Di Perkebunan Kanaan
Perkembangan Ulat Jengkal ( Hyposidra talaca) Yang sangat cepat di
pengaruhi oleh Beberapa Faktor pemacu :
Tehnik pengendalian ulat jengkal dilakukan secara terpadu melalui beberapa cara :
1. Mencari tempat kupu meletakkan telur kemudian telur di ambil dan di musnahkan
dengan alat .
2. Mencari telur yang sudah menetas pada pohon kemudian dilakukan pemanasan
dengan api ( bakar).
3. Membersihkan lukut yang melekat pada kayu dan pohon teh.
4. Penangkapan kupu-kupu di blok endemis serangan ulat di dua afdeling.
5. Memberikan ciri hama pada, blok yang terserang berat dan di kendalikan dengan
Insektisida.
6. Melakukan Sanitasi lingkungan blok kebun dengan membersihkan sersah pangkasan
atau gulma2 yang sebagai inang ulat jengkal tersebut.
7. Pengendalian secara Biologi : dengan mengembalikan keseimbangan ekosistem
diantaranya : Mengembang biakan kembali : burung gereja, burung pipit, kutilang,
Semut rangrang, Laba-laba, Jangkrek, kepik dan semut rangrang.
8. Pengendalian secara Mekanis : Dengan melakukan percepatan pemetikan di blok
yang telah ada tanda-tanda serangan ulat jengkal pada kondisi Instar 1 sd instar 3,
pucuk segera di petik walaupun masih ¾ Manjing, agar pengendalian dengan kimia
dapat lebih efektif.
Tempat Kupu ulat Jengkal
Meletakkan Telur
Pupa (17 – 21 Hari) Kupu Jantan (3-5 Hari) Kupu Betina (3-6 Hari) Kupu Kawin
Ulat Instar 2 (4-5 Hari) Ulat Instar 1 (8-10 Hari) Telur (8-9 Hari)
Ulat Instar 3 (4-5 Hari) Ulat Instar 4 (4-5 Hari) Ulat Instar 5 (8-10Hari)
Kondisi ulat jengkal pada Tanaman Teh
Burung Kutilang
Pengendalian yang dilakukan dari
Pemeriksaan telur kupu-kupu sampai
dengan penangkapan kupu-kupu
Hasil tangkapan kupu-kupu
Tanggal : 04 September sd 10 September 2017
URAIAN Tanggal Pelaksanaan
Afd.1 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH
Jumlah Kupu2 Tertangkap 26.929 43.559 9.473 4.862 6.752 9.183 88.102 188.860
Jumlah Tenaga Kerja/Org 139 144 19 7 6 8 128 451
Rata2 per/Orang 194 302 499 695 1.125 1.148 688 419
-
Afd.2 -
Jumlah Kupu2 Tertangkap 12.903 17.572 25.524 11.569 - - 49.228 116.796
Jumlah Tenaga Kerja/Org 85 101 54 49 - 101 390
Rata2 per/Orang 152 174 473 236 #DIV/0! #DIV/0! 487 299
-
Afd. Pabrik & Kantor -
Jumlah Kupu2 Tertangkap - - - - 17.447 - 17.447
Jumlah Tenaga Kerja/Org - 38 38
Rata2 per/Orang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 459 137.330 459
Total Tangkapan 39.832 61.131 34.997 16.431 6.752 26.630 137.330 323.103
Tenaga Kerja 224 245 73 56 6 46 229 879
Rata2 ekor/Orang 178 250 479 293 1.125 579 600 368
323.103 500 telur 161.551.500 telur
KASUS PENGGUNAAN OBAT
TAHUN 2017
AFD.1
PENGGUNAAN OBAT
NO BLOK LUAS PROD. BASAH SD SEPTEMBER 2017 PROD. RATA2/HA DECIS TALSTAR ACTARA JL. BIAYA RP
268.950 143.000 2.800.000
1 B1 A 2,57 12.540 542 20,06 14,08 1,78
5.395.137 2.013.440 4.984.000 12.392.577
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Terditeksi Mengar/Jarum tgl : 01 Oktober M P PN S S PN S
Kupu Bertelur Tgl : 23 -24 September
SIKLUS HIDUP ULAT 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
FASE TELUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9
INSTAR - 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
INSTAR - 2
1 2 3 4 5
INSTAR - 3
Ambang Untuk Pengendalian dengan Insektisida Ulat 1 2 3 4 5
INSTAR - 4
1 2 3 4 5
INSTAR - 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PASE PUPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
DEWASA / KUPU
1 2 3 4 5
2. Peranan pengamat hapen dan pemetik dalam memberikan ciri2 yang ada hama sangat membantu
dalam menjaga kesehatan tanaman dalam upanya peningkatan produktifitas tanaman teh.
3. Dalam uapaya efisiensi biaya dan meningkatkan kepekatan/konsentrali larutan obat dalam air -
di gunakan 400 LITER Air sebgai pelarut obat.
4. Serangan Hama terbesar di Kebun Kanaan adalah : Empoasca dan ULAT JENGKAL.
5. Obat Yang di gunakan adalah : Talstar 4 ml/Liter air atau dosis : 1400 ml/Ha (untuk pengendalian
Empoasca dan Ulat di satu Blok ).
6. Pembuatan Program Pengendalian hama setelah dilakukan pemeriksaan blok perblok sangat baik
sekali dalam upaya pengendalian biaya Hama dan mencegah terjadinya Penurunan Produksi.
7. Media atau Inang yang sangat banyak jumlahnya dan beragam sangat ( Pohon Manee, Pohon
Malakatika, Lukut, kadaka pada Tanaman teh ) akan Sulit melakukan pemberantasan secara
penggunaan Insektisida saja.
8. Perlu kombinasi Pengendalian Ulat Jengkal dengan perbaikan kultur teknis tanaman Teh,
mengembalikan dan meningkatkan kelestarian ekosistem ( Biologi), Mekanis bisa di lakukan
percepatan pemetikan dan Lakukan pengendalian setelah Pasca Petik.
Terimakasih
Semoga Kita Dapat Mengendalikan
Hama & Penyakit Dengan Baik