti ide atau gagasan merupakan seperangkat nilai yang diyakini
kebenarannya untuk suatu bangsa dan digunakan untuk menata masyarakat yang ada
di dalamnya. Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
merupakan kumpulan ide atau gagasan yang memiliki nilai dan diyakini kebenarannya
oleh bangsa Indonesia dan digunakan untuk menata masyarakat yang ada di
dalamnya. Contohnya adalah dari sektor ikatan budaya (cultural bond) yang ada.
(baca : macam macam ideologi)

Fungsi sebagai ideologi ini memiliki beberapa poin fungsi, diantaranya:

Memperkuat atau memperkokoh persatuan bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan


bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yaitu terdiri dari berbagai suku
bangsa, budaya maupun bahasanya.
Mengarahkan bangsa Indonesia untuk menuju dan mencapai tujuannya,
menggerakkan serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan Negara.
Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa sebagai suatu Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan juga sebagai suatu dorongan dalam pembentukan
karakter bangsa yang berdasarkan pada dasar Negara, yaitu Pancasila.
Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik maupun saran mengenai keadaan,
situasi maupun kondisi bangsa dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai