Anda di halaman 1dari 17

FOTOSINTESIS TANAMAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat


Dalam menempuh mata kuliah Fisiologi

Oleh :
Muhammad Bilal Akbar Setiawan

2110311005

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2022
LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOSINTESIS TANAMAN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh


Muhammad Bilal Akbar Setiawan
2110311005

Telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat pada tanggal 13 Desember 2022

Susunan Tim Penilai

Asisten I

Khoirunnisa
NIM : 2010311028

i
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Judul
Acara Praktikum”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Bapak Ir.Bejo Suroso, MP., selaku dosen pembina mata kuliah Silvikultur yang
telah memberikan arahan teoritis kepada penulis.
2. Ibu Hidayah Murtiyaningsih S.Si,M.Si., selaku dosen pembina mata kuliah Dasar-
Dasar Pewaris Sifat yang telah memberikan arahan teoritis kepada penulis.
3. Khoirunissa (2010311028) yang telah memberi motivasi.
4. Teman dan keluarga yang telah memberi motivasi dan semangat.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan praktikum ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Penulis

MUHAMMAD BILAL AKBAR SETIAWAN


NIM. 2110311005

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... i

PRAKATA.................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang........................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah...................................................................... 2

1.3.Tujuan........................................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fotosintesis.............................................................. 3

2.2 Tanaman Gambas...................................................................... 3

2.3 Tanaman Jagung........................................................................ 4

III. METODOLOGI

3.1.Tempat dan Waktu..................................................................... 6

3.2.Bahan dan Alat........................................................................... 6

3.3.Prosedur Kerja............................................................................ 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………..7

V. KESIMPULAN

5.1.Kesimpulan................................................................................12

5.2.Saran..........................................................................................12

LAMPIRAN………………………………………………………13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesa yang berarti
menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas
beberapa spektrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, ganggang, dan beberapa jenis
bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan udara serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup
ketergantungan secara langsung pada energi yang dihasilkan dari proses
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan
dibumi.
Jika tumbuhan dimakan hewan atau manusia, maka terjadi perpindahan energi
dari energi matahari menjadi energi kimia dalam tumbuhan kemudian
berpindah ke tubuh hewan atau manusia. Jika hewan itu dimakan hewan
lain, maka akan disertai pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber
energi utama bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari. Fotosintesis ini secara
sederhana dapat diartikan sebagai sebuah proses pembuatan makanan yang di
lakukan pada tumbuhan yang memiliki warna hijau dengan cara melibatkan
sebuah cahaya matahari. Selain sinar matahari pada proses fotosintesis ini
melibatkan beberapa enzim
Pada proses fotosintesis ini sering dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, dan
beberapa jenis alga serta bakteri yang akan menghasilkan sebuah energi yang
dapat digunakan di dalam berbagai aktivitas. Dan sebuah Energi tersebut juga
disebut dengan nutrisi. Hampir semua makhluk hidup sangat bergantung pada
hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi

1
kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari
senyawa anorganik dinamakan organisme autotrof.

Di bagian daun tumbuhan terdapat 2 lapisan sel yang memiliki nama mesofili.
Pada bagian ini terdapat setengah juta kloroplas tersebar di setiap milimeter
persegi. Kemudian Cahaya matahari akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna lalu menuju mesofili. Yang pada bagian ini sebagian besar kegiatan dari
fotosintesis berlangsung. Maka dari itu setiap tumbuhan sangat membutuhkan
sebuah klorofil atau yang biasa di sebut dengan hijau daun agar dapat
melakukan sebuah proses fotosintesis.
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas pada praktikum kali ini ialah


1. Apa pengertian dari fotosintesis?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi fotosintesis?

3. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?

1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya laporan praktikum kali ini ialah

1. Untuk mengetahui proses terjadinya fotosintesis

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya matahari menjadi energi


kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa. Fotosintesis terjadi
terutama pada daun.Bagian khas dari daun meliputi epidermis atas dan bagian
bawah daun, mesofili daun, bundel vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis atas
dan bawah tidak memiliki kloroplas sehingga fotosintesis tidak dapat terjadi.
Bagian tersebut hanya berfungsi sebagai pelindung bagi daun.

Senyawa organik yang dihasilkan dimetabolisme menjadi komponen


struktural dan fungsional tanaman untuk menghasilkan ATP dan kurangi
daya, lepas CO2. Pada dasarnya, proses fotosintesis merupakan kebalikan dari
pemapasan. Proses pemapasan bertujuan pecahkan gula menjadi karbon
dioksida, udara dan energi. Proses anti fotosintesis mereaksikan
(menggabungkan) karbon dioksida dan udara menjadi gula dengan
menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya
berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan
ada sumber cahaya.

2.2 Tanaman Gambas

Gambas (Luffa acutangula L.) merupakan tanaman merambat dengan alat


pemegang yang berbentuk pilin, batang gambas panjang, kuat, lebih kuat dari
pada labu siam, panjang batangnya dapat mencapai puluhan meter. Daerah
asal gambas dari India, tanaman ini telah beradaptasi lama di daerah Asia
Tenggara termasuk Indonesia (Sukamto, 2007).

Gambas termasuk jenis tanaman merambat. Tanaman ini termasuk kedalam


anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) akar tanaman gambas bulat
panjang, batang tanaman gambas bersegi permukaannya berambut halus, basah
dan panjang. Tanaman gambas memiliki banyak khasiat sebagai obat. Kulit
buah yang kering dimanfaatkan sebagai spons pembersih, dan gambas juga
dapat diolah menjadi aneka sayuran lezat mulai pucuk daun maupun buah
muda. Buah gambas yang sudah tua tidak dapat di makan karena rasa yang
sangat pahit dan keras (Sunarjono,2000).
3
Gambas bermanfaat dalam bidang kesehatan antara lain sebagai agen anti
diabetes, antioksidan dan anti jerawat. Permintaan oyong mengalami
peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pengetahuan
gizi terhadap manfaat tanaman oyong. Upaya peningkatan produksi perlu
didukung dengan perbaikan budidaya sehingga kebutuhan masyarakat
terpenuhi. Degradasi tanah atau kerusakan tanah merupakan faktor utama
penyebab menurunnya produktivitassecara nyata melalui penurunan sifat fisik,
kimia maupun biologi (Banuwa, 2013).

2.3 Tanaman Jagung

Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomi
serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai
sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga sebagai sumber
pakan (Purwanto, 2008). Upaya peningkatan produksi jagung masih
menghadapi berbagai masalah sehingga produksi jagung dalam negeri belum
mampu mencukupi kebutuhan nasional (Soerjandono, 2008).

Salah satu penyebab rendahnya hasil tanaman jagung adalah kehadiran gulma
pada tanaman jagung tersebut. Pengaruh gulma pada tanaman dapat terjadi
secara langsung, bersaing untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya dan
ruang tumbuh. Gulma yang dibiarkan tanpa pengendalian pada jagung dapat
menurunkanhasil 20-80% (Bilman, 2011). Purba (2011) mengemukakan bahwa
kehilangan hasil akibat gulma rata-rata 10% (15% di daerah tropis) dan gulma
umum menurunkan hasil sampai 31% pada tanaman jagung.

Selain untuk pangan dan pakan, biji jagung dapat diekstrak sebagai minyak
dan dibuat tepung (maizena), serta bahan baku industri (tepung biji ataupun
tepung tongkol). Tongkol jagung mengandung pentosa, dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa
genetika saat ini juga ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (GPEI Jawa
Timur, 2009). Di samping itu, jagung mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku
produksi bioethanol seperti yang terjadi di Amerika Serikat.

Jagung PRG terbesar dikembangkan oleh perusahaan multinasional Monsanto


dan Syngenta.

Karakter jagung PRG yang utama adalah tahan hama penggerek batang (Bt),
4
tahan herbisida (HT), tahan Root Warm serta gabungan Bt dan HT.

Jagung PRG tersebut berpotensi untuk: (1) mengurangi resiko gagal panen
akibat serangan hama dan cekaman biotik, (2) menenkan ongkos produksi, (3)
mengurangi penggunaan pestisida kimia, (4) meningkatkan mutu hasil panen,
(5) meningkatkan kapasitas industri perbenihan dan (6) mengambil pilihan
teknologi bagi petani.

Salah satu negara Asia yang telah menanam jagung PRG adalah Filipina.
Jagung Bt (MON 810) adalah jagung PRG pertama yang disetujui di Filipina
pada Desember 2002, dan dinyatakan aman untuk pangan dan pakan (Corino,
2009a). Setelah itu berkembang jagung PRG tahan herbisida, dan kemudian
berkembang tahan gabungan Bt dan tahan herbisida yang pada tahun 2005
telah ditanam seluaslebih dari 215.000 ha (Corino, 2009b).

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Pada praktikum kali ini berjudul “Fotosintesis Tanaman” yang dilaksanakan


pada hari Senin, 12 Desember 2022. Bertempat di hasil percobaan Green
House Universitas Muhammadiyah Jember.

3.2 Alat dan Bahan

1. Gelas plastik

2. Gunting

3. Pemotong kuku

4. Label

5. Kapas

6. Biji gambas

7. Air

8. Biji jagung

3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu

2. Kemudian lukai satu persatu biji gambar dibagian sisi sebelah kana dan
kiri

3. Masukkan air secukupnya kedalah gelas plastik


4. Lalu masukkan biji gambas ke dalam gelas plastik yang berisi air untuk
mengetahui biji mana yang baik untuk ditanam

5. Siapkan gelas kosong dan masukkan kapas didalamnya

6. Kemudian basahi kapan dengan sedikit air

7. Masukkan biji gambas kedalam gelas yg sudah berisi kapas yang sudah
dibasahi

8. Letakkan pada ruang gelap dan terang

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Fotosintesis


Menurut ilmu biologi, Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya
matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk
glukosa. Fotosintesis terjadi terutama pada daun. Bagian khas dari daun
meliputi epidermis atas dan bagian bawah daun, mesofili daun, bundel
vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis atas dan bawah tidak memiliki
kloroplas sehingga fotosintesis tidak dapat terjadi. Bagian tersebut hanya
berfungsi sebagai pelindung bagi daun.

Pada stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis bawah
dan untuk pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk dan akan
mengeluarkan O2. Bundel vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di
daun merupakan bagian dari sistem transportasi tumbuhan, dimana air dan
nutrisi bergerak disekitar pabrik yang diperlukan.

Senyawa organik yang dihasilkan dimetabolisme menjadi komponen


struktural dan fungsional tanaman untuk menghasilkan ATP dan kurangi
daya, lepas CO2. Pada dasarnya, proses fotosintesis merupakan kebalikan dari
pemapasan. Proses pemapasan bertujuan pecahkan gula menjadi karbon
dioksida, udara dan energi. Proses anti fotosintesis mereaksikan
(menggabungkan) karbon dioksida dan udara menjadi gula dengan
menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya
berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan
ada sumber cahaya.

4.2 Proses Fotosintesis


Tumbuhan bersifat autotrof. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Fotosintesis berasal dari dua kata Yaitu Photo yang berarti Cahaya dan
Synthesis yang berarti proses pembuatan atau pengolahan.

Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri dari


7
beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan
oksigen dan glukosa. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.


Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Cahaya akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang terjadi
di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya
adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut :

4.2.1 Reaksi Gelap

Reaksi gelap merupakan bagian dari reaksi fotosintesis yang dalam


prosesnya tidak membutuhkan energi cahaya. Reaksi ini terdiri atas 3 tahap,
yaitu fiksasi karbon, produksi gula dan regenerasi RuBP. Siklus ini diawali
dengan penambatan karbon dengan bantuan enzim rubisco (Ribulosa
bifosfat karboksilase oksigenase) berikatan dengan ribulosa bifosfat (RuBP)
menghasilkan 3 fosfogliserat (3-PGA). Ketika gliseraldehid 3 fosfat yang
dihasilkan berjumlah 6 molekul maka 1 molekul gliseraldehid 3 fosfat akan
diubah menjadiglukosa atau fruktosa serta sukrosa.

4.2.2 Reaksi Terang


Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak
energi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai
pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem
II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada
fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron.

Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan


8
ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II
mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada
tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil
ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan klorofil. Van Neil yang mempelajari
bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Pada saat yang sama dengan ionisasi
fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang
ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP
menjadi NADPH.

4.3 Mengapa Tumbuhan Bisa Mati


Penyebab paling umum dari layunya tanaman adalah kurangnya asupan air yang
seharusnya diserap oleh akar. Jika hal ini dibiarkan, tanaman akan mulai layu,
menggugurkan daunnya dan mati secara perlahan.

4.4 Hormon Tumbuhan


Hormon adalah senyawa organik non-nutrisi yang aktif dalam konsentrasi
rendah (sekitar 10-6-10-5Mm), disintesis pada suatu bagian tertentu pada
tumbuhan dan kemudian diangkut ke bagian lain pada tumbuhan yang nantinya
dapat memberikan respon secara biokimia, morfologis maupun fisiologis

Hormon mempengaruhi dan mengontrol perkembangan esensia tumbuhan.


Hormon memiliki fungsi untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, maupun
perkembangan. Hormon tumbuhan (fitohormon) dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan pda suatu bagian tertentu pada tumbuhan. Pada konsentrasi
rendah, hormon tumbuhan dapat menimbulkan efek fisiologis. Efek fisiologis
tersebut muncul akibat adanya proses pertumbuhan serta perkembangan pada
tanaman. Hormon berperan sebagai regulator pertumbuhan yang sangat
esensial.

Hormon bukan merupakan senyawa metabolit antara ataupun hasil reaksi yang
dipengaruhinya dan aktif dalam konsentrasi rendah. Beberapa jenis hormon
ada yang berperan sebagai promoter (perangsang pertumbuhan dan
perkembangan pada suatu tanaman) dan ada pula sebagai inhibitor (penghambat
pertumbuhan dan perkembangan). Jadi selain mengatur pertumbuhan dan
perkembangan, hormon juga dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan.

9
Hormon dalam tumbuhan diibaratkan sebagai koordinator dalam rangkai proses
pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tersebut mencakup hormon promoter
(auksin, sitokinin, giberelin, etilen) maupun hormon inhibitor (asam absisat).
Hormon-hormon tersebut dapat bekerja sendiri atau dalam keseimbangan antar
hormon itu (semuanya tergantung pada sistem yang akan dipengaruhinya).
Pemberian hormon eksogen tidak selalu memberikan efek positif sebab hormon
tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan yang tidak berkaitan ataupun
mengganggu keseimbangan hormon endogen pada tumbuhan. Sehingga dalam
pemberian hormon eksogen perlu memperhatikan konsentrasi hormon yang
diberikan. Sebab konsentrasi berkaitan dengan respon pertumbuhan yang akan
terjadi. Umumnya hormon efektif dalam konsentrasi internal 1µM tapi kembali
lagi ada spesies tanaman. Sebab kebutuhan akan hormon pada setiap spesies
tanaman berbeda-beda.

Hormon juga merupakan prekursor yang berperan dalam proses regulasi


genetik. Hormon tumbuhan terbentuk juga dipicu oleh rangsangan dari
lingkunganakibat beberapa faktor (seperti suhu, ketersediaan air, nutrisi, cahaya
dan lain sebagainya) serta dipengaruhi pula oleh musim. Hormon pada
tumbuhan (fitohormon) merupakan bagian dari proses adapatasi maupun
pertahanan yang digunakan oleh tumbuhan untuk menjaga dan
mempertahankan kelangsungan hidup dari spesiesnya (jika dilihat dari segi
evolusi). Sejumlah gen yang awalnya tidak aktif akan mulai berekspresi jika
hormon pada tumbuhan telah mencapai tingkatan tertentu. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa hormon merupakan senyawa organik non nutrisi
yang disintetis pada suatu bagian tumbuhan kemudian ditranspor ke bagian lain
pada suatu tumbuhan dan kemudian akan memberikan respons. Respons yang
diberikan tidak hanya bersifat memacu, sebab proses pertumbuhan ataupun
diferensiasi justru terkadang terhambat oleh adanya hormon. Berdasarkan
beberapa penelitian hormon tumbuhan dapat pula dibagi menjadi 2 kelompok
besar, yaitu :

a. Hormon utama (Mayor)


Hormon utama atau mayor ini merupakan kelompok terbesar dari
hormon yang paling berpengaruh dalam merangsang pertumbuhan
dari suatu tanaman. Contoh dari hormon ini diantaranya hormon
10
auksin, sitokinin, giberelin, etilen serta asam absisat.
b. Hormon minor

Pengaruh yang muncul berupa respon seluler misalnya terbentuk


ekspresi gen, menghambat atau mengaktivasi enzim ataupun
mengubah membran. Pengaruh hormon pada setiap tumbuhan
berbeda-beda tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan,
letak aksi hormon pada tumbuhan, konsentrasi dari hormon dan
tahap perkembangan dari tumbuhannya. Dalam mempengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan dari suatu tanaman, suatu
hormon tidaklah dapat bekerja secara sendiri-sendiri diperlukan
proporsi antara konsentrasi dari beberapa hormon lainlah yang
berperan dalam mengontrol pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan tersebut. Setiap jenis dari fitohormon memberikan
pengaruh yang khas dan berbeda-beda namun respon yang diberikan
tersebut sangatlah kompleks.
Respon yang diberikan dari setiap jenis fitohormon ini juga
bergantung pada spesies tanaman, bagian tanaman, fase
perkembangan dari tanaman tersebut, interaksi dengan jenis
fitohomon lainnya serta pengaruh dari faktor lingkungan.
4.5 Mengecek Biji Gambas
Pada biji gambas perlu dilakukan pengecekan agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik. Pengecekan tersebut dengan cara melukai biji gambas dengan
gunting dan memasukkan biji kedalam air agar tau biji mana yang
mengapung dan tidak. Tujuan dilakukan pengecekan untuk mengetahui biji
gambas yang bagus dan yangtidak bagus.
4.6 Hasil Pengamatan
Morfologi Reaksi terang Reaksi gelap
Tinggi batang Gelas I : 4,5cm (2 biji tidak Gelas I : 13cm; 12,6cm;
tumbuh) 16cm
Gelas II : 2,5cm (2 buah Gelas II : 9cm; 12,2cm; (1
biji tidak tumbuh) biji tidak tumbuh)
Lebar daun Gelas I : 1,4 (2 biji tidak Gelas I : 1,4cm; 1cm; 1,6

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini membahas tentang tumbuhan gambas. Adapun
kesimpulan yang dapat diambil. Fotosintesis adalah proses pengubahan
energi cahaya matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya
dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi hanya pada tumbuhan dan
beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan hanya memerlukan
cahaya, CO2, dan H2O untuk membentuk glukos. Proses fotosintesis
yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut
diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang yaitu
klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil
digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi
fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau
pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Sedangkan
reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat
berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai
berasal dari reaksi terang.

5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum fisiologi adalah sebagai berikut:
Sebaiknya dalam praktikum kali ini agar lebih detail menjelaskan
tentang Fotosintesis Tanaman, karena saya rasa terlalu singkat
penjelasannya sehingga praktikan kurang dapat memahami materi.

12
LAMPIRAN

No.1 Media Tanam No.2 Uji Kecambahan Gambas

No.3 Pertumbuhan Benih Jagung

13

Anda mungkin juga menyukai