Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN

MAKALAH

YUSRIADI MUCHTAR
P2219011

JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman”

Makalah ini disusun guna untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan tugas
pada mata kuliah Analisis wacana Di Fakultas Pertanian Jurusan/Program Studi
S1 Agribisnis Universitas Ichsan Gorontalo. Dalam penyusunan makalah ini,
Penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dalam bentuk bimbingan,
keterangan serta dorongan moril maupun materil, sehingga makalah ini dapat
penulis selesaikan dengan tepat waktu.

Akhir Kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan rendah hati dan lapang dada penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kelanjutan pembuatan makalah ini.

Gorontalo, Oktober 2023

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 3
2.1 Pengertian Sinar Matahari................................................................. 3
2.2 Pengetian Tumbuhan......................................................................... 3
2.3 pengertian fotosintesis..................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 6
3.1 Pengertian Cahaya dan Peranan dalam Kehidupan........................... 6
3.2 Proses Tanaman Mendapatkan Energi.............................................. 6
3.3 Pengaruh Cahaya terhadap Kehidupan Tanaman.............................. 9
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 15
4.2. Saran................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sinar matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
(http://afriathinks.blogspot.com). Menurut (http://www.silvikultur.com) cahaya
merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara
fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses
metabolisme yang lain di dalam tanaman.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4,
C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh
intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya matahari (Onrizal, 2009).
Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal
fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman.
Perbedaan respon tumbuhan terhadap lama penyinaran atau disebut juga
fotoperiodisme, menjadikan tanaman dikelompokkan menjadi tanaman hari netral,
tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek (http://thejeber.wordpress.com).
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala
etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat
yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada
proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke bagian
yang tidak terkena cahaya (http://kampoengpintar.blogspot.com). Cahaya yang
bersifat sebagai inhibitor tersebut disebabkan oleh tidak adanya cahaya sehingga
dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan
sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan –

1
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, lebih lebar, lebih
hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh
(http://afriathinks.blogspot.com).
Dikarenakan sinar matahari sangat penting dan memberikan pengaruh
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maka pada tugas
kelompok kali ini, akan dibahas lebih lanjut dan mendalam mengenai peranan dan
pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman dari sudut pandang
proses fisiologi, pertumbuhan vegetatif, dan pertumbuhan generatif tanaman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peranan sinar matahari terhadap kehidupan
2. Bagaimana proses tanaman mendapatkan energi?
3. Bagaimana pengaruh sinar terhadap kehidupan tanaman?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan sinar matahari terhadap kehidupan.
2. Untuk mengetahui proses tanaman mendapatkan energi.
3. Untuk mengetahui pengaruh sinar terhadap kehidupan tanaman.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sinar Matahari


Sinar Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta.
Energi matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang
diterima oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi
radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak
membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke
permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan
kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan
biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).

2.2. Pengetian Tumbuhan


Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam semesta.
Tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae.
Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan
sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani
proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu
menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani
proses fotosintesis (http://duniatumbuhan.blogspot.com).
Jika dihubungkan dengan fotosintesis, tanaman dibedakan menjadi 3, yaiu
tanaman C3, C4 dan tanaman CAM. Perbedaan yang mendasar antara tanaman
tipe C3, C4, dan CAM adalah pada reaksi yang terjadi di dalamnya. Pada
tanaman yang bertipe C3 produk awal reduksi CO 2(fiksasi CO2) adalah asam 3-
fosfogliserat atau PGA. Terdiri atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di
dalam stroma kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai
secara langsung. Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang
fotosintesis. Sekumpulan reaksi tersebut terjadi secara simultan dan berkelanjutan.
Memerlukan energi sebanyak 3 ATP. PGAL yang dihasilkan dapat digunakan
dalam peristiwa yaitu sebagai bahan membangun sel, untuk pemeliharaan sel dan

3
disimpan dalam bentuk pati(http://ipul-biologi.blogspot.com). Berdasarkan proses
reaksi yang terjadi pada tanaman C3, telah diketahui bahwa tanaman C3 dapat
tumbuh baik dibawah naungan tau ditempat yang intensitas mataharinya rendah.
Tanaman C4 adalah tanaman yang mampu hidup di lahan yang terpapar
intensitas matahari penuh. Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah
produk awal reduksi CO2(fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan
aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung
di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H 2O membentuk
HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di
samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman
c4 juga mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan bantuan enzim
Rubisko (http://ipul-biologi.blogspot.com).
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah
memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya
membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan
membentuk PEP. CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada
tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi malat. Pada siang hari malat
berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami dekarboksilasi.
Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur
Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu
daur Hatch dan Slack (http://ipul-biologi.blogspot.com).

