Anda di halaman 1dari 27

Analisis Karbohidrat

Menggunakan
Metode Kolorimetri

Anggota Kelompok 3 :
Jordhy B.T Silalahi 135090200111021
Anggita Rosiana Putri
135090200111023
Abisha Joses P 135090200111027
Nida Darmawanti 135090200111031
Quarina Febrially
135090200111036

Karbohidrat
Karbohidrat

terdiri dari unsur C, H, dan


O. Jumlah atom hidrogen dan oksigen
merupakan perbandingan 2:1

Monosakarida
karbohidrat

yang paling sederhana yang tidak


dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai
heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon.
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu
gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Oligosakarida
gabungan

dari molekul monosakarida yang


jumlahnya antara 2 8 molekul monosakarida
berupa disakarida, trisakarida dan lainnya.
banyak dihasilkan dari proses hidrolisa
polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida
yang secara alami terdapat di alam.
Paling banyak digunakan dan terdapat di alam
adalah bentuk disakarida seperti maltosa,
laktosa dan sukrosa.

Polisakarida
Merupakan

karbohidrat, sehingga tersusun


hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O)
Adalah polimer yang tersusun dari ratusan
hingga ribuan satuan monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik.

Fungsi Karbohidrat bagi Tubuh


Sumber energi
Pemberi rasa manis pada makanan
Penghemat protein
Pengatur metabolisme lemak
Membantu pengeluaran feses

Uji
iodium

Uji
selliwano
f
Uji molish
Uji Kualitatif Karbohidrat

Uji
benedict

Uji
fehling

Metode
dinitrosalisi
lat (DNS)
Metode luff
school

Uji Kuantitatif
Karbohidrat
Metode
asam
fenol
sulfat

Analisis Kuantitatif Glukosa


Metode Dinitrosalisilat (DNS)
Prinsip

Metode ini digunakan untuk mengukur gula


pereduksi dengan teknik kolorimetri
Teknik ini hanya dapat mendeteksi satu gula
pereduksi
Gugus aldehida yang dimiliki oleh glukosa
akan dioksidasi oleh asam 3,5-dinitrosalisilat
menjadi gugus karboksil dan menghasilkan
asam 3-amino-5-salisilat pada kondisi basa
dengan suhu 90-100oC

Senyawa ini dapat dideteksi dengan


spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm
Reaksi dengan DNS yang terjadi merupakan reaksi
redoks pada gugus aldehid gula dan teroksidasi
menjadi gugus karboksil
DNS sebagai oksidator akan tereduksi membentuk
3-amino dan 5-nitrosalicylic acid

Reaksi Redoks antara DNS


dengan Glukosa

Penerapan analisi Gula


Pereduksi

Cara Membuat Pereaksi DNS

Sumber : Setya, Rizkhi Agrinda dan Surya Resa Putra,2010, Identifikasi Biohidrogen Secara
Fermentatif dengan Kultur Campuran Menggunakan Glukosa sebagai Substrat, Jurusan Kimia, FMIPA,
ITS, Surabaya

Metode Pembuatan Kurva Standar


Glukosa

Sumber : Setya, Rizkhi Agrinda dan Surya Resa Putra,2010, Identifikasi Biohidrogen Secara
Fermentatif dengan Kultur Campuran Menggunakan Glukosa sebagai Substrat, Jurusan Kimia, FMIPA,

Sumber : Setya, Rizkhi Agrinda dan Surya Resa Putra,2010, Identifikasi Biohidrogen Secara
Fermentatif dengan Kultur Campuran Menggunakan Glukosa sebagai Substrat, Jurusan Kimia, FMIPA,

Pengukuran sampel
gula pereduksi

dibuat larutan
glukosa dengan
konsentrasi 0, 200,
400, 600, 800, dan
1000 ppm

diambil 1 mL dari
masing-masing
konsentrasi

dimasukkan ke
dalam tabung reaksi

dipanaskan dalam
air mendidih selama
5-15 menit sampai
larutan berwarna
merah-coklat

Tabung ditutup
dengan alumunium
foil

Ditambah 1 mL
reagen DNS dan
dihomogenkan

ditambahkan 1 mL
larutan KNa-Tartrat
40 %

didinginkan dan
ditambahkan dengan
aquades hingga
volumenya menjadi
10 mL

diukur
absorbansinya
dengan
spektrofotometer
pada panjang
gelombang 540 nm

Sumber : Setya, Rizkhi Agrinda dan Surya Resa Putra,2010, Identifikasi Biohidrogen Secara Fermentatif dengan
Kultur Campuran Menggunakan Glukosa sebagai Substrat, Jurusan Kimia, FMIPA, ITS, Surabaya

Hasil

Berdasarkan analisis yang dilakukan Setya dan Surya (2010),


konsentrasi gula tereduksi adalah 1,125 g/500 mL.
Sumber : Setya, Rizkhi Agrinda dan Surya Resa Putra,2010, Identifikasi Biohidrogen Secara Fermentatif dengan
Kultur Campuran Menggunakan Glukosa sebagai Substrat, Jurusan Kimia, FMIPA, ITS, Surabaya

Contoh Tabel Pengamatan

Konsentrasi (ppm)

Serapan (A)

0,077

0,090

0,092

0,110

10

0,114

20

0,124

30

0,155

40

0,187

sampel

0,132

Tabel Regresi

xy

x2

0,077

0,154

0,090

0,360

16

0,092

0,552

36

0,110

0,880

64

10

0,114

1,140

100

20

0,124

2,480

400

30

0,155

4,650

900

40

0,187

7,480

1600

sampel

0,132

x = konsentrasi
y = absorban

Persamaan Regresi

Penentuan Konsentrasi Sampel

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai