Anda di halaman 1dari 30

BUDIDAYA TANAMAN NILAM

YANG BAIK DAN BENAR

Octivia Trisilawati
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111
KUNCI KEBERHASILAN
BUDIDAYA NILAM
Terapkan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) Budidaya

• Menggunakan varietas unggul


• Pengembangan di daerah yang sesuai
• Tindakan budidaya yang optimal (lahan,
penyemaian, pupuk, pola tanam, pengendalian
OPT terpadu)
• Proses panen dan pasca panen yang tepat.
PERSYARATAN MUTU MINYAK NILAM (SNI 06-2385-2006)
NO JENIS UJI SATUAN PERSYARATAN
1 Warna - Kunimg muda-coklat
kemerahan
2 Bobot jenis 250C/250C - 0,950 – 0,975
3 Indeks bias (nD20) - 1,507 – 1,515
4 Kelarutan dalam etanol 90% - Larutan jernih atau
pada suhu 20 0C ± 30C opalesensi ringan dalam
perbandingan volume 1 : 10
5 Bilangan Asam - Maks. 8
6 Bilangan Ester - Maks. 20
7 Putaran Optik - (-)480 – (-)650
8 Patchouli alcohol (C16H26O) % Min. 30
9 Alpha copaene (C15H24) % Maks. 0,5
10 Kandungan Besi (Fe) mg/kg Maks. 25
Kriteria kesesuaian lahan dan iklim tanaman nilam
Parameter Tingkat kesesuaian
Sangat sesuai Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
Ketinggian (m, dpl.) 100 – 400 0 – 700 > 700 > 700
Tanah
1.Jenis tanah Andosol, latosol Regosol, podsolik, Lainnya Lainnya
2.Drainase Baik Baik Agak baik Terhambat
3.Tekstur Lempung Liat berpasir Lainnya Pasir
4.Kedalaman air > 100 75 – 100 50 – 75 < 50
5.pH 5.5 – 7 5 – 5.5 4.5 – 5 < 4.5
6.C-organik (%) 2–3 3–5 <1 -
7.P205 (ppm) 16 – 25 10 – 15 > 25 -
8.K20 (me/100 g) > 1.0 0.6 – 1.0 0.2 – 0.4 -
9. KTK (me/100 g) > 17 5 – 16 <5 -

Iklim
1.Curah hujan (mm) 2.300-3.000 1.750 - 2.300 (1.200 – 1.750) < 1.200
(3000 – 3.500) (> 3500) ( > 3.500 )
2.H H/ tahun 190-200 170-180 < 100 -
3.Bln basah/ tahun 10-11 9-10 <9 <8
4.Kelembaban udara % 80-90 70-80 < 60 < 50
5.Temperatur 0C 22-23 24-25 > 25 -
6. Intensitas cahaya 75-100 - -
Persiapan rumah atap, media semai dan sungkup

Dekat sumber air

Rumah atap
tinggi ± 2 m, condong ke Timur

Sungkup
Plastik putih transparan
Kerangka Bambu (L:1 m,T: 0,5 m)

Media semai
Polybag (15x10 cm)/bedengan
tanah:pukan/kompos = 2:1 (v/v).
PERBANYAKAN BAHAN TANAMAN & PENYEMAIAN

VEGETATIF . SETEK (Pucuk, cabang/batang) SEMAI

SETEK : - sehat, 4-5 buku, Ø = 0,3-0,8 cm


- sisakan 1-2 pasang daun muda/pucuk.
- setek direndam (5 – 10 menit) dalam air/dapat dicelupkan
pada larutan fungisida 0,2%
PENYEMAIAN
Membenamkan 1 buku ke media semai
Penyiraman (setelah penanaman, & 2-3 hari kmd)
Pemasangan sungkup
•2 minggu Sungkup dibuka bertahap
•Penanggulangan OPT 1 x seminggu (kalau
diperlukan)
•1,5 bulan Benih siap tanam ke lapangan
Persemaian nilam di bawah rumah atap
dari daun kawung di Luwu Timur, Sulsel
SULTRA

Persemaian benih nilam tanpa sungkup,


menggunakan plastik ale2
Persiapan lahan dan lubang tanam
• Tanah dicangkul, dibersihkan dari gulma, digaru dan diratakan.
• Saluran drainase (sekeliling & di dalam kebun)
ukuran 30x30(LxD)

• Lubang tanam : 30 cm x 30 cm x 30 cm,


• Jarak tanam: antara barisan 90 cm - 100 cm & dalam barisan 40 cm-50 cm.
Jarak tanam disesuaikan dengan kondisi lahan.
• Lahan datar, jarak tanam dalam barisan lebih besar (100 cm x 50 cm)
lahan yang agak miring ( 150), jarak tanam dlm barisan lebih sempit (40 cm)
dan arah baris menurut kontur tanah.
• Pada lokasi dengan kesuburan yang tinggi (banyak humus) jarak tanam sebaiknya 100
cm x 100 cm, krn umur 5-6 bulan, kanopi sudah bertemu.
Penanaman dan Penyulaman
• Benih yang sehat umur  1 ½ bulan dipindahkan ke lapang.
• Setek yang langsung ditanam di lapang adalah setek yang
telah berkayu dengan tinggi  30 cm, dibenamkan 2 buku ke
dalam tanah resiko tanaman mati
• Penyulaman : 2 MST

Pemberian mulsa
• Tanaman nilam tidak tahan kekeringan,
(awal tanam, setelah panen).
• Di daerah dengan musim kemarau
panjang
• Menjaga kelembaban tanah & mengurangi
penguapan
•Jenis mulsa: semak belukar, alang-alang,
limbah penyulingan
PEMUPUKAN

PEMANFAATAN LIMBAH PENYULINGAN NILAM


  Jenis analisis
Pupuk organik pH N P K Ca Mg C-org

    %
Kompos limbah nilam 5,26 2,97 0,49 1,30 0,36 0,35 25,77
Kotoran sapi 5,95 0,82` 0,35 0,49 0,29 0,21 11,9
Kompos serasah 6,41 0,98 0,26 0,97 1,34 0,40 14,55
Penyiangan
• Penyiangan gulma dilakukan sebelum kanopi tanaman saling
bertemu, yaitu sampai tanaman berumur 3-4 bulan.
• Penyiangan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai akar
tanaman terputus atau cabang-cabang yang dekat
permukaan tanah terganggu.

Pembumbunan & Perundukan


• Agar tanah tetap gembur dan merangsang pertumbuhan akar pada
cabang-cabang dekat permukaan tanah.
• Pada umur 3 BST (setelah pemupukan kedua) dan setelah
pemangkasan/panen I dan II.
• Perundukan : 1-2 cabang di dalam baris
Pola tanam tanaman sela
- HARA
PERSAINGAN
- AIR
- CAHAYA
INANG PATOGEN = terong, tomat, cabe, pisang, Solanaceae
Waktu & jarak tanam dg tan. pokok
Contoh pola tanam nilam dengan tanaman lain

Nilam dan kakao


Nilam dengan jabon

Nilam dan sawit

Nilam dan jagung


Nilam dengan gliricidia
BUDIDAYA MENETAP (> 2 THN)
DITEMUKAN ADANYA SENYAWA YANG
BERSIFAT AUTOTOKSIK

Produktivitas tanaman nilam menurun sangat nyata

• Di dlm daun & akar nilam mengandung as. koumarik, as sinapik, as.
adipik dan as. hidroksi benzoat yg bersifat autotoksik bagi tanaman
nilam

Aplikasi pembenah tanah:


- Arang sekam dan tempurung
-Pergiliran tanaman
-Pengapuran
-Tumpang sari dgn Mentha, tempuyung
• Penyakit Layu Bakteri
• Penyakit Nematoda
• Penyakit Budok
Penyakit lainnya
Patchouli Mosaic Virus
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU
TANAMAN (OPT)
Penyakit Layu Bakteri

• Penyebab: Ralstonia solanacearum


kerugian cukup besar bagi petani nilam
(60-95% pada pertanaman nilam di
Sumatera).
• Gejala serangan : layu pada tanaman
muda/tua, dalam waktu singkat
menyebabkan kematian tanaman.
PENGENDALIAAN
Musnahkan sumber penyakit: cabut & bakar tanaman sakit.

Memutus siklus hidup penyebab penyakit: tidak menanam nilam


selama 2 -3 tahun di kebun yang sudah terserang.

Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inangnya seperti


padi dan jagung.

Memperbaiki saluran air pada saat curah hujan tinggi agar tidak
terjadi genangan air yang dapat meningkatkan kelembaban tanah.

Gunakan benih sehat & varietas toleran

Pengendalian secara hayati: memanfaatkan agen hayati,


Pseudomonas fluorescens yang dapat menekan kerusakan hingga
68,75 %, P. cepasia dan Bacillus sp.

Bakterisida (Streptomisin sulfat ) untuk merendam stek nilam atau


menyiram lahan bekas tanaman yang terserang layu bakteri
Penyakit yang disebabkan oleh nematoda
• Nematoda menyerang akar nilam
suplai air ke daun
laju fotosintesa
• Jenis nematoda:
 Pratylenchus brachyurus
 Meloidogyne incognita,
 Radhopolus similis
.
• Penanggulangan :
 Varietas yang toleran (Sidikalang)
 Agen hayati (Pasteuria penetrans, Arthrobotrys sp., jamur penjerat nematoda)
 Pestisida nabati (serbuk biji nimba, bungkil jarak), nematisida
 Cara budidaya (pupuk organik, Sanitasi kebun)
 Menanam benih yang bebas dari nematoda.
Tanaman inang :
pisang, kopi, keladi, kentang, tomat, terung
 Penyebab: jamur Synchytrium sp.
Penyakit budok
 Gejala  batang membengkak dan
menebal, daun berkerut dan tebal,
permukaan bawah berwarna merah,
permukaan atas daun menguning
karena kekurangan unsur hara.

Pengendalian
 Benih sehat, Pergiliran tanaman,
sanitasi kebun.
 Tanaman yang telah terserang
dicabut dan dibakar, tanah bekas
tanaman disiram dengan fungisida
Patchouli Mosaic Virus

Pengendalian
Gunakan benih yang tidak menunjukkan gejala adanya virus
Kendalikan serangga vektor Aphis gossypii
Hama pada tanaman nilam

PENGENDALIAN
Pestisida nabati : ekstrak biji nimba (100 g/l))
Agen hayati seperti Beauveria bassiana untuk ulat pemakan
daun dan Metarrhizium anisopliae untuk belalang
Panen
• Umur 5-6 bulan dan panen berikutnya dilakukan setiap 3-4
bulan, sampai tanaman sudah tidak produktif lagi.
• Panen dilakukan pada pagi atau sore hari agar kandungan
minyaknya tidak turun/menguap.
• Cara panen  pangkas tanaman pada ketinggian 30 cm dari
permukaan tanah dengan meninggalkan 2-3 cabang untuk
merangsang tumbuhnya tunas-tunas baru.
• Setelah pemangkasan tanaman perlu diberi pupuk sesuai
anjuran dan dibumbun agar tanah disekeliling batang
menjadi gembur.
Pasca panen

• Hasil pangkasan dikering-anginkan selama 3-5 hari sampai


kadar air mencapai 15%. Tebal lapisan penjemuran < 30 cm
dan dibalik 2-3 kali sehari.
• Daun yang telah kering-angin langsung disuling, penyimpanan
yang lama (> 3 bln) akan menurunkan produksi minyak.
• Hindari pengeringan yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
• Pengeringan yang terlalu cepat membuat daun menjadi rapuh
dan sulit disuling dan yang terlalu lambat (musim hujan), daun
mudah terserang jamur, menurunkan rendemen dan mutu
minyak.
Proses pengeringan dgn dijemur
Proses pengering anginan hasil panen di rak
Tanaman Nilam yang sudah kering dan siap di suling
minyaknya (milik petani dari Kuningan)
PERMENTAN
No.138/Permentan/OT.140/12/2014

Anda mungkin juga menyukai