2.3 Pengertian Fotosinesis


Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat
keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan
proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan
sinar matahari dan enzim-enzim. fotosintesis adalah fungsi utama
dari daun tumbuhan. Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap
karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen
yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya

4
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan
persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi
dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Cahaya dan Peranan dalam Kehidupan


Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi
matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima
oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi.
Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak
membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke
permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan
kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan
biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).
Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai penerang.
Sedangkan bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini
energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk
membentuk karbohidrat.
Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang
menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari,
tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang
mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau mati (AAK, 1983:18)

3.2 Proses Tanaman Mendapatkan Energi


Pada kegiatan budaya pertanian, Pengaruh unsur cahaya menjadi perhatian
serius. Hal tersebut dikarenakan hampir semua objek agronomi berupa tanaman
hijau yang memiliki kegiatan fotosintesa. Penerapan energi pelengkap dalam
bentuk kerja manusia dan hewan, bahan bakar, mesin, alat-alat pertanian, pupuk,
dan, obat-obatan tidak lain adalah sebagai usaha untuk meningkatkan proses
konversi energi matahari ke dalam bentuk produk tanaman (Jumin, 2008:8).
Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman.
Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan

6
fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity
Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 mili mikron sampai 750 mili
mikron (Jumin, 2008:9). Tanaman juga memberikan respon yang berbeda
terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas
cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran (Jumin 2008:08).
Oleh tumbuhan radiasi matahari berupa cahaya tampak ditangkap oleh
klorofil pada tanaman dalam proses yang disebut proses fotosintesis. Hasil
fotosintesis menjadikan bahan utama untuk proses pertumbuhan dan cadangan
makanan tanaman.
Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di siang hari dikala matahari
menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan mengubah gas
karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk
menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau daun
bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk
mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai
cadangan energi, dan oksigen sebagai hasil sampingannya (http://tanaman.org).
Gula yang telah dibuat kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk proses
metabolismenya. Pemanfaatan energi gula oleh tumbuhan memerlukan
serangkaian proses sehingga energi yang ada dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tersebut dapat diubah menjadi energi kimia (ATP dan
NADPH) yang dikenal dengan reaksi terang. Hasil reaksi terang ini
(ATP dan NADPH) selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam reaksi metabolisme
khususnya reduksi CO (http://dc200.4shared.com/).
Seperti telah kita ketahui, reaksi fotosintesis terdiri atas dua tahapan yaitu :
tahapanReaksi Terang ( disebut juga Reaksi Hill ) dan Reaksi Gelap ( disebut juga
Reaksi Blackman atau siklus Calvin ). Masing-masing tahapan menunjukkan
proses reaksi yang berbeda. Namun keduanya merupakan satu rangkaian reaksi
yang tak terpisahkan dari reaksi fotosintesis. Perbedaan antara reaksi terang
dengan reaksi gelap, secara ringkas dijelaskan dalam tabel seperti berikut ini
(http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com).

7
Tabel 3.3 Perbedaan reaksi gelap dan reaksi terang

NO DILIHAT DARI REAKSI TERANG REAKSI GELAP

bagian kloroplas bagian kloroplas


1. Tempat berlangsung bernama Grana bernama Stroma

ATP dan
2. Sumber energi Cahaya / matahari NADPH2 dari reaksi
terang

Fotolisis : pemecaha Fiksasi : pengikatan


n H2O menggunakan CO2 , penyusunan /
energi cahaya pengkombinasian
menjadi ion hydrogen dg
3. Proses yang terjadi Hidrogen dan karbondioksida
molekul air membentuk gula

Karbohidrat
4. Hasilnya O2, ATP dan sederhana
NADPH2
Sumber : http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com

3.2.3 Faktor Pembatas Fotosinstesis


Terdapat beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis, yaitu :
1. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya;
2. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin
banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis; 3. Suhu Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya
dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim; 4.Kadar
air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis; 5. Kadar
fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang,
laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai
jenuh, laju fotosintesis akan berkurang; 6. Tahap pertumbuhan Penelitian
8
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi padatumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk
tumbuh.

3.3 Pengaruh Cahaya terhadap Kehidupan Tanaman


3.3.1 Pengaruh Radiasi Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang mempunyai
hijau daun merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini
menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain
meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya matahari biasanya
mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas
radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup
maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu
dan oleh radiasi matahari (Tjasjono 1995:190).
Radisasi matahari merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman
yang mempunyai hijau daun, karena dapat dikatakan bahwa produksi tanaman
dipengaruhi oleh tersedianya sinar matahari. Akan tetapi pada umumnya terjadi
fluktuasi hasil panen (hasil fotosintesis) dari tahun ke tahun, hal tersebut
dikarenakan faktor-faktor lain seperti curah hujan, suhu udara, hama penyakit dan
lainnya turut mempengaruhi hasil panen (hasil fotosintesis) (Tjasjono, 1995:55).
Pengaruh unsur cahaya pada tanaman tertuju pada pertumbuhan vegetatif
dan generatif. Tanggapan tanaman terhadap cahaya ditentukan oleh sintesis hijau
daun, kegiatan stomata ( respirasi, transpirasi), pembentukan anthosianin, suhu
dari organ-organ permukaan, absorpsi mineral hara, permeabilitas, laju
pernafasan, dan aliran protoplasma (Jumin 2008:8). Secara teoritis, semakin besar
jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis.
3.3.2 Pengaruh Kuantitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman
Sebagian besar tanaman dari daerah sedang adalah fotoperiodik. Namun
demikian, di daerah ekuator, panjang siang hari pada setiap bulan menunjukkan
perbedaan yang kecil sehingga pengaruh kuantitas atau lamanya penyinaran

9
matahari dalam satu hari tidak mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan
tanaman secara signifikan (Fitter dan Hay, 1991:52).
Respon fotoperiodik memungkinkan tanaman untuk mengatur waktu bagi
pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan untuk membentuk bunga agar tetap tegar
menghadapi perubahan musim di dalam lingkungannya. Bila satu tanaman
dipindahkan ke daerah dengan garis lintang berbeda, maka akan menghentikan
fasenya dan tanaman tersebut dapat mati, misalnya karena berusaha tumbuh
secara vegetatif pada musim dingin atau musim semi (Fitter dan Hay, 1991:53).
3.3.3 Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman
Intensitas cahaya matahari menunjukkan pengaruh primer pada
fotosintesis, dan pengaruh sekundernya pada morfogenetik. Pengaruh terhadap
morofogenetik hanya terjadi pada intensitas rendah (Fitter dan Hay, 1991:54).
Pengaruh tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahaya salah satunya adalah
penempatan daun dalam posisi di mana akan diterima intersepsi cahaya
maksimum. Daun yang menerima intensitas maksimal adalah daun yang berada
pada tajuk utama yang terkena sinar matahari (Fitter dan Hay, 1991:54).
Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang berbeda terhadap intensitas
cahaya. Berdasarkan perbedaan reaksi tersebut, tanaman dibedakan menjadi
tanaman C3, C4, CAM. Tanaman C3 adalah tanaman yang hidup baik pada
intensitas cahaya rendah, dan tanaman C4 adalah tanaman yang hidup baik pada
intensitas cahaya tinggi, sedangkan tanaman CAM adalah tanaman yang hidup
didaerah kering.
Penelitian yang dilakukan oleh Grime dalam Fitter dan Hay (1991:55)
membuktikan bahwa tanaman yang terbiasa hidup tanpa naungan seperti Arenaria
servillifolia memperlihatkan kondisi yang tidak dapat berkembang dan tumbuh
jika diberi naungan. Hal tersebut terbukti oleh habisnya persediaan karbohidat.
Lebih lanjut, jika tanaman yang tanpa naungan ternaungi, terdapat
beberapa kemungkinan yang akan terjadi. Masalah yang dihadapi oleh sebuah
daun yang ternaungi adalah untuk mempertahankan suatu keseimbangan karbon
yang positif, dan kerapatan pengaliran di mana keadan ini tercapai, merupakan
titik kompensasi. Dibawah intensitas cahaya yang rendah terdapat tiga pilihan,
yaitu : Pengurangan kecepatan respirasi, peningkatan luas daun untuk

10
memperoleh permukaan absorbsi cahaya yang lebih besar; dan peningkatan
kecepatan fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun.

3.3.4 Pengaruh Kualitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman


Radiasi energi yang diterima oleh bumi dari matahari berbentuk
gelombang elektromagnetik yang bervariasi panjangnya yaitu dari 5000-290
milimikron. Rangkaian spektrum matahari ini dapat dikelompokan berdasarkan
panjang gelombangnya. Cahaya mempunyai sifat gelombang dan sifat partikel
(http://satopepelakan.blogspot.com/).
Cahaya hanya merupakan bagian dari energi cahaya yang memiliki
panjang gelombang tampak bagi mata manusia sekitar 390-760 nanometer. Sipat
partikel cahaya biasanya diungkapkan dalam pernyataan bahwa cahaya itu datang
dalam bentuk kuanta dan foton, yaitu paket energi yang terpotong-potong dan
masing-masing mempunyai panjang gelombang tertentu
(http://satopepelakan.blogspot.com/).
Cahaya memberikan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman/pohon secara langsung melalui tumbuhan hijau atau melalui organisme
lain, hal ini tergantung kepada zat-zat organik yang disintesa oleh tumbuhan hijau.
Kualitas cahaya berkaitan erat dengan panjang gelombang, dimana panjang
gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih berenergi bila dibanding
dengan panjang gelombang jingga dan merah. Kualitas cahaya dibedakan
berdasarkan panjang gelombang menjadi.
1. Panjang gelombang 750-626 mu adalah warna merah.
2. Panjang gelombang 626-595 mu adalah warna orange/jingga.
3. Panjang gelombang 595-574 mu adalah warna kuninga.
4. Panjang gelombang 574-490 mu adalah warana hijau.
5. Panjang gelombang 490-435 mu adalah warna biru.
6. Panjang gelombang 435-400 mu adalah warna ungu.
Semua warna-warni dari panjang gelombang ini mempengaruhi terhadap
fotosintesis dan juga mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
pohon baik secara generatif maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau
dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang gelombang yang paling

11
banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah
(http://satopepelakan.blogspot.com/).
Variasi harian dan variasi musiman tidak hanya mempengaruhi masukan
energi, tetapi juga suatu masukan faktor periode yang penting. Panjang siang hari
pada waktu yang berbeda dalam satu tahun, untuk organisme yang non tropis dan
merupakan indikator yang paling dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman
bersifat fotoperiodik. Irradiasi langsung pada dini hari dan senja hari mengandung
banyak radiasi panjang gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang
lebih panjang dan berakibat penghamburan gelombang pendek.
3.3.4.1 Cahaya UV
Cahaya dengan kualitas yang berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan
terestial bumi ini : di bawah kanopi daun dan di daerah dengan altitut tinggi. Pada
daerah yang memiliki altitut tinggi, terjadi radiasi dengan penambahan jumlah
sinar utra-violet (UV). Di daerah yang altitutnya lebih rendah, UV disaring oleh
atmosfir terutama oleh oksigen dan ozon.
Tetapi perbedaan UV di tempat tinggi dan rendah secara relatif hanya
memiliki pengaruh yang kecil pada vegetasi tempat yang tinggi. Caldwell
(1968)dalam (Fitter dan Hay, 1991) menemukan peningkatan sebesar 26% radiasi
matahari langsung pada pita 280-315 nm pada ketinggian 4450 m bila
dibandingkan dengan tempat pada ketinggian 1670 m, tetapi hal ini sebagai besar
diimbangi oleh suatu penurunan dalam radiasi UV difusi, sehingga sinar UV tidak
terlalu nampak berbahaya bagi tanaman (Fitter dan Hay, 1991).
3.3.4.2 Cahaya Infra Merah
Rangsangan cahaya pada perkecambahan merupakan satu peristiwa yang
dapat melibatkan fitokrom, yaitu komponen daun yang peka terhadap cahaya
merah dan infra merah. Biji dengan ciri peka terhadap rangsangan dapat
berkecambah jika terkena cahaya merah. Akan tetapi biji menjadi tidak akan
berkecambah jika diberi cahaya inframerah.
Hal tersebut diperkuat dengan beberapa peneliti yang memperlihatkan
bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi
daun (black, 1969 ; stoutjesdijk, 1972 ; King, 1975 dalam Fitter dan Hay,
1991:50). Menurut Gorski dalam Fitter dan Hay (1991:50) peningkatan derajat

12
Infra merah dapat menghambatan perkecambahan tujuh spesies biji-biji yang
tumbuh baik jika diberi rangsangan cahaya.

Kasperbauer dan Peaslee dalam Fitter dan Hay (1991:50) berturut-turut


menunjukkan bahwa tanaman yang diberi perlakuan FR (dianalogikan untuk
tanaman-tanaman di bagian tengan barisan) daun-daunnya lebih panjang, lebih
sempit dan lebih ringan dengan stomata yang lebih sedikit dan klorophyl per unit
luasan yang lebih sedikit. Asimilasi karbondioksida sama atas dasar satuan luasan,
tetapi lebih besar berdasarkan berat sehelai daun, yag memperlihatkan bahwa
tanaman-tanaman yang diberi perlakuakn FR telah mempertahankan asimilasi
fotosintetik pada kerapatan pengaliran yang lebih rendah dengan meningkatkan
luas daun (Fitter dan Hay, 1991:50).

Pengaruh variasi kualitas cahaya pada tanaman baru saja diamati akhir-
akhir ini. Erez dan Kadman-Zahavi dalam Fitter dan Hay (1991:50) menanam
pohon peach (Prunus persica) pada keadaan ternaungi akan menghalangi secara
berturut-turut cahaya biru (tidak ada transmisi di atas 550 nm), biru dengan FR
(tembus cahaya di atas 660 nm), dan merah dengan FR (tembus cahaya di atas 500
nm). Mereka nememukan bahwa luas daun terbesar terdapat pada keadaan R + FR
dan terkecil di bawah biru + FR dan penaungan terbuka (Stoutjesdijk dalam Fitter
dan Hay, 1991:51).

3.3.4.3 Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis


Pola dari pucuk tanaman diarahkan untuk menuju efisiensi dalam
fotosintesis struktur dari mesosfil kurang dan organ stomata memungkinkan
perubahan gas secara cepat, bahkan adanya fakta bahwa fotosintesis
memanfaatkan sebagian besar radiasi panjang gelombang yang terlihat sangat
nyata, karena panjang gelombang ini adalah wilayah spektrum dengan nilai energi
yang paling besar disamping adaptasi diatas, sebenarnya hanya sedikit energi
matahari yang dapat dimanfaatkan dalam proses fotosintesis (0,025%)
(http://satopepelakan.blogspot.com).
Kebanyakan daun telah menjadi jenuh cahaya dan hanya 20% dari cahaya
matahari penuh yang dapat diserap. Dari jumlah ini hanya 20% yang disimpan
dalam molekul gula yang dihasilkan. Sejumlah cahaya yang dibutuhkan untuk
13
fotosintesis, agar dapat seimbang dengan menggunakan ikatan karbon yang
digunakan untuk respirasi. Dalam hal ini prosentase dari cahaya penuh, titik
kopensasiuntuk permudaan tanaman biasanya berada antara 2 dan 30%
(http://satopepelakan.blogspot.com).

