Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul “KESADAHAN AIR”
dengan semampu kami.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah banyak
membantu dalam usaha penyelesaian makalah ini.Saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Pagaralam,September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN..................................................................................3
1.4 MANFAAT PENULISAN.............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KESADAHAN AIR..............................................................4
2.2. JENIS KESADAHAN....................................................................................6
2.3. STANDAR JENIS KESADAHAN..............................................................10
2.4. DAMPAK KESADAHAN AIR
YANG KURANG DAN YANG BERLEBIHAN................................................12
2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR..................................................................13
2.6. TIPE-TIPE KESADAHAN AIR..................................................................14
2.7. DAMPAK KESADAHAN...........................................................................16
2.8. CARA MENANGGULANGI KESADAHAN.............................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak akan
bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang
tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau.
Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam bidang
kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian,
industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di dalam mendukung
kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika air tersebut tercemar,
dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit.
Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah
mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa
semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu semua terjadi
sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan
hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain.
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan,
air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap
bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas
air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air
dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan
manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air
tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat melarutkan zat-
zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam
molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air adalah CaCO 3, MgCO3,
CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-
ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium,
air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa
asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-
senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini
cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang kemudian melekat pada
logam (wadah) dan menjadi keras .
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu
digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan
pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak pada pipa
uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut akan meledak, dan
jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa menurunkan kualitas
lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk itu perlu
dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau pengujian kesadahan adalah untuk
mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat menentukan kesadahan digunakan metode
Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan dari ethylene diamin tetra acetic. EDTA berupa
senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2.
Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam
logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus
amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III)
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa
kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida
(MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan
hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan
dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kalsium
karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar
alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya equivalen dengan total kadar alkali
disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan non-
karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali
karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan
nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter,
bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda – kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida ) sehingga terbentuk endapan kalium
karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam air umumnya
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga
bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Kesadahan air ini
dapat dilihat pada air ketika sedang mencuci, karena sebenarnya air sadah sendiri adalah air biasa
yang sering digunakan sehari-hari. Dari air tersebut kita akan menemukan dua jenis air:
Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun
(NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca 2+ atau Mg2+ dalam air sadah dapat
mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung dipermukaan air.
Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih sabun berkurang.
2NaCl7H35COO(aq) + Ca2+ → Ca(Cl7H35COO)2(s) + 2Na+(aq)
2.4. DAMPAK DARI KESADAHAN AIR YANG KURANG DAN YANG BERLEBIH
Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar
karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera dalam
mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan
kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan dampak
yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui dampak apa saja
yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang banyak atau
tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada dinding pipa
yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam rumah
tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak sehingga
menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabun
yang semakin tinggi.
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10 derajat Jerman maka
akan menyebabkan, antara lain :
a. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
b. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
c. Pipa air menjadi tersumbat;
d. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan
beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan
osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan
mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di
rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan.
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian. Untuk
menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan menggunakan
resin pertukaran ion.
Air sadah membawa dampak negatif, yaitu:
1. Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan
dengan molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian sabun menjadi lebih
boros;
2. Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya hantaran panas
pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.
Ion kalsium (II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkan kompleks Ca-In, tetapi
kompleks ini kurang stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-In. Sebaliknya kompleks Ca-
EDTA lebih stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-EDTA.
Ini berarti bahwa jika dalam larutan hanya terdapat ion kalsium (II), dan kemudian
dititrasi dengan EDTA maka perubahan warna akan terjadi jauh sebelum titik akhir tercapai.
Untuk mengatasi kekurangan ini maka pada analisis kalsium ditambahkan sedikit magnesium
yang akan mengikat indikator lebih stabil.
3. Pengenceran
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest) dapat pula
dilakukan untuk menurunkan kesadahan. Air yang memiliki tingkat kesadahan yang tinggi,
dapat diencerkan dengan air yang bebas sadah.
7. Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata, dengan struktur Kristal
berdimenci tiga terbuka, yang di dalam kisinya teerdapat molekul air.
Air dapat diusih lewat pemanasan dan zeolit kemudian dapat menyerap molekul lain yang
ukurannya cocok. Zeolit digunakan untuk memisahkan campuran lewat penyerapan
terpilih (selektif).
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN