Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pengendalian Hama Pengerek Batang Padi

Tujuan :
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan menguasai tehnik
Pengendalian Hama Pengerek Batang Padi

b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


Setelah selesai mempelajari modul ini peserta mampu :
1. Mengetahui tehnik Pengendalian Hama Pengerek Batang Padi.
2. Mengendalikan hama penggerek batang padi secara tepat dan
bijaksana.

Metode : Ceramah,Praktek, Diskusi,


Media : Leaflet
Waktu : 3 jam @ 45 menit (135 menit)
Alat Bantu : Manual..

Pokok Uraian Kegiatan Waktu Ket


Kegiatan
Pendahulua - Salam Pembuka dan Perkenalan 2 Menit
n - Latar Belakang Topik Penyuluhan 3 Menit
- Pre Test sederhana (Tanya jawab) 10 Menit
Isi/Materi - Penjelasan Teori
- Sekilas tentang hama sundep 5 menit
- Jenis dan gejala sundep 10 menit
- Cara pengendalian hama penggerek batang. 15 menit
- Tanya jawab 15 menit
- Praktek 60 menit
Pengakhiran - Evaluasi penyerapan materi oleh peserta 10 Menit
- Menyimpulkan Materi dan Diskusi 3 Menit
- Penutup 2 Menit

Wabloy, 3 Januari 2022


Penyuluh WKPP

TOTO SUDARYANTO
NIP. 19731008 200801 1
004

Sinopsis

Pengendalian Hama Pengerek Batang Padi

Hama penggerek batang menyerang sejak tanaman berada dipersemaian.


Namun belum menunjukkan gejala yang jelas, sehingga para petani kurang waspada
terhadap serangan hama tersebut. Telur, larva dan pupa yang berada di persemaian
akan terbawa ke pertanaman padi.
Penggerek batang ini menyerang tanaman pada dua fase tumbuh tanaman
setelah tanam. 1) pada vase vegetatif (fase pertumbuhan) disebut sundep, yang ditandai
dengan gejala daun padi yang terserang daunnya akan menguning (semakin berat
serangan maka kuning pada daun tersebut akan semakin rata), pucuk batang yang
digerek menjadi kering dan mudah dicabut, bila dicabut ada bekas gerekan dan kadang-
kadang larva nya masih ada pada pangkal batang. 2) pada fase generatif (fase produksi)
disebut beluk, yang ditandai dengan gejala malai akan mati karena tangkainya dikerat
oleh larva, malai yang mati akan tetap tegak berwarna abu-abu putih dan bulirnya
hampa, mudah dicabut dan pangkalnya terdapat bekas gigitan larva.
Cara yang dapat digunakan dalam pengendaliannya yaitu : Pengendalian hama
penggerek batang padi dengan teknik budidaya, Penggunaan varietas tahan, Penentuan
waktu tanam, Rotasi tanaman, Pengolahan tanah dan penggenangan, Sanitasi lahan,
Pengendalian Fisik/Mekanik, Pengendalian Biologis, dan Pengendalian Kimiawi.
Materi Penyuluhan
Pengendalian Hama Pengerek Batang Padi
Oleh : Toto Sudaryanto

Pada musim kemarau, tanaman padi sangat rentan terhadap serangan hama dan
penyakit. Salah satu hama yang menyerang tanaman padi adalah penggerek batang.
Hama ini akan semakin pesat perkembangannya ketika didukung oleh cuaca yang panas
dan kondisi air yang tergenang.
Jika diperhatikan, sebenarnya hama ini menyerang sejak tanaman berada
dipersemaian. Namun belum menunjukkan gejala yang jelas, sehingga para petani
kurang waspada terhadap serangan hama tersebut. Telur, larva dan pupa yang berada di
persemaian akan terbawa ke pertanaman padi. Penggerek batang ini menyerang
tanaman pada dua fase tumbuh tanaman setelah tanam. 1) pada vase vegetatif (fase
pertumbuhan) disebut sundep, yang ditandai dengan gejala daun padi yang terserang
daunnya akan menguning (semakin berat serangan maka kuning pada daun tersebut
akan semakin rata), pucuk batang yang digerek menjadi kering dan mudah dicabut, bila
dicabut ada bekas gerekan dan kadang-kadang larva nya masih ada pada pangkal
batang. 2) pada fase generatif (fase produksi) disebut beluk, yang ditandai dengan
gejala malai akan mati karena tangkainya dikerat oleh larva, malai yang mati akan tetap
tegak berwarna abu-abu putih dan bulirnya hampa, mudah dicabut dan pangkalnya
terdapat bekas gigitan larva.
Kadang-kadang lebih dari satu jenis penggerek yang menyerang tanaman padi,
kedatangannya pun tidak bersamaan, namun hasil identifikasi dilapangan menunjukkan
bahwa kerusakan sundep atau beluk didominasi oleh penggerek batang padi kuning dan
penggerek batang padi putih. Dengan mengetahui gejala serangan penggerek batang
padi, jenis dan waktu serangannya maka pengendalian hama ini tidaklah sulit.

Adapun beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengendaliannya yaitu :

1. Pengendalian dengan teknik budidaya


Merupakan cara penekanan populasi hama maupun pencegahan resiko kerugian
akibat serangan penggerek batang padi dengan cara bercocok tanam. Cara-cara
yang dapat dilakukan dalam bercocok tanam padi untuk menghindari serangan
hama penggerek batang, antara lain :
- Penggunaan varietas tahan
Contoh varietas yang tidak direspon baik oleh penggerek batang padi adalah
IR40, IR72 dll.
- Penentuan waktu tanam
Tindakan ini bisa bersifat upaya pengendalian populasi maupun pencegahan
serangan. Penentuan waktu tanam yang tepat diharapkan bisa menghindari
serangan penggerek batang padi. Ini dikarenakan penerbangan ngengat
serangga hama ini mempunyai kekhasan, pada waktu-waktu tertentu
jumlahnya sangat banyak dan di saat yang lain praktis sedikit. Di daerah tropis
yang biasa ditanami padi 2 atau 3 kali dalam setahun, siklus hidup penggerek
batang padi tidak pernah putus. Di sini endemik serangan sundep/beluk,
pembuatan persemaian sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah puncak
penerbangan ngengat penggerek. Pencegahan serangan penggerek batang padi
dengan menentukan waktu tanam yang tepat sebenarnya sudah dilakukan sejak
dulu. Ini dibuktikan adanya kalender tanam (pranata mangsa) sebagai acuan
waktu penanaman.
- Rotasi tanaman
Di daerah tropis yang mengenal dua musim dalam setahun biasanya
mempunyai pola tanam Padi-Padi-Bera atau Padi-Padi-Palawija. Untuk
menghindari serangan penggerek batang padi perlu dilakukan rotasi tanaman.
Pergiliran tanaman dengan menanam komoditas selain padi dilakukan untuk
memutus siklus hidup serangga penggerek batang, misalnya dengan pola Padi-
Palawija-Bera, Padi-Palawija-Palawija atau Padi-Sayur-Palawija. Pengendalian
dengan rotasi tanaman memungkinkan dilakukan di lahan yang beririgasi
setengah teknis atau tadah hujan, sedangkan di lahan beririgas teknis rotasi
tanaman sebaiknya dilakukan secara berkala dalam wilayah yang luas
- Pengolahan tanah dan penggenangan
Pengolahan tanah yang sempurna yaitu membalikkan lapisan olah tanah
sampai sisa-sisa tanaman terpendam kemudian digenangi selama beberapa hari
sehingga larva yang tertinggal di dalam batang bisa mati dan pupa gagal
menjadi ngengat.
- Sanitasi lahan
Sanitasi lahan yaitu membersihkan lingkungan pertanaman yang terserang
sundep/beluk dengan intensitas sedang sampai berat. Cara ini dilakukan
dengan memotong sisa-sisa tanaman hingga pangkal batang dan membakarnya
sehingga pupa yang bersemayam di pangkal batang bisa mati terbakar.

