Anda di halaman 1dari 10

AIR SADAH

1. Pengertian Air Sadah


Pernahkah anda memperhatikan dasar ketel yang selalu anda gunakan
untuk memasak air? Semakin lama dasar ketel tersebut akan semakin tebal.
Mengapa? Kerak yang terbentuk pada dasar ketel akan menyebabkan
penghantaran panas terhambat, sehingga untuk memanaskan air akan
membutukan pemanasan yang lebih lama. Kerak yang terbentuk pada dasar ketel
disebabkan oleh air sadah.
Air sadah ialah air yang
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Air
sadah menyebabkan sabun sukar berbuih
dan timbulnya sejenis karang dan kerak.
Sabun sukar berbuih karena ion Ca2+ dan
Mg2+ mengendapkan sabun. Contoh
reaksinya:
Ca2+ + 2CH3 (CH2)16 COO- (ag) --> Ca (CH3 (CH2)16 COO2) (s)
Ion stearat pada sabun --> Endapan sabun
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa
apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air
berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Disamping itu, kesadahan juga
merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk
memanipulasi nilai pH.

Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu: (1) kesadahan
umum (“general hardness” atau GH) dan (2) kesadahan karbonat (“carbonate
hardness” atau KH). Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe
kesadahan yang lain yaitu yang disebut sebagai kesadahan total atau total
hardness. Kesadahan total merupakan penjumlahan dari GH dan KH. Kesadahan
umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah
ion kalsium (Ca++) dan ion magnesium (Mg++) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya
ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil
dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan.
GH pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/ satu
persejuta bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH), atau dengan
menggunakan konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH
sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air. Kesadahan pada
umumnya menggunakan satuan ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman
(dH) dapat diekspresikan sebagai 17.8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan
konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2.8 dH = 50 ppm. Berikut adalah
kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai:
- 0 - 4 dH, 0 - 70 ppm : sangat rendah (sangat lunak)
- 4 - 8 dH, 70 – 140 ppm : rendah (lunak)
- 8 – 12 dH, 140 – 210 ppm : sedang
- 12 – 18 dH, 210 – 320 ppm : agak tinggi (agak keras)
- 18 – 30 dH, 320 – 530 ppm : tinggi (keras)
Dalam kaitannya dengan proses biologi, GH lebih penting peranananya
dibandingkan dengan KH ataupun kesadahan total. Apabila ikan atau tanaman
dikatakan memerlukan air dengan kesadahan tinggi (keras) atau rendah (lunak),
hal ini pada dasarnya mengacu kepada GH. Ketidaksesuaian GH akan
mempengaruhi transfer hara/gizi dan hasil sekresi melalui membran dan dapat
mempengaruhi kesuburan, fungsi organ dalam (seperti ginjal), dan pertumbuhan.
Setiap jenis ikan memerlukan kisaran kesadahan (GH) tertentu untuk hidupnya.
Pada umumnya, hampir semua jenis ikan dan tanaman dapat beradaptasi dengan
kondisi GH lokal, meskipun demikian, tidak demikian halnya dengan proses
pemijahan. Pemijahan bisa gagal apabila dilakukan pada nilai GH yang tidak
tepat.
Kesadahan karbonat atau KH merupakan besaran yang menunjukkan
kandungan ion bikarbonat (HCO3-) dan karbonat (CO3–) di dalam air. KH sering
disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air untuk
mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh karena itu, dalam
sistem air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem-
bufferan asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang
sama. Dalam hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH
berperan sebagai agen pem-buffer-an yang berfungsi untuk menjaga kestabilan
pH.
KH pada umumnya sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan
diekspresikan dalam CaCO3 seperti halnya GH. Kesadahan karbonat dapat
diturunkan dengan merebus air yang bersangkutan, atau dengan melalukan air
melewati gambut. Untuk menaikkan kesadahan karbonat dapat dilakukan dengan
menambahkan natrium bikarbonat (soda kue), atau kalsium karbonat.
Penambahan kalsium karbonat akan menaikan sekaligus baik KH maupun GH
dengan proporsi yang sama.
Mineral yang merupakan sumber primer ion kalsium dalam air diantara
mineral-mineral yang berperan adalah gips, CaSO4.2H2O; anhidratnya,
CaSO4; dolomite, CaMg (CO3)2; kalsit dan argonite yang merupakan modifikasi
yang berbeda dari CaCO3. Air yang mengandung karbon dioksida mudah
melarutkan kalsium dari mineral-mineral karbonat.
CaCO3 + CO2 + H2O Ca2+ + 2HCO3-
Reaksi sebaliknya berlangsung bila CO2 hilang dari perairan.
karbondioksida yang masuk keperairan melalui keseimbangan dengan atmosfer
tidak cukup besar konsentrasinya untuk melarutkan kalsium dalam perairan alami,
terutama air tanah. Pernafasan mikroorganisma, penghancur bahan organik dalam
air, dan sediment berperan sangat besar terhadap kadar CO2 dan HCO3- dalam
air. Hal ini merupakan faktor penting dalam proses kimia perairan dan geokimia.
Ion kalsium, bersama-sama dengan magnesium dan kadang-kadang
kesadahan air, baik yang bersifat kesadahan tetap. Kesadahan sementara
disebabkan oleh bikarbonat dalam air dan dapat dihilangkan dengan jalan
mendidihkan air tersebut karena terjadi reaksi:
Ca2+ +2 HCO3- CaCO3 + CO2 + H2O
Sedangkan kesadahan tetap disebabkan oleh adanya kalsium atau sulfat
yang proses pelunakannya melalui proses kapur – soda abu, proses zeolit, dan
proses resin organik. Air sadah juga tidak menguntungkan/mengganggu proses
pencucian menggunakan sabun. Bila sabun digunakan pada air sadah, mula-mula
sabun harus bereaksi terlebih dahulu dengan setiap ion kalsium dan magnesium
yang terdapat dalam air sebelum sabun dapat berfungsi menurunkan tegangan
permukaan. Hal ini bukan saja akan banyak memboroskan pengunaan sabun,
tetapi gumpalan-gumpalan yang terjadi akan mengendap sebagai lapisan tipis
pada alat-alat yang dicuci sehingga mengganggu pembersihan dan pembilasan
oleh air.
Air sadah mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi, karena adanya
hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun menyebabkan
sifat detergen sabun hilang. Kelebihan ion Ca2+ serta ion CO32-+ (salah satu ion
alkaliniti) mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan
oleh endapan kalsiumkarbonat CaCO3. Kerak ini akan mengurangi penampang
basah pipa dan menyulitkan pemanasan air dalam ketel, serta mengurangi daya
koagulasi yang melalui dalam pipa dengan menurunnya turbulensi.
Ion kalsium, Ca2+ mempunyai kecenderungan relatif kecil untuk
membentuk ion kompleks. Dalam kebanyakan sistem perairan air tawar, jenis
kalsium yang pertama-tama larut yang ada adalah Ca2+, oleh karena itu
konsentrasi HCO3-yang sangat tinggi, pasangan ion, Ca2+ – HCO3-
dapat terbentuk dalam jumlah yang cukup banyak. Hal yang sama dalam air yang
kandungan sulfatnya tinggi pasangan ion Ca2+ – SO42- dapat terjadi.
Tidak seperti halnya dengan kalsium yang densitas muatan dari
ion Ca2+ relatif lebih kecil dibandingkan dengan lainnya, maka densitas muatan
ion Mg2+ jauh lebih besar dan ikatan yang lebih kuat dengan air untuk melakukan
hidrasi. Magnesiun dalam air terutama terdapat sebagai ion Mg2+ HCO3- dan
Mg2+ SO42- terjadi bila konsentrasi bikarbonat dan sulfat yang tinggi.
Mineral-mineral seperti dolomit adalah paling umum dalam air.
CaMg (CO3)2 + 2 CO2 +2 H2O Ca2+ + Mg2+ + 4 HCO3-
Pelunakan adalah penghapusan ion-ion tertentu yang ada dalam air dan
dapat, bereaksi dengan zat-zat lain hingga distribusi air dan penggunaannya
terganggu.
Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+,
juga oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation yang bermuatan dua. Air yang
kesadahannya tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat
kapur.
Sebagai kation kesadahan, Ca2+ selalu berhubungan dengan anion yang
terlarut khususnya anion alkaliniti : CO32- , HCO3- dan OH-. Ca2+ dapat bereaksi
dengan HCO3- membentuk garam yang terlarut tanpa terjadi kejenuhan.
Sebaliknya reaksi dengan CO32- akan membentuk garam karbonat yang larut
sampai batas kejenuhan di mana titik jenuh berubah dengan nilai pH. Bila titik
jenuh dilampaui, terjadi endapan garam kalsium karbonat CaCO3 dan membuat
kerak yang terlihat pada dinding pipa atau dasar ketel. Namun, pada proses
pelunakan ini keadaan harus dibuat sehingga sedikit jenuh, karena dalam keadaan
tidak jenuh terjadi reaksi yang mengakibatkan karat terhadap pipa. Kerak yang
tipis akibat keadaan sedikit jenuh itu justru melindungi dinding dari kontak
dengan air yang tidak jenuh (agresip). Ion Mg2+ akan bereaksi dengan OH-
membentuk garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan mengendap sebagai
Mg(OH)2 bila titik kejenuhan dilampaui.
Ion Ca2+ dan Mg2+ diendapkan sebagai CaCO3 dan Mg(OH)3 menurut
reaksi keseimbangan kimiawi sebagai berikut :
Mg2+ + 2 OH- Mg(OH)2
Ca2+ + C032- CaCO3
CO32- berasal dari karbondioksida CO2 dan bikarbonat HCO3- yang sudah
terlarut dalam air sesuai dengan reaksi berikut :
CO2 + OH- HCO3-
HCO3+ + OH- CO32- + H2O
Kesadahan yang terlalu tinggi akan menambah nilai pH larutan sehingga
daya kerja aluminat tidak efektif karena ion aluminium yang bersifat amfoter akan
mengikuti lingkungannya dimana akan terbentuk senyawa aluminium yang sukar
mengendap. Apabila kesadahan terlalu rendah secara simultan alkalinitas juga
cenderung rendah ini akan mengganggu penyusunan ikatan antara koloida dengan
aluminat dimana gugus hidrofobik koloida akan tetap melayang dan sukar
bereaksi dengan koagulan mengakibatkan massa atom relatif ringan sehingga
sukar mengendap.
Bergantung pada sumbernya, air alam mengandung berbagai jenis mineral
yang berasal dari batuan dan tanah,misalnya kalsium sulfat (CaSO4), kalsium
hidrogen karbonat Ca(HCO3)2), magnesium sulfat (MgSO4), dn magnesium
hidrogen karbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung mineral kalsium dan
magnesium (Ca2+ dan Mg2+)dalam jumlah yang cukup banyak disebut Air Sadah
(Hard Water). Disebut air sadah karena membuat sabun sukar berbuih. Air sadah
mengendapkan sabun membentuk apa yang disebut scum. Sebaliknya, air yang
mengandung hanya sedikit atau tidak sama sekali ion kalsium disebut Air lunak
(soft water).
Penyebab utama kesadahan adalah kalsium hidrogenkarbonat. Senyawa ini
terbentuk ketika air hujan meresap ke dalam batu-batu kapur. Batu kapur
mengandung senyawa kalsium karbonat (CaCO3) yang tidak larut dalam air. Akan
tetapi, air hujan yang sedikit asam karena mengandung karbondioksida (larut dari
udara) dapat bereaksi dengan batu kapur membentuk kalsium hidrogenkarbonat
yang larut dalam air. Prosesnya dinyatakan dengan persamaan berikut:
CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) → Ca(HCO3)2(aq)
Batu kapur air hujan kalsium hidrogenkarbonat

Kesadahan dapat ditunjukkan secara sederhana dengan air sabun. Satu


contoh hasil percobaan terhadap beberapa contoh air diberikan pada Tabel 3.15
berikut. Air sabun ditambahkan dengan menggunakan buret ke dalam 100 mL
contoh air.

Tabel 3.15 Volume Air Sabun yang Diperlukan untuk Membentuk Buih
Pembacaan pada buret Volume air sabun
Contoh air
Awal (cm) Akhir (cm) yang terpakai (cm)
Air suling 0,0 1,0 1,0
Air hujan 1,0 2,0 1,0
Air ledeng 2,0 13,0 11,0
Air ledeng yang telah 13,0 19,0 6,0
dididihkan
Air ledeng setelah diberi 19,0 20,0 1,0
soda pencuci

Beberapa kesimpulan berikut dapat ditarik dari data pada Tabel 3.15
diatas:
1. Air suling adalah air murni dan sudah baraang tentu juga tergolong air
lunak.
2. Air hujan hanya memerlukan 1 mL air sabun, berarti air hujan tergolong
air lunak.
3. Air ledeng memerlukan 11 mL air sabun, berarti tergolong air sadah.
4. Pemanasan dapat mengurangi kesadahan dalam air ledeng.
5. Soda pencuci (natrium karbonat) dapat menghilangkan kesadahan.

2. Jenis Kesadahan
Kesadahan yang hilang dengan mendidihkan air disebut kesadahan
sementara (temporary hardness), sedangkan kesadahan yang tidak hilang dengan
mendidihkan air disebut kesadahan tetap (permanent hardness). Kesadahan
sementara disebabkan garam-garam hidrokarbonat, yaitu kalsium hidrokarbonat
(Ca(HCO3)2), dan magnesium hidrokarbonat (Mg(HCO3)2). Senyawa
hidrokarbonat ini mengendap jika air dididihkan. Adapun kesadahan tetap
disebabkan garam-garam kalsium dan magnesium lainnya, misalnya kalsium
sulfat atau magnesium sulfat.
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)+CO2(g)

3. Menghilangkan Air Sadah


Kesadapan sementara dapat dihilangkan dengan mendidihkan air.
Kesadahan tetapdapat dihilangkan dengan berbagai cara berikut:
a. Distilasi (penyulingan)
Cara ini relatif mahal, khususnya untuk produksi dalam jumlah besar.
b. Menambahkan natrium karobnat atau soda pencuci (Na2CO3). Natrium
karbonat menghilangkan kesadahan sementara maupun kesadahan tetap
karena mengendapkan ion-ion kalsium dan magnesium yang terdapat dalam
air sadah.
c. Menggunakan resin penukar ion
Resin penukar ion kini banyak digunakan untuk melunakkan air, baik
untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Resin penukar ion mengandung
ion-ion natrium bebas. Jika air sadah dilewatkan melalui kolom resinpenukar ion,
maka resin akan menahan ion-ion kalsium dan magnesium. Dengan demikian
diperoleh air lunak karena tidak lagi mengandung ion kalsium dan magnesium,
melainkan ion natrium yang tidak menyebabkan kesadahan. Resin penukar ion
relatif mahal tetapi dapat dipakai berulang kali. Regenarasi resin penukar ion
dilakukan dengan mengalirkan larutan natrium klorida pekat melalui kolom. Air
lunak yang diperoleh dengan menggunakan penukar ion ini mengandung ion
natrium dalam kadar yang relatif tinggi, sehingga tidak dapat digunakan orang
yang diet rendah natrium.

4. Keuntungan dan Kerugian yang Ditimbulkan Air Sadah


Beberapa hal yang baik dari air sadah adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pembentukan
tulang dan gigi.
b. Mempunyai rasa yang lebih baik daripada air lunak.
c. Senyawa timbel (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah (timbel
merupakan racun bagi tubuh).
Sebaliknya, beberapa hal yang kurang baik dari air sadah, misalnya:
a. Memboroskan sabun karena air sadah menggumpalkan sabun membentuk
scum.
b. Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga pakaian menjadi
kusam.
c. Membentuk karang pada ketel (batu ketel) dan pada pipa-pipa air atau pipa
radiator. Karang yang terbentuk merupakan penghantar panas yang buruk.
Selain itu dapat pula menyumbat pipa-pipa. Oleh karena itu, untuk ketel uap
maupun radiator, sebaiknya menggunakan air suling.

MAKALAH KIMIA
“AIR SADAH”
OLEH:
BETARIDA PASARIBU
LESI ARISANTI
SUPIT MARIANTA
WIZA YUNITA
YUNITA ROTUA PURBA

XII IPA 2
GURU PEMBIMBING:
SUSILAWATI SSi

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


SMA NEGERI 1 KEPAHIANG
kk

Anda mungkin juga menyukai