UTILITAS I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
ALIFYAH FARADILAH SYAM
STAMBUK: 09220210005
KELAS: C2
PRODI: TEKNIK KIMIA
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1 Pengertian Air Sadah..............................................................................5
2.1.1 Kesadahan Sementara........................................................................5
2.1.2 Kesadahan Tetap................................................................................5
2.2 Kesadahan Air Rendah...........................................................................6
2.3 Pengaruh Logam Berat Pada Kedalaman Air......................................6
2.4 Bahan Organik Dalam Air.....................................................................7
2.4.1 Bahan Organik Terlarut.....................................................................7
2.4.2 Bahan Organik Tak Terlarut..............................................................8
2.5 Penanggulangan Pencemaran Air.........................................................9
BAB III..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, oleh karena itu
jika kebutuhan air belum terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitas, maka
akan menimbulkan dampak yang besar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat. Air yang baik adalah air yang memenuhi persyaratan fisika, kimia,
mikrobiologi dan radioaktivitas. Ketiga persyaratan tersebut merupakan satu
kesatuan, sehingga jika ada Evana ,satu parameter yang tidak memenuhi, maka air
tersebut tidak layak digunakan. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan
kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
dalam air, yang keberadaannya disebut dengan kesadahan air.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisa Makalah kali ini yakni.
1. Mengetahui pengertian dariair sadah
2. Mengetahui efek yang ditimbulkan karena tingginya kesadahan air,
serta pengaruh logam berat yang dimasukan ke dalam air.
3. Mengetahui bahaya yang disebabkan oleh iar organic, seta mengetahui
penyebab timbul nya bau akibat pencemaran.
4. Mengetahui cara mengantisipasi terhadinya pencemaran air.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kesadahan non karbonat dalam air permukaan bersumber dari calsium sulfat yang
terdapat dalam tanah liat dan endapan lainnya.
Terdapat beberapa area perumahan yang dialiri oleh air sadah. Cara mengenali
apakah rumah Anda dialiri air sadah atau tidak cukup mudah.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda amati untuk mengetahui apakah Anda
menggunakan air sadah:
1. Residu pada piring dan gelas: bentuk residu ini bisa berupa bintik-
bintik atau garis. Ini merupakan efek dari kalsium karbonat.
2. Residu pada lantai dan wastafel: lantai yang dipel dengan air sadah
juga akan meninggalkan bekas berupa bintik-bintik. Wastafel yang
dialiri air sadah juga dapat mengalami hal yang sama.
3. Baju kusam: baju yang dicuci dengan air sadah akan lebih mudah
kehilangan warnanya karena air sadah yang lebih korosif.
4. Tekanan air yang kecil: deposit mineral bisa menumpuk dalam
jangka lama sehingga mempersempit pipa.
2.2 Kesadahan Air Rendah
Salah satu caram mengurangi kesadahan air adalah dengan menggunakan
karbon aktif, yang dilakukan dengan cara menyaring air dengan metode karbon
aktif. Tingkat kesadahan air yang rendah merupakan air yang layak untuk
dikonsumsi karena tidak banyak mengandung CaCo3. Hasil dari penyaringan
dengan metode karbon aktif adalah salah satu solusi dalam mengatasi air yang
memiliki kesadahan tinggi, yang dapat digunakan pada daerah wilayah pesisir
sertah daerah karst yang airnya banyak mengandung CaCO3 yang tinggi.
Sehinggah dengan metode ini masyarakat di daerah yang memiliki air dengan
kesadahan tinggi dapat mengkonsumsi air yang layak. Semakin rendah nilai
kesadahan airnya maka akan semakin layak air tersebut dikonsumsi masyarakat.
2.3 Pengaruh Logam Berat Pada Kedalaman Air
Logam berat dalam air dapat termasuk ke dalam bahan berbahaya dan
beracun bila ditemukan dalam konsentrasi tinggi. Pada konsentrasi rendah logam
dibutuhkan oleh organisme hidup untuk pertumbuhan dan perkembangan, namun
bila kadar meningkat maka logam akan berubah menjadi racun. Ada 2 mekanisme
masuk logam berat ke dalam tubuh mahluk hidup, yaitu melalui proses
6
penyerapan dan melalui rantai makanan. Banyak pengaruh negatif yang
ditimbulkan apabila logam berat berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh,
misal menghambat laju fotosintesis, merubah bentuk sel, memperkecil ukuran sel,
menghambat laju pertumbuhan, dan yang paling fatal adalah menyebabkan
kematian. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan, kandungan logam
berat dalam tubuh mahluk hidup ditentukan oleh konsentrasi logam berat terlarut
dalam air dan oleh kandungan agen pengikat logam berat dalam tubuh mahluk
hidup tersebut. Kandungan karbohidrat, protein, dan lemak menjadi agen yang
berperan penting dalam proses pengikatan logam berat
Pengaruh logam berat dalam konsentrasi berlebih dalam air dapat
menimbulkan terjadi perubahan bentuk sel, menghambat laju fotosintesis,
menghambat pertambahan jumlah klorofil dan menghambat laju pertumbuhan.
