Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul “KESADAHAN AIR”
dengan semampu kami.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah banyak
membantu dalam usaha penyelesaian makalah ini.Saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Pagaralam,September 2014

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2  RUMUSAN MASALAH................................................................................2
1.3  TUJUAN PENULISAN..................................................................................3
1.4  MANFAAT PENULISAN.............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KESADAHAN AIR..............................................................4
2.2. JENIS KESADAHAN....................................................................................6
2.3. STANDAR JENIS KESADAHAN..............................................................10
2.4. DAMPAK KESADAHAN AIR
YANG KURANG DAN YANG BERLEBIHAN................................................12
2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR..................................................................13
2.6. TIPE-TIPE KESADAHAN AIR..................................................................14
2.7. DAMPAK KESADAHAN...........................................................................16
2.8. CARA MENANGGULANGI KESADAHAN.............................................16

BAB III PENUTUP


3.1. KESIMPULAN.............................................................................................19
3.2. SARAN.........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak akan
bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang
tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau.
Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam bidang
kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian,
industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di dalam mendukung
kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika air tersebut tercemar,
dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit.
Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah
mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa
semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu semua terjadi
sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan
hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain. 
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan,
air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap
bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas
air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air
dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan
manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air
tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat melarutkan zat-
zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam
molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air adalah CaCO 3, MgCO3,
CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-
ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium,
air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa
asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-
senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini
cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang kemudian melekat pada
logam (wadah) dan menjadi keras .
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu
digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan
pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak pada pipa
uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut akan meledak, dan
jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa menurunkan kualitas
lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk itu perlu
dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau pengujian kesadahan adalah untuk
mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat menentukan kesadahan digunakan metode
Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan dari ethylene  diamin tetra acetic. EDTA berupa
senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2.
Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam
logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus
amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN AIR SADAH


Air Sadah adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras
adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa
merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat .
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.
Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga
disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti
Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi
kalau kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih yang terdapat dalam air yang
disebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang banyak
mengandung sadah adalah air tanah khususnya air tanah dalam.
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebab
air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga disebabkan karena
adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan
Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun
ini diendapkan oleh ion-ion yang telah sebutkan diatas. Karena penyebab dominan/utama
kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai
sifat/karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca 2+ dan Mg2+, yang
dinyatakan sebagai CaCO3.
Air sadah menyebabkan sabun sukar berbuih karena ion-ion Ca 2+ dan Mg2+  mengendapkan
sabun. Contoh reaksinya yaitu:
Ca2+ + 2CH3(CH2) +16COO- Ca(CH3(CH2)+16COO)2
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi dan lawannya
biasanya disebut air lunak atau air yang memiliki kadar mineral sangat rendah misalnya air
hujan.
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
penyebab kesadahan juga bisa merupakan ionlogam lain maupun garam-
garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah
dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah,
sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total
dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Kesadahan Merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun.Di dalam air sering terkandung material yang terlarut misalnya CaCl 2,
CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2, dll.
Air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang banyak disebut air
sadah.Kesadahan bisa juga disebabkan oleh adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan
bikarbonat dalam jumlah kecil.Kesadahan Total (“Total Hardness” atau TH) adalah jumlah
senyawa kalsium, magnesium dan senyawa lain yang bereaksi dengan sabun
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air
sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi
dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh karena
senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa
itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang akhirnya menjadi kerak.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah.Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran
pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah
yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan sampah yang sukar dihilangkan.
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia.
Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+,
maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan
konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.

2.2. JENIS KESADAHAN AIR


Terdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:
1. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO 3)2) dan
atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa
tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan
air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan
senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 → dipanaskan →  CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Mg(HCO3)2 →  dipanaskan    →    CO2 (gas)  +   H2O (cair)    + MgCO3 (endapan)

2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa
kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida
(MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan
hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan
dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kalsium
karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 +   Na2CO3 →   CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl   (larut)
CaSO4 +   Na2CO3 →   CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 +   Ca(OH)2 →   Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 +   Ca(OH)2 →   Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar
alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya equivalen dengan total kadar alkali
disebut  kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan non-
karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali
karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan
nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter,
bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda – kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium  hidroksida ) sehingga terbentuk endapan kalium
karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air. 
Reaksinya:

a. CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut)


b. CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
c. MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
d. MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam air umumnya
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga
bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Kesadahan air ini
dapat dilihat pada air ketika sedang mencuci, karena sebenarnya air sadah sendiri adalah air biasa
yang sering digunakan sehari-hari. Dari air tersebut kita akan menemukan dua jenis air:

a.    Air Lunak


Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu cukup banyak maka air tersebut termasuk
air lunak. Air lunak adalah air yang mengandung kadar mineral yang rendah. Penentuan air ini
dilihat dari jumlah busa sabun yang dihasilkan.
b.   Air Sadah (hard water)
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu sangat sedikit atau bahkan tidak
menghasilkan sabun sama sekali maka air tersebut merupakan air sadah. Air sadah ini adalah air
yang mengandung kadar mineral yang sangat tinggi. Biasanya secara fisik terlihat air tampak
keruh. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO 3. Air
sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan (scum) yang sukar dihilangkan.
Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation
(Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat (Ca(HCO 3)2 dan
Mg(HCO3)2).
Air Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen karbonat,
seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam klorida (CaCl2, MgCl2). Air sadah tetap tidak
dapat dihilangkan dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium Karbonat (soda)
MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) MgCO3(s) + 2NaCl(aq)

Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun
(NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca 2+ atau Mg2+ dalam air sadah dapat
mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung dipermukaan air.
Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih sabun berkurang.
2NaCl7H35COO(aq) + Ca2+ → Ca(Cl7H35COO)2(s) + 2Na+(aq)

Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :

 Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.


 Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
 Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
 Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
 Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi panas.
 Kesadahan Air dapat menciptakan buih logam pada kamar mandi.
1. Menghilangkan Kesadahan Pemanasan.
Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi, garam
hidrogen karbonat Ca(HCO3)2 akan terutarai, sehingga ion Ca2+ akan mengendap sebagai CaCO3
Ca(HCO3)2(aq) à CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)

2. Penambahan ion karbonat.


Soda (NaCO3).10H2O yang ditambahkan dalam air sadah dapat mengendapkan ion Ca 2+
menjadi endapan CaCO3.

Na2CO3 + 10H2O(s) 2Na+(aq) + CO32- + 10H2O


CaCl2 Ca2+ (aq) + 2Cl-(aq)
Na2CO3 10H2O(s) + CaCl2 2NaCl + CaCO3 + 10H2O
Menggunakan zat pelunak air.
Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat digunakan untuk menghilangkan air
sadah yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Kedua ion ini akan diubah menjadi ion kompleks
yang mudah larut, sehingga tidak dapat bergabung dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s) + 2Na+(aq) [Na4(PO3)6]2- (aq)
CaCl2 Ca2+ + 2Cl-
Na2[Na4(PO3)6](s) + CaCl2 2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]
Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang
ada di dalam air sadah.

2.3. STANDAR JENIS KESADAHAN AIR


Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga berlebih
maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih kesadahannya. Standar
kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat
Jerman maka air akan terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10
derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.
Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang
tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang
ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci
memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu tingkat
kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air
yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Standar kesadahan air meliputi

1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa :


a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;
c. Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3;
d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 180 ppm ke atas.
2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :
a. Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;
b. Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;
c. Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;
d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;
e. Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.

3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :


a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;
c. Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3
d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.

4. Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air.


Kesadahan air disebabkan adanya ion – ion Ca 2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar
kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang
dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan
(pelunakan).
Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang
mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO, sedangkan
menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD,
menurut EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO 3 sekitar 150-300 ppm, dan
menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu
500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).
Dikalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang
tingkat kesadahannya rendah dan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa
memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati
kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat
bahwa air yang dikonsumsin yaitu tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat
kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih
tergolong rendah.
Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
1. Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
2. Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
3. Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat Jerman, dimana 1 °D setara dengan 10mg
CaO per liter. Artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka didalam air tersebut
mengandung 10 mg CaO dalam setiap liternya.Sedangkan standar kesadahan air meliputi :

2.4. DAMPAK DARI KESADAHAN AIR YANG KURANG DAN YANG BERLEBIH
Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar
karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera dalam
mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan
kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan dampak
yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui dampak apa saja
yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang banyak atau
tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada dinding pipa
yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam rumah
tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak sehingga
menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabun
yang semakin tinggi.
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10 derajat Jerman maka
akan menyebabkan, antara lain :
a.    Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
b.    Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
c.    Pipa air menjadi tersumbat;
d.   Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan
beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan
osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan
mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di
rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan.
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian. Untuk
menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan menggunakan
resin pertukaran ion.
Air sadah membawa dampak negatif, yaitu:
1.     Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan
dengan molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian sabun menjadi lebih
boros;
2.      Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya hantaran panas
pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.

2.5. ANALISIS KESADAHAN AIR


Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu anda gunakan adalah air sadar
atau bukan dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah air sadah, maka
sabun akan sukar berbiuh, kalaupun berbuih, berbuihnya sedikit. Kemudian untuk mengetahui
jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun
tetap sukar berbuih, berarti air yang anda gunakan adalah air sadah tetap. Cara yang lebih
kompleks adalah melalui titrasi
Baik kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan EDTA (Asam etilen diamin tetra
asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amino
polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam titrasi kompleksometri).
membentuk senyawa kompleks. Apabila dalam suatu sampel air terdapat ion-ion magnesium saja
kemudian ditambahkan indikator EBT (sistem elektronik yang memungkinkan departemen
kesejahteraan negara untuk mengeluarkan manfaat melalui kartu pembayaran kode magnetik,
digunakan di Amerika Serikat dan Inggris), maka ion magnesium(II) akan mengikat indikator
EBT. (H3In) menghasilkan kompleks berwarna merah (Mg-In), apabila larutan magnesium
dititrasi dengan EDTA maka kompleks Mg-In akan terputus dan membentuk kompleks Mg-
EDTA yang lebih stabil daripada kompleks Mg-In, sedangkan In berada dalam keadaan bebas
berwarna biru. Titrasi dihentikan ketika warna biru jelas telah terbentuk.
Mg2+  +  HIn2-(biru)  →  MgIn-(merah)   +  H+
MgIn-(merah)  +  H2Y2-  →  MgY2-  +  HIn2-  +  H+

Ion kalsium (II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkan kompleks Ca-In, tetapi
kompleks ini kurang stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-In. Sebaliknya kompleks Ca-
EDTA lebih stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-EDTA.
Ini berarti bahwa jika dalam larutan hanya terdapat ion kalsium (II), dan kemudian
dititrasi dengan EDTA maka perubahan warna akan terjadi jauh sebelum titik akhir tercapai.
Untuk mengatasi kekurangan ini maka pada analisis kalsium ditambahkan sedikit magnesium
yang akan mengikat indikator lebih stabil.

2.6. Tipe-tipe Kesadahan Air


Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu:
1. kesadahan umum (“general hardness” atau GH) dan
2. kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH). Disamping dua tipe
kesadahan tersebut,  dikenal pula tipe kesadahan yang lain yaitu yang disebut
sebagai  kesadahan total atau total hardness. Kesadahan total merupakan penjumlahan
dari GH dan KH, yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi
EDTA dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan
total dapat juga ditentukan dengan menggunakan jumlah ion Ca2+dan ion Mg2+yang
dianalisa secara terpisah.

2.7. Dampak Kesadahan


Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
Menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga
menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun tidak
dapat membentuk busa, tetapi malah membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang
sukar dihilangkan. Efek ini timbul karena ion 2+ menghancurkan sifat surfaktan dari sabun
dengan membentuk endapan padat (sampah sabun tersebut). Komponen utama dari sampah
tersebut adalah kalsium stearat, yang muncul dari stearat natrium, komponen utama dari sabun:
2 C17H35COO- + Ca2+ → (C17H35COO)2Ca
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah
kerugian. Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan harus terbebas dari
kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan magnesium karbonat cenderung mengendap pada
permukaan pipa dan permukaan penukar panas. Presipitasi (pembentukan padatan tak larut) ini
terutama disebabkan oleh dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga terjadi sampai
batas tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan endapan ini dapat
mengakibatkan terhambatnya aliran air di dalam pipa. Dalam ketel uap, endapan mengganggu
aliran panas ke dalam air, mengurangi efisiensi pemanasan dan memungkinkan komponen logam
ketel uap terlalu panas. Dalam sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat menyebabkan
kegagalan ketel uap. Kerusakan yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat bervariasi
tergantung pada bentuk kristal, misalnya, kalsit atau aragonit.

2.8. Cara Menanggulangi Kesadahan


1. Pemanasan
Kesadahan Sementara dapat dihilangkan dengan jalan pemanasan. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-)akan mengendap pada
dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg(HCO3)2 (aq) –> MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

2. Dengan Cara Kimia


Untuk membebaskan air dari kesadahan tetap, tidak dapat dengan jalan pemanasan
melainkan harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-
zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na 2CO3 (aq) atau
K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca 2+ dan atau
Mg2+.

CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)


Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari
ion
Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.

3. Pengenceran
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest) dapat pula
dilakukan untuk menurunkan kesadahan. Air yang memiliki tingkat kesadahan yang tinggi,
dapat diencerkan dengan air yang bebas sadah.

4.  Reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI)


Reverse osmosis (RO) adalah teknologi pemurnian air yang menggunakan membran
semipermeabel. Teknologi membran ini tidak benar. Dalam reverse osmosis, tekanan diterapkan
digunakan untuk mengatasi tekanan osmotik, properti koligatif, yang didorong oleh potensi
kimia, parameter termodinamika. Reverse osmosis dapat menghapus banyak jenis molekul dan
ion dari solusi, dan digunakan dalam kedua proses industri dan produksi air minum. Hasilnya
adalah bahwa zat terlarut dipertahankan di sisi bertekanan membran dan pelarut murni
diperbolehkan untuk lolos ke sisi lain. Untuk menjadi "selektif", membran ini tidak harus
memungkinkan molekul besar atau ion melalui pori-pori (lubang), tetapi harus memungkinkan
komponen yang lebih kecil dari solusi (seperti pelarut) untuk lewat dengan benar
Cara yang paling baik untuk menurunkan kesadahan adalah dengan menggunakan reverse
osmosis (RO) atau deioniser (DI). Celakanya metode ini termasuk dalam metode yang mahal.
Hasil reverse osmosis akan memilikikesadahan = 0, oleh karena itu air ini perlu dicampur
dengan air keran sedemikian rupa sehingga mencapai nilai kesadahan yang diperlukan.
5. Penggunaan asam-asam organic
Penurunan secara alamiah dapat pula dilakukan dengan menggunakan jasa asam-asam
organik (humik/fulvik) , asam ini berfungsi persis seperti halnya yang terjadi pada proses
deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari air pada gugus-gusus karbonil yang terdapat
pada asam organik (tanian). Beberapa media yang banyak mengandung asam-asam organik ini
diantaranya adalah gambut yang berasal dari Spagnum (peat moss), daun ketapang, kulit pohon
Oak, dll.
Proses dengan gambut dan bahan organik lain biasanya akan menghasilkan warna air
kecoklatan seperti air teh. Sebelum gambut digunakan dianjurkan untuk direbus terlebih dahulu,
agar organisme-organisme yang tidak dikehendaki hilang.

6. Penggunaan resin pelunak air (penukar ion)


Resin pelunak air komersial dapat digunakan dalam skala kecil, meskipun demikian
tidak efektif digunakan untuk sekala besar. Resin adalah zat yang punya pori yang besar dan
bersifat sebagai penukar ion yang berasal daripolysterol, atau polyakrilat yang berbentuk
granular atau bola kecil dimana mempunyai struktur dasar yang bergabung dengan grup
fungsional kationik, non ionik/anionik atau asam. Dalam prosoes ini natrium (Na) pada
umumnya digunakan sebagai ion penukar, sehingga pada akhirnya natrium akan berakumulasi
pada hasil air hasil olahan. Kelebihan natrium (Na) dalam air akuarium merupakan hal yang
tidak dikehendaki.

7. Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata, dengan struktur Kristal
berdimenci tiga terbuka, yang di dalam kisinya teerdapat molekul air.
Air dapat diusih lewat pemanasan dan zeolit kemudian dapat menyerap molekul lain yang
ukurannya cocok. Zeolit digunakan untuk memisahkan campuran lewat penyerapan
terpilih (selektif).
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun ini di


endapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari kesadahan dibatasi
sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca 2+dan
Mg2, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
2. penyebab air menjadi sadah adalah karenaadanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat
juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak)
sepertiAl, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,klorida dan bikarbonat dalam jumlah
kecil.
3. Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
4. Standar kesadahan air meliputi hubunganantara tingkat kesadahan dengan kadar CaCO3.
5. Dampak dari kesadahan air yang antara lain akan menyebabkan:
a. Mengurangi efektifitas kerja sabun
b. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam
c. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler
d. Pipa air menjadi tersumbat
e. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
6. Proses pelunakan air, meliputi 3 cara, yaitu:
a. Proses pengendapan
b. Proses pertukaran ion
c. Proses pemanasan

Anda mungkin juga menyukai