2. Pengendalian Fisik/Mekanik
Teknik pengendalian ini cukup efektif untuk mencegah serangan penggerek batang
padi. Pengendalian fisik.mekanik dilakukan oleh petani secara langsung maupun
dengan alat (perangkap). Tindakan pengendalian ini dilakukan dengan memungut
kelompok telur di persemaian. Cara ini efektif untuk mencegah sundep pada
tanaman yang baru pindah (transplanting).
3. Pengendalian Biologi
Pengendalian secara biologi dengan menggunakan musuh alaminya, baik predator,
parasitoid maupun virus/jamur patogenik. Contoh predator yang memakan
kelompok telur adalah jangkrik, sedangkan yang memangsa ngengat penggerek
adalah kelelawar dan laba-laba. Bangsa tabuhan (Trichogramma sp.) juga
merupakan musuh alami penggerek batang padi. Serangga ini memarasit kelompok
telur penggerek. Musuh alami lain adalah virus dan jamur entomopatogenik, yaitu
cendawan yang berkembang biak dengan tubuh serangga sebagai inangnya.
Metharrizium anisopliae adalah salah satu contoh jamur yang menyerang larva
penggerek batang padi. Teknik pengendalian secara biologis banyak
dikembangkan dalam pertanian organik karena mekanisme penekanan terhadap
populasi serangga hama sangat kuat, tidak menimbulkan dampak negatif pada
tanaman serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Saat ini, musuh-musuh
alami serangga hama diperbanyak atau dikembangbiakkan secara khusus menjadi
agensia hayati.

4. Pengendalian Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi atau dengan pestisida sebaiknya dilakukan bila
populasi serangga hama atau intensitas serangan penggerek batang telah melebihi
ambang pengendalian. Pada tanaman padi dalam masa pertumbuhan (stadia
vegetatif) penggunaan pestisida bila tingkat serangannya lebih dari 5%, sedangkan
pada vase generatif jika intensitasnya 15% atau lebih. Dengan pestisida, populasi
serangga hama dapat ditekan dan turun secara cepat bahkan reaksinya bisa
langsung dilihat (knockdown effect).
Bahan-bahan aktif insektsida yang direkomendasikan untuk mengendalikan hama
penggerek batang padi antara lain :
-    Imidakloprid :  TOPDOR 10 WP
-    Dimehipo      : SIDATAN 410 SL
-    Fipronil           :  FIPROS 55 SC
-    Karbofuran     :  SIDAFUR 3GR

Cara aplikasi :

1. Saat persemaian umur 5 hari, aplikasikan insektisida granule (Sidafur 3GR), dosis
disesuaikan dengan kondisi persemaian.
2. Pada umur 18 hari saat dipersemaian dan menjelang tanam, semprot dengan
insektisida (Sidatan 410 SL dan Topdor 55 SC), dengan dosis 0,5 ml/l air sidatan
dan 0,5 g/l air topdor.
3. Ketika pemupukan pertama campurkan dengan insektisida Sidafur 3GR dengan
dosis 10-20kg/ha.
4. Ketika tanaman berumur 20-40 hst, semprot dengan insektisida (Sidatan 410 SL
dan Fipros 55 SC) dengan dosis disesuaikan dengan tingkat serangan, apabila
serangan telah berat maka sebaiknya gunakan dosis 1ml/l air sidatan dan 1ml/l air
fipros.
5. Penyemprotan berikutnya dilakukan apabila gejala serangan penggerek batang
masih terlihat.

DAFTAR HADIR PESERTA


KEGIATAN PENYULUHAN OLEH PPL

Judul Materi : Pengendalian Hama Pengerek Batang Padi


Waktu : Kamis, 3 Januari 2022, Jam 09.00 – 11.15 WIT
Tempat : Kelompok Tani Desa Wabloy
No Nama Petani Peserta Kelompok Tanda Tangan
1.. Tani 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.

Wabloy, 3 Januari 2022


PPL Ketua Kelompok Tani

TOTO SUDARYANTO
…………………………………
NIP 19731008 200801 1 004

RISALAH KUNJUNGAN PENYULUH PERTANIAN KEPADA


POKTAN/GAPOKTAN

Hari/Tanggal Kamis, 3 Januari 2022


Waktu Kunjungan 09.00 - 11.15 WIT
Nama Poktan/Gapoktan dan Alamat / Desa Wabloy
Jumlah Anggota yang Hadir Orang laki-laki
Kegiatan yang dilakukan dan topik Penyuluhan : Pengendalian Hama Pengerek
yang dibahas Batang Padi
Masalah yang dihadapi Tanam sebar menyulitkan pemeliharaan

Pemecahan Masalah Penanaman tapin atau tabela caplak


Masalah yang belum dapat Pemenuhan tenaga kerja tanam
dipecahkan dan perlu tindak lanjut
Keterangan Tenaga kerja terbatas

Diperiksa Pimpinan BP3K, Ketua Kelompok yang dikunjungi

Lolong Guba

(TOTO SUDARYANTO) ( )
NIP. 19731008 200801 1 004

Anda mungkin juga menyukai