2.4 Bahan Organik Dalam Air
2.4.1 Bahan Organik Terlarut
Bahan organik terlarut yang berukuran < 0.5 μm. 2. Bahan organik tidak
terlarut yang berukuran > 0.5 μm. Jumlah bahan organik terlarut dalam air laut
biasanya melebihi rata-rata bahan organik tidak terlarut. Semua bahan organik ini
dihasilkan oleh organisme hidup melalui proses metabolisme dan hasil
pembusukan
Bahan organik terlarut dalam air laut berasal dari empat sumber utama
yaitu:
1. Daratan Bahan organik terlarut dari daratan diangkut ke laut melalui
angin dan sungai. Bahan organik terlarut yang berasal dari air sungai,
bisa mencapai 20 mgC/l, terutama berasal dari pelepasan humic
material dan hasil penguraian dari buahbuahan yang jatuh di tanah.
Penambahan bahan organik secara perantara alamidalam bentuk
sewage (kotoran) dan buangan industri. Sebagian besar sudah siap
dioksidasi dan segera membusuk karena bakteri dalam air laut. Namun
dalam batasan badan air, seperti estuarin, kebutuhan oksigen secara
biologi terpenuhi dikarenakan kondisi anoksik tersedia.
2. Penguraian organisme mati oleh bakteri Ada dua mekanisme
penguraian organisme mati yaitu secara autolisis dan bakterial. Di
7
alam kedua mekanisme ini bekerja secara bersamaan. Tingkat
penguraiannya tergantung pada kondisi kematian serta sampai
tersedianya enzim dan bakteri yang diperlukan. Dalam proses
autolisis, reaksi penguraian terjadi karena adanya enzim di dalam sel
dan hasilnya selanjutnya akan dilepaskan ke dalam badan perairan.
Menurut Johanes (1968) dalam Riley dan Chester (1971), ekresi dari
mikroorganisme seperti protozoa merupakan sumber yang penting
dari bahan organik karbon. Proses pelepasan nitrogen dan fospor dari
organisme mati dalam air laut terjadi dengan cepat. Waksman, et al
(1938) dalam Riley dan Chester (1971) telah menemukan bahwa
setengah dari nitrogen yang ada dalam zooplankton mati, diubah
menjadi amonia dalam waktu 2 minggu dan 8 fospat dilepaskan
dengan cepat. Skopintsev (1949) dalam Riley dan Chester (1971)
menyatakan bahwa 70 % organik karbon tidak terlarut di dalam kultur
alga mati akan dioksidasi menjadi karbondioksida (CO2) dan setelah
enam bulan ditemukan sekitar 5% yang diubah kedalam bahan
organik terlarut.
3. metabolisme alga terutama fitoplankton. Hasil fotosintesis alga akan
melepaskan sejumlah bahan ke dalam badan perairan. Produksi ini
penting sebagai sumber energi untuk organisme laut lainnya dan juga
berperan dalam kontrol ekologi. Asam amino dan karbohidrat
merupakan bahan yang dikeluarkan secara dominan oleh spesies
khusus seperti Olisthodiscus sp (Hellebust, 1965 dalam Riley dan
Chester 1971).
4. Eksresi zooplanton dan binatang laut lainnya. Eksresi zooplankton dan
binatang laut lainnya menjadi sumber penting bahan organik terlarut
di laut. Bahan-Bahan yang dikenal secara prinsip adalah Nitrogenous
seperti urea, purines (allantoin dan asam uric), trimethyl amine oxide
dan asam amin, trimethyl amine oxide dan asam amino (glycine,
taurine dan alanine).
8
2.4.2 Bahan Organik Tak Terlarut
Bahan organik tidak terlarut dalam air laut berukuran lebih besar dari 0,5
µm. Pada lapisan permukaan air laut material organik tak terlarut ini berupa
detritus dan fitoplankton. Pada zona eufotik konsentrasinya lebih tinggi dari
lapoisan di bawahnya. Bahan organik tak terlarut ini berfungsi menyediakan
makanan untuk organisme pada beberapa tingkatan tropik.
Sumber Bahan Organik Tidak Terlarut dalam Air Laut :
1. Di bawah air sungai (4,2 – 109 gC/ l) berukuran lebih kecil dari rata-
rata produksi primer di laut ( 4 – 1016 gC/ l).
2. Sebagian besar particulate organic matter dilaut dihasilkan oleh
beberapa organisme penghasil utama seperti fitoplankton, makroalga
dan bakteri kemoautotrofik. Produksi utama ini dihasilkan oleh
fotoautotrofik nanoplankton (berdiameter 2,0 – 20 µm). 3. Sekitar 10
% dihasilkan dari tanaman dalam bentuk senyawa, berat molekulnya
ringan seperti asam amino, asam trikarboksilik. Hasil ini dengan cepat
dikonsumsi oleh bakteri.
