Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU HAMA TUMBUHAN

Disusun oleh:

Nama : Nanda Febrika

NPM : E1K020032

Prodi : Proteksi Tanaman

Hari/tanggal : Rabu, 22 September 2021

Dosen : 1. Nadrawati, Ir., MP

2. Djamilah, Ir., MP

Objek Praktikum : Pengenalan Hama Tumbuhan

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hama Oryctes rhinoceros yang lebih dikenal sebagai kumbang tanduk atau kumbang
badak atau kumbang penggerek pucuk kelapa pada saat ini menjelma sebagai hama utama di
perkebunan kelapa . Sebelumnya, hama ini lebih banyak dikenal sebagai hama pada tanaman
kelapa dan palma lain (Mahmud, 1989). Kajian mengenai biologi dan ekologi dari Oryctes
rhinoceros telah lama dan banyak dilakukan oleh para peneliti dari berbagai belahan dunia,
namun demikian pada saat ini menjadi menarik perhatian lagi karena kerusakan yang
ditimbulkan di perkebunan kelapa sawit sangat besar. Kerugian akibat serangan Oryctes pada
perkebunan kelapa sawit dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerugian secara tidak langsung adalah dengan rusaknya pelepah daun yang akan
mengurangi kegiatan fotosintesis tanaman yang pada akhirnya akan menurunkan produksi.
Kerugian tidak langsung yang kedua adalah memperpanjang masa TBM dari tanaman kelapa
sawit yang biasanya 30 bulan sudah panen menjadi 5-7 tahun, bahkan ada tanaman yang sudah
tidak mampu recovery lagi serta tidak menghasilkan buah. Sedangkan kerugian secara langsung
adalah matinya tanaman kelapa sawit akibat serangan hama ini yang sudah mematikan pucuk
tanaman.
Pada saat ini, populasi Oryctes rhinoceros di alam sudah sangat banyak sebagai akibat
selalu tersedianya pakan dan tempat berkembang biak dalam jumlah yang sangat banyak. Kebun
kelapa yang sangat luas, sekitar 8 juta hektar, akan selalu menyediakan pakan bagi Oryctes.
Belum lagi ditambah pakan tradisional yaitu tanaman kelapa dan palma lainnya. Sedangkan
tempat berkembang biak juga selalu tersedia setiap tahunnya serta dalam jumlah yang sangat
banyak yaitu kegiatan replanting tanaman kelapa tua yang menghasilkan rumpukan batang
kelapa . Tempat berkembang biak lain yaitu lahan gambut tempat perkebunan kelapa . Bahan
organik lain yang selama ini dikenal sebagai tempat berkembang biak Oryctes adalah tumpukan
kotoran sapi, serbuk gergaji, tumpukan sampah organik, dan lain-lain.
Populasi yang sangat tinggi menyebabkan Oryctes tidak hanya menyerang kelapa sawit
dari kebun yang telah mengadakan replanting saja, tetapi juga menyerang kebun kelapa generasi
satu. Hal ini dimungkinkan apabila di sekitar kebun tersebut sudah ada sumber Oryctes misalnya
tumpukan bahan organik atau kebun kelapa di sekitarnya. Dampak lain yang diakibatkan
populasi yang sangat tinggi adalah Oryctes tidak hanya menyerang tanaman belum menghasilkan
(TBM) saja tetapi pada saat ini mampu menyerang tanaman kelapa tua. Bahkan ada kebun yang
harus melakukan kegiatan replanting yang dipercepat meskipun umur kelapa sawit baru 15 tahun
(Susanto & Brahmana, 2008).
Kumbang tanduk dapat dikendalikan dengan baik apabila menerapkan sistem
pengendalian hama terpadu (PHT). Pengendalian harus didahului dengan kegiatan monitoring
atau sensus secara rutin dan teknik pengendalian yang sesuai dengan kondisi kebun kelapa
masing-masing. Teknik pengendalian Oryctes rhinoceros akan dibagi menjadi pengendalian pada
kondisi kebun TBM, TM, areal replanting, dan areal lahan gambut.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa mengenal cara mengamati gejala
kerusakan pada hama tanaman perkebunan, khususnya kumbang tanduk Oryctes rhinoceros
pada tanaman kelapa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum pengamatan kerusakan pada tanaman perkebunan ini dilakukan di lahan
kelapa unib depan jalan sungai suci, kecamatan muara bangkahulu.

3.2 Alat dan Bahan


Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kamera HP, tanaman kelapa,

3.3 Prosedur kerja


1. Pergi ke lahan atau dimanapun yang penting ada tanaman terserang dengan berbagai tipe
kerusakan yang disebabkan oleh hama. Jika memunkinkan datangi beberapa lahan sebagai
ulangan.
2. Mengamati daun / akar terserang hama pemakan
3. Mengamati batang / ranting / pucuk / titik tumbuh / buah yang terserang hama penggerek
Mengamati gall pada akar tanaman yang terserang hama penyebab puru
4. Mengamati buah yang terserang hama pengisap
5. Memfoto semua gejala yang di temukan itu dan beri keterangan.
6. Menghitung masing masing persentase kerusakan yang disebakan oleh hama tersebut
7. Mecatat lokasi pengamatan dan pada tanaman apa pengamatan tersebut dilakukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan Harun

Gambar Keterangan Gambar Keterangan


Gejala :
Jumlah Pelepah :
Ju

Anda mungkin juga menyukai