I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang
penting. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan
baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi
sebagai biokatalis (Poedjiadi, 1994).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot
jenis lebih besar dari 5 gr/cm3. Dapat juga dikarenakan sifat
toksiknya. Unsur-unsur logam berat adalah unsur yang
mempunyai nomor atom dari 22 sampai 92 yaitu sejumlah
unsur seperti merkuri (Hg), arsen (As), timbal (Pb). (Dina,
2013)
1.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengendapkan protein dengan penambahan
logam berat, serta untuk mengetahui keaktifan logam tersebut.
1.3. Prinsip Percobaan
Berdasarkan pada pH protein yang akan bermuatan
negatif sehingga bereaksi dengan ion positif dari logam.
COOH + NaCO
CH
+3
+3
CH
COO
NH2
NH2
Fe
Fe
CH
C O O Fe
N H2
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Logam Berat
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam uji logam berat adalah
ekstra jos, jasjus, sosis, susu UHT.
2.2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam uji logam berat adalah
pipet tetes, tabung reaksi.
2.3. Metode Percobaan
+++
+
+++
++
+++
++
+++
++
+++
+
+++
+++
Fe>Ag>Pb>H
g>Cu
Na2CO3
+
+++
++
Fe>Hg>Ag>P
1%
+
b>Cu
+++
++
+
+++ Pb>Fe>Cu>A
++
g>Hg
Susu
+++
+
++
+++ Cu>Pb>Fe>H
UHT
++
+
g>Ag
Sumber : Dicki Arianto dan Dwi Ayu Cahyanti, Kelompok G, Meja 8,
2014
Keterangan :
+ = paling sedikit endapan
++ = sedikit endapan
+++ = agak banyak sendapan
++++ = banyak endapan
+++++ = paling banyak endapan
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan Uji Logam berat pada
sampel
ekstra
jos
Fe>Ag>Pb>Hg>Cu,
jasjus
Fe>Hg>Ag>Pb>Cu, sosis Pb>Fe>Cu>Ag>Hg, susu UHT
Cu>Pb>Fe>Hg>Ag.
Ion-ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan
bereaksi dengan sebagian protein, sehingga menyebabkan
terjadinya koagulasi atau penggumpalan. Perubahan
konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak
menentu merupakan suatu proses denaturasi (Poedjiadi,
1994).
Seperti asam amino, protein yang larut dalam air akan
membentuk ion yang mempunyai muatan negatif dan positif.
Dalam suasana asam molekul protein akan membentuk ion
positif, sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion
negatif. Untuk mengendapkan protein dengan ion logam,
diperlukan pH larutan di atas titik isoelektrik, sedangkan
pengendapan oleh ion negatif memerlukan pH dibawah titik
isoelektrik. Ion-ion positif dapat mengendapkan protein antara
lain ialah Ag+, Ca2+, Zn2+, Hg2+, Fe2+, Cu2+, dan Pb2+,
sedangkan ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein
adalah ion salisilat, trikloroasetat, pikrat, tanat dan
sulfosalisilat. Berdasarkan sifat tersebut putih telur atau susu
dapat digunakan sebagai antidotum atau penawar racun
apabila orang keracunan logam berat (Poedjiadi, 1994).
Protein juga dapat diendapkan dengan kation tertentu
dengan cara penambahan garam-garam seperti Zn 2+ dan Pb2+.
Penambahan garam-garam ini menyebabkan terbentuknya
garam protein yang tidak larut. (patong, dkk. 2012)
Fungsi dari Na2CO3 pada uji logam berat adalah untuk
memberikan suasa basa sehingga protein berubah menjadi
ion negatif dan ketika ditambahkan ion logam akan bereaksi
dan membentuk endapan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang
mempunyai muatan positif dan negatif. Dalm suasana asam
molekul protein akan membentuk ion positif sedangkan dalam
suasana basa akan membentuk ion negatif (Poedjiadi, 1994).
DAFTAR PUSTAKA
Dina.