Anda di halaman 1dari 4

Toksikologi (Logam Berat)

Kesadahan (Mg & Ca)


A. Pengertian kesadahan
Kesadahan adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air dimana definisi
kesadahan air yaitu sifat kimia air yang mengandung mineral tertentu yang umumnya
terdiri dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kesadahan air terjadi karena adanya
ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat juga disebabkan adanya ion-ion lain dari polyvalent
metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam
sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air yang memiliki sifat sadah
ditemukan pada wilayah yang menggunakan sumber air tanah/sumur dimana pada
daerah tersebut memiliki lapisan tanah yang mengandung deposit garam mineral,
kapur, dan kalsium (Candra, 2007). Air sadah adalah istilah yang digunakan pada
air yang mengandung kation penyebab Kesadahan. Pada umumnya Kesadahan
disebabkan oleh adanya logam-logam atau kationkation yang bervalensi 2, seperti
Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg, tetapi penyebab utama dari Kesadahan adalah Kalsium
(Ca) dan Magnesium (Mg). Kalsium dalam air mempunyai kemungkinan
bersenyawa dengan Bikarbonat, Sulfat, Khlorida dan Nitrat, sementara itu
Magnesium dalam air kemungkinan bersenyawa dengan Bikarbonat, Sulfat dan
Khlorida (Marsidi, 2001).
Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air bersih, karena
Kesadahan total menunjukan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut
seperti Ca2+ dan Mg2+. Menurut WHO, Kesadahan adalah ukuran kapasitas air untuk
bereaksi dengan sabun, air sadah memerlukan banyak sabun dalam menghasilkan busa
(Manalu, 2013).

B. Jenis kesadahan air


Kesadahan air dibagi menjadi dua sifat, yaitu kesadahan sementara (temporary) dan
kesadahan tetap (permanent)
1. Kesadahan Sementara (temporary)
adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3- ) dari Kalsium
(Ca) dan Magnesium (Mg) atau garam-garam Karbonat (CO3- ). Air yang
mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air dengan kesadahan
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air,
sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+ .
2. Kesadahan Tetap (permanent)
Air dengan kesadahan tetap adalah air yang mengandung anion selain ion
bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl- , NO3- dan SO4 2- . Berarti senyawa
yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2 ), kalsium nitrat
{Ca(NO3)2}, kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium
nitrat {Mg(NO3)2}, dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air dengan kesadahan tetap, karena
kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Tapi dengan
mereaksikan

C. Tingkat Kesadahan Air


Berdasarkan kadar kalsium terdapat lima tingkatan kesadahan air, berikut adalah
tingkat kesadahan air berdasarkan kadungan kalsium:

1. Kesadahan Lunak : 0-50 mg/L

2. Kesadahan Medium : 50-150 mg/L

3. Kesadahan Keras : 150-300 mg/L

4. Kesadahan Sangat Keras : >300 mg/L

D. Faktor Penyebab Kesadahan Kesadahan


air disebabkan oleh banyaknya mineral dalam air yang berasal dari batuan dalam
tanah, baik dalam bentuk ion maupun ikatan molekul. Elemen terbesar (major elemen)
yang terkandung dalam air adalah Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+), Natrium (Na+ ),
dan Kalium (K+ ). Ion-ion tersebut dapat berikatan dengan CO3 - , HCO3, SO4 - , Cl- ,
NO3 - , dan PO4 - . Kadar mineral tersebut dalam tanah sangat bervariasi, tergantung
jenis tanahnya. Kandungan mineral inilah yang menentukan parameter kekerasan air atau
Kesadahan air (Tancung, Adi Baso, 2007). Menurut (Sudarmadji, 2014), Kesadahan pada
air ini dapat terjadi karena air mengandung :
1) Persenyawaan dari Kalsium dan Magnesium dengan Bikarbonat.
2) Persenyawaan dari Kalsium dan Magnesium dengan Sulfat, Nitrat, dan Klorida.
3) Garam – garam Besi, Zink, dan Silika.

E. Dampak Kesadahan Air


untuk keperluan minum dan masak hanya diperbolehkan dengan batasan
Kesadahan antara 1-3 ml Eq/l (50- 150 ppm). Konsumsi air yang batas Kesadahannya
lebih dari 3 ml Eq/l (150 ppm) akan menimbulkan kerugian-kerugian sebagai berikut:
1. Pemakaian sabun yang meningkat karena sabun sulit larut dan sulit berbusa.
2. Air sadah bila didihkan akan membentuk endapan dan kerak pada cerek (boiler).
3. Penggunaan bahan bakar menjadi meningkat, tidak efisien, dan dapat meledakkan
boiler.
4. Biaya produksi yang tinggi (high cost production) pada industri yang
menggunakan air sadah. (Sudarmadji, 2014)

F. Cara Mengetahui Kesadahan Air


a. Pemakaian sabun yang meningkat karena sabun sulit larut dan sulit berbusa.
b. Air sadah bila didihkan akan membentuk endapan dan kerak pada cerek
(boiler).
c. Titrasi Dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat yaitu Na2CO3 atau K2CO3.
Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+
dan Mg2+ .

G. Cara Mengatasi Kesadahan Kesadahan pada air dapat dihilangkan.


1. Dipanaskan
Pemasakan air menyebabkan terlepasnya atau dikeluarkannya CO2 dari dalam
air dan terbentuknya endapan CaCO3 yang tidak terlarut.

Ca(HCO3)2 →CaCO3 + H2O + CO2

Cara ini sangat mahal jika digunakan untuk skala yang besar (Sudarmadji, 2014).

2. Pengendapan Kimia
Untuk menghilangkan kesadahan tetap dapat dilakukan dengan cara kimia,
yaitu dengan mereaksikan air dengan zat-zat tertentu, Seperti : Na2CO3 (aq)
atau K2CO3 (aq) Penambahan larutan karbonat untuk mengedapkan ion Ca2+
atau Mg2+ Endapan yang terbentuk dapat dipisahkan dari air

3. Resin penukar ion (Kation atau Anion)


Resin adalah zat polimer alami ataupun sintetik yang salah satu fungsinya adalah
dapat mengikat kation dan anion tertentu.
Air Sadah dilewatkan melalui suatu wadah yang berisi resin pengikat kation dan
anion, sehingga kation Ca2+ dan Mg2+ dapat diikat resin

Contohnya : Natrium Heksametafosfat (Na2(Na4(PO3)6)) dapat digunakan


menghilangkan air sadah yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+.Kedua ion ini
akan diubah menjadi ion kompleks yang mudah larut.

4. Reverse Osmosis ( Menggunakan Membran)


Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari
sebuah daerah konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah
daerah terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan
osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah
larutan melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi dan membiarkan
pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.

Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan
cara osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan
tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO
(Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi
air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.

H. Destilasi
Distilasi adalah proses pemisahan suatu campuran yang didasarkan pada
perbedaan titik didih dan tekanan uap yang cukup signifikan. Umpan pada
proses distilasi dapat berupa campuran biner (campuran 2 komponen) atau
campuran multikomponen yang terdiri atas fase cair saja atau campuran uap dan
cairan. Metode pemisahan zat dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih
jika larutan dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Contoh : Prinsip penyulingan digunakan di industri minyak
untuk memisahkan bensin, minyak tanah, dan solar dari minyak mentah.
Sumber Materi
Andi Baso Tancung Tancung ,2007 Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya
Perairan. Book. oleh H.Ghufran Kordi K,M : Andi Baso Tancung Tancung
Terbitan: Rineka Cipta,
Chandra, budiman. 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC. Dep. PU Direktorat Jendral Cipta Karya
Manalu, A. A. (2013). Pengaruh Media Filtrasi dan Lama Kontak Terhadap.
Kesadahan Air dari Gunung Kapur Ciampea. Skripsi Departemen
Marsidi, Rusliah. 2001. Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan air. Bandung.
Institut Teknologi Bandung.
Sudarmadji, Hadi, P. dan Widyastuti (2014) Pengelolaan Sumberdaya Air.
Terpadu. Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai