KELOMPOK 10
DISUSUN OLEH :
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan sebagai media pembelajaran mikrobiologi lingkungan khususnya dalam segi
teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu pengetahuan serta akan menghasilkan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak sampai tersusunnya makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................... 1
1.4. Manfaat Penulisan .......................................................................... 1
2. Pembahasan
2.1. Cacing Taenia Solium ……………………………………................. 2
3. Penutup
3.1. Kesimpulan ........................................................................ 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup),
yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara
waktu atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas
hidupnya dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut
dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang menumpang disebut dengan parasit.
Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit
disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan perlindungan fisik kepada
parasit.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap
kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian
penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu
pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya.
Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah
satu diantaranya ialah cacing perut yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas
penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena
menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga
menurunkan kualitas sumber daya manusia. Prevalensi cacingan di Indonesia pada
umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang
mampu mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakitini. (Surat Keputusan Menteri
Kesehatan No: 424/MENKES/SK/VI, 2006:1).
v
BAB 2
PEMBAHASAN
vi
Proglotid yang matang (proglotid gravid) keluar bersama tinja atau bergerak aktif
menuju anus → cabang-cabang uterus anterior pecah dan telur keluar melalui
pinggiran anterior → jika telur termakan hospes intermedier (sapi) di dalam usus
embriofore terdesintegrasi oleh asam lambung → hexacanth embrio meninggalkan
kulit telur dan menembus dinding usus bersama limfe/darah berbagai organ dalam
yang paling sering adalah otot lidah, masseter diafragma, jantung, juga hati, ginjal,
paru-paru, otak dan mata babi → tumbuh menjadi cysticercus cellulosa (cacing
gelembung) dengan ukuran 5 mm x 8 – 10 mm dimana didalamnya terdapat scolex
yang mengalami invaginasi, scolex ini telah dilengkapi dengan kait-kait dan batil isap
→ bila cysticercus hidup ditelan manusia maka oleh enzim-enzim pencernaan
cysticercus ini dibebaskan → scolex mengadakan evaginasi dan menempel pada
mukosa jejunum → tumbuh menjadi cacing dewasa dalam 3 bulan, cacing dewasa
dapat hidup lebih dari 25 tahun. Pada cysticercus cellulosa infeksi terjadi karena
manusia makan telur Taenia solium atau karena proglotid masuk ke lambung baik
karena regurgitasi (anti peristaltik) maupun sebab ikut bersama makanan. Di dalam
usus hexacanth embrio dibebaskan dan bersama aliran darah atau aliran limfe ke
organ-organ dan membentuk cysticercus cellulosae.
vii
Scolex Taenia solium
viii
Telur Taenia sp.
ix
penyerapan sebagai parasit. Gejala dini yang mungkin terjadi adalah adanya tanda
oleh karena adanya proses desak ruang atau adanya sumbatan dari cairan otak. Gejala
lambat yang menonjol adalah epilepsi tipe Jackson. Cysticercosis di berbagai bagian
otak menimbulkan berbagai macam gejala tergantung letak cysticercus cellulosae.
x
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Taenia solium merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda yang hidup
dalam usus manusia dan dapat menyebabkan penyakit Taeniasis solium dan larvanya
menyebabkan penyakit cysticercosis cellulosae. Taenia solium disebut dengan the
pork tapeworm atau cacing pita babi. Hospes definitifnya adalah manusia sedangkan
hospes intermediernya adalah babi atau beruang hutan.
xi
Daftar pustaka
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea &
Febiger CDC. Taeniasis. https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/
https://medlab.id/taenia-solium/
https://www.pintarbiologi.com/257/taeniasis-pengertian-siklus-hidup-cara.html/amp
xii