Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM KUALITAS AIR

ACARA 5
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
UJI KESADAHAN AIR

Dosen Pengampu:
Dra. Alif Noor Anna, M.Si.

Pranata Laboratorium:
Ilyas Ayub Ariseno, S.Geo.

Asisten:
Sulistiani
Anggraini Noor Lia Sari
Annisa Jauza Satriani
Inasyari Nur Damayanti
Luthfika Kuffana
Oky Nur Setiyani
Wahyu Widyarani
Yuni Fitriani

Disusun Oleh:
Muh Al Huda N F
E100190121/E/Daring
(Jum’at,3-4)

LABORATORIUM SUMBER DAYA AIR


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA2021
ACARA 5

TITRASI KOMPLEKSOMETRIUJI

KESADAHAN AIR

I. TUJUAN
1. Menguji kadar logam Ca2+, Mg2+, dan CaCO3 pada sampel air
2. Menganalisis kondisi kesadahan pada sampel air
II. ALAT DAN BAHAN
a. Alat:
1. Seperangkat alat uji titrasi
b. Bahan
1. Larutan Baku Na2EDTA 0,01 M
2. NaCN (Natrium Sianida) 10%
3. Buffer NH4OH-NH4Cl pH 10 ± 0,1
4. Indikator Eriochrome Black T (EBT)
5. Indikator Mureksid
6. NaOH 1 N
III. DASAR TEORI:

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,


umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air kerasadalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadarmineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
penyebab kesadahan juga bisamerupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat (Wikipedia, 2011).Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan
air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan
rendah, air akan dapat membentuk busa apabiladicampur dengan sabun, sedangkan
pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.Penyebab air menjadi sadah
adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+Atau dapat juga disebabkan karena adanya
ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) sepertiAl, Fe, Mn, Sr dan
Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil (O-fish,
2003).Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai
“airsadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan
magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa
dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut
dalam air, maka senyawa-senyawaitu cenderung untuk memisah dari larutan dalam
bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.Air sadah tidak begitu
berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah
dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbatsaluran pipa dan keran.
Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan airsadah yang
bercampur sabun dapat membentuk gumpalan yang sukar dihilangkan.Dalam industri,
kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.Untuk
menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia (Wikipedia, 2011).

Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+dan Mg

2+, khususnya Ca2+,maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai


sifat/karakteristik air yang menggambarkankonsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan
Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3(Giwangkara, 2006dalam Ihsan, 2011).

Jenis Kesadahan

Terdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:

1.Kesadahan sementara

Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion


bikarbonat(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium
bikarbonat (Ca(HCO3)2) danatau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang
mengandung ion atau senyawa-senyawatersebut disebut air sadah sementara karena
kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasanair, sehingga air tersebut terbebas
dari ion Ca2+ dan atau Mg2+.

2.Kesadahan Tetap

Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion


bikarbonat,misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3-dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut
boleh jadi berupakalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat
(CaSO4), magnesium klorida(MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium
sulfat (MgSO4). Air yang mengandungsenyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkanhanya dengan cara pemanasan. Untuk
membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu
dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu

Metode Penentuan Kesadahan

Metode yang dapat dilakukan untuk penentuan kesadahan adalah metode


TitrasiEDTA ( Ethylene Diamene Tetra Asetat). EDTA berupa senyawa kompleks
khelat dengan rumusmolekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu
senyawa asam amino yangsecara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam
bervalensi dua dan tiga. EDTAmengikat logam melalui empat karboksilat dan dua
gugus amina. EDTA membentuk komplekskuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe
(III), dan Co (III) (Anonim, 2008 dalam Ginoest,2010).EDTA merupakan senyawa
yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalamkeadaan murni. Tetapi dalam
penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam air,sebaiknya
distandardisasi terlebih dahulu.Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat
ditentukan melalui titrasi denganEDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang
peka terhadap semua kation tersebut.Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan
ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekulnetral yang terdisosiasi dalam larutan.
Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleksadalah tingkat kelarutan yang
tinggi.EDTA biasa dikenal sebagai asam etilen diamina tetraasetat, mengandung
atomoksigen dan nitrogen yang efektif dalam membentuk kompleks yang stabil dengan
logam lainyang berbeda. EDTA adalah ligan yang dapat berkoordinasi dengan satu ion
logam melalui duanitrogen dan satu oksigennya. EDTA juga dapat berlaku sebagai
ligan kudentat dan konsidentat yang membebaskan satu atau dua gugus oksigen dari
reaksi yang kuat dengan logam lain (Brady,1994 dalam Ihsan, 2011).EDTA
membentuk satu kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatularutan
yang mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome Black Tea
atauCalmagite ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan ion-ion
magnesium pada satu pH dari 10,0 ± 0,1, larutan menjadi berwarna merah muda. Jika
EDTA ditambahkan sebagai satutitran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu
kompleks, dan ketika semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan
akan berubah dari berwarna merah muda.

