Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA KOORDINASI

SENYAWA KOMPLEKS EDTA DALAM TITRASI KOMPLEKSOMETRI PENENTUAN KESADAHAN AIR


Disusun Oleh: Ahmad Sanusi 4311410006
JURUSN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SE
MARANG 2012
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air Kimia Koordinasi Page 1

KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahka
n rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia K
oordinasi. Makalah ini ditulis sebagai tugas yang diberikan kepada kami.Penulis
sangat berterima kasih kepada ibu Halida Sophia,M.Si sebagai dosen pengasuh mata
kuliah Kimia Koordinasi yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran kepada k
ami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih bany
ak kekurangannya, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan kami semogamakalah ini dapat bermanfaat bagi k
ita semua. Terima kasih
Semarang, 1 Oktober 2012 Penulis
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 2

DAFTAR ISI
Halaman judul Kata pengantar Daftar Isi BAB I. PENDAHULUAN I.I I.II I.III BAB II
. ISI BAB III. Penutup DAFTAR PUSTAKA Latar Belakang Tujuan Manfaat
1 2 3 4 4 5 5 6 14 15
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 3

BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Kesadahan air adalah kandunganmineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak a
dalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, pe
nyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbona
t dan sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah deng
an sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sa
dah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. C
ara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan d
alam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3. Air sadah tidak begitu berbah
aya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat men
yebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah j
uga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur s
abun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesad
ahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk meng
hilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggu
nakan resin penukar ion Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jen
is anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan
air sadah tetap. Air sadah sementara Air sadah sementara adalah air sadah yang
mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senya
wa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air
yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara k
arena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut
terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa te
rsebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah : Ca(HCO3)2 (
aq) > CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g).
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air Kimia Koordinasi Page 4

Air sadah tetap Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion
bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl -, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yan
g terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl 2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2)
, kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2)
, dan magnesium sulfat (MgSO 4). Air yang mengandung senyawasenyawa tersebut dis
ebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan ca
ra pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan den
gan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia terte
ntu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2C
O3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan
atau Mg2+. CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) > CaCO3 (s) + 2NaCl (aq) Mg(NO3)2 (aq) + K2C
O3 (aq) > MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq) Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 ber
arti air tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain a
ir tersebut telah terbebas dari kesadahan.(wikimedia)
I.II Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk lebih mendalami penggunaan senyaw
a kompleks, terutama EDTA dalam kaitannya dengan analisis kuantitatif
I.III Manfaat Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah adanya sumber rujukan ya
ng lebih baik dalam kaitan pentingnya senyawa kompleks dalam analisis kuantitati
f.
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 5

BAB II ISI
A. Kommpleksiometri Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis t
itrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suat
u kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi akibat titran
dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdir
i dari dua komonen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat
yang hendak diamati. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua kompo
nen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak dia
mati. Kelatometri dalam perkembangan analisis kimia sempat mengalami kemunduran
karena kelemahan-kelemahannya serta karena adanya caracara baru yang lebih baik.
Akan tetapi hal ini diperbaiki dengan berkembangnya penelitian-penelitian tenta
ng pengkelat polidentat.[3] Perhatian baru terhadap kompleksiometri ini diawali
oleh Schawazenbach tahun 1954, ia menyadari bahwa potensi pengkelat dalam analis
is volumetrik sangat baik. Ahli kimia asal Swiss in mengkhususkan perhatiannya p
ada penggunaan asam-asam aminopolikarboksilat, salah satunya Ethylenediaminetetr
aacetic acid (EDTA). Faktor-faktor yang mempbuat EDTA ampuh sebagai pereaksi tit
rimetri antara lain: 1) Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion
logam, 2) Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehingga reaksi ber
jalan sempurna (kecuali dengan logam alkali), 3) Dapat bereaksi cepat dengan ban
yak jenis ion logam,4) telah dikembangkan indikatornya secara khusus, 5) mudah d
iperoleh bahan baku primernya, dan 6) dapat digunakan baik sebagai bahan yang di
analisis maupun sebagai bahan untuk standardisasi. Faktorfaktor inilah yang memb
uat syarat-syarat untuk titrasi telah terpenuhi dengan baik jika menggunakan EDT
A.
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air Kimia Koordinasi Page 6

B. EDTA Asam ethylenediaminetetraacetic, disingkat EDTA adalah asam polyamino ka


rboksilat yang berwarna, padatan yang larut dalam air. Basa konjugasi bernama et
hylenediaminetetraacetate. Hal ini banyak digunakan untuk melarutkan limescale.
Kegunaannya muncul karena perannya sebagai hexadentate ligan dan pengkelat, yait
u kemampuannya untuk "menagkap" logam ion seperti Ca 2 + dan Fe 3 +. Setelah ter
ikat oleh EDTA, ion logam dalam larutan tetap, tetapi menunjukkan reaktivitas be
rkurang. EDTA diproduksi sebagai garam beberapa, terutama dinatrium EDTA dan kal
sium dinatrium EDTA. Senyawa ini pertama kali dijelaskan pada 1935 oleh Ferdinan
d Munz, yang mempersiapkan senyawa dari etilendiamin dan asam kloroasetat. (wiki
media) Kini, EDTA terutama disintesis dari etilendiamina (1,2diaminoethane), for
maldehida , dan natrium sianida. Ini rute menghasilkan garam natrium, yang dapat
dikonversi dalam langkah berikutnya ke dalam bentuk asam: H2NCH2CH2NH2 + 4CH2O
+ 4NaCN + 4H2O (NaO2CCH2)2NCH2C2N(CH2CO2Na)2 + 4NH3 (NaO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2Na
)2 + 4HCl (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2 + 4NaCl Dengan cara ini, sekitar 80 juta
kilogram yang diproduksi setiap tahun. Dalam koordinasi kimia, EDTA4- adalah ang
gota dari keluarga ligan asam polyamino karboksilat. EDTA4- biasanya mengikat ka
tion logam melalui dua amina dan empat karboksilat. Banyak dihasilkan senyawa ko
ordinasi mengadopsi geometri oktahedral . Meskipun konsekuensi kecil untuk aplik
asi nya, ini kompleks oktahedral yang kiral. Banyak kompleks EDTA 4- mengadopsi
struktur yang lebih kompleks karena pembentukan ikatan tambahan untuk air, yaitu
tujuh koordinat kompleks, atau perpindahan dari satu lengan karboksilat oleh ai
r. Ferri kompleks EDTA adalah tujuh-koordinat. EDTA membentuk kompleks sangat ku
at dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III ), Pb (II) dan Co (III)
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air Kimia Koordinasi Page 7

Beberapa fitur dari kompleks EDTA yang relevan dengan aplikasi. Pertama, karena
tinggi denticity , ligan ini memiliki afinitas tinggi untuk kation logam: [Fe(H2
O)6]3+ + H4EDTA [Fe(EDTA)]- + 6H2O + 4H+ ( K eq = 10 25.1) Ditulis dalam cara in
i, keseimbangan kecerdasan menunjukkan bahwa ion logam bersaing dengan proton un
tuk mengikat EDTA. Karena ion logam secara luas diselimuti oleh EDTA, mereka sif
at katalitik sering ditekan. Akhirnya, karena kompleks EDTA4- yang anionik , mer
eka cenderung sangat larut dalam air. Untuk alasan ini, EDTA mampu melarutkan en
dapan oksida logam dan karbonat.
Gambar 1. EDTA
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 8

Gambar 2. EDTA 3D
Dari gambar 1 dan 2 diatas kita dapat lihat bahwa yang berlaku sebagai ion pusat
merupakan logam yang diikat oleh 6 gigi dari EDTA yang berlaku sevagai ligan. Kes
tabilan suatu kompleks ditandai oleh tetapan kestabilannya atau tetapan pembentu
kan K: Mn+ + Y4- (MY)(n-4)+ K = [(MY)(n-4)+]/[Mn+][Y4-] (5) (6)
Bila senyawa kompleks dilarutkan akan terjadi pengionan atau disosiasi sampai te
rjadi kesetimbangan antara kompleks dengan komponenkomponennya. Sebaliknya bila
komponen-komponen dicampurkan akan terjadi garam kompleks
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 9

Makin besar Kinst makin tidak mantap senyawa kompleks tersebut. Kompleks yang ma
ntap seperti halnya asam lemah, sedangkan kompleks yang tidak mantap sama dengan
asam kuat, mudah terionisasi Kst sangat penting dalam penitaran kompleksometri.
Makin mantap kompleksnya makin baik hasil yang diberikan. Tabel di bawah ini me
nunjukkan harga Kst senyawa kompleks Zn dengan beberapa lignand TABEL II Harga K
st senyawa kompleks Zn dengan beberapa ligand
No 1 2 3 NH3
Ligand NH2 CH2 CH2 NH2 (en) ( NH2 CH2 CH2 ) N (tren)
log Kst 9,1 11,1 14,7
Suatu reaksi kompleks dapat dipakai dalam penitaran apabila: Kompleks cukup memb
erikan perbedaan pH yang cukup besar pada daerah titik setara. Terbentuknya cepa
t. Beberapa nilai untuk tetapan kestabilan (yang dinyatakan sebagai log K) kompl
eks logam EDTA dikumpulkan dalam Tabel; ini berlaku untuk medium dengan kuat ion
= 0,1 pada 20OC.
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 10

Tabel III Mg2+ Ca2+ Sr2+ Ba2+ Mn2+ Fe2+ Co2+ Ni2+ Cu2+ Tetapan kestabilan dari k
ompleks-kompleks logam 8,7 16,7 Zn2+ La3+ 10,7 16,6 Cd2+ Lu3+ 8,6 21,9 Hg2+ Sc3+
7,8 18,0 Pb2+ Ga3+ 13,8 16,3 Al3+ In3+ 14,3 25,1 Fe3+ Th3+ 16,3 18,2 Y3+ Ag3+ 1
8,6 24,0 Cr3+ Li3+ 18,8 15,9 Ce3+ Na+ EDTA 15,7 20,0 23,1 20,5 24,9 23,2 7,3 2,8
1,7
Dalam praktek, kestabilan kompleks-kompleks logam EDTA dapat diubah dengan (a) m
engubah-ubah pH dan (b) adanya zat-zat pengkompleks lain. Maka tetapan kestabila
n kompleks EDTA akan berbeda dari nilai yang dicatat untuk suatu pH tertentu dal
am larutan air EDTA akan berbeda dari nilai yang dicatat untuk kondisi-kondisi b
aru ini dinamakan tetapan kestabilan nampak atau tetapan kestabilan menurut kond
isi. Jelaslah bahwa efek dari kedua faktor ini perlu kita teliti dengan agak ter
perinci. (a) Efek pH. Tetapan kestabilan nampak pada suatu pH tertentu dapat dih
itung dari angka banding K/a, diamana a adalah angka banding dari EDTA total yan
g tak tergabung (dalam semua bentuk) terhadap EDTA dalam bentuk Y4-. Begitulah K
H, tetapan kesatbilan namapak untuk kompleks logam EDTA pada suatu pH tertentu,
dapat ditulis dari pernyatan. log KH = log K log a (b) Efek zat-zat pengkompleks
lain. Jika suatu zat pengkompleks lain
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air Kimia Koordinasi Page 11

(misalnya NH3) juga terdapat dalam larutan, maka [M n+] akan berkurang karena pe
ngkompleksan ion logam itu dengan molekul-molekul amonia. Pengurangan dalam kons
entrasi efektif, ini akan mudah ditunjukkan, denganmenampilkan suatu faktor b, y
ang didefinisikan sebagai angka banding (dari) jumlah konsentrasi semua bentuk i
on logam yang tak terkomplekkan dengan EDTA terhadap konsentrasi ion sederhana (
terhidrasi). Maka tetapan kestabilan namapak dari kompleks Logam EDTA, jika kita
perhitungkan efek-efek baik dari pH maupun dari adanaya zat-zat pengkompleks la
in, diberikan oleh : log KHZ = log K - log a -log b Dalam titrasi asam basa, tit
ik akhir umumnya dideteksi dengan indikator. Pada titrasi EDTA, suatu indikator
yang peka ion logam (disingkat indikatorlogam atau indikator ion-logam) sering d
igunkan untuk mendeteksi perubahanperubahan pH. Indikator demikian (yang mengand
ung jenis-jenis gugusanguusan sepit dan umumnya memiliki sistem resonansi yang k
has pada zat warna) membentuk kompleks dengan ion-ion logam khusus. Komplekskomp
leks ini berbeda warnanya dari indikator yang bebas, dan akibatnya, terjadilah p
erubahan warba yang mendadak pada titik ekivalen. Titik akhit titrasi dapat juga
dievaluasi dengan lain-lain metode, yang meliputi teknik-teknik potensiometri,
amperometri, konduktometri, dan spektrofotometri. Penentuan Ca dan Mg dalam air
sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator
eriochrom black T. Pada pH lebih tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga E
DTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan indikator murexide. Adanya penggangg
uan Cu bebas dari pipa pipa saluran air dapat dimasking dengan H 2S. EBT yang di
haluskan bersama NaCl padat kadang kala juga digunakan sebagai indikator untuk p
enentuan Ca ataupun hidroksinaftol. Seharusnya Ca tidak ikut terkopresipitasi de
ngan Mg, oleh karena itu EDTA direkomendasikan. Bagaimana juga indikator PattonReeder terbaik untuk penentuan kalsium dalam air sudah dibandingkan
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air Kimia Koordinasi Page 12

dengan indikator lain. Contoh lain adalah titrasi campuran Mg, Cu, Zn tanpa pemi
sahan pendahuluan, dengan memenfaatkan reaksi masking-demasking selama titrasi d
engan EDTA. Logam total dititrasi pada pH 10 dengan indikator EBT. Kemudian Zn d
an Cu dimasking dengan KCN, sehingga Mg dalam larutan dapat ditentukan. Setelah
titik akhir tercapai, formaldehid ditambahkan untuk mendisosiasi kompleks Zn(CN)
4, sehingga Zn dapat dibebaskan dan titrasi dilanjutkan untuk menentukan Zn dala
m larutan, dan jumlah Cu dapat dihitung dari perbedaan titrasi dengan logam tota
l.
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan EDTA merupakan senyawa kompleks yang digunakan dalam analisis kuan
titatif EDTA merupakan senyawa kompleks Hexadentate yang mengikat logam Pengguna
an EDTA tidak hanya sebatas pada titrasi.
dengan enam ikatan koordinasi.
B. Saran Memperbanyak bahasan mengenai senyawa-senyawa kompleks. Pembahasan lebi
h banyak mengenai hal yang dibahas lebihbanyak sumber yang digunakan.
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 14

DAFTAR PUSTAKA
Vogel, Arthur. 1989. Textbook of Quantitative chemical analysis, 5th ed. Longman
Scientific & Technical: New York WikiPedia: The Free Encyclopedia. http://en.wi
kipedia.org Synthesis of EDTA http://www.chm.bris.ac.uk/motm/edta/synthesis_of_e
dta.htm Situs Kimia Indonesia http://www.chem-is-try.org EDTA http://www.chm.bri
s.ac.uk/motm/edta/edtah.htm Google Image http://images.google.com
EDTA Dalam Titrasi Kompleksiometri Kesadahan Air
Kimia Koordinasi Page 15

Anda mungkin juga menyukai