M
MERDEKA
MODUL
AJAR
FISIKA
KELAS XI
SMA
SUHU DAN KALOR
A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Penulis : Erine Trisnasari
Asal Instansi : UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Tahun Penyusunan 2023
Fase :F
b. Jenjang : SMA
c. Kelas XI
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik 35
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka
f. Alokasi Waktu : 5 JP x 45 menit
g. Kode Perangkat : FIS.F.ERT.11.11
h. Jumlah Pertemuan : 6 Pertemuan
i. Kata Kunci Restitusi : Suhu, kalor
6. Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) berbasis STEM. Pembelajaran dengan
mengangkat suatu permasalahan nyata yang diintegrasikan dengan (Science,
Technology, Engineering, and Math). Menurut Johnson (2007), sintak model
Problem Based Learning adalah:
1. Orientasi siswa kepada masalah
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
2. Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik sudah memahami konsep besaran, satuan dan prinsip-prinsip
pengukuran
Peserta didik dapat membaca skala alat ukur dengan benar
3. Pemahaman Bermakna
Pengukuran suhu pada berbagai skala thermometer
Kalor jenis
Kapasitas kalor
Kalor laten
Asas Black
Pemuaian pada zat padat, cair, dan gas
Perpindahan kalor
4. Pertanyaan Pemantik
Apa yang kamu rasakan ketika kita minum es? Kemudian apa yang terjadi ketika
kita merebus air? Bagaimana dengan airnya? Bisakah kita mengukur suhu air
tersebut?
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (3 JP x 45 menit)
Materi: Termometer, skala suhu, kalor jenis, dan kapasitas kalor
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan 15 menit
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
dan berdoa 2. Mengamati fenomena
2. Menyajikan fenomena dalam video yang
faktual serta animasi dan disajikan
pertanyaan pemantik 3. Mengajukan,
3. Menyebutkan tujuan menjawab pertanyaan,
pembelajaran memprediksi fenomena
fisika apa dalam video
4. Menyimak tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 110 menit
1. Menjelaskan materi 1. Menyimak materi yang 30 menit
mengenai termometer, disampaikan
60 menit
skala suhu, kalor jenis, 2. Mengerjakan LKPD 1
dan kapasitas kalor secara individu 15 menit
7. Perangkat Asesmen
a. Asesmen Sumatif
Soal Tes Tulis Jawaban
1. Mona mengeluarkan es krim dari Kata kunci:
freezer dengan suhu -5, kemudian ia Mencair karena partikel bergetar
menyimpannya di atas meja yang semakin cepat.
berada di ruangan dengan suhu 30.
Beberapa menit kemudian es krim Kriteria:
tersebut mengalami perubahan wujud Pertanyaan: mengapa es krim
dan volume, seperti gambar berikut. berubah wujud menjadi cair?
Penjelasan: Es krim yang
dipindahkan dari freezer ke
ruangan akan mengalami
perubahan wujud yaitu mencair.
Sebagian es krim yang berada di
ruangan akan mencair sehingga
Saat padatan dipanaskan, partikel volume es krim berkurang.
mendapatkan energi dan mulai
bergetar semakin cepat. Awalnya
struktur tersebut secara bertahap
melemah yang
berdampak pada perluasan padatan.
Pemanasan lebih lanjut memberikan
lebih banyak energi hingga partikel
mulai terlepas dari struktur. Meskipun
partikel-partikel tersebut masih
terhubung secara longgar, mereka
dapat bergerak. Pada titik ini padatan
mencair membentuk cairan.
Buatlah sebuah pertanyaan
berdasarkan gambar di atas! Jelaskan
jawaban dari pertanyaan yang kamu
buat tersebut!
2. Suatu hari Yuda hendak melakukan Kata kunci: Penguapan
praktikum fisika di laboratorium.
Yuda melihat suatu gelas beaker yang Kriteria:
berisi cairan spirtus disimpan di ruang Pertanyaan: Mengapa volume
terbuka, dengan suhu 30 dan volume cairan spirtus habis setelah
sebanyak 44 ml. Beberapa menit beberapa menit didiamkan?
kemudian spirtus pada gelas beaker Penjelasan: cairan spirtus yang di
tersebut habis, seperti gambar di simpan dalam ruang terbuka pada
bawah ini. suhu 30 akan mengalami
penguapan. Seluruh cairan spirtus
yang berada dalam gelas beaker
akan berubah menjadi uap,
sehingga volume spirtus menjadi
habis.
Dan,
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 ∆𝑇2
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇)
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (40°𝐶 − 10°𝐶)
𝑄2 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
Sehingga
𝑄1 = 𝑄2
60°𝐶 𝑐 𝑚1 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
2𝑚1 = 𝑚2
Didapatkan:
𝑚1 + 2𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚1 =
3
𝑚1 = 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air dingin)
Dan,
𝑚2 = 2 × 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚2 = 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air mendidih)
Pedoman Penskoran
No Penskoran
1. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap, pertanyaan sesuai dengan
wacana
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria, pertanyaan tidak
sesuai dengan wacana
0 = Tidak menuliskan jawaban
2. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap, pertanyaan sesuai dengan
wacana
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria, pertanyaan tidak
sesuai dengan wacana
0 = Tidak menuliskan jawaban
3. 6 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria lengkap
5 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria
lengkap; atau menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap kriteria
kurang lengkap
4 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria kurang
lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria tidak ada
2 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria tidak
ada
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci, perhitungan, atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
4. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
5. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
6. 6 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria lengkap
5 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria
lengkap; atau menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap kriteria
kurang lengkap
4 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria kurang
lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria tidak ada
2 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria tidak
ada
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci, perhitungan, atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑛𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
28
2) Indikator Keterampilan
No.
Profil Indikator
Ketr.
1. Mengamati Menggunakan satu atau lebih indera untuk
mengumpulkan informasi tentang objek/peristiwa
Menunjukkan pengamatan perbedaan dan persamaan
antara objek
Mencocokan objek pengamatan dengan
deskripsi/penjelasan yang telah diberikan
Mengidentifikasi karakteristik objek (bentuk, warna,
ukuran, dan tekstur)
2. Bertanya Mengajukan pertanyaan
Meminta penjelasan
Mengajukan pertanyaan mengaitkan dengan latar
belakang
3. Memprediksi Menggunakan fakta-fakta untuk merumuskan urutan
proses berikutnya
Menggunakan pola/ hubungan untuk memperhitungkan
kasus dimana tidak ada informasi terkumpul
Meramal peristiswa/ kejadian berdasarkan observasi/
pengalaman sebelumnya/ pola tertentu dari data yang
terpercaya
4. Eksperimen Mengidentifikasi apa yang diukur/ dibandingkan dalam
investigasi yang diberikan
Memilih desain yang sesuai investigasi untuk menguji
hipotesis
Mengenali batasan metode dan alat yang digunakan
dalam eksperimen, misalnya error eksperimen
Menggunakan prosedur yang aman selama melakukan
investigasi
Menggunakan peralatan yang sesuai
5. Mengkomunikasikan Memutuskan langkah terbaik dari informasi yang
menampilkan jenis tertentu
Mengubah informasi dalam bentuk lain, seperti grafik,
tabel, dan diagram
Membaca informasi yang diberikan dalam bentuk grafik,
tabel, dll
Menyampaikan dengan sistematika yang jelas
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
c. Asesmen Sikap
1) Tabel Asesmen Sikap
Keterampilan
No Nama 1 2 3 4 5 Jumlah Keterangan
2) Indikator Sikap
No.
Profil Indikator
Sikap
1. Bernalar kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dengan panca indera
Mengolah informasi dan gagasan
Merefleksi pemikirannya sendiri
2. Mandiri Memiliki inisiatif
Kepercayaan diri
Disiplin
Bertanggung jawab
3. Bergotong royong Bekerja sama
Berkomunikasi positif
Tanggap terhadap keadaan
Mau berbagi hal-hal positif
4. Kreatif Memperkaya gagasan yang ada
Luwes dalam berpikir
Memunculkan kebaruan
5. Akhlak mulia Menjaga lingkungan
Menjaga integritas
Merawat diri
Menghargai orang lain
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1
d. Penilaian Karya
Kriteria Penilaian Karya
1) Ketepatan waktu pengumpulan
Tepat waktu (skor 30)
Dikumpulkan melebihi batas waktu (skor 20)
2) Kesesuaian isi konten dengan materi
Konten berisi materi yang berkaitan (skor 40)
Konten berisi materi yang agak berkaitan (skor 30)
Konten berisi materi yang tidak berkaitan (skor 20)
3) Kebenaran materi yang dimasukkan/dijelaskan dalam karya
Materi benar (skor 30)
Terdapat kesalahan minor dalam materi (skor 25)
Terdapat kesalahan mayor dalam materi (skor 20)
8. Refleksi Guru
a. Apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai perencanaan?
b. Apa yang dirasakan baik dari pembelajaran hari ini?
c. Kesulitan apa saja yang dihadapi?
d. Apa tahapan kegiatan pembelajaran yang perlu mendapat perhatian khusus?
e. Apakah saya mampu mengidentifikasi peserta didik yang perlu mendapat
perhatian khusus?
f. Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran berikutnya?
9. Refleksi Peserta Didik
1) Apakah saya memahami materi pembelajaran hari ini?
2) Hal apa yang telah saya pelajari dari pembelajaran hari ini?
3) Apakah petunjuk pembelajaran jelas untuk diikuti?
4) Bagian mana dari pembelajaran ini yang paling saya sukai?
5) Apakah saya merasa telah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik?
6) Apakah saya mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran?
7) Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki cara belajar saya?
C. Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PENGUKURAN SUHU
Permasalahan
Ketika seseorang mengalami sakit demam, suhu tubuh akan meningkat. Apa
hubungan demam dengan suhu dan alat ukur apa untuk mengukur suhu tersebut?
Mengapa suhu tubuh seseorang atau suatu benda penting untuk diketahui?
A. Tujuan
Membedakan suhu dan menentukan konversi skala termometer
C. Prosedur
1. Tuangkan ketiga air (air panas, air hangat, dan air dingin) masing-masing ke
gelas yang berbeda-beda
2. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan termometer
3. Masukkan hasilnya dalam table di bawah ini
D. Hasil Pengamatan
No. Kondisi Air Suhu Air (°C) °F °R K
1. Panas
2. Hangat
3. Dingin
E. Diskusi
1. Mengapa ketiga air tersebut memiliki skala yang berbeda-beda?
2. Konversikan skala tersebut ke dalam skala Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin!
F. Kesimpulan
LKPD 2
A. Observasi
B. Hipotesis
Rumusan Masalaj
1. Pada kajian literatur terkait banyaknya kalor yang diserap dan dilepaskan
maka:
a. Ketika zat cair yang mengalami kenaikan suhu maka zat cair tersebut
terjadi proses............................kalor.
b. Kebalikannya, ketika suatu zat cair mengalami penurunan suhu maka
zat cair tersebut terjadi proses.......................................kalor.
c. Selanjutnya, ketika zat padat berubah wujud dari padat menjadi cair
maka proses perubahan wujud tersebut............................kalor
d. Kebalikannya, ketika terjadi proses perubahan wujud dari cair menjadi
padat maka terjadi proses.................................kalor.
C. Percobaan
1. Jenis Kegiatan : Praktikum
2. Tujuan Kegiatan : Menyelidiki asas Black
3. Alat dan Bahan : Gelas beker, pemanas, kalorimeter, kaki tiga, kawat kasa,
air
a. Panaskan air dalam gelas beker mencapai suhu di atas 60°C
b. Timbang kalorimeter kosong, masukkan air dingin (suhu dibawah
30°C) dan timbang kembali serta ukur suhu awal
c. Masukkan air panas (suhu diatas 60°C) dari gelas beker, aduk dan ukur
suhu akhir (setimbang) serta timbang massa air campuran
d. Tuliskan data hasil pengamatan kalian di bawah ini;
Massa kalorimeter : ………
Massa air dingin : ……….
Massa air panas : ………
Massa kalorimeter berisi air dingin : ……..
Massa kalorimeter berisi campuran air dingin dan panas : ……
No. Keadaan Air Suhu (°C)
1. Air panas (suhu di atas 60°C)
2. Air dingin (suhu di bawah 30°C)
3. Air campuran (panas + dingin)
D. Pertanyaan
Berdasarkan data percobaan di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1. Berapa suhu mula-mula air sebelum dipanaskan?
2. Berapa suhu akhir (setimbang) kedua air yang bersuhu berbeda?
3. Berdasarkan hasil praktikum bagaimana perbandingkan besar suhu air
panas (bersuhu di atas 60°C) dengan suhu akhir (setimbang)?
4. Berdasarkan hasil praktikum bagaimana perbandingkan besar suhu air
dingin (bersuhu di bawah 30°C) dengan suhu akhir (setimbang)?
5. Pada kajian literatur terkait banyaknya kalor yang diserap dan dilepaskan;
a. Ketika zat cair yang mengalami kenaikan suhu maka zat cair tersebut
terjadi proses............................kalor.
b. Kebalikannya, ketika zat cair mengalami penurunan suhu maka zat cair
tersebut terjadi proses........................................kalor.
6. Berdasarkan hasil praktikum benda apa saja yang melepas dan menerima
kalor dalam percobaan tersebut!
E. Mengkomunikasi
1. Hitunglah jumlah kalor yang diterima oleh air dingin dan yang dilepaskan
oleh air panas dengan menggunakan persamaan kalor!
2. Adakah benda yang menyerap kalor selain air dingin?
F. Menerapkan Konsep
1. Bagaimanakah perbandingan jumlah kalor yang dilepas dan diserap oleh
benda?
2. Nyatakan kesimpulanmu berdasarkan praktikum yang kamu lakukan!
LKPD 3
Permasalahan
Coba perhatikan kaca jendela yang ada di ruang kelas kalian. Apakah kaca yang
terpasang di jendela tersebut dipasang pas atau dibuat sedikit longgar? Mengapa
dilakukan demikian? Apakah ada hubungannya dengan bertambah panjang atau
luasnya kaca atau besi dudukan tersebut?
A. Tujuan
Memahami konsep pemuaian dan menentukan jenis pemuaian
B. Alat dan bahan
1. Baskom 1 buah
2. Botol kaca 2 buah
3. Sedotan bening
4. Air biasa
5. Air mendidih
6. Minyak goreng
7. Plastisin
8. Pewarna
C. Prosedur
1. Siapkan baskom, lalu isi botol kaca 1 dengan air biasa dan botol kaca 2
dengan minyak goreng, pastikan jumlah volumenya sama.
2. Tambahkan pewarna pada botol kaca 1 untuk membedakan warnanya
3. Masukkan sedotan ke dalam botol kaca dan tutup mulut botol dengan plastisin
4. Masukkan botol ke dalam baskom dan isi dengan air mendidih
5. Amati perubahan airnya dan amati perbedaan kedua botol tersebut
D. Hasil Pengamatan
E. Diskusi
1. Apa perbedaan antara kedua botol tersebut sebelum dan setelah dipanaskan
dengan air mendidih?
2. Apakah yang menyebabkan air dapat naik ke permukaan sedotan
setelah dipanaskan? Jelaskan dengan konsep pemuaian yang kalian
ketahui
F. Kesimpulan
LKPD 4
PERPINDAHAN KALOR
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Observasi
Saat kita berada di dataran tinggi dengan suhu 17°C lalu memegang gelas kaca yang berisi
teh dengan suhu 50°C tangan pasti akan terasa lebih hangat. Ketika dipegang lebih lama
maka tangan akan berasa semakin hangat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
B. Hipotesis
Rumusan Masalah
Berdasarkan kajian teori kalor dapat berpindah melalui tiga cara. Dengan melihat fenomena
dalam kehidupan sehari-hari, isilah tabel pengamatan berikut ini!
Perpindahan Contoh dalam Kehidupan Sehari-
Karakteristik Perpindahan Kalor
Kalor hari
Konduksi
Konveksi
Radiasi
C. Percobaan
Cara Kerja
1. Siapkan batang kayu, batang plastik dan batang aluminium yang berukuran hamper sama
2. Berdirikan batang-batang tersebut dalam gelas kimia
3. Tempelkan paku payung pada ujung batang dengan menggunakan mentega
4. Masukkan air panas mendidih ke dalam gelas kimia tadi
5. Amati apa yang terjadi pada paku payung di ketiga batang tadi, selama 5 menit!
6. Masukkan hasil pengamatanmu ke dalam tabel Pengamatan di bawah ini!
Tabel Pengamatan
2. Batang plastik
3. Batang aluminium
1. Dari hasil pengamatanmu, apakah ada perbedaan waktu saat paku payung jatuh di ketiga
batang tersebut?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
2. Pada batang manakah paku payung paling cepat jatuhnya dan pada batang manakah paku
payung paling lambat jatuhnya?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
3. Mengapa waktu yang dibutuhkan untuk jatuhnya paku payung pada ketiga batang
tersebut berbeda-beda?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
4. Apakah ada mentega yang tidak meleleh dari ketiga batang tersebut? Mengapa?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
D. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari percobaan yang telah kamu lakukan?
Tuliskan kesimpulanmu di bawah ini!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………
LKPD 5
Permasalahan
Ketika terjadi pemadaman listrik, kita akan menyalakan lilin untuk memberikan
penerangan. Lilin yang awalnya dinyalakan ukurannya panjang semakin lama akan
semakin pendek dan mati. Apa yang terjadi pada lilin tersebut? Contoh lainnya ketika
kita menjemur baju, baju yang berwarna lebih gelap akan cepat kering daripada warna
yang lain. Apa yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi?
A. Tujuan
Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda
B. Alat dan bahan
1. Termometer 2 buah
2. Gelas ukur 1 buah
3. Kasa 1 lembar
4. Stopwatch 1 buah
5. Pembakar spirtus 1 buah
6. Kaki tiga 1 buah
7. Korek api secukupnya
8. Es batu secukupnya
C. Prosedur
1. Masukkan es batu ke dalam gelas ukur dan ukurlah suhu awal es
2. Panaskan es batu di atas pembakar spirtus hingga es mencair dan air mendidih
3. Catatlah suhunya setiap menit
4. Catat hasil pengamatan pada table pengamatan
D. Hasil Pengamatan
Menit ke 1 2 3 4 5 6 dst
Suhu
E. Diskusi
1. Apakah yang terjadi pada es batu saat dipanaskan?
2. Apakah yang menyebabkan air mencair atau menguap?
3. Bagaimana perbedaan suhu setiap menitnya ketika air dipanaskan!
F. Kesimpulan
LKPD 6
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
A. Observasi
Kita sering memasak air di atas kompor dengan panci atau bahan konduktor lainnya.
Ketika dipanaskan lebih lama air akan mendidih.
C. Langkah Kerja
1. Buka link percobaannya di bawah ini:
https://phet.colorado.edu/in/simulations/energy-forms-and-changes
2. Pilih pendahuluan untuk memulai simulasi
3. Centang dua kotak di kanan atas
4. Letakkan gelas berisi air dan minyak di atas pemanas
5. Letakkan thermometer untuk setiap gelas
6. Nyalakan salah satu pemanas ke tuas tertinggi
7. Amati suhu kedua gelas dan jumlah energi di dalam gelas
8. Jawablah pertanyaan-pertanyaan percobaan di kolom yang telah disediakan
7. Jelaskan pengaruh kalor terhadap benda berdasarkan simulasi yang telah dilakukan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
D. Kesimpulan
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, tuliskan kesimpulanmu!
MATERI
KONSEP PENTING
● Pengukuran suhu pada berbagai skala termometer
● Kalor jenis
● Kapasitas kalor
● Kalor laten
● Asas Black
● Pemuaian pada zat padat, cair, dan gas
● Perpindahan kalor
PETA KONSEP
SUHU
Pendahuluan
Mengukur panas dan dingin suatu benda dengan tangan dan perasaan (indra)
tidak dapat mengukur suhu secara tepat, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Sedangkan, dengan menggunakan termometer, pengukuran akan lebih akurat
berapa suhu suatu benda tersebut. Mengapa demikian?
Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang dirasakan indra. Suhu
menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Alat yang biasa digunakan
untuk pengukur suhu dinamakan termometer.
a. Termometer
Termometer merupakan alat yang sederhana dengan fungsi yang besar. Ada
bermacam macam termometer mulai dari yang analog sampai yang digital, mulai
dari yang menggunakan air raksa sampai yang menggunakan inframerah.
(Kusrini, 2020)
b. Skala Suhu
Terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer di antaranya Celcius ( C),
Reamur (R), Fahrenheit (F) dan Kelvin (K)
Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari,
sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin.
Berikut gambaran mengonversi suhu pada 2 termometer yang berbeda secara
umum dituliskan:
KALOR
a. Pengaruh Kalor pada zat
Pendahuluan
Ketika es krim dibiarkan di tempat terbuka dapat dengan cepat
mencair. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ketika segelas teh dengan suhu
normal diisi dengan bongkahan es, permukaan luas gelas menjadi basah?
Mengapa demikian? Mengapa secangkir kopi suhunya lebih tinggi daripada
lingkungan sekitarnya?
Ketika air dipanaskan ada proses transfer energi dari satu zat ke zat
lainnya yang disertai dengan perubahan suhu atau yang di sebut dengan kalor.
Kalor yang diterima air ini digunakan untuk menaikkan suhunya sampai
mencapai titik didih bahkan untuk mengubah wujud dari cair menjadi gas.
1) Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor jenis suatu benda didefinisikan sebagai jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Kalor jenis
ini menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap kalor. Semakin
besar kalor jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda
tersebut dalam menyerap kalor. Secara matematis:
𝑄
𝑐=
𝑚. 𝛥. 𝑇
atau
𝑄 = 𝑚. 𝑐. 𝛥𝑇
dengan:
𝑐 = kalor jenis suatu zat (J kg-1 0C-1)
𝑚 = massa zat (kg)
𝛥𝑇 = perubahan suhu (0K)
𝑄 = banyak kalor yang diterima atau dilepas (J)
Kapasitas kalor suatu benda adalah jumlah kalor yang diperlukan atau
dilepaskan jika suhu benda tersebut dinaikkan atau diturunkan 1 K atau
10C. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑄
𝐶= atau 𝐶 = 𝑚. 𝑐
𝛥𝑇
Dengan:
𝐶 = kapasitas kalor (JK-1)
3) Asas Black
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang
dikemukakan oleh Joseph Black. Bunyi Asas Black adalah sebagai
berikut: “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat
yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima
zat yang
suhunya lebih rendah”.
Energi selalu kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih
tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki
temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar Q T dengan besar
yang sama (Yuswati, 2021).
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
𝑄 𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Keterangan:
QLepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
QTerima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)
Besarnya kalor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur
naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat
melepaskan kalor, maka:
𝑄𝐿𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚1𝑐1∆𝑇1 = 𝑚2𝑐2∆𝑇2
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∆𝑇1 = 𝑇 – 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇2 = 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 – 𝑇 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑚1𝑐1(𝑇1 – 𝑇𝑐) = 𝑚2𝑐2( 𝑇𝑐– 𝑇1)
Keterangan:
𝑚1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
𝑚2 = massa benda 2 yang suhunya rendah (kg)
𝑐1 = kalor jenis benda 1 (J/kg0C)
𝑐2 = kalor jenis benda 2 (J/kg0C)
𝑇1 = suhu mula-mula benda 1 (0C atau K)
𝑇2 = suhu mula-mula benda 2 (0C atau K)
𝑇𝑐 = suhu akhir atau suhu campuran (0C atau K)
b. Pemuaian zat
Pendahuluan
Pernahkah rumah kalian mati lampu dikarenakan terjadi pembebanan
listrik karena memasang alat-alat rumah tangga yang terlalu banyak? Atau
terjadi konsleting pada kabel di atas rumah yang menyebabkan mati lampu
agar tidak terjadi kebakaran di rumah? Tahukah kalian mengapa bisa terjadi
mati listrik atau putus arus listrik di rumah?
Pemuaian zat umumnya terjadi ke segala arah, ke arah panjang, ke arah
lebar dan ke arah tebal. Namun, pada pembahasan tertentu mungkin kita hanya
memandang pemuaian ke satu arah tertentu, misalnya ke arah panjang,
sehingga kita hanya hanya membahas pemuaian panjang (Astuti, 2022).
a. Pemuaian Zat Cair
Pada umumnya setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika
dipanaskan dari 00C sampai 40C akan menyusut. Sifat keanehan air seperti
itu disebut anomali air. Grafik anomali air seperti diperlihatkan pada
gambar berikut ini.
Keterangan:
Pada suhu 40C diperoleh:
a) volume air terkecil
b) massa jenis air terbesar
Karena pada zat cair hanya mengalami pemuaian volume, maka pada
pemuaian zat cair hanya diperoleh persamaan berikut.
𝑉𝑡 = 𝑉0(1 + 𝛾∆𝑇)
∆𝑉 = 𝛾𝑉0∆𝑇
Tabel Koefisien Muai Ruang Zat Cair untuk Beberapa Jenis Zat dalam
Satuan K
2) Muai Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan
lebar), kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya
mengalami pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut
mengalami pemuaian. Koefisien muai pada pemuaian luas ini disebut
dengan koefisien muai luas yang diberi lambang β Analog dengan
pemuaian panjang, maka jika luas mula-mula A0, pertambahan luas
ΔA dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai luas dapat
dinyatakan dengan persamaan:
𝛽 = ∆𝐴
𝐴. ∆𝑇
Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut
𝛥𝐴 = 𝛽 𝐴 𝛥𝑇
Di mana ∆𝐴 = 𝐴𝑡 – 𝐴0, sehingga persamaan menjadi:
𝐴𝑡 − 𝐴0 = β𝐴0∆T
𝐴𝑡 = 𝐴0 + βA0∆T
𝐴𝑡 = 𝐴0(1 + β∆T)
Nilai β = 2α sehingga persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai
berikut.
𝐴𝑡 = 𝐴0(1 + 2α∆T)
Keterangan:
𝐴𝑡 = luas benda saat dipanaskan (m2)
𝐴0 = luas benda mula-mula (m2)
𝛽 = 2𝛼 = koefisien muai luas (/0C)
∆𝑇 = perubahan suhu (0C)
3) Muai Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan
mengalami pemuaian volum. Koefisien pemuaian pada pemuaian
volum ini disebut dengan koefisien muai volum atau koefisien muai
ruang yang diberi lambang γ. Jika volum mula-mula V0, pertambahan
volum ΔV dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai volum dapat
dinyatakan dengan persamaan:
∆𝑉
ϒ=
𝑉∆𝑇
Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut.
𝛥𝑉 = ϒ𝑉0𝛥𝑇
Di mana ∆𝑉 = 𝑉𝑡 − 𝑉0 sehingga menjadi:
𝑉𝑡 − 𝑉0 = γV0∆T
𝑉𝑡 = 𝑉0 + γV0∆T
𝑉𝑡 = 𝑉0(1 + γ∆T)
nilai γ = 3α sehingga persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai
berikut.
𝑉𝑡 = 𝑉0(1 + 3α∆T)
Keterangan:
𝑉𝑡 = luas benda saat dipanaskan (m3)
𝑉0 = luas benda mula-mula (m3)
𝛾 = 3𝛼 = koefisien muai volume (/0C)
∆𝑇 = perubahan suhu (0C)
2. Konveksi
Saat kalian merebus air maka akan terjadi aliran (perpindahan ) kalor
dari air yang panas di bagian bawah dengan air yang dingin di bagian atas
wadah. Peristiwa perpindahan kalor yang disertai perpindahan massa atau
perpindahan partikel-partikel zat perantaranya disebut dengan aliran kalor
secara konveksi. Laju kalor secara konveksi , secara matematis dapat
dirumuskan:
𝐻 = ℎ𝐴𝛥𝑇
Dengan
𝐻 = laju perpindahan kalor (J s-1)
ℎ = koefisien konveksi termal (J m-1s-1 K-1)
𝐴 = luas permukaan (m2)
𝛥𝑇 = perbedaan suhu (K)
3. Radiasi
Saat kalian berkumpul di sekitar api unggun, akan dirasakan panas dari
api yang menyala. Peristiwa perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut
dengan radiasi. Besar laju aliran kalor secara matematis dirumuskan :
∆𝑄
= 𝑒𝜎𝐴𝑇4
∆𝑡
Dengan
𝑄 = Kalor yang dipancarkan (J)
𝑇 = Suhu mutlak (K)
𝑒 = Emisivitas bahan
𝜎 = Tetapan Boltzman
= 5,67 . 10-8 W m-1 K-4
𝐴 = luas penampang benda (m2)
INSTRUMEN SOAL
SOAL DIAGNOSTIK
1. Ketika gigi berlubang kemudian ditambal maka ahan untuk menambal gigi harus
benar- benar dipilih dengan baik karena akan bersentuhan langsung dengan makanan
yang panas dan dingin. Tindakan yang tepat dalam memilih bahan penambal gigi
yang baik adalah ....
A. Memilih bahan penambal gigi yang memiliki koefisien muai panjang sama
dengan gigi sehingga dapat mengikuti bentuk gigi
B. Memilih bahan penambal gigi yang memiliki warna sama dengan gigi sehingga
tidak terlihat penambalan pada gigi
C. Memilih bahan penambal gigi yang fleksibel sehingga dapat mengikuti bentuk gigi
dan
tidak merusak gigi
D. Memilih bahan penambal gigi yang sangat keras sehingga dapat digunakan untuk
mengunyah makanan yang betekstur keras
E. Semua jawaban salah
2. Suatu benda bermassa m dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu ∆T. Kalor
yang diberikan pada benda diketahui sebesar Q. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor jenis benda adalah...
A. Massa
B. Kalor yang diberikan
C. Kenaikan suhu
D. Jenis benda
E. Tidak ada jawaban yang benar
3. Jika 100 gram es pada 0 °C dan 100 gram air pada 0 °C dimasukkan ke dalam freezer
yang memiliki suhu di bawah 0 °C. Setelah menunggu hingga suhu es dan air sama
dengan suhu freezer, manakah yang akan kehilangan jumlah kalor terbanyak?
A. 100 gram es
B. 100 gram air
C. Keduanya kehilangan jumlah kalor yang sama
D. Keduanya kehilangan jumlah volume yang sama
E. Tidak ada jawaban
5. Jarak matahari ke bumi sangat jauh tetapi panasnya sinar matahari dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi. Perpindahan kalor tersebut disebut….
A. Konveksi
B. Konduksi
C. Radiasi
D. Korelasi
E. Kohesi
Kriteria:
Pertanyaan: mengapa es krim berubah wujud
menjadi cair? Penjelasan: Es krim yang
dipindahkan dari freezer ke ruangan akan
mengalami perubahan wujud yaitu mencair.
Sebagian es krim yang berada di ruangan
akan mencair sehingga volume es krim
berkurang.
Disajikan gambar (Elementary Bertanya dan 2 Suatu hari Yuda hendak melakukan
spirtus yang berada Clarification) menjawab praktikum fisika di laboratorium. Yuda
dalam sebuah gelas Memberikan pertanyaan tentang melihat suatu gelas beaker yang berisi cairan
bekker yang penjelasan suatu penjelasan spirtus disimpan di ruang terbuka, dengan
didiamkan selama mendasar atau tantangan suhu 30 dan volume sebanyak 44 ml.
beberapa menit (Mengapa Beberapa menit kemudian spirtus pada gelas
mengalami demikian) beaker tersebut habis, seperti gambar di
perubahan wujud. bawah ini.
Siswa dapat
memberikan
penjelasan
mendasar terkait
peristiwa
perubahan wujud
yang terjadi pada Buatlah sebuah pertanyaan berdasarkan
spirtus tersebut. gambar di atas! Jelaskan jawaban dari
pertanyaan yang kamu buat!
Jawaban:
Kata kunci: Penguapan
Kriteria:
Pertanyaan: Mengapa volume cairan spirtus
habis setelah beberapa menit didiamkan?
Penjelasan: cairan spirtus yang di simpan
dalam ruang terbuka pada suhu 30 akan
mengalami penguapan. Seluruh cairan
spirtus yang berada dalam gelas beaker akan
berubah menjadi uap, sehingga volume
spirtus
menjadi habis.
Disajikan sebuah Basic Mempertimbangkan 3 Menurut informasi dari BMKG bahwa
grafik proses Support kredibilitas suatu 100gram es dengan suhu awal -10°C
penguapan. Siswa (Membangun sumber dipanaskan hingga menguap seperti
dapat membangun keterampilan (Keterampilan digambarkan pada grafik proses A-E. Kalor
keterampilan dasar dasar) memberikan alasan) yang dibutuhkan pada proses melebur sama
dalam mencari dengan kalor yang dibutuhkan pada proses
apakah kalor yang menguap. Perhatikan grafik di bawah ini!
dibutuhkan dalam Bagaimana kredibilitas informasi tersebut
proses melebur dan menurutmu? Sertakan paparannya! (kalor
menguap bernilai jenis air 4200J/kg°C, kalor lebur es 336000
sama. J/kg, dan kalor uap air 2,26 x 106 J/kg)
Jawaban:
Kata kunci:
Kalor yang dibutuhkan dalam proses
melebur dan menguap tidak sama
Kriteria:
Proses melebur = proses B-C
𝑄 =𝑚𝐿
𝑄 = 0,1 kg × 336000 J/kg
𝑄 = 33600 J
Kriteria:
Karena kalor berpindah melalui tabrakan
antarpartikel antara gelas dengan tangan.
Pada tumbukan ini terjadi perpindahan
energi antarpartikel sekaligus terjadi
perpindahan kalor.
Disajikan sebuah Strategy and Memutuskan suatu 5 Nanda mengukur suhu air pada dua wadah
tabel berisi data Tactics tindakan yang berbeda. Wadah pertama berisi air es
kenaikan suhu air (mengatur (Melakukan review) dan wadah kedua berisi air mendidih. Nanda
dengan termometer strategi dan menggunakan termometer A dan termometer
yang berbeda. taktik) B untuk mengukur suhu setiap wadah. Saat
Siswa dapat Nanda meletakkan kedua termometer pada
mengatur strategi wadah berisi air es, termometer A dan B
dan taktik untuk sama-sama menunjukkan angka 0. Namun
menentukan derajat pada saat kedua termometer diletakkan pada
kenaikan suhu wadah berisi air mendidih, termometer A
konstan menunjukkan angka 100 sedangkan
termometer B menunjukkan angka 80.
Nanda akhirnya menyimpulkan bahwa jika
termometer A menunjukkan angka 60 maka
termometer B akan menunjukkan angka 40.
Menurutmu, benarkah kesimpulan Nanda
tersebut? Berikan alasannya!
Jawaban:
Kata kunci:
Termometer A merupakan termometer
Celcius dan termometer B merupakan
termometer Reamur.
Kriteria:
Kesimpulan Tia salah. Termometer A
memiliki titik beku 0 dan titik didih 100,
maka termometer A merupakan termometer
Celcius. Sementara itu,termometer B
memiliki titik beku 0 dan titik didih 80
merupakan termometer Reamur. Dengan
demikianjika termometer A menunjukkan
angka 60 maka:
60°𝐶 𝑅
=
100 80
60 × 80
𝑅=
100
𝑅 = 48°𝑅
Jadi jika termometer A menunjukkan angka
60 maka termometer B akan menunjukkan
angka 48.
Disajikan sebuah Strategy and Memutuskan suatu 6 Ray sedang tidak enak badan, saran dokter
kasus permasalahan Tactics tindakan setiap mandi harus menggunakan air hangat.
oleh seorang anak (mengatur (Mendefinisikan Pada suatu hari persediaan air panas sudah
yang ingin strategi dan masalah, habis dan yang tersedia hanyalah air dingin
membuat air hangat taktik) Menyeleksi kriteria dengan suhu 10°C. Kemudian Ray memasak
dari dua air dengan untuk membuat air hingga mendidih. Jika yang diinginkan
suhu yang berbeda. solusi, serta adalah air hangat maka tindakan yang harus
Siswa dapat Merumuskan dilakukan adalah… (Jelaskan berdasarkan
mengatur strategi alternatif yang konsep fisika!)
dan taktik dalam memungkinkan) Jawaban:
membuat solusi Kata kunci:
yang Mencampurkan air dingin dengan air
memungkinkan mendidih. Berdasarkan konsep Azas Black
terhadap suhu air yaitu besarnya kalor lepas sama dengan
hangat yang besarnya kalor terima.
diinginkan.
Kritera:
𝑄1 = 𝑄2
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 ∆𝑇1
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 (𝑇1 − 𝑇)
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 (100°𝐶 − 40°𝐶)
𝑄1 = 60°𝐶 𝑐 𝑚1
Dan,
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 ∆𝑇2
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇)
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (40°𝐶 − 10°𝐶)
𝑄2 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
Sehingga
𝑄1 = 𝑄2
60°𝐶 𝑐 𝑚1 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
2𝑚1 = 𝑚2
Didapatkan:
𝑚1 + 2𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚1 =
3
𝑚1 = 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air dingin)
Dan,
𝑚2 = 2 × 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚2 = 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air mendidih)
DAFTAR PUSTAKA
Aris Prasetyo Nugroho,Indarti, Naila Hilmiyana Syifa. (2016). Buku Peserta Didik
Fisika. Surakarta: Penerbit Mediatama.
Astuti, R. A. (2022). Perangkat pembelajaran fisika bab suhu & kalor. Modul.
Bambang Haryadi. (2009). Fisika: untuk SMA/MA XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
Dudi Indrajit. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Fisika: untuk SMA/MA XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas.
Fishbane, Paul M, et.al. (2005). Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics. New Jersey: Pearson Educational Inc.
Halliday, Resnick, dan Walker. (2010) Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Hewitt, Paul G. 2014. Conceptual Physics 12th Edition. San Fransisco: Addison
Wesley.
Kanginan, Marthen. (2016). Fisika untuk SMA/MA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusrini. (2020). Suhu Dan Kalor Fisika Kelas Xi. Modul Pembelajaran SMA Fisika.
https://docplayer.info/201572467-Suhu-dan-kalor-fisika-kelas-xi.html
Lang, Heather. (2009). Head First Physics. California: O’Reilly Media, Inc.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit
Esis.
Muslim, dkk. (2006). Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI Press
Serway, R.A & John W. Jewett. (2004). Physics for Scientists and Engineers. Thomson
Brooks/Cole.
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.