menjadi berwarna biru yang menandakan titik akhir dari titrasi. Ion magnesium harus
muncul untukmenghasilkan suatu titik akhir dari titrasi. Untuk memastikankan ini,
kompleks garam magnesium netral dari EDTA ditambahkan ke
larutan buffer.Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA.
pH untuktitrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih
tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh
Ca2+dengan indikator murexide.Adanya gangguan Cu bebas dari pipa-pipa saluran air
dapat di masking dengan H2S. EBT yangdihaluskan bersama NaCl padat kadangkala
juga digunakan sebagai indikator untuk penentuanCa ataupun hidroksinaftol.
Seharusnya Ca tidak ikut terkopresitasi dengan Mg, oleh karena ituEDTA
direkomendasikan (Ginoest, 2010)

Titrasi kompleksometri adalah jenis titrasi volumetrik yang melibatkan


pembentukan senyawa kompleks antara ion logam dengan ligan. Ligan yang banyak
dipakai adalah Dinatrium Etilendiamin Tetra Asetat (Na2EDTA).
Senyawa kompleks biasanya tersusun oleh Ligan, Logam Pusat, dan termasuk
di dalamnya Bilangan Koordinasi, kompleks pada dasarnya melibatkan ikatan antara
ligan dan logam pusat. Ligan merupakan basa lewis yang artinya senyawa yang
mendonorkan elektron pada suatu atom bebas, dan merupakan valensi yang
bertanggungjawab dalam pengikatan gugus lain (Petrucci et al., 2014). Dicontohkan
penguraian ion kompleks dan ion bebas:

[Cr(H2O)4Cl2]Cl → [Cr(H2O)4Cl2]+ + Cl-

Reaksi umum dapat dinyatakan dalam: M(H2O)n + L = M(H2O)(n-1)L + H2O


Titrasi kompleksometri umumnya dipakai untuk pengukuran kesadahan suatu
larutan. Kesadahan dapat diartikan sebagai jumlah ion-ion logam berupa Ca2+ & Mg2+
ion logam divalen lain yang berikatan dengan anion-anion dan membentuk endapan.
Pengujian kesadahan umumnya berupa Kesadahan Total (CaCO3), kesadahanKalsium
(Ca) dan Magnesium (Mg). Kesadahan tinggi banyak ditemukan pada air di daerah
karst.
Kesadahan umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan tetap. Kesadahan sementara berasal dari garam bikarbonat sedangkan
kesadahan tetap berasal dari garam-garam Cl-, SO42-, dan CO3.
Contoh reaksi seperti ion logam divalen kation (misalkan) Ca2+ berikatan
dengan anion (misalkan) HCO3- menghasilkan CaCO3, CO2, dan air. Disebutkan dalam
reaksi (setara) berikut:

Pada pengujian kesadahan, diperlukan indikator untuk menandai adanya ion


bebas, warna indikator ditentukan dari pH, dan juga sifat pengikatan indikator terhadap
ion ini harus lebih lemah daripada ligan EDTA, indikator yang umum digunakan dalam
pengujian kesadahan adalah Eriochrome Black T (EBT) dan Murexide. Pengikatan ion
kesadahan harus berada pada pH = 10, sebelum dilakukan penambahan indikator.
Dalam pengujian kesadahan ada kemungkinan jenis logamlain juga terikat, sebagai
akibat dari tingginya kemampuan ionisasi dari ligan Na2EDTA untuk mengikat ion
logam (seperti, Fe, Mn, Cu, Pb, Co, Zn, dan Ni) menjadikan warna titrasi menjadi
keruh. Maka untuk menghilangkan gangguan tersebut perlu ditambahkan inhibitor
(misalkan Na2S.9H2O) atau kompleks CN (Sianida).

Reaksi:

Ca2+ + NaH2C10H12O8N2→NaCaC10H12O8N2 + 2 H+

a. Rumus Penentuan Kesadahan Total (mg CaCO3/L):

1000
𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑎)𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝑀𝑟 𝐶𝑎𝐶𝑂3
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

b. Rumus Penentuan Kesadahan Ca (mg Ca/L):

1000
𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏)𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

c. Rumus Penentuan Kesadahan Mg (mg Ca/L):

1000
𝑥 [𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑎) − 𝑉 𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏)]𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
d. Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Ca2+:
𝐴𝑟
Ca+2=𝑀𝑟 x Kesadahan Ca

e. Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Mg2+:


𝐴𝑟
Mg+2=𝑀𝑟 x Kesadahan Mg

Keterangan:

VEDTA (a) = volume rata-rata Na2EDTA yang digunakan untuk kesadahan total (mL);
MEDTA = molaritas Na2EDTA (mmol/mL) = 0,01 M;

VEDTA (b) = volume rata-rata Na2EDTA yang digunakan untuk kesadahan kalsium
(mL).
Dampak dari Kesadahan Air yang Kurang dan yang Berlebih

Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau
hambarkarena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi
selera dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya
sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral
justru akan memberikan dampakyang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa
perlu untuk mengetahui dampak apa sajayang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur
dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi(Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy,
2011).Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan
menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang
banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-
kerak pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil
debit aliran air. Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak
pada dinding peralatan memasak sehinggamenyebabkan pemakaian bahan bakar yang
lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabunyang semakin tinggi (Bakti Husada,
1995 dalam Resthy, 2011).Apabila kandungan CaCO3 atau MgCO3

dalam air itu melewati batas 10 derajatJerman maka akan menyebabkan, antara lain
(Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011):

a.Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;

b.Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler

c.Pipa air menjadi tersumbat;

d.Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.Air sadah tidak terlalu
berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah
jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan osteoporosis
atau pengapuran pada tulang manusia.

• Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan
keran.

• Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun dirumah tangga, selain itu air
sadah dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan.Dalam
industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian.
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia
ataupun dengan menggunakanresin pertukaran ion (Kris, 2006 dalam Resthy,
2011).Air sadah membawa dampak negatif, yaitu ( Anoymous, 2009 dalam
Resthy, 2011):1.

• Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara


kesadahan denganmolekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan
pemakaian sabun menjadi lebih boros;2.

• Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknyaendapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel.
Akibatnya hantaran panas pada ketelair berkurang sehingga memboroskan
bahan bakar.
IV. PROSEDUR UJI KESADAHAN
a. Prosedur Uji Kesadahan Total:

1. Mengambil sampel air 25 mL ke dalam Erlenmeyer 250 mL, encerkan dengan cara
menambah 25 mL aquades ke dalam sampel.

2. Menambahkan 1-2 mL larutan buffer NH4OH-NH4Cl pH 10 ± 0,1.

3. Menambahkan Inhibitor NaCN 10% sebanyak 1 mL. (AWAS!! BAHAN SANGAT


BERACUN, PENGAMBILAN HARUS DI LEMARI ASAM/DI RUANG
TERBUKA/BERVENTILASI BANYAK)
4. Menambahkan EBT sepucuk spatula 30-50 mg (0,03 g – 0,05 g).

5. Memasukkan Na2EDTA ke dalam buret.

6. Mentitrasi dengan Na2EDTA hingga berubah warna dari ungu ke biru.

7. Mencatat volume Na2EDTA yang dihabiskan sebagai variabel VEDTA (a).

b. Prosedur Uji Kesadahan Kalsium (Ca):

8. Mengambil sampel air 25 mL ke dalam Erlenmeyer 250 mL, tambahkan aquades


25 mL.

9. Mengambil 25 mL NaOH 1N, kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer

10. Menambahkan Inhibitor NaCN 10% sebanyak 1 mL. (AWAS!! BAHAN SANGAT
BERACUN, PENGAMBILAN HARUS DI LEMARI ASAM/DI RUANG
TERBUKA/BERVENTILASI BANYAK)

11. Menambah mureksid sepucuk spatula 30-50 mg (0,03 g – 0,05 g).

12. Mentitrasi dengan Na2EDTA hingga berubah warna dari merah muda ke ungu.
13. Mencatat volume Na2EDTA yang dihabiskan sebagai variabel VEDTA (b).
Analisis Data
Reaksi:
Ca2+ + NaH2C10H12O8N2→NaCaC10H12O8N2 + 2 H+
f. Rumus Penentuan Kesadahan Total (mg CaCO3/L):
𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒂)𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑
𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
g. Rumus Penentuan Kesadahan Ca (mg Ca/L):

𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒃)𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑨𝒓 𝑪𝒂
𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍

h. Rumus Penentuan Kesadahan Mg (mg Ca/L):


𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 [𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒂) − 𝑽 𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒃)]𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑨𝒓 𝑴𝒈
𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍

i. Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Ca2+:


𝑨𝒓
Ca+2=𝑴𝒓 x Kesadahan Ca

j. Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Mg2+:


𝑨𝒓
Mg+2=𝑴𝒓 x Kesadahan Mg
Keterangan:
VEDTA (a) = volume rata-rata Na2EDTA yang digunakan untuk
kesadahan total(mL);
MEDTA = molaritas Na2EDTA (mmol/mL) = 0,01 M;
VEDTA (b) = volume rata-rata Na2EDTA yang digunakan untuk
kesadahan kalsium(mL).
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Hasil Pengukuran Titrasi
2. Tabel hasil perhitungan kesadahan air
3. Metode perhitungan kesadahan air
Hasil Pengukuran
a. Hasil Pengukuran Titrasi

Hasil Hasil VEDTA VEDTA


No. Percobaan V V ̅EDTA ̅∆V (mL)
Penimbangan Penimbangan
(a) ̅EDTA (b)
Sampel ke- (b) (mL)
EBT Mureksid (mL) (a) (mL) (mL)
1 0,0348 Gram 0,05 Gram 6 6+6,7/2 4,5 4,5+2,5/2 6,35-3,5
1 =6,35 =3,5 =2,85
2 0,0390 Gram 0,485 Gram 6,7 2,5
1 0,0470 Gram 0,05 Gram 6,8 6,8+6,4/2 4,5 4,5+3,6/2 6,6-4,05
2 =6,6 =4,05 =2,55
2 0,412 Gram 0,0447 Gram 6,4 3,6
1 0,05 Gram 0,05 Gram 8,8 8,8+7,8/2 3,5 3,5+4,7/2 7,8-4,4
3 =7,8 =4,1 =3,4
2 0,0482 Gram 0,0447 Gram 7,8 4,7

b. Perhitungan Kesadahan

No. Kesadahan Total Kesadahan Ca Kesadahan Mg Kadar Ion Ca2+ Kadar Ion Mg2+
Sampel (mg CaCO3/L) (mg Ca/L) (mg Mg/L) (mg/L) (mg/L)
1 254,15 28 13,68 13,97 6,75
2 264,15 32,4 12,24 16,16 6,04
3 312,18 32,8 16,32 16,36 8,05
Rumus Penentuan Kesadahan Total (mg CaCO3/L)
𝟏𝟎𝟎𝟎
:𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 𝒙 𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒂)𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑

Sampel I
𝟏𝟎𝟎𝟎
: 𝒙 𝟔, 𝟑𝟓 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑(𝟒𝟎, 𝟎𝟖 + 𝟏𝟐, 𝟎𝟏 + 𝟏𝟓, 𝟗𝟗(𝟑) =40 x 6,35 x
𝟐𝟓

0,01 x 100,06 =254,15 mg CaCO3/L


Sampel II
𝟏𝟎𝟎𝟎
: 𝒙 𝟔, 𝟔 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑(𝟒𝟎, 𝟎𝟖 + 𝟏𝟐, 𝟎𝟏 + 𝟏𝟓, 𝟗𝟗(𝟑) = 40 x 6,6 x
𝟐𝟓

0,01 x 100,06 =264,15 mg CaCO3/L


Sampel III
𝟏𝟎𝟎𝟎
: 𝒙 𝟕, 𝟖 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝑴𝒓 𝑪𝒂𝑪𝑶𝟑(𝟒𝟎, 𝟎𝟖 + 𝟏𝟐, 𝟎𝟏 + 𝟏𝟓, 𝟗𝟗(𝟑) =40 x 7,8 x
𝟐𝟓

0,01 x 100,06 =312,18 mg CaCO3/L

Rumus Penentuan Kesadahan Ca (mg Ca/L):

1000
: 𝑥 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴(𝑏)𝑥 𝑀 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Sampel I

𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝟑, 𝟓 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝑨𝒓 𝑪𝒂(𝟐𝟎) = 40 x 3,5 x 0,01 x 20 =28 mg CaCO3/L
𝟐𝟓

Sampel II

1000
𝑥 4,05 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎(20) = 40 x 4,05 x 0,01 x 20 = 32,4 mg CaCO3/L
25

Sampel III

1000
𝑥 4,1 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝐶𝑎(20) = 40 x 4,1 x 0,01 x 20 = 32,8 mg CaCO3/L
25

Rumus Penentuan Kesadahan Mg (mg Ca/L):


𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒙 [𝑽𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒂) − 𝑽 𝑬𝑫𝑻𝑨(𝒃)]𝒙 𝑴 𝑬𝑫𝑻𝑨 𝒙 𝑨𝒓 𝑴𝒈
𝑽𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Sampel I

1000
𝑥 2,85 − 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔(12) = 40 x 2,85 x 0,01 x 12= 13,68 mg CaCO3/L
25

Sampel II

1000
𝑥 2,55 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔(12) = 40 x 2,55 x 0,01 x 12= 12,24 mg CaCO3/L
25

Sampel III

1000
𝑥 3,4 𝑥 0,01 𝑥 𝐴𝑟 𝑀𝑔(12) = 40 x 3,4 x 0,01 x 12= 16,32 mg CaCO3/L
25

Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Ca2+:


𝑨𝒓
Ca+2=𝑴𝒓 x Kesadahan Ca

Sampel I

20
𝑥 28 = 13,97
40,08

Sampel II

20
𝑥 32,4 = 16,16
40,08

Sampel III

20
𝑥 32,8 = 16,36
40,08

Rumus Penentuan Kadar Murni Ion Mg2+:

𝑨𝒓
Mg+2=𝑴𝒓 x Kesadahan Mg

Sampel I

12
𝑥 13,68 = 6,75
24,31
Sampel II

12
𝑥 12,24 = 6,04
24,31

Sampel III

12
𝑥 16,32 = 8,05
24,31
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kesadahan ini, sampel diambil dari waduk. Praktikan
melakukan beberapa percobaan yakni untuk menentukan kesadahan total,
kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium terhadap sampel air waduk.karena
berasaal dari waduk maka dari itu jumlah sampelnya berjumlah 3 dengan jumlah
percobaan sebanyak 6 kali
Langkah pertama yang dilakukan yaitu penentuan kesadahan total.
Sampel yang digunakan sama dengan sampel pada penentuan kalsium (Ca). Sampel
ditambahkan dengan larutan buffer 1- 2 ml NH4OH-NH4Cl dengan pH 10+0,1 lalu
ditambahkan NaCN.pada saat proses ini harap berhati-hati karena NaCN adalah
cairan kimia yang beracun. karena indikator yang akan digunakan yaitu indikator
EBT.Setelah penambahan indikator Eriochrom Black Tea (EBT) diperoleh larutan
berwarna merah muda, selanjutnya dititrasi dengan EDTA dengan berat masing-
masing 0,0348 gram,0,0470 gram,0,05 gram pada percobaan 1 dan . Jika EDTA
dijadikan sebagai titran, maka larutan akan berubah dari warna merah muda
menjadi warna biru. Pada titik akhir titrasi diperoleh volume titran EDTA
percobaan 1 sampel 1 sebesar 6 mL,sampel 2 6,8 mL,dan sampel 3 8,8 mL dan
percobaan 2 sampel 1 sebesar 6,7 mL,sampel 2 6,4 mL,dan sampel 3 mL kadar
CaCO3 sebanyak 254,15 mg/L sampel I,264,15 mg/L sampel 2 dan 312,18 mg/L.
Berdasarkan standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum
kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 (Bakti Husada, 1995
dalam Resthy, 2011), dapat dikatakan bahwa air waduk yang diteliti layak konsumsi
karena tidak melebihi nilai ambang batas yang dianjurkan.
Langkah kedua adalah penentuan kalsium (Ca), pertama-tama sampel
dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan dengan NaOH sebanyak
1-2 mL. Fungsi penambahan NaOH disini yaitu untuk meningkatkan pH sampel.
Selanjutnya ditambahkan dengan mureksid dengan berat masing-masing 0,05 gram
pada setiap sampel pada percobaan 1 dan percobaan 2 sebesar 0,0485 sampel 1, dan
0,0447 gram pada sampel 2 dan 3. Mureksid berfungsi sebagai indikator, setelah
penambahan indikator mureksid dihasilkan larutan warna merah muda. Menurut
teori pada pH lebih tinggi 12, Mg akan mengendap sehingga EDTA hanya dapat
diikat oleh Ca2+ dengan indikator mureksid. Larutan kemudian dititrasi dengan
EDTA sampai warna larutan berubah menjadi ungu. Volume titran yang dihasilkan
yaitu sebesar 4,5 mL pada sampel 1 dan 2 serta 3,5 mL pada sampel 3 percobaan
1.pada percobaan 2 dihasilkan volume Titran sebesar 2,5 mL sampel 1,3,6
mLsampel 2,dan 4,7 mL Sampel dengan kadar kalsium (Ca) sebesar 13,97 mg/L,
sampel 1,16,16 mg/mL sampel 2, dan 16,36 mg/mL sampel 3 artinya contoh pada
sampel 1 dalam 1 liter air mengandung 13,97 mg kalsium (Ca).
untuk penentuan Magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) menggunakan
metode yang melibatkan berat atom realtif (Ar) dan Massa Relatif atom(Mr) serata
tingkat kesadahan senyawa.yaitu secara rincinya dengan (Ar) dibagi (Mr) kemudian
dikalikan tingkat kesadahan senyawa bersangkutan .untuk hasil kadar magnesium
(Mg) sebesar 6,75 mg/L sampel 1,6,04 mg/L sampel 2,dan 8,05 pada sampel 3,
yang artinya contoh pada sampel berarti dalam 1 liter air mengandung 6,75 mg
magnesium (Mg).
VII. KESIMPULAN
1. Dari hasil uji tingkat kesadahan semua sampel masih aman untuk
dikonsumsi karena tingkat kesadahannya masih dibawah standar tingkat
kesadahan yang telah ditetapkan untuk dikonsumsi sebagai air minum
2. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam metode ini karena prosesnya yang
cukup lama
3. Kecermatan dan kehatti-hatian juga perlu dikarenakan dalam metode ini
melibatkan senyawa atau cairan kimia yang beracun dan berbahaya
DAFTAR PUSTAKA

Diadora,Slamet.2011. Laporan Praktikum Kesadahan.


https://www.academia.edu/36376846/Laporan_Praktikum_Kesadahan.Diakses
Pada 10 April 2021.

Hitung,rumus.3 September 2014. Kesadahan Air dan Akibat Buruknya.


https://rumushitung.com/2014/09/03/kesadahan-air-dan-akibat-buruknya/.Diakses
Pada 10 April 2021.

Adi,Wibowo Wahyu.2021. Kesadahan Air : Air Sadah, Permasalahan &


Cara Mengatasinya.https://multimeter-digital.com/kekerasan-air-kesadahan-
air.html.Diakses Pada 10 April 2021.
Tugas
a. Gambarkan struktur mureksid
b. Gambarkan EBT
c. Gambarkan struktur Na2EDTA
d. Tentukan jumlah angka penting dari soal-soal berikut:
- 451,78 =
- 70,0002 =
- 34,89000 =
- 0,0012 =
- 7,891 x 105 =
e. Tentukan jumlah angka penting dari hasil perhitungan sebagai berikut:
- 747,56 – 300,551 =
- 0,8864 : 0,323 =
- 0,67321 x 4,431 =
f. Tentukan dari hasil perhitungan angka penting berikut:
- (0,341)2 =
- √0,0144 =
- 256,87 : 23,451 =
g. Ubahlah bentuk decimal berikut menjadi bentu notasi ilmiah.
- 0,00000000432 =
- 750000000 =
- 0,873200 =
- 7,1 =
- 60,897 =
h. Ubahlah notasi ilmiah berikut menjadi betuk decimal.
- 2,34 x 105 =
- 0,13 x 10-6 =
- 5,200712 x 106 =
- 2,3404 x 104 =
- 8,07 x 10-3 =
TUGAS ACARA V

1. Jelaskan secara singkat metode Titrasi Kompleksometri dan Kesadahan!


2. Buatlah Skema yang menarik tentang proses terbentuknya air sadah!
3. Apa fungsi indikator EBT dan Mureksid dalam pengujian kesadahan?
Dapatkah indikator tersebut diganti dengan yang lain?
4. Buat review jurnal nasional dan internasional terkait dengan kesadahan dan
metode Titrasi Kompleksometri!
Jawab

