TANAMAN
MAKALAH
YUSRIADI MUCHTAR
P2219011
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman”
Makalah ini disusun guna untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan tugas
pada mata kuliah Analisis wacana Di Fakultas Pertanian Jurusan/Program Studi
S1 Agribisnis Universitas Ichsan Gorontalo. Dalam penyusunan makalah ini,
Penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dalam bentuk bimbingan,
keterangan serta dorongan moril maupun materil, sehingga makalah ini dapat
penulis selesaikan dengan tepat waktu.
Akhir Kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan rendah hati dan lapang dada penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kelanjutan pembuatan makalah ini.
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 3
2.1 Pengertian Sinar Matahari................................................................. 3
2.2 Pengetian Tumbuhan......................................................................... 3
2.3 pengertian fotosintesis..................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 6
3.1 Pengertian Cahaya dan Peranan dalam Kehidupan........................... 6
3.2 Proses Tanaman Mendapatkan Energi.............................................. 6
3.3 Pengaruh Cahaya terhadap Kehidupan Tanaman.............................. 9
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 15
4.2. Saran................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sinar matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
(http://afriathinks.blogspot.com). Menurut (http://www.silvikultur.com) cahaya
merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara
fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses
metabolisme yang lain di dalam tanaman.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4,
C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh
intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya matahari (Onrizal, 2009).
Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal
fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman.
Perbedaan respon tumbuhan terhadap lama penyinaran atau disebut juga
fotoperiodisme, menjadikan tanaman dikelompokkan menjadi tanaman hari netral,
tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek (http://thejeber.wordpress.com).
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala
etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat
yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada
proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat memacu difusi auksin ke bagian
yang tidak terkena cahaya (http://kampoengpintar.blogspot.com). Cahaya yang
bersifat sebagai inhibitor tersebut disebabkan oleh tidak adanya cahaya sehingga
dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan
sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan –
1
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, lebih lebar, lebih
hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh
(http://afriathinks.blogspot.com).
Dikarenakan sinar matahari sangat penting dan memberikan pengaruh
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maka pada tugas
kelompok kali ini, akan dibahas lebih lanjut dan mendalam mengenai peranan dan
pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman dari sudut pandang
proses fisiologi, pertumbuhan vegetatif, dan pertumbuhan generatif tanaman.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan sinar matahari terhadap kehidupan.
2. Untuk mengetahui proses tanaman mendapatkan energi.
3. Untuk mengetahui pengaruh sinar terhadap kehidupan tanaman.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
disimpan dalam bentuk pati(http://ipul-biologi.blogspot.com). Berdasarkan proses
reaksi yang terjadi pada tanaman C3, telah diketahui bahwa tanaman C3 dapat
tumbuh baik dibawah naungan tau ditempat yang intensitas mataharinya rendah.
Tanaman C4 adalah tanaman yang mampu hidup di lahan yang terpapar
intensitas matahari penuh. Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah
produk awal reduksi CO2(fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan
aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung
di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H 2O membentuk
HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di
samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman
c4 juga mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan bantuan enzim
Rubisko (http://ipul-biologi.blogspot.com).
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah
memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya
membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan
membentuk PEP. CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada
tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi malat. Pada siang hari malat
berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami dekarboksilasi.
Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur
Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu
daur Hatch dan Slack (http://ipul-biologi.blogspot.com).
4
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan
persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi
dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity
Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 mili mikron sampai 750 mili
mikron (Jumin, 2008:9). Tanaman juga memberikan respon yang berbeda
terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas
cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran (Jumin 2008:08).
Oleh tumbuhan radiasi matahari berupa cahaya tampak ditangkap oleh
klorofil pada tanaman dalam proses yang disebut proses fotosintesis. Hasil
fotosintesis menjadikan bahan utama untuk proses pertumbuhan dan cadangan
makanan tanaman.
Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di siang hari dikala matahari
menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan mengubah gas
karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk
menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau daun
bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk
mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai
cadangan energi, dan oksigen sebagai hasil sampingannya (http://tanaman.org).
Gula yang telah dibuat kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk proses
metabolismenya. Pemanfaatan energi gula oleh tumbuhan memerlukan
serangkaian proses sehingga energi yang ada dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tersebut dapat diubah menjadi energi kimia (ATP dan
NADPH) yang dikenal dengan reaksi terang. Hasil reaksi terang ini
(ATP dan NADPH) selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam reaksi metabolisme
khususnya reduksi CO (http://dc200.4shared.com/).
Seperti telah kita ketahui, reaksi fotosintesis terdiri atas dua tahapan yaitu :
tahapanReaksi Terang ( disebut juga Reaksi Hill ) dan Reaksi Gelap ( disebut juga
Reaksi Blackman atau siklus Calvin ). Masing-masing tahapan menunjukkan
proses reaksi yang berbeda. Namun keduanya merupakan satu rangkaian reaksi
yang tak terpisahkan dari reaksi fotosintesis. Perbedaan antara reaksi terang
dengan reaksi gelap, secara ringkas dijelaskan dalam tabel seperti berikut ini
(http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com).
7
Tabel 3.3 Perbedaan reaksi gelap dan reaksi terang
ATP dan
2. Sumber energi Cahaya / matahari NADPH2 dari reaksi
terang
Karbohidrat
4. Hasilnya O2, ATP dan sederhana
NADPH2
Sumber : http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com
9
matahari dalam satu hari tidak mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan
tanaman secara signifikan (Fitter dan Hay, 1991:52).
Respon fotoperiodik memungkinkan tanaman untuk mengatur waktu bagi
pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan untuk membentuk bunga agar tetap tegar
menghadapi perubahan musim di dalam lingkungannya. Bila satu tanaman
dipindahkan ke daerah dengan garis lintang berbeda, maka akan menghentikan
fasenya dan tanaman tersebut dapat mati, misalnya karena berusaha tumbuh
secara vegetatif pada musim dingin atau musim semi (Fitter dan Hay, 1991:53).
3.3.3 Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Tanaman
Intensitas cahaya matahari menunjukkan pengaruh primer pada
fotosintesis, dan pengaruh sekundernya pada morfogenetik. Pengaruh terhadap
morofogenetik hanya terjadi pada intensitas rendah (Fitter dan Hay, 1991:54).
Pengaruh tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahaya salah satunya adalah
penempatan daun dalam posisi di mana akan diterima intersepsi cahaya
maksimum. Daun yang menerima intensitas maksimal adalah daun yang berada
pada tajuk utama yang terkena sinar matahari (Fitter dan Hay, 1991:54).
Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang berbeda terhadap intensitas
cahaya. Berdasarkan perbedaan reaksi tersebut, tanaman dibedakan menjadi
tanaman C3, C4, CAM. Tanaman C3 adalah tanaman yang hidup baik pada
intensitas cahaya rendah, dan tanaman C4 adalah tanaman yang hidup baik pada
intensitas cahaya tinggi, sedangkan tanaman CAM adalah tanaman yang hidup
didaerah kering.
Penelitian yang dilakukan oleh Grime dalam Fitter dan Hay (1991:55)
membuktikan bahwa tanaman yang terbiasa hidup tanpa naungan seperti Arenaria
servillifolia memperlihatkan kondisi yang tidak dapat berkembang dan tumbuh
jika diberi naungan. Hal tersebut terbukti oleh habisnya persediaan karbohidat.
Lebih lanjut, jika tanaman yang tanpa naungan ternaungi, terdapat
beberapa kemungkinan yang akan terjadi. Masalah yang dihadapi oleh sebuah
daun yang ternaungi adalah untuk mempertahankan suatu keseimbangan karbon
yang positif, dan kerapatan pengaliran di mana keadan ini tercapai, merupakan
titik kompensasi. Dibawah intensitas cahaya yang rendah terdapat tiga pilihan,
yaitu : Pengurangan kecepatan respirasi, peningkatan luas daun untuk
10
memperoleh permukaan absorbsi cahaya yang lebih besar; dan peningkatan
kecepatan fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun.
11
banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah
(http://satopepelakan.blogspot.com/).
Variasi harian dan variasi musiman tidak hanya mempengaruhi masukan
energi, tetapi juga suatu masukan faktor periode yang penting. Panjang siang hari
pada waktu yang berbeda dalam satu tahun, untuk organisme yang non tropis dan
merupakan indikator yang paling dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman
bersifat fotoperiodik. Irradiasi langsung pada dini hari dan senja hari mengandung
banyak radiasi panjang gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang
lebih panjang dan berakibat penghamburan gelombang pendek.
3.3.4.1 Cahaya UV
Cahaya dengan kualitas yang berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan
terestial bumi ini : di bawah kanopi daun dan di daerah dengan altitut tinggi. Pada
daerah yang memiliki altitut tinggi, terjadi radiasi dengan penambahan jumlah
sinar utra-violet (UV). Di daerah yang altitutnya lebih rendah, UV disaring oleh
atmosfir terutama oleh oksigen dan ozon.
Tetapi perbedaan UV di tempat tinggi dan rendah secara relatif hanya
memiliki pengaruh yang kecil pada vegetasi tempat yang tinggi. Caldwell
(1968)dalam (Fitter dan Hay, 1991) menemukan peningkatan sebesar 26% radiasi
matahari langsung pada pita 280-315 nm pada ketinggian 4450 m bila
dibandingkan dengan tempat pada ketinggian 1670 m, tetapi hal ini sebagai besar
diimbangi oleh suatu penurunan dalam radiasi UV difusi, sehingga sinar UV tidak
terlalu nampak berbahaya bagi tanaman (Fitter dan Hay, 1991).
3.3.4.2 Cahaya Infra Merah
Rangsangan cahaya pada perkecambahan merupakan satu peristiwa yang
dapat melibatkan fitokrom, yaitu komponen daun yang peka terhadap cahaya
merah dan infra merah. Biji dengan ciri peka terhadap rangsangan dapat
berkecambah jika terkena cahaya merah. Akan tetapi biji menjadi tidak akan
berkecambah jika diberi cahaya inframerah.
Hal tersebut diperkuat dengan beberapa peneliti yang memperlihatkan
bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi
daun (black, 1969 ; stoutjesdijk, 1972 ; King, 1975 dalam Fitter dan Hay,
1991:50). Menurut Gorski dalam Fitter dan Hay (1991:50) peningkatan derajat
12
Infra merah dapat menghambatan perkecambahan tujuh spesies biji-biji yang
tumbuh baik jika diberi rangsangan cahaya.
Pengaruh variasi kualitas cahaya pada tanaman baru saja diamati akhir-
akhir ini. Erez dan Kadman-Zahavi dalam Fitter dan Hay (1991:50) menanam
pohon peach (Prunus persica) pada keadaan ternaungi akan menghalangi secara
berturut-turut cahaya biru (tidak ada transmisi di atas 550 nm), biru dengan FR
(tembus cahaya di atas 660 nm), dan merah dengan FR (tembus cahaya di atas 500
nm). Mereka nememukan bahwa luas daun terbesar terdapat pada keadaan R + FR
dan terkecil di bawah biru + FR dan penaungan terbuka (Stoutjesdijk dalam Fitter
dan Hay, 1991:51).
14
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sinar Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi
matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima
oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi.
Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak
membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke
permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan
kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan
biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).
Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam semesta.
Tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae.
Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan
sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani
proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu
menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani
proses fotosintesis (http://duniatumbuhan.blogspot.com).
15
4.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
16
DAFTAR PUSTAKA
RUJUKAN BUKU
Fitter A.H. dan Hay R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
RUJUKAN INTERNET
Onrizal. 2009. Bahan Ajar Silvika, Pertumbuhan Pohon Kaitannya dengan Tanah,
Air, dan Iklim. Tidak Diterbitkan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.
17