Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES TERJADINYA KESADAHAN AIR

KELOMPOK 10

DISUSUN OLEH :
1. Nabila alfath
2. Puet khairul imam
3. Rani aulia putri
4. Salwa anwar

D III KESEHATAN LINGKUNGAN


POLTEKKES JAKARTA 2
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PROSES TERJADINYA
KESADAHAN AIR” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa
yang diungkapkan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, sehingga akan menjadi suatu
kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun
makalah ini sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan sebagai media pembelajaran mikrobiologi lingkungan khususnya dalam segi
teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu pengetahuan serta akan menghasilkan yang
lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak sampai tersusunnya makalah ini.

Jakarta, 25 Oktober 2019

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................... ii


Daftar Isi ......................................................................... iii

1. Pendahuluan ........................................................................ 12

2. Pembahasan ........................................................................ 12

3. Penutup
3.1. Kesimpulan ........................................................................ 12

Daftar Pustaka ........................................................................ 13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak akan
bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun
yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berbau.
Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam
bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya
pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di
dalam mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar
jika air tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit. Air
merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun makhluk
hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah
mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa
semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu semua
terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran,
penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain.
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air
permukaan, air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak
mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan
tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat
digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya
makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat
menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi
sebagaimana mestinya.
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat
melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas
dan banyak macam molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam
air adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana
air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan
magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan
berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga
sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut
dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam
bentuk endapan yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras .
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu
digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan
pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak
pada pipa uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut
akan meledak, dan jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa
menurunkan kualitas lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana
mestinya. Untuk itu perlu dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau
pengujian kesadahan adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat
menentukan kesadahan digunakan metode Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan
dari ethylene diamin tetra acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus
molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam amino
yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua dan tiga.
EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus amina. EDTA
membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III)

1.2. Rumusan masalah


1. Apa itu kesadahan air?
2. Bagaimana proses terjadinya kesadahan air ?
3. Apa saja jenis kesadahan air?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kesadahan air
2. Untuk mengetahui konsep terjadinya kesadahan air
3. Mengethaui jenis kesadahan air

v
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian kesadahan air


Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan
ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat .
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan
sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun,
sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Penyebab air menjadi sadah adalah
karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari
polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,
klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi kalau kesadahan
air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih yang terdapat dalam air yang disebabkan oleh
lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang banyak mengandung sadah adalah air tanah
khususnya air tanah dalam.
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebab air
menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga disebabkan karena adanya
ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam
bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun ini
diendapkan oleh ion-ion yang telah sebutkan diatas. Karena penyebab dominan/utama kesadahan
adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air
yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air sadah”, atau
air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun
membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium
dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah
dari larutan dalam bentuk endapan yang akhirnya menjadi kerak.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa
masalah.Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan
keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang
bercampur sabun dapat membentuk gumpalan sampah yang sukar dihilangkan. Dalam industri,
kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan
kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia.
Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+,
maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi
jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.

vi
2.2. Jenis-Jenis Kesadahan dalam air

Kesadahan dibedakan berdasarkan 2 hal yaitu : 1. Berdasarkan ion logam dalam air dan 2.
Berdasarkan anion yang berikatan dengan logam.

A. Kesadahan Kalsium dan Magnesium


Ion Kalsium dan Magnesium merupakan penyebab kesadahan terbesar dalam air.
Berdasarkan pertimbangan tertentu mengetahui jumlah kalsium dan magnesium sebagai
penyebab kesadahan penting sebagai contoh penentuan jumlah ion magnesium dalam air
dapat membantu untuk menghitung jumlah kapur dan soda kaustik yang dibutuhkan dalam
proses pelunakan air. Kesadahan kalsium dan magnesium diperoleh dari analisa komplit
dimana ada analisa yang digunakan untuk menentukan kalsium atau magnesium sendiri.
Namun ada kalanya analisa yang komplit tidak dapat dilakukan yang disebabkan oleh
berbagai macam faktor salah satunya adalah waktu. Sehingga biasanya dilakukan dua
analisa yaitu penentuan kesadahan total dan penentuan kalsium dalam air. Penentuan
magnesium dalam air dilakukan melalui perhitungan dengan rumus dibawah ini :
Kesadahan total – kesadahan kalsium = kesadahan magnesium
Prosedur perhitungan diatas bersifat reliable hal ini disebabkan karena sebagian besar
kesadahan dalam air disebabkan oleh dua ion divalen yaitu kalsium dan magnesium.

B. Kesadahan Karbonat dan Nonkarbonat


Kesadahan Karbonat (KH) merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion
bikarbonat (HCO3-) dan karbonat (CO32-) di dalam air. Dalam aquarium air tawar, pada
kisaran pH netral, ion bikarbonat lebih dominan, sedangkan pada aquarium air laut ion
karbonat lebih berperan. KH sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari
kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh
karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman,
kapasitas pem-bufferan asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang
sama. Dalam hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan
sebagai agen pem-bufferan yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH. KH pada
umumnya sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan dalam CaCO3
seperti halnya GH. Jika CaCO3 sebagai alkalinitas dan kesadahan, maka kesadahan
karbonat ditentukan sebagai berikut :
a. Alkalinitas >= kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = kesadahan total (mg/l)
b. Alkalinitas < kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l)
Adapun kesadahan non karbonat ialah jumlah kesadahan akibat kelebihan kesadahan
karbonat. Kesadahan non karbonat = kesadahan total – kesadahan karbonat kation. Kation
kesadahan non karbonat berikatan dengan anion-anion sulfat nitrat.
Penentuan kesadahan karbonat atau kesadahan sementara dan kesadahan nonkarbonat
penting karena dapat menentukan tipe pengolahan dalam unit pengolahan air minum.
Secara umum kesadahan sementara lebih mudah dihilangkan dengan cara pemanasan
maupun penambahan kapur, sedangkan untuk kesadahan tetap lebih sulit penghilangannya
dengan pemanasan sehingga secara umum kesadahan tetap proses removalnya salah
satunya dengan cara pembubuhan soda kaustik.

C. Pseudo-Hardness
Sumber air yang mengandung konsentrasi ion Natrium yang tinggi seperti di laut juga dapat
mengganggu timbulnya busa pada sabun akibat adanya efek ion senama. Pada dasarnya
ion Natrium bukanlah penyebab timbulnya kesadahan, dan hal tersebut hanya terjadi ketika
Ion Natrium dalam air terdapat dalam konsentrasi yang tinggi sehingga disebut pseudo-
hardness.

vii
2.3 proses penyebab kesadahan
Penyebab dan sumber kesadahan
Kesadahan disebabkan oleh keberadaan ion divalen yang ada dalam air yang dapat
berikatan dengan molekul sabun dan saat bereaksi dengan beberapa jenis ion dapat
mengendap dan menimbulkan kerak. Sebagian besar kesadahan dalam air disebabkan oleh
ion kalsium dan magnesium meskipun ada kalanya juga disebabkan oleh ion divalen lainnya
seperti ion besi(II),ion mangan(II), stronsium, dll. Dibawah ini disajikan tabel kation dan
anion penyebab kesadahan dalam air.
Air sadah sebagian besar terjadi pada air tanah hal ini disebabkan air bersifat sebagi pelarut
yang baik yang dapat melarutkan hampir semua zat yang dilaluinya. Sifat air tanah
ditentukan oleh jenis batuan atau tanah yang dilalui oleh air saat teejadi proses infiltrasi.
Air seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya akan melarutkan sebagian besar mineral
yang ada dalam tanah. Kemampuan melarutnya mineral tersebut meningkat akibat adanya
karbon dioksida yang dilepaskan oleh hasil aktivitas bakteri. Air yang masuk kedalam tanah
akan mengikat karbon dioksida dimana pengikatan ini sebagai bentuk adanya reaksi
kesetimbangan dengan asam karbonat. Pada pH yang rendah material dasar seperti batu
kapur akan terlarut dalam air.

Metode Penentuan Kesadahan


Kesadahan biasanya dihitung sebagai Jumlah CaCO3 dalam air. Banyak metode yang telah
dikembangkan dalam penentuan kesadahan selama bertahun-tahun. Dua metode yang
umum digunakan yang diambil dari standard method adalah sebagai berikut:

A. Metode Perhitungan
Salah satu metode penentuan kesadahan yang paling akurat adalah metode perhitungan
yang didasarkan pada perhitungan keberadaan divalen ion dalam sampel air yang diperoleh
melalui analisa kation yang lengkap. Konsentrasi masing-masing ion divalen dapat
ditentukan secara terpisah melalui metode standard atomic absorption atau inductively
coupled plasma atau dengan ion chromatography serta ion-spesific-electrodes.
B. Metode Titrasi dengan EDTA
Metode ini didasarkan pada reaksi antara ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA) atau
garam natriumnya sebagai titran dengan ion logam divalent dalam sampel air.
EDTA sebagai chelating agent akan membentuk kompleks yang sangat stabil dengan ion
logam divalent dalam sampel berdasarkan persamaan reaksi Keberhasilan percobaan ini
bergantung pada indikator yang menunjukkan keberadaan EDTA dalam konsentrasi
berlebih/titik akhir titrasi. Indikator yang biasa digunakan adalah Eriochrome Black T atau
Calmagite. Dimana saat titik akhir titrasi tercapai atau seluruh ion kesadahan terikat akan
berubah warna dari merah anggur menjadi biru Selama proses titrasi, seluruh ion
kesadahan akan membentuk kompleks dengan dengan indikator terlebih dahulu sebelum
terjadi penambahan EDTA. Kompleks ion kesadahan dan indikator akan menunjukan warna
merah. Keberadaan EDTA akan mengganggu kestabilan kompeks indikator tersebut dan
membentuk kompleks dengan ion logam divalen yang lebih stabil sehingga akan membuat
warna merah menjadi warna biru. Yang menunjukkan seluruh ion kesadahan sudah terikat
oleh EDTA.
Ada beberapa gangguan yang terjadi selama proses titrasi seperti adanya kation lain yang
dapat mengikat EDTA. Namun hal tersebut dapat diantisipasi melalui penyiapan beberapa
modifikasi pada sampel seperti menciptakan suasana basa pada kisaran pH 10 dimana
pada pH tersebut seluruh kation selain kation kesadahan akan mengendap. Khusus untuk
analisa kesadahan kalsium dilakukan dengan modifikasi pH pada kisaran 12 untuk
mengendapkan sebagian besar kation logam selain ion kalsium.

2.4 dampak kesadahan


Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa
masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran
pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air

viii
sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah membentuk
gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Efek ini timbul karena ion 2+
menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan membentuk endapan padat (sampah
sabun tersebut). Komponen utama dari sampah tersebut adalah kalsium stearat, yang
muncul dari stearat natrium, komponen utama dari sabun:
2 C17H35COO- + Ca2+ → (C17H35COO)2Ca
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah
kerugian. Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas
dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium karbonat cenderung
mengendap pada permukaan pipa dan permukaan penukar panas. Presipitasi
(pembentukan padatan tak larut) ini terutama disebabkan oleh dekomposisi termal ion
bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai batas tertentu walaupun tanpa adanya ion
tersebut. Penumpukan endapan ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air di dalam
pipa. Dalam ketel uap, endapan mengganggu aliran panas ke dalam air, mengurangi
efisiensi pemanasan dan memungkinkan komponen logam ketel uap terlalu panas. Dalam
sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat menyebabkan kegagalan ketel uap. Kerusakan
yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat bervariasi tergantung pada bentuk kristal,
misalnya, kalsit atau aragonit.

Cara Mengatasi Kesadahan

1. Pemanasan
Kesadahan Sementara dapat dihilangkan dengan jalan pemanasan. Dengan jalan
pemanasan
senyawa-senyawa yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-)akan mengendap pada dasar
ketel. Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg(HCO3)2 (aq) –> MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

2. Dengan Cara Kimia


Untuk membebaskan air dari kesadahan tetap, tidak dapat dengan jalan pemanasan
melainkan harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut
dengan
zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq)
atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion
Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) –> MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas
dari ion
Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.

3. Pengenceran
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest) dapat pula dilakukan
untuk menurunkan kesadahan. Air yang memiliki tingkat kesadahan yang tinggi, dapat
diencerkan dengan air yang bebas sadah.

4. Reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI)


Cara yang paling baik untuk menurunkan kesadahan adalah dengan menggunakan reverse
osmosis (RO) atau deioniser (DI). Celakanya metode ini termasuk dalam metode yang
mahal.
Hasil reverse osmosis akan memilikikesadahan = 0, oleh karena itu air ini perlu dicampur
dengan air keran sedemikian rupa sehingga mencapai nilai kesadahan yang diperlukan.

5. Penggunaan asam-asam organic

ix
Penurunan secara alamiah dapat pula dilakukan dengan menggunakan jasa asam-asam
organik (humik/fulvik) , asam ini berfungsi persis seperti halnya yang terjadi pada proses
deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gusus karbonil yang
terdapat pada asam organik (tanian). Beberapa media yang banyak mengandung asam-
asam organik ini diantaranya adalah gambut yang berasal dari Spagnum (peat moss), daun
ketapang, kulit pohon Oak, dll.
Proses dengan gambut dan bahan organik lain biasanya akan menghasilkan warna air
kecoklatan seperti air teh. Sebelum gambut digunakan dianjurkan untuk direbus terlebih
dahulu, agar organisme-organisme yang tidak dikehendaki hilang.

6. Penggunaan resin pelunak air (penukar ion)


Resin pelunak air komersial dapat digunakan dalam skala kecil, meskipun demikian tidak
efektif digunakan untuk sekala besar. Resin adalah zat yang punya pori yang besar dan
bersifat sebagai penukar ion yang berasal daripolysterol, atau polyakrilat yang berbentuk
granular atau bola kecil dimana mempunyai struktur dasar yang bergabung dengan grup
fungsional kationik, non ionik/anionik atau asam. Dalam prosoes ini natrium (Na) pada
umumnya digunakan sebagai ion penukar, sehingga pada akhirnya natrium akan
berakumulasi pada hasil air hasil olahan. Kelebihan natrium (Na) dalam air akuarium
merupakan hal yang tidak dikehendaki.

7. Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata, dengan struktur Kristal berdimenci
tiga terbuka, yang di dalam kisinya teerdapat molekul air. Air dapat diusih lewat pemanasan
dan zeolit kemudian dapat menyerap molekul lain yang ukurannya cocok. Zeolit digunakan
untuk memisahkan campuran lewat penyerapan terpilih (selektif).

x
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa:

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah


1. Untuk menguji larutan standar dilakukan dengan cara standarisasi.
2. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dinamakan larutan standar.
3. Menentukan konsentrasi suatu larutan harus dilakukan dengan teliti.
4. Banyak tetesan indikator sangat mempengaruhi perubahan warna pada proses
standarisasi.
5. Standarisasi dapat dilakukan dengan titrasi

Daftar pustaka

Andrian. 2003. Kimia Untuk Universitas. Erlangga : Jakarta.

xi
Annafi, 2007. Pembuatan Larutan dan Standarisasinya. PT. Cahaya Bangsa : Bandung
Day, R. A. dan S. Keman. 2008. Kimia Analisa Kuantitatif. Erlangga : Jakarta.
Harjadi, W. 2000. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia : Jakarta.
Sukmariah. 2000. Kimia Kedokteran Edisi 2. Binarupa Aksara : Jakarta.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB.
Wahyudi, 2000, Jurnal Kimia dan Larutan No.5 Volume 2. Universitas Jendral Sudirman :
Purwokerto.

xii

Anda mungkin juga menyukai