1 dan 2

3
a. Tentukan jumlah angka penting dari soal-soal berikut:
- 451,78 =4 angka penting(451,8)
- 70,0002 =2 angka penting(70)
- 34,89000 = 3 angka penting(34,90)
- 0,0012 = 3 angka penting(0,001)
- 7,891 x 105 = 2 angka penting(7,9 x 105)
b. Tentukan jumlah angka penting dari hasil perhitungan sebagai berikut:
- 747,56 – 300,551 =447,009=447,01(5 angka penting)
- 0,8864 : 0,323 =2,7442=2,477(4 angka penting)
- 0,67321 x 4,431 =0,02691=0,027 (4 angka penting)
c. Tentukan dari hasil perhitungan angka penting berikut:
- (0,341)2 =0,116281=0,1163 (5 angka penting)
- √0,0144 =0,37947=0,3795 (5 angka penting)
- 256,87 : 23,451 =10,953=10,95 (4 angka penting)
d. Ubahlah bentuk decimal berikut menjadi bentu notasi ilmiah.
- 0,00000000432 =4,32 x10-9
- 750000000 =75 x 107
- 0,873200 =87,32 x 10-2
- 7,1 =7 x 10-1
- 60,897 =608,97 x 10-1
e. Ubahlah notasi ilmiah berikut menjadi bentuk decimal.
- 2,34 x 105 =234000
- 0,13 x 10-6 =0,00000013
- 5,200712 x 106 =52007120
- 2,3404 x 104 =23404
- 8,07 x 10-3 =0,0807
1.Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi
antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk
suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi
akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks.Kelat yang terbentuk melalui
titrasi terdiri dari dua komonen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran
serta titrat yang hendak diamati. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua
komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang
hendak diamati.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya


ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah
atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan
magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun
garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan
kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan
busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau
menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm
berat per volume (w/v) dari CaCO3.

3. Fungsi EBT sendiri adalah untuk mereaksikan kation penyebab kesadahan


menjadi lebih kompleks dengan ditandai perubahan warna tersebut. Adapun fungsi
indikator murexida merupakan salah satu indikator yang sangat peka terhadap
kehadiran ion calcium. Pada saat sedang mengikat kation, indikator akan
menunjukkan warna merah anggur sedangkan pada saat tidak sedang mengikat
kation (dalam keadaan bebas) maka indikator akan menunjukan warna ungu.

4. Judul ANALISIS KADAR KESADAHAN TOTAL PADA AIR SUMUR


DI PADUKUHAN BANDUNG PLAYEN GUNUNG KIDUL
YOGYAKARTA

Jurnal Analit: Analytical and Environmental Chemistry

Volume &
Halaman E-ISSN 2540-8267 Volume 1 no 1

Tahun Oktober 2016

Penulis Dian Wuri Astuti*1, Siti Fatimah1, Sawlenitami Anie1

Reviewer Muhammad Al Huda N F

Tanggal 11-04-2021

Latar Belakang

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut. Hamper kegiatan
yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri (mandi),
membersihkan tempat tinggal, kebutuhan untuk makanan dan minumann sampai
dengan aktivitas lainnya. Air merupakan komponen utama untuk manusia, tanaman
maupun hewan. Air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan. Air
yang baik adalah air yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologi dan kimiawi.
Persyaratan fisika yang harus dipenuhi adalah tidak berbau, tidak berarna, dan tidak
berasa. Air yang memenuhi syarat mikrobiologi adalah tidak mengandung
Escherichia coli dan bakteri ciliform. Secara kimiawi air harus memenuhi
persyaratan tidak terdapat zat kimia berupa arsen

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
yang bersifat observasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kompleksometri. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28
sampel air sumur yang diambil langsung dari Padukuhan Bandung Kecamatan
Playen Kabupaten Gunung Kidul. Reagen

yang digunakan adalah larutan buffer pH 10, Eriochrame Black T (EBT) 0,2 %,
larutan EDTA 0,01 M, Aquades. Penetapan kesadahan total dilakukan dengan
metode komplesometri dengan cara 1. Cuplikan air sumur diambil 25 ml,
dimasukan kedalam labu Erlenmeyer 250 mL. 2. Aquades ditambahkan 25 mL,
kemudian digojok. 3. Larutan buffer pH 10 ditambahkan sebanyak 1 mL sampai 2
mL, dan tambahkan sepucuk indikator EBT. 4. Lakukan titrasi dengan larutan baku
EDTA 0,01 M secara perlahan sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur
menjadi biru.

Pembahasan

Telah dilakukan penelitian analisis kadar kesadahan total pada air sumur di
Padukuhan Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul, dengan jumlah
sumur yang ada yaitu 28 sampel air sumur. Pengambilan sampel dilakukan secara
total sampling. Analisis kadar kesadahan total dimulai dengan survey lokasi
penelitian dan wawancara. Hasil survei menunjukkan bahwa air yang ditampung di
tempat air (baskom) dan tempat memasak air (panci) menimbulkan endapan putih,
dan pada dinding rumah warga terlihat kerak-kerak akibat air yang berkapur.
Analisis kadar kesadahan total ini menggunakan metode kompleksometri, dimana
metode ini sering digunakan, dan lebih mudah untuk mengetahui titik akhir titrasi.
Prinsip kompleksometri yaitu pembentukkan ion-ion kompleks dalam larutan.
Terbentuknya kompleks adalah tingkat kelarutan tinggi, dari kompleks tersebut
adalah kompleks logam dengan EDTA. Indicator EBT ditambahkan kepada suatu
larutan yang mengandung suatu ion Ca dan Mg akan membentuk warna merah
anggur, dimana EBT ini berfungsi sebagai mempermudah untuh mengetahui titik
akhir titrasi. Tambahkan buffer pH 10 dimana buffer pH 10 ini berfungsi untuk
menjaga pH agar tetap dalam suasana basa. Titrasi dengan EDTA karena EDTA
berfungsi sebagai pengompleks ion Ca dan Mg akan terikat sebagai kompleks. Titik
akhir titrasi yaitu bila seluruh ion Ca dan Mg sudah terikat oleh EDTA larutan yang
berwarna merah anggur berubah menjadi warna biru sebagai titik akhir titrasi
(Khopkar, 2002). Sesuai dengan reaksi :

Reaksi:

Ca2+ + EBT Ca2+ - EBT (merah)

Ca2+ - EBT Ca2+ - EDTA + EBT (biru)

CaIn- (merah) + H2Y2- CaY2- + (tak berwarna) + Hin2- (biru) + H-


Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+

Ca2+ + H2Y2- CaY2- + HIn- + H+

MgIn- + H2Y2- MgY2- + HIn- (biru) + H+

Eriochrom Black T (EBT) sebagai indikator akan terjadi blocking indikator oleh
ion besi, sehingga perlu ditambahkan buffer pH 10 dalam titrasi ini untuk
menyingkirkan besi sebagai endapan. Kesadahan total yang dilakukan, sampel
dititrasi menggunakan larutan baku sekunder EDTA, dimana larutan tersebut belum
diketahui dengan tepat molaritasnya, untuk mengetahui konsentrasi dari larutan
sekunder EDTA diperlukan standarisasi primer CaCO3 yang kemudian dihitung
molaritas EDTA (Pursitasari, 2014).

Telah dilakukan penelitian kadar kesadahan total pada air sumur di Padukuhan
Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung kidul, dengan jumlah sumur yang
ada yaitu 28 dari RT 21, dan total sampel yang diambil sebanyak 28 sampel air
sumur yang diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Yogyakarta, ada
sampel air sumur yang tidak memenuhi syarat yaitu 1 (3,58%). dan sampel air
sumur yang memenuhi syarat 27 (96,42%) peraturan PERMENKES RI No.
416/MENKES/RI/IX/1990 tentang syarat kualitas air bersih, kadar maksimum
yang diperbolehkan 500 mg/L.

Kelebihan

1.data dari hasil penelitian yang diperoleh bagus atau tingkat keberhasilannya tinggi
dari 28 sampel hamper 100% diantaranya layak dikonsumsi

2.metode yang digunakan simple dan tidak melibatkan banyak indikator dan
senyawa kimia

Kekurangan

1. Tidak dijelaskan manfaat pengujian

2, Bahasa yang digunakan harap diperbaiki seperti”digojok”


Kesimpulan

Penelitian diatas bisa dikatakan berhasil karena presentase air yang layak diminum
sangat tinggi yaitu lebih dari 90%

2.

Anda mungkin juga menyukai