Cahaya dapat menembus daun dengan 4 cara


1. Radiasi langsung yang tidak terhalang yang diberikan oleh noda-noda
matahari. Noda matahari ini mempunyai sifat berirradiasi langsung kecuali
bila terjadi pengaruh bayangan. (Anderson dan miller 1974). Cahaya
matahari langsung nampak menjadi berkurang nilainya pada sebagian besar
di bawah kanopi.
2. Radiasi difusi yang tak terhalang merupakan cahaya langit difusi yang
mengiringi noda matahari.
3. Refleksi daun-daun tidak hanya meneruskan cahaya, tetapi sama dengan
permukaan biologis lainnya, memantulkan sebagian tertentu. Jumlah yang
dipantulkan akan tergantung pada beberapa parameter cahaya yang
dipantulkan. Juga diubah spektrumnya dengan cara yang sama seperti cahaya
yang diteruskan.
4. Transmisi derajat penaungan lebih tergantung jumlah cahaya yang diabsorbsi
dan yang dipantulkan oleh daun.
Dari keempat cara tersebut diatas sudah jelas akan mempengaruhi terhadap
proses fotosintesis karena kualitas, intensitas dan fotoperiode cahaya untuk proses
fotosintesa terjadinya pada daun (http://satopepelakan.blogspot.com/).

14
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sinar Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi
matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima
oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi.
Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak
membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke
permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan
kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan
biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).
Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam semesta.
Tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae.
Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan
sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani
proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu
menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani
proses fotosintesis (http://duniatumbuhan.blogspot.com).

Kualitas cahaya dibedakan berdasarkan panjang gelombang menjadi.


1. Panjang gelombang 750-626 mu adalah warna merah.
2. Panjang gelombang 626-595 mu adalah warna orange/jingga.
3. Panjang gelombang 595-574 mu adalah warna kuninga.
4. Panjang gelombang 574-490 mu adalah warana hijau.
5. Panjang gelombang 490-435 mu adalah warna biru.
6. Panjang gelombang 435-400 mu adalah warna ungu.
Semua warna-warni dari panjang gelombang ini mempengaruhi terhadap
fotosintesis dan juga mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
pohon baik secara generatif maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau
dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang gelombang yang paling
banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah
(http://satopepelakan.blogspot.com/).

15
4.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

16
DAFTAR PUSTAKA
RUJUKAN BUKU

AAK. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius

Fitter A.H. dan Hay R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press

Jumin, H.B. 2008. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Tjasjono Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Bandung

RUJUKAN INTERNET

Admin. 2009. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan.[serial on


line].http://kampoengpintar.blogspot.com/2009/03/pengaruh-cahaya-pada-
pertumbuhan.html. [7Maret 2012].

Admin. 2009. Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tumbuhan Kacang Hijau.


[serial on line]. http://afriathinks.blogspot.com/2009/09/pengaruh-cahaya-
terhadap-pertumbuhan.html. [7 Maret 2012].

Admin. 2009 Fungsi Tanaman. [serial on line]. http://tanaman.org/fungsi-


tanaman_123.htm 2009. [7 Maret 2012].

Admin. [TanpaTahun]. Penaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman. [serial


online]http://www.silvikultur.com/pengaruh_cahaya_terhadap_tanaman [7 Maret
2012].

Admin. [Tanpa Tahun]. Reaksi Cahaya Fotosintesis dan Aspek-Aspek


Fotofisilogi. [serialon
line]. http://dc200.4shared.com/doc/-81SG5Iu/preview.html. [7 Maret 2012].

Onrizal. 2009. Bahan Ajar Silvika, Pertumbuhan Pohon Kaitannya dengan Tanah,
Air, dan Iklim. Tidak Diterbitkan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.

Admin. 2010. Manipulas Pencahayaan untuk Merangsang Pembungaan. [serial


online].http://thejeber.wordpress.com/2010/03/05/manipulasi-pencahayaan-untuk-
merangsang-pembungaan/. [7 Maret 2012].

Admin. 2007. Pengertian Tumbuhan. [serial on


line]http://duniatumbuhan.blogspot.com/2007/07/pengertian-tumbuhan.html. [7
Maret 2012].

Admin. 2011. Perbedaan Tanaman Jenis C3, C4, CAM. [serial on


line]. http://ipul-biologi.blogspot.com/2011/02/perbedaan-tanaman-jenis-c3-c4-
dan-cam.html. [7 Maret 2012].

17

Anda mungkin juga menyukai