Anda di halaman 1dari 5

5.

AIR SADAH

A. Pengertian air sadah

Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ biasanya
terbentuk dari garam karbonat atau sulfat. Air sadah mempunyai sifat yaitu
menyebabkan sabun sukar berbuih dan timbulnya sejenis karang dan kerak . Sabun
sukar berbuih karena ion Ca2+ dan Mg2+ mengendapkan sabun. Contoh reaksinya :

Sabun stearat + kalsium hydrogen karbonat kalsium stearat + natrium


hydrogen karbonat

2C17H35COONa(s) + Ca(HCO3)2(aq) Ca(C17H35COO)2(s) + 2NaHCO3(aq)

Akibatnya, sabun atau detergen dalam air sadah sulit berbuih. Tingkat
kesadahan air bergantung pada konsentrasi Ca2+ dan Mg2+ .

Pada air yang memiliki kadar kesadahan rendah, air akan dapat membentuk
busa apabila dicampur dengan sabun. Hal sebaliknya terjadi pada air yang memiliki
kadar kesadahan tinggi. Air dengan kesadahan tinggi sulit, bahkan tidak akan dapat
membentuk busa jika ia dicampur dengan sabun. Selain itu, kesadahan juga
merupakan petunjuk yang penting dalam kaitannya dengan usaha untuk
memanipulasi nilai pH.Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+
dan Mg2+ , juga oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation yang bermuatan dua. Ion-ion ini
terdapat dalam air dalam bentuk sulfat, klorida, dan hidrogen-karbonat. Kesadahan
air alam biasanya disebabkan oleh garam karbonat atau garam asamnya. Kesadahan
yang tinggi bisa disebabkan oleh limbah industri maupun terjadi secara alami
karena susunan geologi tanah di sekitar sumber air. Misalnya, air yang
kesadahannya tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang mengandung
kapur. Misalnya, pada sungai yang mengalir melalui daerah yang mengandung gips
CaSO4, akan terkandung garam itu pula.
B. Jenis-jenis air sadah
1. Air sadah sementara

Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion


bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium
bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang
mengandung ion atau senyawa- senyawa tersebut disebut air sadah sementara
karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air
tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-
senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.

Reaksinya:

Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)

Mg(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + MgCO3 (endapan)

2. Air sadah tetap

Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion


bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang
terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2),
kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat
(Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-
senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa
dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari
kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air
tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.

Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur


(terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga
terbentuk endapan kaslium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida
(padatan/endapan) dalam air.

Reaksinya:

CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)


CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)

MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)

MgSO4 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)

C. Tipe-tipe air sadah


1. Kesadahan umum (“general hardness” atau GH)

Kesadahan umum atau General Hardness merupakan ukuran yang


menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) dalam air.
Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya
diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga dapat diabaikan.

GH pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/satu per-
sejuta bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH), atau dengan
menggunakan konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH
sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air. Kesadahan pada umumnya
menggunakan satuan ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat
diekspresikan sebagai 17.8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari
1 mili ekuivalen = 2.8 dH = 50 ppm. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang
biasa dipakai:

- 0 – 4 dH, 0 – 70 ppm : sangat rendah (sangat lunak)

- 4 – 8 dH, 70 – 140 ppm : rendah (lunak)

- 8 – 12 dH, 140 – 210 ppm : sedang

- 12 – 18 dH, 210 – 320 ppm : agak tinggi (agak keras)

- 18 – 30 dH, 320 – 530 ppm : tinggi (keras)

Untuk air minum, kesadahan dibawah 250 ppm masih dapat diterima,
sementara diatas 500 ppm akan merusak kesehatan.

2. Kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH)


Kesadahan karbonat atau KH merupakan besaran yang menunjukkan
kandungan ion bikarbonat (HCO3-) dan karbonat (CO3–) di dalam air. KH sering
disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air untuk mengikat
kemasaman (ion-ion yang mampu mengikat H+). Oleh karena itu, dalam sistem air
tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem-bufferan
asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk menunjukkan hal yang sama. Dalam
hubungannya dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan sebagai
agen pem-buffer-an yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH.

D. Dampak-dampak air sadah


1. Dampak positif

Dampak positif dari adanya kesadahan dalam air adalah:

 Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk


pertumbuhan tulang dan gigi.
 Mempunyai rasa yang lebih baik dari air lunak.
 Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah (timbal
merupakan racun bagi tubuh) sehingga kemungkinan terjadinya
pencemaran air oleh logam berat ini dapat diminimalkan. Dampak
positif dari adanya kesadahan dalam air adalah:
 Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
 Mempunyai rasa yang lebih baik dari air lunak.
 Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah (timbal
merupakan racun bagi tubuh) sehingga kemungkinan terjadinya
pencemaran air oleh logam berat ini dapat diminimalkan.
2. Dampak negative
 Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
 Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan
bahan flat.
 Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
 Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan
saluran air.
 Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan
menurunkan efisiensi panas.
 Kesadahan Air dapat menciptakan biuh logam pada kamar mandi
shower dan bathtubs.

E. Cara penanggulangan

Ada beberapa cara untuk menghilangkan kesadahan air, diantaranya:

1. Pemanasan.

Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi,


garam hidrogen karbonat Ca(HCO3)2 dapat terurai, sehingga ion Ca2+ akan
mengendap sebagai CaCO3. Reaksinya :

Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)

2. Penambahan ion karbonat.

Soda Na2CO3.10H2O yang ditambahkan dalam air sadah dapat


mengendapkan ion Ca2+ menjadi endapan CaCO3.

3. Menggunakan zat pelunak air.

Natrium heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat digunakan untuk


menghilangkan air sadah yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ . Kedua ion ini
akan diubah menjadi ion kompleks yang mudah larut sehingga tidak dapat
bergabung dengan ion dari sabun.

4. Menggunakan resin penukar ion

Dalam proses penukaran ion, air sadah tetap dilewatkan melalui material
seperti zeolit (natrium aluminium silikat) yang akan mengambil ion Ca2+ dan
Mg2+ menggantikan ion Na+. Dengan demikian, diperoleh air lunak karena sudah
tidak mengandung ion Ca2+ dan Mg2+.

Anda mungkin juga menyukai