Anda di halaman 1dari 20

Ulat Jengkal - Hyposidra talaca

Tujuan Program Pengendalian


• Memahami perilaku/daur hidup ulat jengkal.
• Mengendalikan hama ulat jengkal secara terpadu.
• Mengamankan pucuk daun muda dan daun tua/daun
pemeliharaan dari serangan ulat.
• Mencegah terjadinya penurunan produksi yang signifikan.
• Mencegah terjadinya kematian pada tanaman yang sedang
dipangkas akibat serangan ulat.
• Mencegah kematian perdu teh TM akibat serangan ulat yang
sangat berat.
Ulat jengkal atau "twig or cooper caterpillar" termasuk ordo Lepidoptera, famili
Geometridae. Berikut klasifikasi hama ulat jengkal pada tanaman teh.

Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Geometridae
Genus : Hyposidra
Spesies : Hyposidra talaca
Hyposidra talaca
Famili Geometridae ini mempunyai kira-kira 12.000 spesies banyak diantaranya
merupakan hama tanaman. Dari hasil pengamatan di lapangan, ada 6 jenis ulat
jengkal yang menyerang tanaman teh. Genus Hyposidae ditandai dengan adanya
bintik-bintik putih yang sejajar dan melintang pada badannya, ulat jengkal atau
ulat kilan, bila berjalan seperti orang mengukur panjang sesuatu dengan
memakai jari-jari tangan.
Ulat Jengkal
Siklus Hidup Ulat Jengkal

Pupa (17 – 21 Hari) Kupu Jantan (3-5 Hari) Kupu Betina (3-6 Hari) Kupu Kawin

Ulat Instar 2 (4-5 Hari) Ulat Instar 1 (8-10 Hari) Telur (8-9 Hari)

Ulat Instar 3 (4-5 Hari) Ulat Instar 4 (4-5 Hari) Ulat Instar 5 (8-10Hari)
Larva
Larva yang baru keluar berwarna coklat. Setelah larva
berumur satu hari warna tubuhnya berubah menjadi
coklat kehitaman dengan bintik-bintik putih pada ruas
toraks dan abdomen. Larva yang baru menetas akan
menggantung pada tanaman inangnya. Karena telur
diletakan secara berkoloni dan waktu menetasnya telur
juga hampir bersamaan, sehingga larva juga akan
menggatung pada tanaman inangnya secara berkoloni.
Jumlah telur bisa lebih dari 500 butir per ekor kupu-kupu
Lama periode larva sangat beragam yaitu berkisar antara 28-35 hari. Larva
instar awal berwarna coklat kehitaman sedangkan larva instar akhir berwarma
coklat sampai coklat keabu-abuan Larva instar akhir memiliki panjang tubuh
berkisar antara 7 - 5 cm.

• Larva Instar Pertama  instar larva berwarna hitam dan hitam kecoklatan.
Pada tubuhnya terdapat tujuh garis-garis putih melintang pada bagian
dorsalnya. Panjang larva instar pertama sekitar 0,15 – 0,3 cm, lebarnya
sekitar 0,02 - 0,05 cm dan beratnya sekitar 0,001 gram.

• Larva Instar kedua  larva berubah warna menjadi coklat gelap. Tujuh
garis-garis melintang menjadi bintik-bintik putih di tubuh larva ini. Pada
tahap ini larva mempunya tiga pasang kaki pada toraks. Panjang larva ini
0,3 – 1,6 cm, lebarnya 0,06 – 0,08 cm dan beratnya sekitar 0,005 gram.

• Larva Instar ketiga  larva instar ini memiliki panjang sekitar 1,6 – 3 cm,
lebarnya sekitar 0,11 – 0,14 cm dan beratnya ± 0,013 gram.
• Larva Instar keempat  Warna tubuh larva berubah menjadi coklat
terang. Pada bagian punggung berwarna coklat dan bagian perut
berwarna coklat kehitaman. Larva mempunyai sepasang kaki di perut,
sembilan pasang spirakel dan sepasang clasper hadir di belakang tubuh.
Tutup anal sedikit gelap berwarna coklat, sedangkan warna garis lateral
tetap sama. Instar larva keempat memiliki panjang 3 – 5 cm, lebarnya
sekitar 0,2 – 0,3 cm dan beratnya ± 0,26 gram.