3. Hasil agregasi dan pengendapan dissolved organic matter dari laut. 9
5. Pada subsurface dalam waktu tertentu butir-butir fecal zooplankton
merupakan komponen yang terbesar dari bahan organik tak terlarut
(Mulya, 2020).
2.5 Penanggulangan Pencemaran Air
Pencemaran air di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan.
Pencemaran air dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Perubahan ini mengakibatkan menurunnya kualitas air hingga ke tingkat
yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya.
Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan
perubahan terhadap kualitas air, tapi dalam pengertian ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Ada banyak cara mengatasi pencemaran air yang bisa dilakukan bagi
seorang individu seperti kita, misalnya :
9
1. Tidak membuang sampah sembarangan dan selalu membuang sampah
pada tempat yang tepat. Jika tempat sampah tidak ada di sekitarmu,
sampah bisa di bawa pulang dan ditaruh di tempat sampah di rumahmu.
Ini termasuk jika kamu sedang berada ditempat-tempat seperti pantai,
sungai, dan tempat-tempat umum.
2. Gunakan air dengan bijak. Jangan membiarkan air keran mengalir saat
sedang tidak digunakan. Selain itu, mengurangi jumlah air yang
digunakan saat mencuci dan mandi juga merupakan salah satu cara
mengatasi pencemaran air. Jika kita semua melakukan hal ini, kita dapat
secara signifikan mencegah kekurangan air dan mengurangi jumlah air
kotor di sungai kita.
3. Tidak membuang bahan kimia, minyak, cat dan obat-obatan ke wastafel
atau toilet untuk menghindari dampak pencemaran air.
4. Gunakan plastik yang lebih cepat terdekomposisi untuk membungkus.
Plastik semacam ini lebih ramah lingkungan dan tanah.
5. Tidak terlalu sering menggunakan pupuk dan pestisida untuk kegiatan
pertanian dan peternakan. Karena penggunaan bahan-bahan ini akan
meninggalkan residu di tanah yang kemudian terbawa ke badan air.
Penumpukan residu ini selain menyebabkan kematian biota perairan
karena keracunan, juga dapat mengakibatkan eutrofikasi dan membuat
populasi alga dan eceng gondok membeludak di daerah perairan.
6. Jika kamu tinggal dekat dengan badan air, cobalah untuk menanam
banyak pohon dan bunga di sekitar rumah mu, sehingga ketika hujan,
bahan kimia dari rumah Anda tidak mudah mengalir ke dalam air.
Selain dengan melakukan tindakan di atas, di banyak negara rupanya ada
hukum yang sangat ketat terkait dengan pelestarian sumber daya air. Adanya
hukum ini tentu merupakan salah satu cara mengatasi pencemaran air yang dapat
dilakukan melalui regulasi yang berkesinambungan. Hukum-hukum tersebut
biasanya diarahkan pada industri, rumah sakit, sekolah, dan daerah pasar tentang
bagaimana cara membuang, merawat, dan mengelola limbah yang dihasilkan dari
kegiatan yang dilakukannya.
10
Di banyak kota maju, limbah juga diolah dengan sangat efisien dan
dirancang untuk meminimalkan dampak pencemaran air. Selain itu, ada juga
banyak organisasi dan kelompok yang membantu mendidik masyarakat tentang
bahaya pencemaran air sehingga hal ini mendorong seluruh masyarakat untuk
dapat menjaga lingkungan airnya dengan baik.
Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah
terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati Air yang
tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan
manusia dan menjadi sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat vital. Air
bersih digunaka n manusia untuk keperluan sehari-hari mulai dari minum, mandi,
memasak, mencuci, serta keperluan lainnya.
Semakin rendah nilai kesadahan airnya maka akan semakin layak air
tersebut dikonsumsi masyarakat.
Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah
terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati Air yang
tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.
Di banyak kota maju, limbah juga diolah dengan sangat efisien dan
dirancang untuk meminimalkan dampak pencemaran air. Selain itu, ada juga
banyak organisasi dan kelompok yang membantu mendidik masyarakat tentang
bahaya pencemaran air sehingga hal ini mendorong seluruh masyarakat untuk
dapat menjaga lingkungan airnya dengan baik.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/sehat/air-bisa-menjadi-penyebab-masalah-kulit-
mengenal-air-sadah.html
Rochyatun, E. 1997. Pemantauan kadar logam berat (Pb, Cd, dan Cr)
dalam sedimen di muara Sungai Dadap. Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Laut
Pesisir II. Pusat Penelitian Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Trani, 2009 Buku Status Lingkungan Hidup Indonesia
Trani, (2009). Permasalahan dan Cara mengatasi Pencemaran Air. Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Banten.
Widayat, W. (2002). Teknologi Pengolahan Air Sadah. Jurnal Teknologi
Lingkungan, 3(3), 256–266.
13