Anda di halaman 1dari 25

Pemeliharaan

Kelapa sawit
Konsep Pemeliharaan

PENGENDALIAN
HAMA DAN
PENYAKIT

KONSERVASI
PEMUPUKAN
LINGKUNGAN

KONSERVASI
PENUNASAN
TANAH DAN AIR
Pemeliharaan tanaman
Penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan
penyakit serta seleksi bibit.

• Penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) jika curah hujan
kurang dari 10 mm.

• Penyiangan dilakukan terhadap gulma di dalam kantong plastik dan di


petakan pembibitan. Pada saat penyiangan sekaligus dilakukan
penggemburan tanah. Rotasi penyiangan dilakukan dua minggu
sekali.
• Pemupukan bibit di pembibitan utama dilakukan dua minggu setelah
pemindahan dari pembibitan pendahuluan.

• Pemberian pupuk selang dua minggu, caranya pupuk ditaburkan


secara merata di atas permukaan tanah dalam kantong plastik, pupuk
jangan sampai mengenai leher batang bibit.

• Rekomendasi pemupukan di pembibitan utama disajikan pada Tabel


5.
Tabel 5. Rekomendasi Pemupukan dan
Pembibitan Utama K S
Umur Dosis (gram/pohon) Total
(minggu) Campuran
Urea RP MOP Kieserite
18, 20 1,82 1,36 1,36 0,46 5,0
22, 24, 28
3,64 2,73 2,73 0,90 10,0
30, 32, 34, 36 5,45 4,09 4,09 1,37 15,0
38, 40, 42, 44 7,27 5,45 5,45 1,83 20,0

46, 48 10,91 8,17 8,17 2,75 30,0


Pemupukan pada pembibitan
Pupuk Makro
15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr);
minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr),
minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 &
31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air per bibit disiramkan 1-2 minggu
sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali
dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4
liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml
larutan induk tadi untuk penyiraman
HAMA & PENYAKIT TANAMAN KELAPA
SAWIT

• Mahasena corbetti

• Metisa plana
HAMA & PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT

Setothosea asigna
Birthosea bisura

Setora nitens

Darna (Ploneta) diducta Darna (Orthocraspeda) trima


HAMA & PENYAKIT TANAMAN KELAPA
SAWIT

Dasychira inclusa
HAMA & PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT
Siklus Hidup Ulat Api & Ulat Kantung

Ukuran Ulat Siklus Hidup

Nama Ulat Ulat (Larva)


Kecil (cm) Sedang (cm) Besar (cm) Telur (hari) Kepompong (hari) Jumlah (hari) Rerata (hari)
Hari Instar

U. Api :

S. nitens <1 1-3 >3 5-7 18 - 32 8-9 17 - 31 40 - 70 58

T. asigna <1 1-2 >2 4-8 45 - 59 8–9 37 - 42 86 - 109 96

T. bisura <1 - >2 5-9 22 - 35 7 14 - 18 47 - 62 55

T. vetusta <1 - >2 5-8 43 - 55 8 20 - 29 60 - 92 80

D. Trima <1 - >2 3-5 26 - 33 7 10 - 141 39 - 52 45

P. diducta <1 - >2 4-6 30 - 37 7 11 - 14 45 - 47 46

U. Kantong

M. corbetti <1 1-2 >2 10 - 25 60 - 120 11 - 12 23 - 40 93 - 185 125

M. plana <1 >2 15 - 21 47 - 56 4-5 21 - 30 83 - 107 92


Manajemen Hama/Penyakit

• Pengendalian hama Oryctes sp dapat


dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
o Secara manual dengan mengutip oryctes
sp yang ada di dalam pelapah.
o Pengutipan larva di batang lapuk.
o Dengan aplikasi Feromon (ferotrap).
o Pemasangan jaring (net)
o Pemberian bahan kimia seperti marshall
pada tajuk daun muda (pupus).
Populasi
Menurunkan RBT
Serangga Penyerbuk

Serangan Tikus
Sanitasi
Metode umpan
Pengendalian Ganoderma

• Sanitasi tanaman terinfeksi  membuang bole, mencacah akar dan


membakarnya beserta bagian atas tanaman (lubang sanitasi 3 x 3 meter).
• Pembedahan (surgery) pada jaringan terinfeksi (pangkal pohon) dan diaplikasi
biofungisida Trichoderma 400 g/pohon. Selanjutnya dilakukan pembumbunan
(mounding) berukuran diameter atas 1,4 m, bawah 2 m, tinggi 70 cm.
• Membuat parit isolasi secara individu dengan ukuran 4 x 4 m dengan kedalaman
80 cm.
Pengendalian Penyakit Busuk Buah
Marasmius
Mengurangi kelembaban
Melakukan sanitasi buah busuk dan pelepah kering
Melakukan panen secara teratur dengan rotasi 7 hari sekali
Mencegah Ledakan Serangan
Hama/Penyakit

• Monitoring hama dan penyakit sedini mungkin (Early Warning


System) melalui sensus berkesinambungan
PEMELIHARAAN TANAMAN
• Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati dengan
tanaman baru yang seumur dengan tanaman yang mati.
• Cadangan bibit untuk penyulaman terus dipelihara sampai dengan
umur 3 tahun dan selalu dipindahkan ke kantong plastik yang lebih
besar.
• Penyiangan gulma dilakukan 1 bulan sekali.
• Lakukan perawatan dan perbaikan parit drainage.
• Anjuran pemupukan tanaman belum menghasilkan (TBM) seperti
pada table 1.
• Sedangkan pemupukan tanaman menghasilkan (TM), kebutuhan
pupuk berkisar antara 400 - 1000 kg N, P, K, Mg, Bo per Ha/tahun.
PEMELIHARAAN TANAMAN
• Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1
hektar ± 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

• Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

• Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :
Pemupukan TBM
Pemeliharaan Tananam Sisipan
Tanaman Sisipan:
 Pemeliharaan standar TBM
 Kastrasi
 Pemupukan TBM
 Piringan pohon

Pertumbuhan Prima
Cepat berkontribusi produksi
Ketentuan Penyisipan
• Selisih umur tanaman awal dengan tanaman sisipan maksimal 5 tahun
• Jika selisih >5 tahun dengan teknik penyisipan 2 : 1 (setiap ada 2 titik
tanaman disisip 1)

Mencegah agar tanaman sisipan tidak ternaungi


Pemeliharaan tanaman kelapa sawit belum
menghasilkan
 Konsolidasi tanaman
 Penyisipan tanaman
 Pemeliharaan piringan pohon
 Pemeliharaan penutup tanah
 Pemupukan
 Penunasan dan kastrasi
 Pengendalian hama dan penyakit
 Persiapan sarana panen (jalan pikul, TPH)
 Jalan, teras dan parit drainase
Sasaran Pemeliharaan TBM
• Pertumbuhan vegetatif optimal
• Tanaman jagur
• Tegakan 100%
• Homogen
• Panen perdana lebih awal (24-28 bulan)
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit
menghasilkan
 Pengendalian gulma (piringan, jalan pikul, gawangan)
 Penunasan pelepah
 Pengendalian hama penyakit
 Pengawetan tanah dan air
 Pemupukan
 Pemeliharaan jalan
Sasaran Pemeliharaan TM

• Tegakan terjaga
• Rendah tingkat serangan hama penyakit
• Stabilitas produksi

Anda mungkin juga menyukai