• Larva Instar kelima  larva instar kelima cokelat berwarna gelap pada
punggung, dengan bintik-bintik hitam dan berwarna coklat terang pada
bagian perut dengan bintik-bintik putih. Bagian mulut dalam berwarna
coklat kemerahan dan ditutupi dengan bintik-bintik putih. Anal penutup
berwarna cokelat muda. Sembilan pasang spirakel yang menonjol di tahap
ini. Seluruh tubuh ditutupi dengan rambut halus berwarna cokelat
sedangkan warna garis lateral tetap sama. Panjang larva instar kelima ± 5 –
7 cm, lebarnya 0,4 – 0,5 cm dan beratnya ± 0,44 gram.
Hyposidra talaca
Ulat instar awal berwarna coklat sampai hitam dengan
melintang 6 - 7 pita putih di sisi punggung tubuh. Pada larva
dewasa, pita menghilang dan berubah warna menjadi abu-
abu kecoklatan dengan bintik-bintik putih pada tubuh.
Pada umumnya ngengat betina akan bertelur dan
diletakkan di tumpukan, masing-masing berisi 200-600
telur. Tempat paling umum untuk pengendapan telur
adalah batang pohon rindang atau pohon tinggi lainnya di
sekitar area teh.
Ulat dewasa yang tumbuh diukur sekitar 50 – 70 mm. Ngengat
dewasa berwarna coklat keabu-abuan dan betina jauh lebih besar
daripada jantan dengan perut yang menggembung. Ulat melewati 5-
6 instar larva (tergantung dari suhu dan kelembaban). Proses Pupasi
umumnya terjadi di tanah di sekitar wilayah sekitar semak-semak
teh dan pohon rindang. Di perdu-perdu teh tua, lebih suka didaerah
celah-celah.
Ulat tumbuh penuh bergerak ke tanah untuk pupation
pada kedalaman 2,5 - 5 cm di tanah di bawah semak-
semak teh. Durasi tahap kepompong adalah sekitar tiga
minggu di musim panas dan lebih dari tiga bulan selama
cuaca dingin. Siklus hidup selesai dalam sekitar 72 hari
selama Maret-Mei dan sekitar 60 hari pada bulan Juni-Juli
Gejala Kerusakan
Ulat yang baru menetas membuat lubang kecil di sepanjang tepi
daun muda dan kemudian makan dari pinggir. Ulat muda sangat
sering terlihat pada daun muda dan tunas di permukaan. Ulat
dewasa menyukai daun sedang sampai dengan tua.
Dari akhir 3 instar, mereka
menjadi pemakan yang rakus.
Dalam keparahan, semak-
semak benar-benar kehilangan
dedaunan. Bahkan kulit batang
dari ranting-ranting kecil juga
dimakan tanpa ketiadaan
dedaunan.
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman teh memungkinkan
untuk menjadi inang alternatif H. talaca, karena hama ini
bersifat polifag pada beberapa jenis tanaman (Simanjuntak
2002).
Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk pekatan yang
dapat diemulsikan berwarna kuning jernih untuk mengendalikan
hama pada tanaman anggrek, apel, bawang merah, belimbing,
cabai, jagung, jarak pagar, jeruk, kacang hijau, kacang panjang,
kakao, kapas, kedelai, kelapa sawit, kentang, ketimun, kopi, kubis,
lada, mangga, melon, semangka, teh, tembakau dan tomat.

Keunggulan
• Pilihan para pekebun untuk mengendalikan ulat api.
• Decis memiliki knock-down yang sangat baik, dimana hama
yang terkena dalam hitungan menit akan jatuh, kemudian
mati.
Bahan aktif : Deltametrin 25 g/l • Memiliki efek anti feeding. Hama berhenti makan sehingga
Nomor pendaftaran : RI. 0101011979387
walaupun hama belum mati tetapi tidak menimbulkan
Bentuk formulasi : Pekatan emulsi
kerusakan lagi.
Warna formulasi : Kuning jernih
• Mempunyai efek repellent, sehingga hama akan menghindari
Cara kerja : Kontak
tanaman yang sudah diaplikasi
Toksisitas : Berbahaya
Kemasan
• Dosis aplikasi yang sangat rendah dibandingkan dengan
: 50 ml, 100 ml, 250ml, 500ml, 5L
produk lain
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai