ACARA 5
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
UJI KESADAHAN AIR
Dosen Pengampu:
Dra. Alif Noor Anna, M.Si.
Pranata Laboratorium:
Ilyas Ayub Ariseno, S.Geo.
Asisten:
Sulistiani
Anggraini Noor Lia Sari
Annisa Jauza Satriani
Inasyari Nur Damayanti
Luthfika Kuffana
Oky Nur Setiyani
Wahyu Widyarani
Yuni Fitriani
Disusun Oleh:
Muh Al Huda N F
E100190121/E/Daring
(Jum’at,3-4)
TITRASI KOMPLEKSOMETRIUJI
KESADAHAN AIR
I. TUJUAN
1. Menguji kadar logam Ca2+, Mg2+, dan CaCO3 pada sampel air
2. Menganalisis kondisi kesadahan pada sampel air
II. ALAT DAN BAHAN
a. Alat:
1. Seperangkat alat uji titrasi
b. Bahan
1. Larutan Baku Na2EDTA 0,01 M
2. NaCN (Natrium Sianida) 10%
3. Buffer NH4OH-NH4Cl pH 10 ± 0,1
4. Indikator Eriochrome Black T (EBT)
5. Indikator Mureksid
6. NaOH 1 N
III. DASAR TEORI:
Jenis Kesadahan
1.Kesadahan sementara
2.Kesadahan Tetap
menjadi berwarna biru yang menandakan titik akhir dari titrasi. Ion magnesium harus
muncul untukmenghasilkan suatu titik akhir dari titrasi. Untuk memastikankan ini,
kompleks garam magnesium netral dari EDTA ditambahkan ke
larutan buffer.Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA.
pH untuktitrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih
tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh
Ca2+dengan indikator murexide.Adanya gangguan Cu bebas dari pipa-pipa saluran air
dapat di masking dengan H2S. EBT yangdihaluskan bersama NaCl padat kadangkala
juga digunakan sebagai indikator untuk penentuanCa ataupun hidroksinaftol.
Seharusnya Ca tidak ikut terkopresitasi dengan Mg, oleh karena ituEDTA
direkomendasikan (Ginoest, 2010)
Reaksi:
Ca2+ + NaH2C10H12O8N2→NaCaC10H12O8N2 + 2 H+
1000
𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑎)𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝑀𝑟 𝐶𝑎𝐶𝑂3
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
1000
𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏)𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
1000
𝑥 [𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑎) − 𝑉 𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏)]𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
d. Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Ca2+:
𝐴𝑟
Ca+2=𝑀𝑟 x Kesadahan Ca
Keterangan:
VEDTA (a) = volume rata-rata Na2EDTA yang digunakan untuk kesadahan total (mL);
MEDTA = molaritas Na2EDTA (mmol/mL) = 0,01 M;
VEDTA (b) = volume rata-rata Na2EDTA yang digunakan untuk kesadahan kalsium
(mL).
Dampak dari Kesadahan Air yang Kurang dan yang Berlebih
Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau
hambarkarena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi
selera dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya
sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral
justru akan memberikan dampakyang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa
perlu untuk mengetahui dampak apa sajayang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur
dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi(Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy,
2011).Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang
banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-
kerak pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil
debit aliran air. Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak
pada dinding peralatan memasak sehinggamenyebabkan pemakaian bahan bakar yang
lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabunyang semakin tinggi (Bakti Husada,
1995 dalam Resthy, 2011).Apabila kandungan CaCO3 atau MgCO3
dalam air itu melewati batas 10 derajatJerman maka akan menyebabkan, antara lain
(Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011):
a.Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
d.Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.Air sadah tidak terlalu
berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah
jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan osteoporosis
atau pengapuran pada tulang manusia.
• Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan
keran.
• Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun dirumah tangga, selain itu air
sadah dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan.Dalam
industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia
ataupun dengan menggunakanresin pertukaran ion (Kris, 2006 dalam Resthy,
2011).Air sadah membawa dampak negatif, yaitu ( Anoymous, 2009 dalam
Resthy, 2011):1.
• Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknyaendapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel.
Akibatnya hantaran panas pada ketelair berkurang sehingga memboroskan
bahan bakar.
IV. PROSEDUR UJI KESADAHAN
a. Prosedur Uji Kesadahan Total:
1. Mengambil sampel air 25 mL ke dalam Erlenmeyer 250 mL, encerkan dengan cara
menambah 25 mL aquades ke dalam sampel.
10. Menambahkan Inhibitor NaCN 10% sebanyak 1 mL. (AWAS!! BAHAN SANGAT
BERACUN, PENGAMBILAN HARUS DI LEMARI ASAM/DI RUANG
TERBUKA/BERVENTILASI BANYAK)
12. Mentitrasi dengan Na2EDTA hingga berubah warna dari merah muda ke ungu.
13. Mencatat volume Na2EDTA yang dihabiskan sebagai variabel VEDTA (b).
Analisis Data
Reaksi:
Ca2+ + NaH2C10H12O8N2→NaCaC10H12O8N2 + 2 H+
f. Rumus Penentuan Kesadahan Total (mg CaCO3/L):
𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒂)𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑
𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
g. Rumus Penentuan Kesadahan Ca (mg Ca/L):
𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒃)𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑨𝒓 𝑪𝒂
𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
b. Perhitungan Kesadahan
No. Kesadahan Total Kesadahan Ca Kesadahan Mg Kadar Ion Ca2+ Kadar Ion Mg2+
Sampel (mg CaCO3/L) (mg Ca/L) (mg Mg/L) (mg/L) (mg/L)
1 254,15 28 13,68 13,97 6,75
2 264,15 32,4 12,24 16,16 6,04
3 312,18 32,8 16,32 16,36 8,05
Rumus Penentuan Kesadahan Total (mg CaCO3/L)
𝟏𝟎𝟎𝟎
:𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 𝒙 𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒂)𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑
Sampel I
𝟏𝟎𝟎𝟎
: 𝒙 𝟔, 𝟑𝟓 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑(𝟒𝟎, 𝟎𝟖 + 𝟏𝟐, 𝟎𝟏 + 𝟏𝟓, 𝟗𝟗(𝟑) =40 x 6,35 x
𝟐𝟓
1000
: 𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏)𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Sampel I
𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝟑, 𝟓 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝑨𝒓 𝑪𝒂(𝟐𝟎) = 40 x 3,5 x 0,01 x 20 =28 mg CaCO3/L
𝟐𝟓
Sampel II
1000
𝑥 4,05 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎(20) = 40 x 4,05 x 0,01 x 20 = 32,4 mg CaCO3/L
25
Sampel III
1000
𝑥 4,1 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎(20) = 40 x 4,1 x 0,01 x 20 = 32,8 mg CaCO3/L
25
1000
𝑥 2,85 − 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔(12) = 40 x 2,85 x 0,01 x 12= 13,68 mg CaCO3/L
25
Sampel II
1000
𝑥 2,55 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔(12) = 40 x 2,55 x 0,01 x 12= 12,24 mg CaCO3/L
25
Sampel III
1000
𝑥 3,4 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔(12) = 40 x 3,4 x 0,01 x 12= 16,32 mg CaCO3/L
25
Sampel I
20
𝑥 28 = 13,97
40,08
Sampel II
20
𝑥 32,4 = 16,16
40,08
Sampel III
20
𝑥 32,8 = 16,36
40,08
𝑨𝒓
Mg+2=𝑴𝒓 x Kesadahan Mg
Sampel I
12
𝑥 13,68 = 6,75
24,31
Sampel II
12
𝑥 12,24 = 6,04
24,31
Sampel III
12
𝑥 16,32 = 8,05
24,31
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kesadahan ini, sampel diambil dari waduk. Praktikan
melakukan beberapa percobaan yakni untuk menentukan kesadahan total,
kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium terhadap sampel air waduk.karena
berasaal dari waduk maka dari itu jumlah sampelnya berjumlah 3 dengan jumlah
percobaan sebanyak 6 kali
Langkah pertama yang dilakukan yaitu penentuan kesadahan total.
Sampel yang digunakan sama dengan sampel pada penentuan kalsium (Ca). Sampel
ditambahkan dengan larutan buffer 1- 2 ml NH4OH-NH4Cl dengan pH 10+0,1 lalu
ditambahkan NaCN.pada saat proses ini harap berhati-hati karena NaCN adalah
cairan kimia yang beracun. karena indikator yang akan digunakan yaitu indikator
EBT.Setelah penambahan indikator Eriochrom Black Tea (EBT) diperoleh larutan
berwarna merah muda, selanjutnya dititrasi dengan EDTA dengan berat masing-
masing 0,0348 gram,0,0470 gram,0,05 gram pada percobaan 1 dan . Jika EDTA
dijadikan sebagai titran, maka larutan akan berubah dari warna merah muda
menjadi warna biru. Pada titik akhir titrasi diperoleh volume titran EDTA
percobaan 1 sampel 1 sebesar 6 mL,sampel 2 6,8 mL,dan sampel 3 8,8 mL dan
percobaan 2 sampel 1 sebesar 6,7 mL,sampel 2 6,4 mL,dan sampel 3 mL kadar
CaCO3 sebanyak 254,15 mg/L sampel I,264,15 mg/L sampel 2 dan 312,18 mg/L.
Berdasarkan standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum
kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 (Bakti Husada, 1995
dalam Resthy, 2011), dapat dikatakan bahwa air waduk yang diteliti layak konsumsi
karena tidak melebihi nilai ambang batas yang dianjurkan.
Langkah kedua adalah penentuan kalsium (Ca), pertama-tama sampel
dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan dengan NaOH sebanyak
1-2 mL. Fungsi penambahan NaOH disini yaitu untuk meningkatkan pH sampel.
Selanjutnya ditambahkan dengan mureksid dengan berat masing-masing 0,05 gram
pada setiap sampel pada percobaan 1 dan percobaan 2 sebesar 0,0485 sampel 1, dan
0,0447 gram pada sampel 2 dan 3. Mureksid berfungsi sebagai indikator, setelah
penambahan indikator mureksid dihasilkan larutan warna merah muda. Menurut
teori pada pH lebih tinggi 12, Mg akan mengendap sehingga EDTA hanya dapat
diikat oleh Ca2+ dengan indikator mureksid. Larutan kemudian dititrasi dengan
EDTA sampai warna larutan berubah menjadi ungu. Volume titran yang dihasilkan
yaitu sebesar 4,5 mL pada sampel 1 dan 2 serta 3,5 mL pada sampel 3 percobaan
1.pada percobaan 2 dihasilkan volume Titran sebesar 2,5 mL sampel 1,3,6
mLsampel 2,dan 4,7 mL Sampel dengan kadar kalsium (Ca) sebesar 13,97 mg/L,
sampel 1,16,16 mg/mL sampel 2, dan 16,36 mg/mL sampel 3 artinya contoh pada
sampel 1 dalam 1 liter air mengandung 13,97 mg kalsium (Ca).
untuk penentuan Magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) menggunakan
metode yang melibatkan berat atom realtif (Ar) dan Massa Relatif atom(Mr) serata
tingkat kesadahan senyawa.yaitu secara rincinya dengan (Ar) dibagi (Mr) kemudian
dikalikan tingkat kesadahan senyawa bersangkutan .untuk hasil kadar magnesium
(Mg) sebesar 6,75 mg/L sampel 1,6,04 mg/L sampel 2,dan 8,05 pada sampel 3,
yang artinya contoh pada sampel berarti dalam 1 liter air mengandung 6,75 mg
magnesium (Mg).
VII. KESIMPULAN
1. Dari hasil uji tingkat kesadahan semua sampel masih aman untuk
dikonsumsi karena tingkat kesadahannya masih dibawah standar tingkat
kesadahan yang telah ditetapkan untuk dikonsumsi sebagai air minum
2. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam metode ini karena prosesnya yang
cukup lama
3. Kecermatan dan kehatti-hatian juga perlu dikarenakan dalam metode ini
melibatkan senyawa atau cairan kimia yang beracun dan berbahaya
DAFTAR PUSTAKA
1 dan 2
3
a. Tentukan jumlah angka penting dari soal-soal berikut:
- 451,78 =4 angka penting(451,8)
- 70,0002 =2 angka penting(70)
- 34,89000 = 3 angka penting(34,90)
- 0,0012 = 3 angka penting(0,001)
- 7,891 x 105 = 2 angka penting(7,9 x 105)
b. Tentukan jumlah angka penting dari hasil perhitungan sebagai berikut:
- 747,56 – 300,551 =447,009=447,01(5 angka penting)
- 0,8864 : 0,323 =2,7442=2,477(4 angka penting)
- 0,67321 x 4,431 =0,02691=0,027 (4 angka penting)
c. Tentukan dari hasil perhitungan angka penting berikut:
- (0,341)2 =0,116281=0,1163 (5 angka penting)
- √0,0144 =0,37947=0,3795 (5 angka penting)
- 256,87 : 23,451 =10,953=10,95 (4 angka penting)
d. Ubahlah bentuk decimal berikut menjadi bentu notasi ilmiah.
- 0,00000000432 =4,32 x10-9
- 750000000 =75 x 107
- 0,873200 =87,32 x 10-2
- 7,1 =7 x 10-1
- 60,897 =608,97 x 10-1
e. Ubahlah notasi ilmiah berikut menjadi bentuk decimal.
- 2,34 x 105 =234000
- 0,13 x 10-6 =0,00000013
- 5,200712 x 106 =52007120
- 2,3404 x 104 =23404
- 8,07 x 10-3 =0,0807
1.Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi
antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk
suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi
akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks.Kelat yang terbentuk melalui
titrasi terdiri dari dua komonen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran
serta titrat yang hendak diamati. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua
komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang
hendak diamati.
Volume &
Halaman E-ISSN 2540-8267 Volume 1 no 1
Tanggal 11-04-2021
Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut. Hamper kegiatan
yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri (mandi),
membersihkan tempat tinggal, kebutuhan untuk makanan dan minumann sampai
dengan aktivitas lainnya. Air merupakan komponen utama untuk manusia, tanaman
maupun hewan. Air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan. Air
yang baik adalah air yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologi dan kimiawi.
Persyaratan fisika yang harus dipenuhi adalah tidak berbau, tidak berarna, dan tidak
berasa. Air yang memenuhi syarat mikrobiologi adalah tidak mengandung
Escherichia coli dan bakteri ciliform. Secara kimiawi air harus memenuhi
persyaratan tidak terdapat zat kimia berupa arsen
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
yang bersifat observasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kompleksometri. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28
sampel air sumur yang diambil langsung dari Padukuhan Bandung Kecamatan
Playen Kabupaten Gunung Kidul. Reagen
yang digunakan adalah larutan buffer pH 10, Eriochrame Black T (EBT) 0,2 %,
larutan EDTA 0,01 M, Aquades. Penetapan kesadahan total dilakukan dengan
metode komplesometri dengan cara 1. Cuplikan air sumur diambil 25 ml,
dimasukan kedalam labu Erlenmeyer 250 mL. 2. Aquades ditambahkan 25 mL,
kemudian digojok. 3. Larutan buffer pH 10 ditambahkan sebanyak 1 mL sampai 2
mL, dan tambahkan sepucuk indikator EBT. 4. Lakukan titrasi dengan larutan baku
EDTA 0,01 M secara perlahan sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur
menjadi biru.
Pembahasan
Telah dilakukan penelitian analisis kadar kesadahan total pada air sumur di
Padukuhan Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul, dengan jumlah
sumur yang ada yaitu 28 sampel air sumur. Pengambilan sampel dilakukan secara
total sampling. Analisis kadar kesadahan total dimulai dengan survey lokasi
penelitian dan wawancara. Hasil survei menunjukkan bahwa air yang ditampung di
tempat air (baskom) dan tempat memasak air (panci) menimbulkan endapan putih,
dan pada dinding rumah warga terlihat kerak-kerak akibat air yang berkapur.
Analisis kadar kesadahan total ini menggunakan metode kompleksometri, dimana
metode ini sering digunakan, dan lebih mudah untuk mengetahui titik akhir titrasi.
Prinsip kompleksometri yaitu pembentukkan ion-ion kompleks dalam larutan.
Terbentuknya kompleks adalah tingkat kelarutan tinggi, dari kompleks tersebut
adalah kompleks logam dengan EDTA. Indicator EBT ditambahkan kepada suatu
larutan yang mengandung suatu ion Ca dan Mg akan membentuk warna merah
anggur, dimana EBT ini berfungsi sebagai mempermudah untuh mengetahui titik
akhir titrasi. Tambahkan buffer pH 10 dimana buffer pH 10 ini berfungsi untuk
menjaga pH agar tetap dalam suasana basa. Titrasi dengan EDTA karena EDTA
berfungsi sebagai pengompleks ion Ca dan Mg akan terikat sebagai kompleks. Titik
akhir titrasi yaitu bila seluruh ion Ca dan Mg sudah terikat oleh EDTA larutan yang
berwarna merah anggur berubah menjadi warna biru sebagai titik akhir titrasi
(Khopkar, 2002). Sesuai dengan reaksi :
Reaksi:
Eriochrom Black T (EBT) sebagai indikator akan terjadi blocking indikator oleh
ion besi, sehingga perlu ditambahkan buffer pH 10 dalam titrasi ini untuk
menyingkirkan besi sebagai endapan. Kesadahan total yang dilakukan, sampel
dititrasi menggunakan larutan baku sekunder EDTA, dimana larutan tersebut belum
diketahui dengan tepat molaritasnya, untuk mengetahui konsentrasi dari larutan
sekunder EDTA diperlukan standarisasi primer CaCO3 yang kemudian dihitung
molaritas EDTA (Pursitasari, 2014).
Telah dilakukan penelitian kadar kesadahan total pada air sumur di Padukuhan
Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung kidul, dengan jumlah sumur yang
ada yaitu 28 dari RT 21, dan total sampel yang diambil sebanyak 28 sampel air
sumur yang diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Yogyakarta, ada
sampel air sumur yang tidak memenuhi syarat yaitu 1 (3,58%). dan sampel air
sumur yang memenuhi syarat 27 (96,42%) peraturan PERMENKES RI No.
416/MENKES/RI/IX/1990 tentang syarat kualitas air bersih, kadar maksimum
yang diperbolehkan 500 mg/L.
Kelebihan
1.data dari hasil penelitian yang diperoleh bagus atau tingkat keberhasilannya tinggi
dari 28 sampel hamper 100% diantaranya layak dikonsumsi
2.metode yang digunakan simple dan tidak melibatkan banyak indikator dan
senyawa kimia
Kekurangan
Penelitian diatas bisa dikatakan berhasil karena presentase air yang layak diminum
sangat tinggi yaitu lebih dari 90%
2.