Anda di halaman 1dari 3

PROFIL EDTA SEBAGAI CHELATING

AGENT DALAM PENGOLAHAN AIR


BOILER DAN INDUSTRI
FEBRUARY 4, 2014 ANSARIKIMIA LEAVE A COMMENT

Ethylenediaminetetraacetic acid, disingkat EDTA adalah suatu asam aminopolikarboksilat


dan tidak berwarna, zat padat yang larut dalam air. Basa konjugatnya dinamakan
Etilenadiaminatetraasetat. Senyawa ini secara luas digunakan untuk melarutkan noda kapur
(limescale). Kegunaannya muncul disebabkan perananya sebagai ligan heksadentat dan zat
pengkhelat, yaitu kemampuannya menjadi sequester ion logam seperti Ca 2+ dan Fe3+. Setelah
diikat oleh EDTA, ion logam tetap sebagai larutan tetapi menunjukkan reaktivitas yang
berkurang. EDTA diproduksi sebagai beberapa garam, yang terkenal dinatrium EDTA dan
kalsium dinatrium EDTA.
Nama sistematik EDTA adalah Asam 2-({2-[Bis(karboksimetl)- amino]etil}
(karboksimetil)amino)asetat. Nama lainnya adalah : Asam diaminoetana-tetraasetat; Asam edetat; Asam
etilena-dinitrilo-tetraasetat; dan Versen.
Sifat-sifat EDTA adalah:
Rumus molekul: C10H16N2O8
Berat molekul: 292,24 gr/mol
Penampilan: Kristal tidak berwarna
Densitas: 860 mg mL1 (pada 20 C)
Log P: 0,836
Keasaman (pKa): 1,782
Kebasaan (pKb): 12,215
Entalpi pembentukanstandarfHo298: 1,7654 1,7580 MJ mol1
Entalpi pembakaran standarcHo298: 4,4617 4,4545 MJ mol1
LD50: 2,580 gr kg (oral, tikus)
1

Sintesis
Senyawa ini pertama kali digambarkan oleh Ferdinand Munz, pada 1935 yang senyawa ini
dibuat dari etilenadiamina dan asam kloroasetat. Kini, EDTA disintesis terutama dari
etilenadiamina (1,2-diaminoetana), formaldehida dan natrium sianida. Jalur ini menghasilkan
garam natrium, yang dapat diubah dalam satu tahap berikutnya menjadi bentuk-bentuk asam:
H2NCH2CH2NH2 + 4 CH2O + 4 NaCN + 4 H2O
(NaO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2Na)2 + 4 NH3
(NaO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2Na)2 + 4 HCl
(HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2 + 4 NaCl
Dengan cara ini, sekitar 80M kilogram diproduksi setiap tahun. Pengotor-pengotor
dikogenerasikan melalui jalur ini yang meliputi glisin dan asam nitrilotriasetat; mereka muncul
dari reaksi ammonia koproduk.
Tata Mama
Untuk menggambarkan EDTA dan berbagai bentuk terprotonasi, ahli kimia membedakan
antara EDTA4, basa konjugat yaitu ligan, dan H4EDTA, prekursor, zat pendahulu untuk ligan itu.
Pada pH sangat rendah (kondisi sangat asam) bentuk H6EDTA2+ yang terprotonasi sepenuhnya
fmendominasi, di mana pada pH sangat tinggi atau kondisi sangat basa, bentuk Y4 yang
terdeprotonasi sepenuhnya adalah prevalen. Dalam artikel ini, istilah EDTA digunakan untuk
tujuan H4-xEDTAx-, di mana dalam EDTA4 kompleksnya tetap untuk ligan deprotonasi-tetra.
Dasar-dasar Kimia Koordinasi
Dalam kimia koordinasi, EDTA4 merupakan anggota dari keluarga ligan asam
aminopolikarboksilat. EDTA4 biasanya berikatan dengan kation logam melalui dua gugus
aminanya dan empat karboksilat. Banyak senyawa koordinasi yang dihasilkan dengan
mengadopsi geometri oktahedral. Meskipun kecil konsekuensi untuk aplikasinya, kompleks
oktahedral ini adalah kiral. Anion [Co(EDTA)] ini telah telah terurai menjadi enansiomer.
Banyak kompleks EDTA4 mengadopsi struktur kompleks karena:
1. Pembentukan sebuah ikatan tambahan dengan air, yaitu kompleks berkoordinasi-7, atau
2. Pergantian satu tangan karboksilat oleh air. Kompleks ferri EDTA adalah berkoordinasi-
7.
Kerja awal atas perkembangan EDTA dilakukan oleh Gerold Schwarzenbach pada 1940-
an. Bentuk EDTA terutama kompleks kuat dengan Mn(II), Cu(II), Fe(III), Pb (II) dan Co(III).
Beberapa fitur dari kompleks EDTA adalah relevan untuk aplikasinya. Pertama, disebabkan
tingginya dentisitas, ligan ini memiliki afinitas yang tinggi untuk kation-kation logam:
[Fe(H2O)6]3+ + H4EDTA = [Fe(EDTA)] + 6 H2O + 4 H+
(Keq = 1025.1)
Catatan: lambang = adalah tanda reaksi yang berlangsung reversibel, dua arah.
Ditulis dengan cara ini, equilibrium quotient menunjukkan bahwa ion-ion logam
bersaing dengan proton-proton untuk berikatan dengan EDTA. Karena ion logam sangat luas
yang dicakup oleh EDTA, maka sifat-sifat katalitiknya sering ditekan. Akhirnya, karena
kompleks EDTA4 adalah anionik, mak mereka cenderung sangat larut dalam air. Atas alasan ini,
EDTA mampu melarutkan endapat oksida logam dan karbonat.
Kegunaan EDTA dalam Industri
Dalam industri, EDTA digunakan terutama untuk sequester ion logam dalam larutan air.
Dalam industri tekstil, EDTA dapat mencegah pengotor ion logam dari perubahan warna produk
yang dicelup. Dalam industri bubur kertas (pulp) dan kertas, EDTA menghambat kemampuan ion
logam, terutama Mn2+, dari mengkatalisasi disproporsionasi hidrogen peroksida, yang digunakan
dalam pemucatan bebas-klor. Dengan cara yang sama, EDTA ditambahkan untuk beberapa
makanan sebagai pengawet atau penyetabil untuk mencegah dekolorisasi (penghilangann warna)
karena oksidasi katalitik, yang dikatalisis oleh ion logam. Dalam minuman mengandung asam
askorbat dan natrium benzoat, EDTA memitigasi pembentukan benzen (suatu karsinogen).
Reduksi air sadah dalam aplikasi binatu dan pembubaran (penghancuran) kerakboiler
keduanya bergantung pada EDTA dan complexant terkait untuk mengikat Ca2+, Mg2+, serta ion
logam lainnya. Setelah mengikat EDTA, pusat logam ini cenderung tidak membentuk endapan
atau mengganggu taksi dari sabun dan deterjen. Untuk alasan yang sama, larutan pembersih
sering mengandung EDTA.
Kelarutan ion ferri, pada atau di bawah dekat pH netral dapat dicapai berkat
menggunakan EDTA. Sifat ini bermanfaat dalam pertanian termasuk hidroponik. Namun,
ketergantungan pH dari pembentukan ligan yang dimaksud, EDTA tidak berguna untuk
meningkatkan kelarutan Fe dalam tanah di atas pH netral. Sebaliknya, pada pH dekat dan di atas
netral, besi(III) membentuk garam tidak larut, yang kurang tersedia secara biologis bagi spesies
tanaman yang berkelanjutan. [Fe(edta)]encer digunakan untuk menghilangkan (scrubbing)
hidrogen sulfida dari aliran gas. Pengubahan ini dicapai dengan mengoksidasi H2S menjadi unsur
belerang, yang non-volatil:
2 [Fe(edta)] + H2S 2 [Fe(edta)]2 + S + 2 H+
Dalam aplikasi ini, pusat ferri direduksi menjadi turunan ferro-nya, yang kemudian dapat
dioksidasi-ulang oleh udara. Dengan cara yang sama, nitrogen oksida disingkirkan dari aliran gas
menggunakan [Fe(edta)]2. Sifat-sifat mengoksidasi dari [Fe(edta)] juga dieksploitasi dalam
fotografi, dimana ia digunakan untuk menyetabilkan partikel perak.
EDTA digunakan dalam pemisahan logam-logam Lantanida melalui kromatografi penukar-
ion. Disempurnakan oleh F.H. Spedding et al. pada 1954, metode ini bergantung pada
peningkatan yang stabil denganstabilitas konstan dari kompleks EDTA lantanida dengan nomor
atom.
Menggunakan manik-manik polistirena bersulfonasi dan tembaga(III) sebagai penahan ion,
EDTA menyebabkan lantanida turun ke kolom resin sambil memisahkan dengan mengikat
lantanida murni. Menelusuri lantanida dalam rangka penurunan nomor atom.
Karena metode ini mahal, relatif terhadap ekstraksi pelarut lawan-arus saat
ini, maka pertukaran ion sekarang digunakan hanya untuk mendapatkan lantanida
dengan kemurnian tertinggi (biasanya lebih besar dari 4N, 99,99%).
Toksisitas dan Petimbangan Lingkungan
EDTA dalam penggunaannya yang luas tersebut sebuah pertanyaan telah dimunculkan
apakah ia suatu polutan organik yang persisten. Penelitian menunjukkan bahwa pada banyak
kondisi, EDTA sepenuhnya dapat terurai secara biologis. Namun, ketika mensimulasi kondisi
degradasi non-optimal tertentu (pH tinggi), kurang dari 1% EDTA terdegradasi selain dengan
asam etilenadiaminatriasetat, yang kemudian dapat mengalami siklisasi menjadi 3-
ketopiperazine-N,N-diacetate, suatu zat kimia organik kumulatif, persisten dengan pengaruh
yang tidak diketahui terhadap lingkungan. Suatu zat pengkhelat alternatif dengan sedikit dampak
polusi lingkungan ialah EDDS.
EDTA menunjukkan toksisitas akut yang rendah dengan LD50(tikus) 2,0 2,2 gr/kg. EDTA
telah ditemukan baik berupa sitotoksik maupun genotoksik lemah di laboratorium hewan.
Pajanan oral telah dicatat menyebabkan efek-efek terhadap reproduksi dan perkembanga. Studi
yang sama oleh Lanigan dengan menemukan bahwa kedua pajanan dermal (kulit) terhadap
EDTA dalam formulasi kosmetika pada umumnya dan pajanan inhalasi terhadap EDTA dalam
formulasi kosmetika aerosol akan menghasilkan tingkat pajanan di bawah yang terlihat tersebut
sebagai racun dalam studi dosis oral.
Metoda Deteksi dan Analisis
Metoda pelacakan dan pengukuran EDTA paling sensitif dalam sampel biologi ialah
spektrometri-massa elektroforesis kapiler reaksi-pemantau selektif (disingkat SRM-CE/MS),
yang memiliki batas deteksi 7,3 ng/mL dalam plasma manusia dan batas kuantisasi 15 ng/mL.
Metoda ini bekerja dengan volume sampel sekecil-kecilnya ~7-8 nL.
Advertisements

Anda mungkin juga menyukai