Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh semua

negara, baik negara maju maupun negara berkembang, yang menjadi perbedaan

terletak pada penyebab dari pengangguran itu sendiri. Pada negara maju,

munculnya pengangguran lebih terkait dengan pasang surut kegiatan ekonomi dan

bisnis. Sedangkan di negara berkembang (termasuk Indonesia), masalah

pengangguran muncul karena ketiadaan lapangan kerja, tingginya angkatan kerja,

kelangkaan investasi dan juga masalah sosial politik dalam negeri.

Pada umumnya pengangguran didefinisikan sebagai kondisi dimana

seseorang tidak dapat bekerja karena tidak tersedianya lapangan kerja. Seseorang

yang tidak memiliki pekerjaan maka tidak memiliki penghasilan dan hal ini

berdampak pada rendahnya taraf hidup. Seperti halnya negara berkembang

lainnya, tingkat pengangguran di Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh

kurangnya investasi, kurangnya lapangan pekerjaan, jumlah penduduk yang

semakin meningkat dan kondisi sosial politik dalam negeri. Salah satu contoh

peristiwa krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, menyebabkan

berkurangnya kemampuan pemerintah maupun swasta untuk menciptakan

kesempatan kerja, maupun perlindungan terhadap tenaga kerja. Dengan adanya

krisis ekonomi tersebut, jumlah pengangguran meningkat tajam, karena banyak

terjadi pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerjanya. Selain

itu, banyak perusahaan yang tidak mampu untuk bertahan menghadapi krisis

ekonomi tahun 1998 sehingga banyak yang terpaksa menutup perusahaan.


Ditambah lagi pertambahan jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya

angkatan kerja.

Pertumbuhan Ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian

yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh

masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran masyarakat yang biasanya

dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara

atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa

perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik

(Amir,2019:98).

Sebaliknya jika pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau wilayah tidak dapat

berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah satunya adalah

pengangguran. Karena jika pertumbuhan ekonomi tidak di barengi dengan lapangan

usaha, kesempatan kerja dan kapasitas yang kecil dengan jumlah penduduk yang

selalu meningkat setiap tahunnya maka akan mengakibatkan pengangguran

mengalami kenaikan. (Azizah,2016).

Secara umum penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat

tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu yang cukup lama. Menjelaskan

bahwa jumlah penduduk menunjukkan total manusia atau penduduk yang menempati

suatu wilayah pada jangka waktu tertentu. Malthus, berpendapat tentang hubungan

antara populasi, upah riil, dan inflasi. Ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat dari

pada produksi makanan, maka upah riil turun, karena pertumbuhan penduduk

menyebabkan biaya hidup yaitu biaya makanan naik. Ketika upah riil di suatu

wilayah tinggi. Haryanto (2019:23).

Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dewasa ini menimbulkan

berbagai masalah baru. Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi tingkat


pendapatan ekonomi masyarakat yang dinyatakan sebagai pendapatan rata-rata

perkapita. Pertumbuhan penduduk yang pesat akan mempertajam kepincangan dalam

berbagai pendapatan di antara golongan-golongan masyarakat. Kebutuhan akan

pangan, sandang, pemukiman, pendidikan dan kesehatan menjadi sangat banyak.

Dalam keadaan demikian salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan adalah

masalah pemerataan kesempatan kerja bagi masyarakat. Jika masalah ini tidak

ditangani dengan baik, maka masalah baru yang akan timbul adalah peningkatan

angka pengangguran semakin tinggi dalam masyarakat.

Sehingga akan mempengaruhi adanya tingkat pengangguran karena dengan

meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk, maka jumlah tenaga kerja dan

angkatan kerja juga ikut meningkat. Angkatan kerja membutuhkan lapangan

pekerjaan dan umumnya di Negara berkembang laju pertumbuhan penduduk

(termasuk angkatan kerja) lebih besar daripada laju pertumbuhan lapangan kerja.

Oleh karena itu tidak semua angkatan kerja bisa mendapatkan pekerjaan dan akhirnya

menganggur. (Azizah,2016).

Tabel 1.1Tingkat Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Dan


Jumlah Penduduk Miskin Di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai
Tahun 2020-2023
Tahun Tingkat Pertumbuhan Tingkat Jumlah Penduduk
Ekonomi Pengangguran Miskin
2020 609 Ribu 12 Jiwa 45 Jiwa
2021 661 Ribu 9 Jiwa 40 Jiwa
2022 666 Ribu 15 Jiwa 65 Jiwa
2023 364 Ribu 20 Jiwa 70 Jiwa
Sumber : BPS Kabupaten Boalemo dalam angka Tahun 2020-2023

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk miskin

di Desa Lito mengalami fluktuatif yang beragam. Pencapaian terbaik dalam


menekan angka kemiskinan terjadi pada tahun 2021 yang mencapai 40 (Jiwa).

Sementara angka kemiskinan tertinggi di Desa Lito terjadi pada tahun 2023 yaitu

70 (Jiwa). Secara umum Pertumbuhan Ekonomi di Desa Lito memiliki tren yang

fluktuatif selama periode 2020 hingga tahun 2022. Pada tahun 2020 sebesar

609. Meningkat menjadi 666 pada tahun 2022 dan pada tahun 2023 menurun

menjadi 364 Ribu. Tingkat pengangguran Di Desa Lito dapat dilihat bahwa sejak

tahun 2020 hingga tahun 2023 cederung mengalami Fluktuatif. Pada tahun 2020

sebesar 12 Jiwa dan pada tahun 2023 meningkat sebesar 20Jiwa. Semestinya

pemerintah lebih jeli dalam memahami masalah kemiskinan hingga strategi

pengentasan kemiskinan bias tepat sasaran dan mampu mengurangi jumlah orang

miskin secara signifikan.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap

Tingkat Pengangguran di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai Tahun

2020”

1.2. Identikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang penelitian yang telah di uraikan atas maka dapat

diidentifikasi masalah sebagi berikut :

1. Kurangnya Tingkat Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2023

2. Tingginya jumlah penduduk miskin pada tahun 2023

3. Tingginya tingkat pengangguran pada tahun 2023

4. Kurangnya Lapangan pekerjaan


1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat

pengangguran di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai?

2. Apakah terdapat pengaruh Jumlah penduduk terhadap tingkat Pengangguran di

Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai?

3. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi dan Jumlah penduduk

terhadap tingkat Pengangguran di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat

pengangguran di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai?

2. Untuk mengetahui pengaruh Jumlah penduduk terhadap tingkat Pengangguran

di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai?

3. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi dan Jumlah penduduk

terhadap tingkat Pengangguran di Desa Lito Kecamatan Paguyaman Pantai?

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai bahan Referensi

pada bidang Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat

Pengangguran
b. Manfaat Praktis

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai bahan masukan

untuk menilai Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap

Tingkat Pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai