Anda di halaman 1dari 11

1

Hasil Pengamatan Lapangan

HAMA KEONG YANG MENYERANG TANAMAN PADI PADA


LOKASI KOMPLEK PERSAWAHAN NAIBONAT DAN CARA
PENGENDALIANNYA

OLEH

EVILIANA NUET (2104060150)

LARASATY NAZARETI NDOKI (2104060164)

MARIANA A. A. TOKAN (2104060021)

MELISA K. S. FANGIDAE (2104060092)

MUHAMAD N. ISNAUFAL WAE (2104060093)

THERESA ALBINA VEKON (2104060111)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG-NTT
2021
i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami berkat dan anugerahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan pengamatan ini dengan tepat waktu. Dengan tuntunan-Nya
maka kesulitan dalam pembuatan pengamatan ini dapat teratasi. Hasil pengamatan “ HAMA KEONG
YANG MENYERANG TANAMAN PADI PADA KOMPLEK PERSAWAHAN NAIBONAT DAN CARA
PENGENDALIANNYA” dibuat untuk memenuhi tugas belajar mata kuliah Dasar-Dasar Perlindungan
Tanaman

Ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut mengambil bagian dalam pengamatan
kami, berkat bantuan dari bapak dan ibu, kami dapat menyelesaikan penelitian ini tepat waktu. Kami
juga menyadari dalam penulisan laporan pengamatan ini masih banyak kekurangan, maka kritikan
dan saran yang membangun dari dosen atau teman-teman sangat kami harapkan, agar kami bisa
membuat laporan yang lebih baik.

Kupang, 28 Februari 2022


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1


1.2. Rumusan masalah 2
1.3. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Hama 3


2.2. Keong sebagai Hama/OPT 3
2.3. Pengendalian dan Pencegahan keong 5

BAB III PENUTUP.

3.1. Kesimpulan 6
3.2. Saran 7

DAFTAR PUSTAKA iii


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tanaman padi (oryzasativa L.) merupakan tanaman pangan yang menjadimakanan pokok
penduduk Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan panganpenduduk, maka Indonesia
dituntut untuk menjalankan kebijakan ketahananpangan dengan berfokus pada
pembangunan pertanian. Salah satu taktik dalampembangunan pertanian yang tepat ialah
pemberdayaan petani harus diintensifkan agar dapat tercapai ketahanan pangan nasional,
karena petanimerupakan pelaku dalam proses produksi produk pertanian khususnya pangan.
Seiring meningkatnya populasi penduduk dan kebutuhan pangan nasional, produktifitas
komoditas padi pun harus ditingkatkan agar total produksinya dapatmemenuhi kebutuhan
pangan nasional. Produktifitas padi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya
adalah serangan hama dan penyakit.Serangan hama dan penyakit akan menurunkan
produkti!itas padi secarasignifikan apabila tidak ditangangi dengan serius. Musuh utama
petani adalah hama tanaman padi, diantaranya ialah Tikus, Wereng, Penggerek batang, Kepik,
Walang Sangit, jenis serangga lainnya, dan burung. Di setiap daerah, hama utama yang
menyerang pertanaman padi akan berbeda. contohnya, untuk pertanaman padi di daerah
pantura yang menjadi hama utamanya ialah $erengsedangkan untuk pertanaman padi di
daerah rancaekek yang menjadi hamautamanya ialah tikus. Sehingga perlu adanya strategi
pengendalian yang tepat, seperti penggunaan varietas tahan, penggunaan benih bersertifikat,
monitoring, dan teknik-teknik pengendalian efektif dan aman yang bisa dilakukan.
Penggunaan pestisida dalam pengendalian OPT masih menjadi solusi utama petani dalam
mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi. Meskipun pestisida buatan memiliki zat
atau senyawa yang terkandung efektif dan efisiendalam pengendalian OPT, tetapi zat atau
senyawa tersebut akan berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar baik tanah maupun
makhluk hidup dan kesehatan.
Adapun cara lain yang dapat dilakukan dalam pengendalian OPT tanaman padi, yaitu cara
mekanik, fisik, dan kultur teknik. cara mekanis sudah jarang diterapkan oleh petani, alasan
karena sifat yang membutuhkan waktu yang lama dan jumlah hama yang dikendalikan oleh
cara mekanis tidak sebesar cara kimiawi (pestisida buatan), namun cara mekanis masih sering
dilakukan petanidalam melakukan penyiangan. cara fisik bisa dilakukan dengan mengatur
2

tinggi genangan air dan memasang jebakan-jebakan untuk hama. Cara kultur teknis dilakukan
dengan mengatur jarak tanam, melakukan rotasi tanaman, dan lainnya. Cara biologi bisa
dilakukan dengan pengembangan musuh dari hama tersebut baik secara parasit dan
predator.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa defenisi dari Hama?
2. Apa saja dampak yang disebabkan Keong pada tumbuhan padi?
3. Bagaimana cara pengendalian dan pencegahan Keong?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui defenisi dari Hama.
2. Mengetahui dampak yang disebabkan hama keong terhadap tumbuhan padi.
3. Mengetahui cara pengendalian dan pencegahan hama keong.
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI HAMA

Adapun para ahli mengemukakan pendapatnya tentang hama:


 Menurut Smith (1983)
Hama merupakan semua organisme atau agens biotik yang merusak tanaman dengan
cara yang bertentangan dengan kepentingan manusia.
 Menurut KBBI
Hama adalah hewan yang mengganggu produksi pertanian seperti babi hutan, tupai,
tikus, dan terutama serangga. 2 ; Benih penyakit. 3 ; Biang keladi kerusakan: perusak
contoh wereng merupakan hama padi yang paling ditakuti petani.
 Menurut Nas (1978)
Serangga dikatakan hama apabila serangga tersebut mengurangi kualitas dan
kuantitas bahan makanan, pakan ternak, hasil pertanian atau panen, pengolahan dan
dalam penggunaannya serta dapat bertindak sebagai vektor penyakit pada tanaman,
bintang dan manusia, dapat merusak tanaman hias, bunga serta merusak bahan
bangunan dan milik pribadi lainnya.

Jadi bisa disimpulkan, Hama adalah organisme yang dianggap dari sudut pandang
manusia, tidak dianggap dalam beberapa konsep ekologi dan merugikan manusia atau
menimbulkan masalah bagi manusia.
Adapun jenis-jenis hama yang sering menyerang tanaman : wereng, keong, kepik hijau,
walang sangit, burung, penggerek batang padi.

2.2. KEONG SEBAGAI HAMA/OPT

Menurut hasil pengamatan kami di Komplek persawahan Naibonat, Kupang Timur kami
mendapatkan Keong sebagai hama yang menyerang tanaman padi daerah itu.

Keong merupakan salah satu hama utama tanaman padi, stadia rentan padi yaitu
persemaian dan padi 10 HST. Mekanisme merusak: keong memarut jaringan tanaman dan
memakannya. Gejala kerusakan: tanaman muda dimakan hingga habis sehingga banyak
rumpun hilang, satu batang padi akan habis dimakan seekor keong selama 3-5 menit.
4

Gambar 1.1 Penyerangan Keong Terhadapat Tanaman Padi Yang Diamati Di Komplek
Persawahan Naibonat

Tidak cuman dimakan, keong-keong ini juga sering memanfaatkan batang padi untuk lokasi
bertelur.

Gambar 1.2 Telur Keong Yang Bersarang Pada Batang Padi


5

2.4. PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN KEONG

 Pengendalian
Pengendalian keong mas harus mengetahui perilaku dan siklus hidupnya sehingga
pengendalian dapat berhasil dengan baik. Berpedoman pada 4 prinsip dalam pengelola
pengendalin keong yaitu :
1. Budidaya tanaman yang sehat
2. Melestarikan dan memanfaatkan musuh alam di pertanaman
3. Melakukan pengamatan pertanian secara rutin
4. Petani sebagai ahli PHT di lahan pertaniannya

Pengambilan dan pengumpulan telur dan keong di lakukan pada pagi atau sore hari pada
tempat-tempat tergenang. Keong mas mempunyai kebiasaan hidup di persawahan yang
tergenang. Gerakan tersebut sangat efektif apabila dilakukan secara dini,masal dan terus-
menerus. Keong dewasa yang dikumpulkan dapat dijadikan makanan untuk manusia atau ternak
bebek karena nilai gizi yang tinggi, sedangkan telur yang terkumpul di musnahkan dengan cara
membenamkan ke persawahan sehingga telur-telurnya tidak akan menetas.

 Pengendalian secara mekanis yaitu pengelohan tanah dengan cara di bajak kemudian di
ikuti dengan pengumpuran dapat mengurangi hasil populasi keong. Perbaikan saluran irigasi
perlu di ikuti sanitasi gulma
Memasang saringan pada saluran pintu air pemungutan hama keong menggunakan
tanaman antraktan (daun pepaya, kulit nagka, daun talas dan daun singkong).
Pengendalian dengan kultur teknik yaitu menanam bibit yang agak tua dan jumlah bibit
lebih dari satu batang dan melakukan pemupukan dasar dengan pupuk buatan dan
pengapuran
 Pengendalian secara biologi yaitu dengan menggunakan hewan predator yaitu dengan itik,
kura-kura, semut merah dan tikus sawah.
 Pengendalian dengan kimia yaitu penyemprotan bahan kimia dengan bahan aktif miklos
anida seperti lerak, deris, dan saponin.
6

 Pencegahan
Dengan memasang plastik pada sekeliling persemaian dengan harapan keong tidak dapat
masuk ke persemaian karena keong lebih menyukai tanaman yang mudah, disamping itu
keong tidak dapat merangkak ke persemaian di sebabkan karna sifat plastik yang halus
sehingga kesulitan untuk masuk ke persemaian. Pemasangan plastik harus sampai ke dasar
tanah dan potongan kayu atau bila di tancamkan di bagian dalam plastik sehingga keong mas
tidak masuk ke persemayan
7

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Menurut hasil penilitian kami di Komplek Persawahan Naibonat, kami menyimpulkan
bahwa para petani memiliki kendala dalam mengatasi hama keong pada sawah dan pada saat
ini masih memiliki kendala dalam mengatasi hama tersebut.

3.2 SARAN
Organisme perusak tanaman sangat merugikan tanaman sehingga di butuhkan perawatan
dan perlakuan khusus terhadap tanaman padi tersebut. Ada banyak cara yang bisa dilakukan
untuk menangani masalah ini. Cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengambil
dan memisahkan langsung hama tersebut dari tanaman padi dan juga bisa menggunakan
bahan kimia seperti pestisida yang di semprotkan langsung ke tanaman padi. Jika kita bisa
meminimalisir perkembangan hama maka hasil panen dari tanaman tersebut bisa berkualitas
baik dan dalam jumlah yang banyak.
iii

DAFTAR PUSTAKA

http://distan.jogjaprov.go.id/teknik-mengendalikan-keong-mas-pada-tanaman-padi/

AAK, 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius.Yogyakarta.172hal

Anonim, 1997. Waspadai Keong mas di Tabela Padi. Departemen Pertanian, Litpan,
BPTPgedongjohor Medan,2p

Anda mungkin juga menyukai