Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

1. Nama : Aji Chandra Mustofa


2. Judul : Pergiliran Tanaman Memutus siklus Hama
Penyakit Dan Meragamkan Hasil
Pertanian
3. Waktu : 45 Menit
4. Tempat : Rumah Ketua Kelompok Tani Di Desa
Selorejo Kecamatan Kawedanan Kab
Magetan
5. Sasaran : Petani Di kelompok Petani
6. TIK : Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan
anggota kelompoktani mampu
menerapkan dan memahami
7. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
8. Media : Power point
     9.Hari/Tanggal : 1 juni 2020

NO WAKTU URAIAN KEGIATAN KET


1. 5 Menit -            Salam Pembuka Perkenalan
Salam pembuka, dan diteruskan dengan
obrolan yang difokuskan pada materi yang
disampaikan
2. 35 Materi Diskusi
Menit -  Menjelaskan kepada petani tentang apa itu
Pergiliran Tanaman ?
- Mengajak petani untuk menerapkan Pergiliran
Tanaman
- Memberikan kesempatan kepada petani
untuk bertanya
3. 5 Menit Penutup
-Menyimpulkan hasil pertemuan pada Kesimpulan
proses penyuluhan tersebut.
-Mengakhirinya dengan salam penutup
kepada seluruh petani yang hadir dalam Penutup
kegiatan penyuluhan tersebut.
SINOPSIS
Pergiliran Tanaman Memutus siklus Hama Penyakit Dan Meragamkan Hasil
Pertanian
Pengertian Rotasi Tanaman

Pergiliran tanaman adalah praktik penanaman berbagai jenis tanaman secara


bergiliran di satu lahan. Rotasi tanaman diketahi memberikan manfaat bagi tanah. Konsep
utama dari rotasi tanaman adalah mengembalikan nutrisi tanaman yang berbentuk nitrogen
melalui tanaman legum setelah penanaman tumbuhan serealia dan sejenisnya.

Pergiliran tanaman mencegah terakumulasinya patogen dan hama yang sering


menyerang satu spesies saja. Rotasi tanaman juga diketahui dapat meningkatkan kualitas
struktur tanah dan mempertahankan kesuburan melalui pergantian antara tanaman berakar
dalam dengan tanaman berakar dangkal. Rotasi tanaman merupakan bagian dari polikultur.

Pergiliran tanam atau gilir tanam adalah salah satu sistem budidaya tanaman
dengan cara menggilir atau menanam lebih dari satu jenis tanaman yang berbeda dalam
waktu yang tidak bersamaan. Rotasi tanam tersebut sudah lama dikenal di dunia pertanian,
bahkan hingga sekarang pun sering dijadikan rekomendasi untuk beberapa jenis budidaya
tanaman.

Tujuan Pergiliran Tanaman


Memperlambat Tingkat Erosi
Perlindungan terhadap tingkat kehilangan tanah dimaksimalkan dengan metode rotasi yang
meninggalkan banyak residu tanaman yang bersifat mengikat tanah. Erosi diketahui menyebabkan
agregat tanah lepas, pori-pori tanah tertutup, penyerapan air berkurang, dan limpasan permukaan
meningkat.

Pergiliran tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengurangi tingkat kehilangan tanah akibat
erosi oleh air. Di kawasan yang rentan erosi, beberapa praktik manajemen pertanian seperti pertanian
tanpa pembajakan dapat melengkapi rotasi tanaman untuk mengurangi dampak limpasan permukaan
oleh air hujan.

Pergiliran tanaman memberikan efek yang beragam terhadap erosi tanah berdasarkan iklim.
Perubahan musim yang cukup konsisten di suatu wilayah dan dapat diprediksi akan memiliki sistem
rotasi tanaman yang berbeda dengan wilayah yang memiliki pergantian musim hujan dan musim
kering tidak stabil. Jika kondisi iklim tidak stabil maka rotasi tanaman dapat lebih fleksibel dan diganti
lebih cepat.

Meningkatkan Produksi Tanaman


Menurunnya produktifitas lahan akibat sistem budidaya yang tidak tepat seperti tersebut di
atas dapat dihindari dengan cara melakukan pergiliran tanaman. pergilirani tanaman adalah praktek
budidaya berbagai jenis tanaman secara bergiliran di suatu lahan pertanian.

Pergiliran tanaman ialah pengaturan susunan urutan-urutan pertanaman pada suatu tempat
tertentu. Pada rotasi tanaman, pemilihan jenis tanaman harus diperhatikan. Kesalahan dalam
pemilihan jenis tanaman dapat mengakibatkan penurunan hasil panen karena tanaman yang dipilih
bisa jadi merupakan inang organisme pengganggu yang sebenarnya akan diberantas.

Memutus Siklus Hama dan Penyakit


mampu mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit. Tentu saja, melalui metode ini
beberapa jenis hama dan penyakit mampu ditangkal apabila melakukan rotasi tanaman dengan jenis
ataupun famili yang berbeda. Setiap famili tanaman umumnya memiliki jenis hama dan penyakit yang
hampir sama, misalkan tanaman tomat memiliki jenis hama dan penyakit yang hampir sama dengan
cabe dan terung.

Melalui pergilirani tanaman dengan famili lain, maka siklus hama dan penyakit yang
menyerang pada periode sebelumnya akan terputus, misalkan penyakit antraknosa pada cabe tidak
akan menyerang tanaman jagung.

Menurunkan Resiko Kegagalan Panen


Pergiliran tanaman memiliki tujuan yang salah satunya dapat menyelamatkan tanaman
dengan memutus siklus organisme pengganggu tanaman. Hal tersebut berarti melalui rotasi tanaman
hasil panen dapat terselamatkan dan tidak habis diserang orgnisme tersebut.

Dengan demikian pergiliran tanaman dapat digunankan untuk menurunkan resiko kegagalan
panen. Selain itu meningkatnya kesuburan tanah akibat rotasi tanaman juga dapat membantu
meminimalisir kegagalan panen akibat teknik budidaya atau kesuburan tanah yang kurang baik.

Meningkatkan Kesuburan Tanah


Pergiliran tanaman dpaat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah mengingat ada beberapa
tanaman yang memiliki sifat rakus hara dan beberapa tanaman lainnya justru mampu memberikan
ketersediaan hara tanah sehingga melalui sistem pergantian tanaman diharapkan dapat
mengembalikan nutrisi yang hilang melalui tanaman lainnya yang dapat mengikat nutrisi tersebut.

Pergiliran tanaman dapat dilakukan terhadap salah satu jenis tanaman yang rakus unsur hara
seperti tanaman umbi-umbian dengan jenis tanaman lainnya yang dapat memberikan unsur hara
adalah polong-polongan. Melalui rotasi tanaman kestabilan hara pada tanah dapat terjadi secara
alami sehingga secara tidak langsung juga dapat berfungsi untuk mengurangi penggunaan bahan
kimia yang dapat merugikan bagi lingkungan sekitar akibta residu dan dampak negatif lainnya yang
dapat terjad

Membantu memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar

Dengan dilakukannya pergiliran tanaman, petani dapat memproduksi beragam


komoditas dalam satu lahan pertanian. Untuk memperoleh manfaat ini, petani hanya perlu
mengetahui permintaan pasar dan melakukan penyesuaian terhadap pola tanam di lahan.
Hasil tanam tersebut selanjutnya bisa dijual ke pasar secara terus-menerus yang memang
membutuhkannya

Anda mungkin juga menyukai