BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup.
Tanpa air, manusia tidak akan bertahan hidup lama. Air alam
mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak
larut
serta
mengandung
mikroorganisme. Air
bersifat
tidak
hal
utama
untuk
budidaya
pertanian,
industri,
KESADAHAN AIR
1.2
1.3
Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu menentukan
kesadahan air dengan metode volumetri (kompleksometri).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk :
1. Mengetahui kesadahan suatu sumber air.
2. Mengetahui reaksi reaksi kompleksometri.
3. Menentukan titik akhir suatu titrasi.
4. Menentukan kadar kalsium dan magnesium dalam air.
Teori Umum
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan
yang dapat melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam,
KESADAHAN AIR
gula, asam, beberapa jenis gas dan dan banyak macam molekul
organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air
adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan
sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-ion kalsium
dan magnesium dikenal sebagai air sadah(Daud,2007).
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam
kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena
ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat
pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak
berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif
sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung
untuk
memisah
dari
larutan
dalam
bentuk
endapan
atau
kesadahan.
Manfaat
penentuan
atau
pengujian
KESADAHAN AIR
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air
berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi
tidak akan terbentuk busa. Penyebab air menjadi sadah adalah
karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan
karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,
klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil(Ihsan, 2011).
Air yang banyak mengandung mineral kalsium
dan
magnesium dikenal sebagai air sadah, atau air yang sukar untuk
dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi
dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa
dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium
relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung
untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat
yang akhirnya menjadi kerak. Air sadah tidak begitu berbahaya
untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah.
Air
sadah
dapat
yang
KESADAHAN AIR
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang
mengandung ion bikarbonat (HCO 3-), atau boleh jadi air tersebut
mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO 3)2) dan
atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung
ion
atau
senyawa-senyawa
tersebut
disebut
air
sadah
Mg2+.
Dengan
jalan
pemanasan
senyawa-senyawa
MgCO3 (endapan)
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung
anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl -, NO3dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa
kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO 3)2), kalsium sulfat
(CaSO4),
magnesium
(Mg(NO3)2),
dan
klorida
magnesium
(MgCl2),
sulfat
magnesium
(MgSO 4).
Air
nitrat
yang
(padatan/endapan)
dan
magnesium
hidroksida
KESADAHAN AIR
MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 +
Ca(OH)2
(larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan
penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar
kesadahannya
eqivalen
dengan
total
kadar
alkali
disebut
KESADAHAN AIR
Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat
kelarutan yang tinggi (Mifbahudin, 2010).
EDTA biasa dikenal sebagai asam etilen diamina tetraasetat,
mengandung atom oksigen dan nitrogen yang efektif dalam
membentuk kompleks yang stabil dengan logam lain yang berbeda.
EDTA adalah ligan yang dapat berkoordinasi dengan satu ion logam
melalui dua nitrogen dan satu oksigennya. EDTA juga dapat berlaku
sebagai ligan kudentat dan konsidentat yang membebaskan satu
atau dua gugus oksigen dari reaksi yang kuat dengan logam lain
(Ihsan, 2011).
EDTA membentuk satu kompleks kelat yang dapat larut
ketika ditambahkan ke suatu larutan yang mengandung kation
logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome Black Tea atau
Calmagite ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan
ion-ion magnesium pada satu pH dari 10,0 0,1, larutan menjadi
berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai satu titran,
kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan ketika
semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan
akan berubah dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru
yang menandakan titik akhir dari titrasi. Ion magnesium harus
muncul untuk menghasilkan suatu titik akhir dari titrasi. Untuk
mememastikankan ini, kompleks garam magnesium netral dari
EDTA ditambahkan ke larutan buffer (Mifbahudin, 2010).
Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan
titrasi EDTA. pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrom
Black T (EBT). Pada pH lebih tinggi, 12, Mg(OH) 2 akan mengendap,
sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca 2+ dengan indikator
murexide. Adanya gangguan Cu bebas dari pipa-pipa saluran air
dapat di masking dengan H 2S. EBT yang dihaluskan bersama NaCl
padat
kadangkala
juga
digunakan
sebagai
indikator
untuk
KESADAHAN AIR
Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang
dan tidak juga berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air
dikatakan sadah atau berlebih kesadahannya. Standar kualitas
menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat Jerman. Apabila
kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan
sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10 derajat
Jerman maka akan merugikan bagi manusia (Resthy, 2011).
Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk
membedakan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka
hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan
dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air
pada
dasar
masyarakat
panci
bahwa
memberikan
air
yang
sedikit
pemahaman
dikonsumsinya
itu
pada
tingkat
artinya
bahwa
air
yang
dikonsumsinya
tingkat
CaCO3
sekitar
150-300
ppm,
dan
menurut
sehingga
akan
mengurangi
selera
dalam
KESADAHAN AIR
mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan
kapurnya sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak
mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu
untuk mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika
kandungan kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi
(Resthy, 2011).
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai
kecenderungan menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air
memiliki kandungan kapur yang banyak atau tingkat kesadahannya
tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada dinding
pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil
debit aliran air. Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan
terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak sehingga
menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan
menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi (Resthy,
2011).
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu
melewati batas 10 derajat Jerman maka akan menyebabkan,
antara lain (Resthy, 2011):
a. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari
logam;
b. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
c. Pipa air menjadi terumbat;
d. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi
dapat menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi dalam
jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan osteoporosis atau
pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan
pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah
juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu
air
sadah
dapat
membentuk
gumpalan
scum
yang
sukar
KESADAHAN AIR
biasanya
digunakan
beberapa
zat
kimia
ataupun
dengan
Pembuatan Larutan
a.
b.
c.
Pembuatan indikator
1.
2. Mureksid
KESADAHAN AIR
Campurkan 250 mg mureksid dengan 100 g NaCl
kering kemudian digerus sampai halus dan
simpan dalam botol dan simpan dengan baik.
2.
b.
c.
d.
e.
3.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.3
Uraian Bahan
1. Natrium HIdroksida (FI III, hal 421)
Nama Resmi
: NATRII HIDROCIDUM
Nama Lain
: Natrium Hidroksida
RM / BM
: NaOH / 40,00
Pemerian
: Bentuk batang massa hablur air
KESADAHAN AIR
keeping-keping,
keras
dan
rapuh,
korosif
segera
menyerap
karbondioksida.
: sangat mudah larut dalam air
: Sebagai zat tambahan
: Dalam wadah tertutup rapat.
DAFTAR PUSTAKA
Daud, Anwar, 2007, Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih,CV.Healthy
& Sanitation : Makassar
Ginoest, 2010, Penentuan Kadar Kesadahan Air dengan Metode
Titrasi EDT,
Online:
http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/, Diakses pada
tanggal 20 Oktober 2011
Ihsan, 2011, Analisa Kimia Sampel Air Sungai Penentuan Kesadahan
Total
dan
Sementara
dalam
Air.Online
:
http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/05/analisakimia-sampel-air-sungai.html. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2011
Mifbahuddin, 2010, Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media
Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis.
Online : http://www.google.co.id/ Pengaruh Ketebalan
Karbon Aktif Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan
ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt
150 2013 0252
KESADAHAN AIR
Kesadahan Air Sumur Artetis.html. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2011
Resthy,
2011,
Penguian
Akhir
Kesadahan.
Online
:
http://perutbuncitmeletus.blogspot.com/2011/10/laporanakhir-kesadahan.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober
2011
3.2
3.3
Cara Kerja
1.
Kesadahan Kalsium
KESADAHAN AIR
Diambil
50
mL
contoh
air
(air
bendungan
bili-bili).
ditambahkan
larutan
KCN
10%
2-3
mL.
Kesadahan Total
Diambil
50
Ditambahkan
mL
contoh
1-2
mL
air
(air
larutan
bendungan
penyangga
bili-bili).
pH
10.
Tabel Pengmatan
Volume Air
Volume EDTA
50 mL (air
0,01 M
3,9 mL
Indikator
Perubahan
Mureksid
warna
merah muda -
bendungan bilibili)
50 mL (air
ungu
1,9 mL
Mureksid
bendungan bilibili)
25 mL (air
bendungan bili-
7,1 mL
EBT
Ungu menjadi
biru laut
bili)
ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt
150 2013 0252
KESADAHAN AIR
Perhitungan :
a. Kesadahan Total mg/CaCO3 indikator EBT
A x B x 1000
=
ml contoh
Replikasi 1
7,1 ml x 1,0008 x 1000
=
25 ml
=
7105,68
25 ml
= 284,22
b. Kadar Ca dalam air sebagai CaCO3 (mg/l) indicator
mureksid
Replikasi 1
A x B x 1000
=
ml contoh
=
3903,12
50 ml
= 78,0624
Replikasi 2
A x B x 1000
=
ml contoh
4.2
1901,52
50 ml
= 38,0304
Kadar rata- rata = (replikasi 1+ replikasi 2) : 2
= (78,0642 + 38,0304) : 2
= (116,0946) : 2
= 58,0473
c. Kadar Mg dalam mg/l Mg
= (C-D) x 0,243
= (284,22 58,0473) x 0,243
= (226,1727) x 0,243
= 54,9596
Pembahasan
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun
dapat
menyebabkan
beberapa
masalah. Air
sadah
dapat
KESADAHAN AIR
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran
pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun
di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat
membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam
industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat
untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan
biasanya
digunakan
berbagai
zat
kimia,
ataupun
dengan
yang
reaksi
yang
meliputi
reaksi
pembentukan
ion-ion
KESADAHAN AIR
dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina
polikarboksilat.
Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri
yang merupakan bagian dari titrasi pengompleksian contohnya
proses determinasi kesadahan air. Di dalamnya bentuk protonated
Eriochrome Black T berwarna biru. Lalu berubah menjadi merah
ketika membentuk komplek dengan kalsium, magnesium atau ion
logam lain. Nama lain dari Eriochrome Black T adalah,Solochrome
Black T atau EBT. Suatu kelemahan Eriochrome Black T adalah
larutannya tidak stabil. Bila disimpan akan terjadi penguraian
secara lambat,sehingga setelah jangka waktu tertentu indikator
tidak berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan
indikator Calmagite.Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan
sifatnya sama dengan Erio T.
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid,
yaitu asam amino yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini
sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam
jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang
melalui urine. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang
dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen
dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat
yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul,
misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina
tetraasetat,
EDTA)
yang
mempunyai
dua
atom
nitrogen
KESADAHAN AIR
5.1
BAB 5 PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum yaitu :
1. Kesadahan yang dipengaruhi adanya kandungan garam yang
terlarut dari ion-ion sadah seperti Ca2+,Mg2+,Fe2+.
2. Konsentrasi CaCO3 rata-rata sebesar 121,67 ppm, tingkat
5.2
kesadahannya tinggi.
Saran
Agar kiranya alat lab dilengkapi dan diperbanyak sehingga
tidak menghambat proses pengeraan praktikum.
LAMPIRAN
A.
Skema Kerja
A. Kesadahan Kalsium
50 mL contoh air
KESADAHAN AIR
+ 50 mg mureksid
B.
Kesadahan Total
50 mL contoh air
+ indicator EBT
KESADAHAN AIR
Dicatat volume titrasi
C.
Gambar
Ke dalam Erlenmeyer
pH meter
KESADAHAN AIR