Anda di halaman 1dari 58

KURIKULU

M
MERDEKA

MODUL
AJAR
FISIKA
KELAS XI
SMA
SUHU DAN KALOR
A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Penulis : Erine Trisnasari
Asal Instansi : UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Tahun Penyusunan 2023
Fase :F
b. Jenjang : SMA
c. Kelas XI
d. Perkiraan Jumlah Peserta Didik 35
e. Moda Pembelajaran : Tatap Muka
f. Alokasi Waktu : 5 JP x 45 menit
g. Kode Perangkat : FIS.F.ERT.11.11
h. Jumlah Pertemuan : 6 Pertemuan
i. Kata Kunci Restitusi : Suhu, kalor

2. Profil Pelajar Pancasila


Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi
pribadi yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
 Mandiri
 Gotong royong
 Bernalar kritis
 Kreatif

3. Sarana dan Prasarana


Media : Animasi, video, virtual lab
Alat pembelajaran : Laptop, papan tulis, LCD, PPT, peralatan untuk percobaan
Sumber belajar : Modul Fisika tentang materi suhu dan kalor, buku ajar,
referensi internet

4. Karakteristik Peserta Didik


 Peserta didik reguler/tipikal
 Peserta didik dengan kesulitan belajar
 Peserta didik berpencapaian tinggi

5. Indikator Berpikir Kritis

Indikator yang digunakan adalah bertanya dan menjawab pertanyaan


klarifikasi, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, dan
menentukan tindakan

6. Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) berbasis STEM. Pembelajaran dengan
mengangkat suatu permasalahan nyata yang diintegrasikan dengan (Science,
Technology, Engineering, and Math). Menurut Johnson (2007), sintak model
Problem Based Learning adalah:
1. Orientasi siswa kepada masalah
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

7. Metode Pembelajaran yang Digunakan


 Ceramah
 Diskusi
 Simulasi / percobaan
 Demonstrasi
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
a. Capaian Pembelajaran
11.11 Menerapkan konsep kalor dan perpindahan kalor serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari, melakukan analisis melalui penyelidikan tentang
kapasitas kalor dan mempresentasikan hasil analisisnya.
b. Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Fisika
Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kalor
Keterampilan Proses
1. Mengamati
Peserta didik mampu mengamati berbagai proses yang berhubungan
dengan kalor dengan cermat
2. Mempertanyakan dan memprediksi Pemahaman Fisika
Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi proses dan
variabel yang terlibat dari hasil pengamatan
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik mengidentifikasi variabel terikat dan bebas serta mampu
menentukan langkah-langkah kerja dan cara pengumpulan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik menyiapkan peralatan yang sesuai, menerapkan proses
pengumpulan data, mengolah data sesuai keperluan, menganalisis data dan
menyimpulkan hasil percobaan serta memberikan rekomendasi tindak
lanjut dari hasil percobaan.
5. Mencipta
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data untuk menciptakan
ide solusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
6. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, mengembangkan keingintahuan, dan memiliki kepedulian
terhadap lingkungan. Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan
kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan
bertanggungjawab terhadap usulannya. Peserta didik bersikap jujur
terhadap temuan data/fakta.
7. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta
mengomunikasikan hasil penelitian, prosedur perolehan data, cara
mengolah dan cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan
yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian /penyelidikan secara lisan
atau tulisan.

Elemen Pemahaman Fisika


11.11.1. Membandingkan suhu suatu zat dengan berbagai skala termometer
11.11.2. Menganalisis besar kapasitas kalor, perubahan kalor pada wujud zat,
dan perpindahan kalor pada suatu zat ke dalam zat lain

Elemen Keterampilan Proses


11.11.3. Membuktikan kebenaran Azas Black
11.11.4. Mendemonstrasikan prinsip pemuaian pada suatu zat dan perpindahan
kalor pada suatu zat

c. Alur Tujuan Pembelajaran


11.11.1.1 Menentukan nilai rasio perbandingan dalam berbagai skala
11.11.1.2 Menghitung suhu dalam berbagai skala
11.11.2.1 Menghitung besar kapasitas kalor
11.11.2.2 Menentukan perubahan kalor pada wujud zat
11.11.2.3 Menentukan perpindahan kalor pada zuatu zat ke dalam zat lain
11.11.3.1 Mendemonstrasikan konsep Asas Black dengan peralatan sederhana
11.11.3.2 Memvalidasi hasil dari demonstrasi konsep Asas Black
11.11.4.1 Melakukan percobaan sederhana dari prinsip pemuaian pada suatu zat
11.11.4.2 Melakukan percobaan sederhana dari prinsip perpindahan kalor pada
suatu zat

d. Tujuan yang Diukur


Dapat berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan nyata yang terjadi
dengan membuat solusi penyelesaian sesuai konsep fisika.

2. Pengetahuan Prasyarat
 Peserta didik sudah memahami konsep besaran, satuan dan prinsip-prinsip
pengukuran
 Peserta didik dapat membaca skala alat ukur dengan benar

3. Pemahaman Bermakna
 Pengukuran suhu pada berbagai skala thermometer
 Kalor jenis
 Kapasitas kalor
 Kalor laten
 Asas Black
 Pemuaian pada zat padat, cair, dan gas
 Perpindahan kalor

4. Pertanyaan Pemantik
Apa yang kamu rasakan ketika kita minum es? Kemudian apa yang terjadi ketika
kita merebus air? Bagaimana dengan airnya? Bisakah kita mengukur suhu air
tersebut?

5. Rencana Alokasi Materi Ajar


No Pertemuan Alokasi Materi
Termometer, skala suhu, kalor jenis, dan
1. Pertemuan 1 3 JP
kapasitas kalor
2. Pertemuan 2 2 JP Perubahan wujud zat dan Asas Black
3. Pertemuan 3 3 JP Pemuaian zat
4. Pertemuan 4 2 JP Perpindahan kalor
5. Pertemuan 5 3 JP Pembahasan suatu permasalahan nyata
6. Pertemuan 6 2 JP Tes sumatif

6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (3 JP x 45 menit)
Materi: Termometer, skala suhu, kalor jenis, dan kapasitas kalor
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan 15 menit
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
dan berdoa 2. Mengamati fenomena
2. Menyajikan fenomena dalam video yang
faktual serta animasi dan disajikan
pertanyaan pemantik 3. Mengajukan,
3. Menyebutkan tujuan menjawab pertanyaan,
pembelajaran memprediksi fenomena
fisika apa dalam video
4. Menyimak tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 110 menit
1. Menjelaskan materi 1. Menyimak materi yang 30 menit
mengenai termometer, disampaikan
60 menit
skala suhu, kalor jenis, 2. Mengerjakan LKPD 1
dan kapasitas kalor secara individu 15 menit

2. Membagikan LKPD 1 3. Menyampaikan hasil


secara individu pengerjaan LKPD 1
3. Meminta peserta 4. Menyimak
didik menyampaikan pembahasan 5 menit
hasil pengerjaan LKPD
1
4. Membahas hasil
pengerjaan LKPD 1
Penutup
1. Membimbing peserta 1. Menyimpulkan hasil
didik menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran hari ini 2. Berdoa dan 10 menit
2. Menutup menjawab salam
pertemuan dengan
berdoa dan
mengucap salam

Pertemuan ke-2 (2 JP x 45 menit)


Materi: Perubahan wujud zat dan Azas Black
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
5 menit
dan berdoa 2. Menyimak review
2. Mereview materi kalor materi
jenis dan kapasitas kalor
Kegiatan Inti 80 menit
1. Menjelaskan materi 1. Menyimak materi yang 40 menit
mengenai perubahan disampaikan
30 menit
wujud zat dan Azas Black 2. Mengerjakan LKPD 2
2. Membagikan LKPD 2 secara kelompok 10 menit
secara kelompok 3. Menyampaikan hasil
3. Meminta peserta didik pengerjaan LKPD 2
menyampaikan hasil 4. Menyimak pembahasan
5 menit
pengerjaan LKPD 2
4. Membahas hasil
pengerjaan LKPD 2
Penutup
1. Membimbing peserta 1. Menyimpulkan hasil
didik menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran hari ini 2. Berdoa dan menjawab 5 menit
2. Menutup pertemuan salam
dengan berdoa dan
mengucap salam

Pertemuan ke-3 (3 JP x 45 menit)


Materi: Pemuaian zat
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
15 menit
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
dan berdoa
2. Mereview materi 2. Menyimak review
perubahan wujud zat dan materi
Asas Black 3. Mengamati fenomena
3. Menyajikan fenomena dalam video yang
faktual dan pertanyaan disajikan
pemantik 4. Mengajukan,
menjawab pertanyaan,
memprediksi fenomena
fisika apa dalam video
Kegiatan Inti 110 menit
1. Menjelaskan materi 1. Menyimak materi yang 40 menit
mengenai pemuaian zat disampaikan
55 menit
2. Membagikan LKPD 3 2. Mengerjakan LKPD 3
secara individu secara individu 10 menit
3. Meminta peserta didik 3. Menyampaikan hasil
menyampaikan hasil pengerjaan LKPD 3
pengerjaan LKPD 3 4. Menyimak pembahasan 5 menit
4. Membahas hasil
pengerjaan LKPD 3
Penutup
1. Membimbing peserta 1. Menyimpulkan hasil
didik menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran hari ini 2. Berdoa dan menjawab 10 menit
2. Menutup pertemuan salam
dengan berdoa dan
mengucap salam

Pertemuan ke-4 (2 JP x 45 menit)


Materi: Perpindahan kalor
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan 5 menit
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
dan berdoa 2. Menyimak review
2. Mereview materi materi
pemuaian zat
Kegiatan Inti 80 menit
1. Menjelaskan materi 1. Menyimak materi yang 15 menit
mengenai perpindahan disampaikan
50 menit
kalor 2. Mengerjakan LKPD 4
2. Membagikan LKPD 4 secara kelompok 10 menit
secara kelompok 3. Menyampaikan hasil
3. Meminta peserta didik pengerjaan LKPD 4
menyampaikan hasil 4. Menyimak pembahasan
5 menit
pengerjaan LKPD 4
4. Membahas hasil
pengerjaan LKPD 4
Penutup
1. Membimbing peserta 1. Menyimpulkan hasil
didik menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran hari ini 2. Berdoa dan menjawab 5 menit
2. Menutup pertemuan salam
dengan berdoa dan
mengucap salam

Pertemuan ke-5 (3 JP x 45 menit)


Materi: Pembahasan Sebuah Permasalahan Nyata
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
20 menit
dan berdoa 2. Menyimak review
2. Mereview seluruh suhu materi
dan kalor
3. Menyajikan animasi, 3. Mengamati video yang
simulasi mengenai suhu disajikan
dan kalor dengan Phet 4. Mengajukan,
dan pertanyaan pemantik menjawab pertanyaan,
memprediksi fenomena
fisika apa dalam video
Kegiatan Inti 105 menit
1. Membagikan LKPD 5 1. Mengerjakan LKPD 5 80 menit
secara kelompok dan 6 secara kelompok dan 6 @40 menit/LKPD
secara individu secara individu
15 menit
2. Meminta peserta didik 2. Menyampaikan hasil
menyampaikan hasil pengerjaan LKPD 5 dan 6
pengerjaan LKPD 5 dan 6 3. Menyimak pembahasan
10 menit
3. Membahas hasil
pengerjaan LKPD 5 dan 6
Penutup
1. Membimbing peserta 1. Menyimpulkan hasil
didik menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran hari ini 2. Berdoa dan menjawab 10 menit
2. Menutup pertemuan salam
dengan berdoa dan
mengucap salam

Pertemuan ke-6 (2 JP x 45 menit)


Materi: Tes Sumatif
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Pembukaan
1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam dan
menyapa peserta didik, berdoa secara klasikal
5 menit
dan berdoa 2. Menyimak instruksi
2. Memberikan instruksi guru
mengenai pengerjaan tes
3. Mengumumkan durasi
pengerjaan
Kegiatan Inti
1. Membagikan instrumen 1. Mengerjakan tes
tes 80 menit
2. Mengawasi
pelaksanaan tes
Penutup
1. Menutup pertemuan 1. Berdoa dan menjawab
5 menit
dengan berdoa dan salam
mengucap salam

7. Perangkat Asesmen
a. Asesmen Sumatif
Soal Tes Tulis Jawaban
1. Mona mengeluarkan es krim dari Kata kunci:
freezer dengan suhu -5, kemudian ia Mencair karena partikel bergetar
menyimpannya di atas meja yang semakin cepat.
berada di ruangan dengan suhu 30.
Beberapa menit kemudian es krim Kriteria:
tersebut mengalami perubahan wujud Pertanyaan: mengapa es krim
dan volume, seperti gambar berikut. berubah wujud menjadi cair?
Penjelasan: Es krim yang
dipindahkan dari freezer ke
ruangan akan mengalami
perubahan wujud yaitu mencair.
Sebagian es krim yang berada di
ruangan akan mencair sehingga
Saat padatan dipanaskan, partikel volume es krim berkurang.
mendapatkan energi dan mulai
bergetar semakin cepat. Awalnya
struktur tersebut secara bertahap
melemah yang
berdampak pada perluasan padatan.
Pemanasan lebih lanjut memberikan
lebih banyak energi hingga partikel
mulai terlepas dari struktur. Meskipun
partikel-partikel tersebut masih
terhubung secara longgar, mereka
dapat bergerak. Pada titik ini padatan
mencair membentuk cairan.
Buatlah sebuah pertanyaan
berdasarkan gambar di atas! Jelaskan
jawaban dari pertanyaan yang kamu
buat tersebut!
2. Suatu hari Yuda hendak melakukan Kata kunci: Penguapan
praktikum fisika di laboratorium.
Yuda melihat suatu gelas beaker yang Kriteria:
berisi cairan spirtus disimpan di ruang Pertanyaan: Mengapa volume
terbuka, dengan suhu 30 dan volume cairan spirtus habis setelah
sebanyak 44 ml. Beberapa menit beberapa menit didiamkan?
kemudian spirtus pada gelas beaker Penjelasan: cairan spirtus yang di
tersebut habis, seperti gambar di simpan dalam ruang terbuka pada
bawah ini. suhu 30 akan mengalami
penguapan. Seluruh cairan spirtus
yang berada dalam gelas beaker
akan berubah menjadi uap,
sehingga volume spirtus menjadi
habis.

Buatlah sebuah pertanyaan


berdasarkan gambar di atas! Jelaskan
jawaban dari pertanyaan yang kamu
buat!
3. Menurut informasi dari BMKG Kata kunci:
bahwa 100 gram es dengan suhu awal -
10°C dipanaskan hingga menguap
seperti digambarkan pada grafik Kalor yang dibutuhkan dalam
proses A-E. Kalor yang dibutuhkan proses melebur dan menguap tidak
pada proses melebur sama dengan sama
kalor yang dibutuhkan pada proses
menguap. Perhatikan grafik di bawah Kriteria:
ini! Bagaimana kredibilitas informasi Proses melebur = proses B-C
tersebut menurutmu? Sertakan 𝑄 = 𝑚 𝐿
paparannya! (kalor jenis air 𝑄 = 0,1 kg × 336000 J/kg
4200J/kg°C, kalor lebur es 336000 𝑄 = 33600 J
J/kg, dan kalor uap air 2,26 x 106
J/kg) Proses menguap = proses D-E
𝑄 =𝑚𝑈
𝑄 = 0,1 kg × 2,26 × 106 J/kg
𝑄 = 2,26 × 105 𝐽

4. Suatu hari Reza sedang berada di Kata kunci:


Lembang dengan suhu sekitar 19°C, Tidak benar
agar terasa lebih hangat akhirnya Reza
meminum teh manis dengan suhu Kriteria:
50°C menggunakan gelas dengan Karena kalor berpindah melalui
bahan kaca. Jika gelas tersebut tabrakan antarpartikel antara gelas
dipegang cukup lama maka tangan dengan tangan. Pada tumbukan ini
Reza akan terasa lebih hangat. Hal terjadi perpindahan energi
tersebut karena kalor berpindah antarpartikel sekaligus terjadi
melalui tabrakan antar partikel antara perpindahan kalor.
gelas dengan tangan. Pada tumbukan
ini tidak terjadi perpindahan energi
antarpartikel sekaligus tidak terjadi
perpindahan kalor.
Menurutmu, apakah wacana di atas
benar? Jelaskan alasannya!
5. Nanda mengukur suhu air pada dua Kata kunci:
wadah yang berbeda. Wadah pertama Termometer A merupakan
berisi air es dan wadah kedua berisi air termometer Celcius dan
mendidih. Nanda menggunakan termometer B merupakan
termometer A dan termometer B untuk termometer Reamur.
mengukur suhu setiap wadah. Saat
Nanda meletakkan kedua termometer Kriteria:
pada wadah berisi air es, termometer Kesimpulan Tia salah. Termometer
A dan B sama-sama menunjukkan A memiliki titik beku 0 dan titik
angka didih 100, maka termometer A
0. Namun pada saat kedua termometer merupakan termometer Celcius.
diletakkan pada wadah berisi air Sementara itu,termometer B
mendidih, termometer A menunjukkan memiliki titik beku 0 dan titik
angka 100 sedangkan termometer B didih 80 merupakan termometer
menunjukkan angka 80. Nanda Reamur. Dengan demikianjika
akhirnya menyimpulkan bahwa jika termometer A menunjukkan angka
termometer A menunjukkan angka 60 60 maka:
maka termometer B akan 60°𝐶 = 𝑅
menunjukkan angka 40. Menurutmu, 100 80
60 × 80
benarkah kesimpulan Nanda tersebut? 𝑅 =
100
Berikan alasannya!
𝑅 = 48°𝑅
Jadi jika termometer A
menunjukkan angka 60 maka
termometer B akan menunjukkan
angka 48.

6. Ray sedang tidak enak badan, saran Kata kunci:


dokter setiap mandi harus Mencampurkan air dingin dengan
menggunakan air hangat. Pada suatu air mendidih. Berdasarkan konsep
hari persediaan air panas sudah habis Azas Black yaitu besarnya kalor
dan yang tersedia hanyalah air dingin lepas sama dengan besarnya kalor
dengan suhu 10°C. Kemudian Ray terima.
memasak air hingga mendidih. Jika
yang diinginkan adalah air hangat Kritera:
maka tindakan yang harus dilakukan 𝑄1 = 𝑄2
adalah… (Jelaskan berdasarkan 𝑄1 = 𝑚1 𝑐 ∆𝑇1
konsep fisika!) 𝑄1 = 𝑚1 𝑐 (𝑇1 − 𝑇)
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 (100°𝐶 − 40°𝐶)
𝑄1 = 60°𝐶 𝑐 𝑚1

Dan,
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 ∆𝑇2
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇)
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (40°𝐶 − 10°𝐶)
𝑄2 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2

Sehingga
𝑄1 = 𝑄2
60°𝐶 𝑐 𝑚1 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
2𝑚1 = 𝑚2

Didapatkan:
𝑚1 + 2𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚1 =
3
𝑚1 = 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air dingin)

Dan,
𝑚2 = 2 × 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚2 = 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air mendidih)

Pedoman Penskoran
No Penskoran
1. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap, pertanyaan sesuai dengan
wacana
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria, pertanyaan tidak
sesuai dengan wacana
0 = Tidak menuliskan jawaban
2. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap, pertanyaan sesuai dengan
wacana
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap, pertanyaan kurang sesuai dengan wacana
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria, pertanyaan tidak
sesuai dengan wacana
0 = Tidak menuliskan jawaban
3. 6 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria lengkap
5 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria
lengkap; atau menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap kriteria
kurang lengkap
4 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria kurang
lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria tidak ada
2 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria tidak
ada
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci, perhitungan, atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
4. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
5. 4 = Menuliskan kata kunci, kriteria lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, kriteria kurang lengkap; atau menuliskan
kriteria lengkap
2 = Menuliskan kata kunci, kriteria tidak ada; atau menuliskan kriteria
kurang lengkap
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban
6. 6 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria lengkap
5 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria
lengkap; atau menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap kriteria
kurang lengkap
4 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria kurang
lengkap
3 = Menuliskan kata kunci, perhitungan lengkap, kriteria tidak ada
2 = Menuliskan kata kunci, perhitungan kurang lengkap, kriteria tidak
ada
1 = Menuliskan jawaban tanpa kata kunci, perhitungan, atau kriteria
0 = Tidak menuliskan jawaban

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑛𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
28

b. Asesmen Keterampilan Proses


1) Tabel Asesmen Keterampilan
Keterampilan
No Nama 1 2 3 4 5 Jumlah Keterangan

2) Indikator Keterampilan
No.
Profil Indikator
Ketr.
1. Mengamati Menggunakan satu atau lebih indera untuk
mengumpulkan informasi tentang objek/peristiwa
Menunjukkan pengamatan perbedaan dan persamaan
antara objek
Mencocokan objek pengamatan dengan
deskripsi/penjelasan yang telah diberikan
Mengidentifikasi karakteristik objek (bentuk, warna,
ukuran, dan tekstur)
2. Bertanya Mengajukan pertanyaan
Meminta penjelasan
Mengajukan pertanyaan mengaitkan dengan latar
belakang
3. Memprediksi Menggunakan fakta-fakta untuk merumuskan urutan
proses berikutnya
Menggunakan pola/ hubungan untuk memperhitungkan
kasus dimana tidak ada informasi terkumpul
Meramal peristiswa/ kejadian berdasarkan observasi/
pengalaman sebelumnya/ pola tertentu dari data yang
terpercaya
4. Eksperimen Mengidentifikasi apa yang diukur/ dibandingkan dalam
investigasi yang diberikan
Memilih desain yang sesuai investigasi untuk menguji
hipotesis
Mengenali batasan metode dan alat yang digunakan
dalam eksperimen, misalnya error eksperimen
Menggunakan prosedur yang aman selama melakukan
investigasi
Menggunakan peralatan yang sesuai
5. Mengkomunikasikan Memutuskan langkah terbaik dari informasi yang
menampilkan jenis tertentu
Mengubah informasi dalam bentuk lain, seperti grafik,
tabel, dan diagram
Membaca informasi yang diberikan dalam bentuk grafik,
tabel, dll
Menyampaikan dengan sistematika yang jelas
3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1

c. Asesmen Sikap
1) Tabel Asesmen Sikap
Keterampilan
No Nama 1 2 3 4 5 Jumlah Keterangan

2) Indikator Sikap
No.
Profil Indikator
Sikap
1. Bernalar kritis Mengajukan pertanyaan
Mengidentifikasi dengan panca indera
Mengolah informasi dan gagasan
Merefleksi pemikirannya sendiri
2. Mandiri Memiliki inisiatif
Kepercayaan diri
Disiplin
Bertanggung jawab
3. Bergotong royong Bekerja sama
Berkomunikasi positif
Tanggap terhadap keadaan
Mau berbagi hal-hal positif
4. Kreatif Memperkaya gagasan yang ada
Luwes dalam berpikir
Memunculkan kebaruan
5. Akhlak mulia Menjaga lingkungan
Menjaga integritas
Merawat diri
Menghargai orang lain

3) Kriteria Penskoran
Kategori Skor
Lima indikator terpenuhi 5
Empat indikator terpenuhi 4
Tiga indikator terpenuhi 3
Dua indikator terpenuhi 2
Satu indikator terpenuhi 1

d. Penilaian Karya
Kriteria Penilaian Karya
1) Ketepatan waktu pengumpulan
 Tepat waktu (skor 30)
 Dikumpulkan melebihi batas waktu (skor 20)
2) Kesesuaian isi konten dengan materi
 Konten berisi materi yang berkaitan (skor 40)
 Konten berisi materi yang agak berkaitan (skor 30)
 Konten berisi materi yang tidak berkaitan (skor 20)
3) Kebenaran materi yang dimasukkan/dijelaskan dalam karya
 Materi benar (skor 30)
 Terdapat kesalahan minor dalam materi (skor 25)
 Terdapat kesalahan mayor dalam materi (skor 20)

8. Refleksi Guru
a. Apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai perencanaan?
b. Apa yang dirasakan baik dari pembelajaran hari ini?
c. Kesulitan apa saja yang dihadapi?
d. Apa tahapan kegiatan pembelajaran yang perlu mendapat perhatian khusus?
e. Apakah saya mampu mengidentifikasi peserta didik yang perlu mendapat
perhatian khusus?
f. Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran berikutnya?
9. Refleksi Peserta Didik
1) Apakah saya memahami materi pembelajaran hari ini?
2) Hal apa yang telah saya pelajari dari pembelajaran hari ini?
3) Apakah petunjuk pembelajaran jelas untuk diikuti?
4) Bagian mana dari pembelajaran ini yang paling saya sukai?
5) Apakah saya merasa telah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik?
6) Apakah saya mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran?
7) Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki cara belajar saya?
C. Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PENGUKURAN SUHU

Permasalahan

Ketika seseorang mengalami sakit demam, suhu tubuh akan meningkat. Apa
hubungan demam dengan suhu dan alat ukur apa untuk mengukur suhu tersebut?
Mengapa suhu tubuh seseorang atau suatu benda penting untuk diketahui?

A. Tujuan
Membedakan suhu dan menentukan konversi skala termometer

B. Alat dan bahan


1. Gelas 3 buah
2. Air panas secukupnya
3. Air hangat secukupnya
4. Air dingin/es secukupnya
5. Termometer

C. Prosedur
1. Tuangkan ketiga air (air panas, air hangat, dan air dingin) masing-masing ke
gelas yang berbeda-beda
2. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan termometer
3. Masukkan hasilnya dalam table di bawah ini
D. Hasil Pengamatan
No. Kondisi Air Suhu Air (°C) °F °R K
1. Panas
2. Hangat
3. Dingin

E. Diskusi
1. Mengapa ketiga air tersebut memiliki skala yang berbeda-beda?
2. Konversikan skala tersebut ke dalam skala Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin!

F. Kesimpulan
LKPD 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


ASAS BLACK
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Kelas
:

A. Observasi

Pernahkah kalian membuat teh manis dan terlalu panas? Untuk


mendinginkan kalian tambah es batu ke dalam teh tersebut, bagaimana
suhu teh setelah diberikan es batu dibandingkan dengan keadaan awal
sebelum diberikan es batu?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………...

B. Hipotesis
Rumusan Masalaj
1. Pada kajian literatur terkait banyaknya kalor yang diserap dan dilepaskan
maka:
a. Ketika zat cair yang mengalami kenaikan suhu maka zat cair tersebut
terjadi proses............................kalor.
b. Kebalikannya, ketika suatu zat cair mengalami penurunan suhu maka
zat cair tersebut terjadi proses.......................................kalor.
c. Selanjutnya, ketika zat padat berubah wujud dari padat menjadi cair
maka proses perubahan wujud tersebut............................kalor
d. Kebalikannya, ketika terjadi proses perubahan wujud dari cair menjadi
padat maka terjadi proses.................................kalor.

2. Berdasarkan jawaban pada no 1, saat kalian menuangkan es batu pada teh


di dalam gelas.
a. Menurut kalian apakah air teh panas (suhu di atas 60°C) tetap
mempertahankan suhunya ketika diberikan es batu? Jika tidak,
bagaimana suhu air teh ketika sudah diberi es batu?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan poin a maka perubahan suhu
yang terjadi pada air teh tersebut mencerminkan air teh terjadi proses
…………………… kalor
c. Menurut kalian apakah es batu tetap berbentuk bongkahan es yang
memiliki ukuran sebesar ukuran awalnya ketika sudah di masukkan ke
dalam air teh panas? Jika tidak, bagaimana wujud es batu setelah di
masukkan ke dalam air teh panas?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
d. Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan poin c, maka perubahan wujud
es batu mencerminkan terjadi proses.........................kalor

C. Percobaan
1. Jenis Kegiatan : Praktikum
2. Tujuan Kegiatan : Menyelidiki asas Black
3. Alat dan Bahan : Gelas beker, pemanas, kalorimeter, kaki tiga, kawat kasa,
air
a. Panaskan air dalam gelas beker mencapai suhu di atas 60°C
b. Timbang kalorimeter kosong, masukkan air dingin (suhu dibawah
30°C) dan timbang kembali serta ukur suhu awal
c. Masukkan air panas (suhu diatas 60°C) dari gelas beker, aduk dan ukur
suhu akhir (setimbang) serta timbang massa air campuran
d. Tuliskan data hasil pengamatan kalian di bawah ini;
Massa kalorimeter : ………
Massa air dingin : ……….
Massa air panas : ………
Massa kalorimeter berisi air dingin : ……..
Massa kalorimeter berisi campuran air dingin dan panas : ……
No. Keadaan Air Suhu (°C)
1. Air panas (suhu di atas 60°C)
2. Air dingin (suhu di bawah 30°C)
3. Air campuran (panas + dingin)

D. Pertanyaan
Berdasarkan data percobaan di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1. Berapa suhu mula-mula air sebelum dipanaskan?
2. Berapa suhu akhir (setimbang) kedua air yang bersuhu berbeda?
3. Berdasarkan hasil praktikum bagaimana perbandingkan besar suhu air
panas (bersuhu di atas 60°C) dengan suhu akhir (setimbang)?
4. Berdasarkan hasil praktikum bagaimana perbandingkan besar suhu air
dingin (bersuhu di bawah 30°C) dengan suhu akhir (setimbang)?
5. Pada kajian literatur terkait banyaknya kalor yang diserap dan dilepaskan;
a. Ketika zat cair yang mengalami kenaikan suhu maka zat cair tersebut
terjadi proses............................kalor.
b. Kebalikannya, ketika zat cair mengalami penurunan suhu maka zat cair
tersebut terjadi proses........................................kalor.
6. Berdasarkan hasil praktikum benda apa saja yang melepas dan menerima
kalor dalam percobaan tersebut!
E. Mengkomunikasi
1. Hitunglah jumlah kalor yang diterima oleh air dingin dan yang dilepaskan
oleh air panas dengan menggunakan persamaan kalor!
2. Adakah benda yang menyerap kalor selain air dingin?

F. Menerapkan Konsep
1. Bagaimanakah perbandingan jumlah kalor yang dilepas dan diserap oleh
benda?
2. Nyatakan kesimpulanmu berdasarkan praktikum yang kamu lakukan!
LKPD 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PEMUAIAN

Permasalahan

Coba perhatikan kaca jendela yang ada di ruang kelas kalian. Apakah kaca yang
terpasang di jendela tersebut dipasang pas atau dibuat sedikit longgar? Mengapa
dilakukan demikian? Apakah ada hubungannya dengan bertambah panjang atau
luasnya kaca atau besi dudukan tersebut?

A. Tujuan
Memahami konsep pemuaian dan menentukan jenis pemuaian
B. Alat dan bahan
1. Baskom 1 buah
2. Botol kaca 2 buah
3. Sedotan bening
4. Air biasa
5. Air mendidih
6. Minyak goreng
7. Plastisin
8. Pewarna
C. Prosedur
1. Siapkan baskom, lalu isi botol kaca 1 dengan air biasa dan botol kaca 2
dengan minyak goreng, pastikan jumlah volumenya sama.
2. Tambahkan pewarna pada botol kaca 1 untuk membedakan warnanya
3. Masukkan sedotan ke dalam botol kaca dan tutup mulut botol dengan plastisin
4. Masukkan botol ke dalam baskom dan isi dengan air mendidih
5. Amati perubahan airnya dan amati perbedaan kedua botol tersebut
D. Hasil Pengamatan

No Percobaan Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan

E. Diskusi
1. Apa perbedaan antara kedua botol tersebut sebelum dan setelah dipanaskan
dengan air mendidih?
2. Apakah yang menyebabkan air dapat naik ke permukaan sedotan
setelah dipanaskan? Jelaskan dengan konsep pemuaian yang kalian
ketahui
F. Kesimpulan
LKPD 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERPINDAHAN KALOR

Nama Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

Kelas :

A. Observasi

Saat kita berada di dataran tinggi dengan suhu 17°C lalu memegang gelas kaca yang berisi
teh dengan suhu 50°C tangan pasti akan terasa lebih hangat. Ketika dipegang lebih lama
maka tangan akan berasa semakin hangat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

B. Hipotesis

Rumusan Masalah

Berdasarkan kajian teori kalor dapat berpindah melalui tiga cara. Dengan melihat fenomena
dalam kehidupan sehari-hari, isilah tabel pengamatan berikut ini!
Perpindahan Contoh dalam Kehidupan Sehari-
Karakteristik Perpindahan Kalor
Kalor hari

Konduksi

Konveksi

Radiasi
C. Percobaan

Jenis Kegiatan : Praktikum

Tujuan Kegiatan : Menyelidiki asas Black

Alat dan Bahan :

 Batang kayu 1 buah


 Batang alumunium 1 buah
 Batang plastik 1 buah
 Gelas kimia 5000 ml 1 buah
 Paku payung 3 buah
 Stopwatch 1 buah
 Mentega 50 gram
 Air yang dipanaskan 300 ml

Cara Kerja

1. Siapkan batang kayu, batang plastik dan batang aluminium yang berukuran hamper sama
2. Berdirikan batang-batang tersebut dalam gelas kimia
3. Tempelkan paku payung pada ujung batang dengan menggunakan mentega
4. Masukkan air panas mendidih ke dalam gelas kimia tadi

5. Amati apa yang terjadi pada paku payung di ketiga batang tadi, selama 5 menit!
6. Masukkan hasil pengamatanmu ke dalam tabel Pengamatan di bawah ini!

Tabel Pengamatan

Waktu yang Diperlukan saat


No Jenis Batang
Paku Payung Jatuh
1. Batang kayu

2. Batang plastik

3. Batang aluminium

Berdasarkan data percobaan di atas, jawablah pertanyaan berikut:

1. Dari hasil pengamatanmu, apakah ada perbedaan waktu saat paku payung jatuh di ketiga
batang tersebut?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
2. Pada batang manakah paku payung paling cepat jatuhnya dan pada batang manakah paku
payung paling lambat jatuhnya?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
3. Mengapa waktu yang dibutuhkan untuk jatuhnya paku payung pada ketiga batang
tersebut berbeda-beda?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
4. Apakah ada mentega yang tidak meleleh dari ketiga batang tersebut? Mengapa?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..

D. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari percobaan yang telah kamu lakukan?
Tuliskan kesimpulanmu di bawah ini!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………
LKPD 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PENGARUH KALOR TERHADAP PERUBAHAN SUHU DAN WUJUD BENDA

Permasalahan

Ketika terjadi pemadaman listrik, kita akan menyalakan lilin untuk memberikan
penerangan. Lilin yang awalnya dinyalakan ukurannya panjang semakin lama akan
semakin pendek dan mati. Apa yang terjadi pada lilin tersebut? Contoh lainnya ketika
kita menjemur baju, baju yang berwarna lebih gelap akan cepat kering daripada warna
yang lain. Apa yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi?

A. Tujuan
Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda
B. Alat dan bahan
1. Termometer 2 buah
2. Gelas ukur 1 buah
3. Kasa 1 lembar
4. Stopwatch 1 buah
5. Pembakar spirtus 1 buah
6. Kaki tiga 1 buah
7. Korek api secukupnya
8. Es batu secukupnya
C. Prosedur
1. Masukkan es batu ke dalam gelas ukur dan ukurlah suhu awal es
2. Panaskan es batu di atas pembakar spirtus hingga es mencair dan air mendidih
3. Catatlah suhunya setiap menit
4. Catat hasil pengamatan pada table pengamatan
D. Hasil Pengamatan
Menit ke 1 2 3 4 5 6 dst
Suhu

E. Diskusi
1. Apakah yang terjadi pada es batu saat dipanaskan?
2. Apakah yang menyebabkan air mencair atau menguap?
3. Bagaimana perbedaan suhu setiap menitnya ketika air dipanaskan!
F. Kesimpulan
LKPD 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PENGARUH KALOR JENIS

Nama Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

Kelas :

A. Observasi
Kita sering memasak air di atas kompor dengan panci atau bahan konduktor lainnya.
Ketika dipanaskan lebih lama air akan mendidih.

Tulislah pendapatmu tentang gambar di samping!


Gunakan konsep suhu dan kalor untuk menjelaskan gambar tersebut!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Berdasarkan gambar di atas kita dapat menyimpulkan bahwa:


1. Suhu adalah
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
2. Alat ukur suhu adalah
…………………………………………………………………………………………..
3. Kalor adalah
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

B. Alat dan Bahan


1. Alat tulis
2. Laptop
3. Simulasi PhET

C. Langkah Kerja
1. Buka link percobaannya di bawah ini:
https://phet.colorado.edu/in/simulations/energy-forms-and-changes
2. Pilih pendahuluan untuk memulai simulasi
3. Centang dua kotak di kanan atas
4. Letakkan gelas berisi air dan minyak di atas pemanas
5. Letakkan thermometer untuk setiap gelas
6. Nyalakan salah satu pemanas ke tuas tertinggi
7. Amati suhu kedua gelas dan jumlah energi di dalam gelas
8. Jawablah pertanyaan-pertanyaan percobaan di kolom yang telah disediakan

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Bagaimana keadaan suhu air dan minyak sebelum dipanaskan?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Setelah dipanaskan, gelas mana yang memiliki suhu yang lebih tinggi?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Apakah gelas yang lebih panas memiliki jumlah energi yang lebih banyak di
dalamnya? Perhatikan baik-baik dengan menghitung jumlah energi (huruf e) di
masing-masing balok!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Apakah ketika kedua gelas menerima panas yang sama, suhu kedua
balok sama/berbeda? Mengapa?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Apakah jenis benda berpengaruh terhadap kalor yang diterima suatu benda? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Setelah zat cair dalam gelas terus dipanaskan apakah yang terjadi pada kedua zat
cair tersebut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

7. Jelaskan pengaruh kalor terhadap benda berdasarkan simulasi yang telah dilakukan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

D. Kesimpulan
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, tuliskan kesimpulanmu!
MATERI
KONSEP PENTING
● Pengukuran suhu pada berbagai skala termometer
● Kalor jenis
● Kapasitas kalor
● Kalor laten
● Asas Black
● Pemuaian pada zat padat, cair, dan gas
● Perpindahan kalor

PETA KONSEP
SUHU
Pendahuluan
Mengukur panas dan dingin suatu benda dengan tangan dan perasaan (indra)
tidak dapat mengukur suhu secara tepat, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Sedangkan, dengan menggunakan termometer, pengukuran akan lebih akurat
berapa suhu suatu benda tersebut. Mengapa demikian?

Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang dirasakan indra. Suhu
menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Alat yang biasa digunakan
untuk pengukur suhu dinamakan termometer.
a. Termometer
Termometer merupakan alat yang sederhana dengan fungsi yang besar. Ada
bermacam macam termometer mulai dari yang analog sampai yang digital, mulai
dari yang menggunakan air raksa sampai yang menggunakan inframerah.
(Kusrini, 2020)

b. Skala Suhu
Terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer di antaranya Celcius ( C),
Reamur (R), Fahrenheit (F) dan Kelvin (K)

Konversi antara 4 skala tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut :

Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari,
sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin.
Berikut gambaran mengonversi suhu pada 2 termometer yang berbeda secara
umum dituliskan:
KALOR
a. Pengaruh Kalor pada zat
Pendahuluan
Ketika es krim dibiarkan di tempat terbuka dapat dengan cepat
mencair. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Ketika segelas teh dengan suhu
normal diisi dengan bongkahan es, permukaan luas gelas menjadi basah?
Mengapa demikian? Mengapa secangkir kopi suhunya lebih tinggi daripada
lingkungan sekitarnya?
Ketika air dipanaskan ada proses transfer energi dari satu zat ke zat
lainnya yang disertai dengan perubahan suhu atau yang di sebut dengan kalor.
Kalor yang diterima air ini digunakan untuk menaikkan suhunya sampai
mencapai titik didih bahkan untuk mengubah wujud dari cair menjadi gas.
1) Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor jenis suatu benda didefinisikan sebagai jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Kalor jenis
ini menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap kalor. Semakin
besar kalor jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda
tersebut dalam menyerap kalor. Secara matematis:
𝑄
𝑐=
𝑚. 𝛥. 𝑇
atau
𝑄 = 𝑚. 𝑐. 𝛥𝑇
dengan:
𝑐 = kalor jenis suatu zat (J kg-1 0C-1)
𝑚 = massa zat (kg)
𝛥𝑇 = perubahan suhu (0K)
𝑄 = banyak kalor yang diterima atau dilepas (J)

Kapasitas kalor suatu benda adalah jumlah kalor yang diperlukan atau
dilepaskan jika suhu benda tersebut dinaikkan atau diturunkan 1 K atau
10C. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑄
𝐶= atau 𝐶 = 𝑚. 𝑐
𝛥𝑇
Dengan:
𝐶 = kapasitas kalor (JK-1)

2) Perubahan Wujud Zat


Kalor yang diterima atau dilepaskan suatu zat dapat mengakibatkan
pada perubahan wujud suatu zat. Penerimaan kalor akan meningkatkan
suhu dan dapat mengubah wujud zat dari padat menjadi cair atau cair
menjadi gas. Sedangkan, pelepasan kalor dapat menurunkan suhu atau
mengubah wujud dari cair menjadi padat atau gas menjadi cair. Ketika
sedang berubah wujud, walaupun terdapat pelepasan atau penyerapan
kalor tetapi tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan suhu.
Kalor ini disebut kalor laten atau L. Kalor laten adalah kalor yang
dibutuhkan benda untuk mengubah wujudnya per satuan massa. Secara
matematis:
𝑄
𝐿=
𝑚
Dengan:
𝐿 = kalor laten (J kg-1)
𝑄 = kalor yang dibutuhkan saat perubahan wujud (J)
𝑚 = massa zat (kg)

3) Asas Black
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang
dikemukakan oleh Joseph Black. Bunyi Asas Black adalah sebagai
berikut: “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat
yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima
zat yang
suhunya lebih rendah”.
Energi selalu kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih
tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki
temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar Q T dengan besar
yang sama (Yuswati, 2021).
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
𝑄 𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Keterangan:
QLepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
QTerima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule)
Besarnya kalor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur
naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat
melepaskan kalor, maka:
𝑄𝐿𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚1𝑐1∆𝑇1 = 𝑚2𝑐2∆𝑇2
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∆𝑇1 = 𝑇 – 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇2 = 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 – 𝑇 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
𝑚1𝑐1(𝑇1 – 𝑇𝑐) = 𝑚2𝑐2( 𝑇𝑐– 𝑇1)

Keterangan:
𝑚1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi (kg)
𝑚2 = massa benda 2 yang suhunya rendah (kg)
𝑐1 = kalor jenis benda 1 (J/kg0C)
𝑐2 = kalor jenis benda 2 (J/kg0C)
𝑇1 = suhu mula-mula benda 1 (0C atau K)
𝑇2 = suhu mula-mula benda 2 (0C atau K)
𝑇𝑐 = suhu akhir atau suhu campuran (0C atau K)

b. Pemuaian zat
Pendahuluan
Pernahkah rumah kalian mati lampu dikarenakan terjadi pembebanan
listrik karena memasang alat-alat rumah tangga yang terlalu banyak? Atau
terjadi konsleting pada kabel di atas rumah yang menyebabkan mati lampu
agar tidak terjadi kebakaran di rumah? Tahukah kalian mengapa bisa terjadi
mati listrik atau putus arus listrik di rumah?
Pemuaian zat umumnya terjadi ke segala arah, ke arah panjang, ke arah
lebar dan ke arah tebal. Namun, pada pembahasan tertentu mungkin kita hanya
memandang pemuaian ke satu arah tertentu, misalnya ke arah panjang,
sehingga kita hanya hanya membahas pemuaian panjang (Astuti, 2022).
a. Pemuaian Zat Cair
Pada umumnya setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika
dipanaskan dari 00C sampai 40C akan menyusut. Sifat keanehan air seperti
itu disebut anomali air. Grafik anomali air seperti diperlihatkan pada
gambar berikut ini.

Keterangan:
Pada suhu 40C diperoleh:
a) volume air terkecil
b) massa jenis air terbesar

Karena pada zat cair hanya mengalami pemuaian volume, maka pada
pemuaian zat cair hanya diperoleh persamaan berikut.
𝑉𝑡 = 𝑉0(1 + 𝛾∆𝑇)
∆𝑉 = 𝛾𝑉0∆𝑇
Tabel Koefisien Muai Ruang Zat Cair untuk Beberapa Jenis Zat dalam
Satuan K

b. Pemuaian Zat Padat


1) Muai Panjang
Pemuaian panjang disebut juga dengan pemuaian linier.
Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang
sebagai satu dimensi (berbentuk garis). Untuk pemuaian panjang
digunakan konsep koefisien muai panjang atau koefisien muai linier
yang dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan
panjang zat dengan panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan suhu
sebesar satu satuan suhu. Jika koefisien muai panjang dilambangkan
dengan 𝛼 dan pertambahan panjang 𝛥𝐿, panjang mula-mula 𝐿0 dan
perubahan suhu 𝛥𝑇 maka koefisien muai panjang dapat dinyatakan
dengan persamaan:
𝛼 = ∆𝐿
𝐿. ∆𝑇
Sehingga satuan dari α adalah 1/K atau K-1. Dari persamaan di
atas, diperoleh pula persamaan berikut.
𝛥𝐿 = 𝛼 𝐿 𝛥𝑇
Di mana
∆𝐿 = 𝐿𝑡 – 𝐿0
𝐿𝑡 – 𝐿0 = 𝛼𝐿0∆𝑇
𝐿𝑡 = 𝐿0 + 𝛼𝐿0∆𝑇
𝐿𝑡 = 𝐿𝐿0 (1 + 𝛼∆𝑇)
Keterangan:
𝐿𝑡 = panjang benda saat dipanaskan (m)
𝐿0 = panjang benda mula-mula (m)
𝛼 = koefisien muai linear/panjang (/0C)
∆𝑇 = perubahan suhu (0C)

Tabel Koefisien Muai Panjang dari Beberapa Jenis Zat Padat

2) Muai Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan
lebar), kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya
mengalami pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut
mengalami pemuaian. Koefisien muai pada pemuaian luas ini disebut
dengan koefisien muai luas yang diberi lambang β Analog dengan
pemuaian panjang, maka jika luas mula-mula A0, pertambahan luas
ΔA dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai luas dapat
dinyatakan dengan persamaan:
𝛽 = ∆𝐴
𝐴. ∆𝑇
Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut
𝛥𝐴 = 𝛽 𝐴 𝛥𝑇
Di mana ∆𝐴 = 𝐴𝑡 – 𝐴0, sehingga persamaan menjadi:
𝐴𝑡 − 𝐴0 = β𝐴0∆T
𝐴𝑡 = 𝐴0 + βA0∆T
𝐴𝑡 = 𝐴0(1 + β∆T)
Nilai β = 2α sehingga persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai
berikut.
𝐴𝑡 = 𝐴0(1 + 2α∆T)
Keterangan:
𝐴𝑡 = luas benda saat dipanaskan (m2)
𝐴0 = luas benda mula-mula (m2)
𝛽 = 2𝛼 = koefisien muai luas (/0C)
∆𝑇 = perubahan suhu (0C)
3) Muai Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan
mengalami pemuaian volum. Koefisien pemuaian pada pemuaian
volum ini disebut dengan koefisien muai volum atau koefisien muai
ruang yang diberi lambang γ. Jika volum mula-mula V0, pertambahan
volum ΔV dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai volum dapat
dinyatakan dengan persamaan:
∆𝑉
ϒ=
𝑉∆𝑇
Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut.
𝛥𝑉 = ϒ𝑉0𝛥𝑇
Di mana ∆𝑉 = 𝑉𝑡 − 𝑉0 sehingga menjadi:
𝑉𝑡 − 𝑉0 = γV0∆T
𝑉𝑡 = 𝑉0 + γV0∆T
𝑉𝑡 = 𝑉0(1 + γ∆T)
nilai γ = 3α sehingga persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai
berikut.
𝑉𝑡 = 𝑉0(1 + 3α∆T)
Keterangan:
𝑉𝑡 = luas benda saat dipanaskan (m3)
𝑉0 = luas benda mula-mula (m3)
𝛾 = 3𝛼 = koefisien muai volume (/0C)
∆𝑇 = perubahan suhu (0C)

c. Pemuaian Zat Gas


Jika gas dipanaskan, maka dapat mengalami pemuaian volume
dan dapat juga terjadi pemuaian tekanan. Dengan demikian pada
pemuaian gas terdapat beberapa persamaan, sesuai dengan proses
pemanasannya.
1) Pemuaian Volume pada Tekanan Tetap (Isobarik)
Jika gas dipanaskan pada tekanan tetap maka volume gas
sebanding dengan suhu mutlak gas itu.. Secara matematik dapat
dinyatakan:
𝑉~𝑇
Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan
berikut
𝑉 𝑉2
= 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 atau 𝑉1
=
𝑇 𝑇1 𝑇2
2) Pemuaian Tekanan Gas pada Volume Tetap (Isokhorik)
Jika pemanasan terus dilakukan pada gas dalam ruang tertutup,
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas tersebut.
Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut.
𝑃~𝑇
Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan
berikut.
𝑃 𝑃2
= 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 atau 𝑃1 =
𝑇 𝑇1 𝑇2
3) Pemuaian Volume Gas pada Suhu Tetap (Isotermis)
Jika gas dipanaskan dengan suhu tetap, tekanan gas berbanding
terbalik dengan volume gas.
1
𝑃=
𝑉
diperoleh:
𝑃. 𝑉 = 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 atau 𝑃1𝑉1 = 𝑃2𝑉2
Jika pada proses pemuaian gas terjadi tekanan berubah, volum
berubah dan suhu berubah maka dapat diselesaikan dengan persamaan
hukum Boyle - Gay Lussac
𝑃.𝑉
= 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 atau 𝑃1𝑉1 𝑃2𝑉2
𝑇 𝑇1 = 𝑇2
c. Perpindahan Kalor
Pendahuluan
Ketika terdapat dua gelas yang berisi teh panas dan es coklat lalu
memegang kedua gelas tersebut apa yang kalian rasakan? Apakah gelas yang
berisi teh panas dan gelas berisi es coklat terasa berbeda? Mengapa hal
tersebut dapat terjadi? Kemudian, ketika dibiarkan di atas sebuah meja pada
waktu yang cukup lama apa yang akan terjadi? Bagaimana rasanya ketika
kedua gelas tersebut dipegang?

Perpindahan kalor (panas) dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan


medium perantaranya. Tiga jenis perpindahan kalor tersebut adalah konduksi,
konveksi, dan radiasi. Gambar di atas dapat menjelaskan 3 jenis perpindahan
panas secara konduksi, konveksi dan radiasi secara sekaligus. Rambatan kalor
api dari kompor ke panci adalah proses radiasi, kemudian air yang panas di
bagian bawah panci akan bergerak ke atas bertukar posisi dengan air dingin i
bagian atas menghasilkan transfer kalor melalui konveksi, dan panas yang
terdapat di pemegang panci yang terbuat dari logam dapat dihantarkan ke
tangan melalui proses konduksi.
1. Konduksi
Gambar di atas menunjukkan sebuah batang logam yang salah satu
ujungny dipanaskan di atas api sementara ujung yang satu lagi dipegang
tangan. Panas yang terjadi di ujung logam yang dipanaskan di atas api
dirasakan juga oleh tangan yang memegang ujung logam yang lainnya. Ini
membuktikan adanya aliran kalor (panas) pada logam. Peristiwa
perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan
partikel partikelnya disebut konduksi. Jumlah kalor yang dipindahkan per
satuan waktu, secara matematis dituliskan:
𝑄 ∆𝑇
= 𝐻 = 𝑘𝐴
∆𝑇 𝐿
Dengan:
𝐻 = jumlah kalor yang merambat tiap satuan waktu
= laju aliran kalor (J s-1)
𝑘 = koefisien konduksi termal (J m-1s-1 K-1 )
𝐴 = luas penampang batang (m2)
𝐿 = panjang batang (m)
𝛥𝑇 = perbedaan suhu antara kedua ujung batang (K)

2. Konveksi
Saat kalian merebus air maka akan terjadi aliran (perpindahan ) kalor
dari air yang panas di bagian bawah dengan air yang dingin di bagian atas
wadah. Peristiwa perpindahan kalor yang disertai perpindahan massa atau
perpindahan partikel-partikel zat perantaranya disebut dengan aliran kalor
secara konveksi. Laju kalor secara konveksi , secara matematis dapat
dirumuskan:
𝐻 = ℎ𝐴𝛥𝑇
Dengan
𝐻 = laju perpindahan kalor (J s-1)
ℎ = koefisien konveksi termal (J m-1s-1 K-1)
𝐴 = luas permukaan (m2)
𝛥𝑇 = perbedaan suhu (K)

3. Radiasi
Saat kalian berkumpul di sekitar api unggun, akan dirasakan panas dari
api yang menyala. Peristiwa perpindahan kalor tanpa zat perantara disebut
dengan radiasi. Besar laju aliran kalor secara matematis dirumuskan :
∆𝑄
= 𝑒𝜎𝐴𝑇4
∆𝑡
Dengan
𝑄 = Kalor yang dipancarkan (J)
𝑇 = Suhu mutlak (K)
𝑒 = Emisivitas bahan
𝜎 = Tetapan Boltzman
= 5,67 . 10-8 W m-1 K-4
𝐴 = luas penampang benda (m2)
INSTRUMEN SOAL

SOAL DIAGNOSTIK
1. Ketika gigi berlubang kemudian ditambal maka ahan untuk menambal gigi harus
benar- benar dipilih dengan baik karena akan bersentuhan langsung dengan makanan
yang panas dan dingin. Tindakan yang tepat dalam memilih bahan penambal gigi
yang baik adalah ....
A. Memilih bahan penambal gigi yang memiliki koefisien muai panjang sama
dengan gigi sehingga dapat mengikuti bentuk gigi
B. Memilih bahan penambal gigi yang memiliki warna sama dengan gigi sehingga
tidak terlihat penambalan pada gigi
C. Memilih bahan penambal gigi yang fleksibel sehingga dapat mengikuti bentuk gigi
dan
tidak merusak gigi
D. Memilih bahan penambal gigi yang sangat keras sehingga dapat digunakan untuk
mengunyah makanan yang betekstur keras
E. Semua jawaban salah

2. Suatu benda bermassa m dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu ∆T. Kalor
yang diberikan pada benda diketahui sebesar Q. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor jenis benda adalah...
A. Massa
B. Kalor yang diberikan
C. Kenaikan suhu
D. Jenis benda
E. Tidak ada jawaban yang benar
3. Jika 100 gram es pada 0 °C dan 100 gram air pada 0 °C dimasukkan ke dalam freezer
yang memiliki suhu di bawah 0 °C. Setelah menunggu hingga suhu es dan air sama
dengan suhu freezer, manakah yang akan kehilangan jumlah kalor terbanyak?
A. 100 gram es
B. 100 gram air
C. Keduanya kehilangan jumlah kalor yang sama
D. Keduanya kehilangan jumlah volume yang sama
E. Tidak ada jawaban

4. Besar suhu 30° R sama dengan


… A. 25,5° A
B. 20,5° A
C. 35,5° A
D. 42,5° A
E. 37,5° A

5. Jarak matahari ke bumi sangat jauh tetapi panasnya sinar matahari dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi. Perpindahan kalor tersebut disebut….
A. Konveksi
B. Konduksi
C. Radiasi
D. Korelasi
E. Kohesi

INSTRUMEN SOAL SUMATIF

Materi Pokok : Suhu dan Kalor


Kelas/Semester : XI/Genap
Jenis Tes : Essai
Jumlah Soal 6
Aspek
Indikator Berpikir No.
Indikator Soal Berpikir Soal dan Jawaban
Kritis Soal
Kritis
Disajikan gambar Elementary Bertanya dan 1 Mona mengeluarkan es krim dari freezer
es krim setelah Clarification menjawab dengan suhu -5 , kemudian ia
keluarkan dalam (memberikan pertanyaan tentang menyimpannya di atas meja yang berada di
freezer. Siswa suatu penjelasan ruangan dengan suhu 30 . Beberapa menit
dapat kemudian es krim
memberikan penjelasan atau tantangan tersebut mengalami perubahan wujud dan
penjelasan mendasar) (Mengapa volume, seperti gambar berikut.
mendasar terkait demikian)
peristiwa
perubahan suhu dan
perubahan wujud
benda dari padat
menjadi mencair
Saat padatan dipanaskan, partikel
mendapatkan energi dan mulai bergetar
semakin cepat. Awalnya struktur tersebut
secara bertahap melemah yang berdampak
pada perluasan padatan. Pemanasan lebih
lanjut memberikan lebih banyak energi
hingga partikel mulai terlepas dari struktur.
Meskipun partikel-partikel tersebut masih
terhubung secara longgar, mereka dapat
bergerak. Pada titik ini padatan mencair
membentuk cairan.
Buatlah sebuah pertanyaan berdasarkan
gambar di atas! Jelaskan jawaban dari
pertanyaan yang kamu buat tersebut!
Jawaban:
Kata kunci:
Mencair karena partikel bergetar semakin
cepat.

Kriteria:
Pertanyaan: mengapa es krim berubah wujud
menjadi cair? Penjelasan: Es krim yang
dipindahkan dari freezer ke ruangan akan
mengalami perubahan wujud yaitu mencair.
Sebagian es krim yang berada di ruangan
akan mencair sehingga volume es krim
berkurang.
Disajikan gambar (Elementary Bertanya dan 2 Suatu hari Yuda hendak melakukan
spirtus yang berada Clarification) menjawab praktikum fisika di laboratorium. Yuda
dalam sebuah gelas Memberikan pertanyaan tentang melihat suatu gelas beaker yang berisi cairan
bekker yang penjelasan suatu penjelasan spirtus disimpan di ruang terbuka, dengan
didiamkan selama mendasar atau tantangan suhu 30 dan volume sebanyak 44 ml.
beberapa menit (Mengapa Beberapa menit kemudian spirtus pada gelas
mengalami demikian) beaker tersebut habis, seperti gambar di
perubahan wujud. bawah ini.
Siswa dapat
memberikan
penjelasan
mendasar terkait
peristiwa
perubahan wujud
yang terjadi pada Buatlah sebuah pertanyaan berdasarkan
spirtus tersebut. gambar di atas! Jelaskan jawaban dari
pertanyaan yang kamu buat!
Jawaban:
Kata kunci: Penguapan

Kriteria:
Pertanyaan: Mengapa volume cairan spirtus
habis setelah beberapa menit didiamkan?
Penjelasan: cairan spirtus yang di simpan
dalam ruang terbuka pada suhu 30 akan
mengalami penguapan. Seluruh cairan
spirtus yang berada dalam gelas beaker akan
berubah menjadi uap, sehingga volume
spirtus
menjadi habis.
Disajikan sebuah Basic Mempertimbangkan 3 Menurut informasi dari BMKG bahwa
grafik proses Support kredibilitas suatu 100gram es dengan suhu awal -10°C
penguapan. Siswa (Membangun sumber dipanaskan hingga menguap seperti
dapat membangun keterampilan (Keterampilan digambarkan pada grafik proses A-E. Kalor
keterampilan dasar dasar) memberikan alasan) yang dibutuhkan pada proses melebur sama
dalam mencari dengan kalor yang dibutuhkan pada proses
apakah kalor yang menguap. Perhatikan grafik di bawah ini!
dibutuhkan dalam Bagaimana kredibilitas informasi tersebut
proses melebur dan menurutmu? Sertakan paparannya! (kalor
menguap bernilai jenis air 4200J/kg°C, kalor lebur es 336000
sama. J/kg, dan kalor uap air 2,26 x 106 J/kg)

Jawaban:
Kata kunci:
Kalor yang dibutuhkan dalam proses
melebur dan menguap tidak sama

Kriteria:
Proses melebur = proses B-C
𝑄 =𝑚𝐿
𝑄 = 0,1 kg × 336000 J/kg
𝑄 = 33600 J

Proses menguap = proses D-E


𝑄 =𝑚𝑈
𝑄 = 0,1 kg × 2,26 × 106 J/kg
𝑄 = 2,26 × 105 𝐽
Terdapat sebuah Basic Mempertimbangkan 4 Suatu hari Reza sedang berada di Lembang
wacana mengenai Support kredibilitas suatu dengan suhu sekitar 19°C, agar terasa lebih
perpindahan kalor (membangun sumber hangat akhirnya Reza meminum teh manis
secara konduksi keterampilan (Keterampilan dengan suhu 50°C menggunakan gelas
antara sebuah gelas dasar) memberikan alasan) dengan bahan kaca. Jika gelas tersebut
dengan tangan. dipegang cukup lama maka tangan Reza
Siswa dapat akan terasa lebih hangat. Hal tersebut karena
mempertimbangkan kalor berpindah melalui tabrakan
kredibilitas suatu antarpartikel antara gelas dengan tangan.
sumber dan dapat Pada tumbukan ini tidak terjadi perpindahan
memberikan alasan energi antarpartikel sekaligus tidak terjadi
dari sebuah wacana perpindahan kalor.
Menurutmu, apakah wacana di atas benar?
Jelaskan alasannya!
Jawaban:
Kata kunci:
Tidak benar

Kriteria:
Karena kalor berpindah melalui tabrakan
antarpartikel antara gelas dengan tangan.
Pada tumbukan ini terjadi perpindahan
energi antarpartikel sekaligus terjadi
perpindahan kalor.
Disajikan sebuah Strategy and Memutuskan suatu 5 Nanda mengukur suhu air pada dua wadah
tabel berisi data Tactics tindakan yang berbeda. Wadah pertama berisi air es
kenaikan suhu air (mengatur (Melakukan review) dan wadah kedua berisi air mendidih. Nanda
dengan termometer strategi dan menggunakan termometer A dan termometer
yang berbeda. taktik) B untuk mengukur suhu setiap wadah. Saat
Siswa dapat Nanda meletakkan kedua termometer pada
mengatur strategi wadah berisi air es, termometer A dan B
dan taktik untuk sama-sama menunjukkan angka 0. Namun
menentukan derajat pada saat kedua termometer diletakkan pada
kenaikan suhu wadah berisi air mendidih, termometer A
konstan menunjukkan angka 100 sedangkan
termometer B menunjukkan angka 80.
Nanda akhirnya menyimpulkan bahwa jika
termometer A menunjukkan angka 60 maka
termometer B akan menunjukkan angka 40.
Menurutmu, benarkah kesimpulan Nanda
tersebut? Berikan alasannya!

Jawaban:
Kata kunci:
Termometer A merupakan termometer
Celcius dan termometer B merupakan
termometer Reamur.

Kriteria:
Kesimpulan Tia salah. Termometer A
memiliki titik beku 0 dan titik didih 100,
maka termometer A merupakan termometer
Celcius. Sementara itu,termometer B
memiliki titik beku 0 dan titik didih 80
merupakan termometer Reamur. Dengan
demikianjika termometer A menunjukkan
angka 60 maka:
60°𝐶 𝑅
=
100 80
60 × 80
𝑅=
100
𝑅 = 48°𝑅
Jadi jika termometer A menunjukkan angka
60 maka termometer B akan menunjukkan
angka 48.
Disajikan sebuah Strategy and Memutuskan suatu 6 Ray sedang tidak enak badan, saran dokter
kasus permasalahan Tactics tindakan setiap mandi harus menggunakan air hangat.
oleh seorang anak (mengatur (Mendefinisikan Pada suatu hari persediaan air panas sudah
yang ingin strategi dan masalah, habis dan yang tersedia hanyalah air dingin
membuat air hangat taktik) Menyeleksi kriteria dengan suhu 10°C. Kemudian Ray memasak
dari dua air dengan untuk membuat air hingga mendidih. Jika yang diinginkan
suhu yang berbeda. solusi, serta adalah air hangat maka tindakan yang harus
Siswa dapat Merumuskan dilakukan adalah… (Jelaskan berdasarkan
mengatur strategi alternatif yang konsep fisika!)
dan taktik dalam memungkinkan) Jawaban:
membuat solusi Kata kunci:
yang Mencampurkan air dingin dengan air
memungkinkan mendidih. Berdasarkan konsep Azas Black
terhadap suhu air yaitu besarnya kalor lepas sama dengan
hangat yang besarnya kalor terima.
diinginkan.
Kritera:
𝑄1 = 𝑄2
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 ∆𝑇1
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 (𝑇1 − 𝑇)
𝑄1 = 𝑚1 𝑐 (100°𝐶 − 40°𝐶)
𝑄1 = 60°𝐶 𝑐 𝑚1

Dan,
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 ∆𝑇2
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (𝑇2 − 𝑇)
𝑄2 = 𝑚2 𝑐 (40°𝐶 − 10°𝐶)
𝑄2 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
Sehingga
𝑄1 = 𝑄2
60°𝐶 𝑐 𝑚1 = 30°𝐶 𝑐 𝑚2
2𝑚1 = 𝑚2

Didapatkan:
𝑚1 + 2𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑚1 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚1 =
3
𝑚1 = 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air dingin)

Dan,

𝑚2 = 2 × 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚2 = 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 (air mendidih)

DAFTAR PUSTAKA

Aris Prasetyo Nugroho,Indarti, Naila Hilmiyana Syifa. (2016). Buku Peserta Didik
Fisika. Surakarta: Penerbit Mediatama.
Astuti, R. A. (2022). Perangkat pembelajaran fisika bab suhu & kalor. Modul.
Bambang Haryadi. (2009). Fisika: untuk SMA/MA XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
Dudi Indrajit. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Fisika: untuk SMA/MA XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Depdiknas.
Fishbane, Paul M, et.al. (2005). Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics. New Jersey: Pearson Educational Inc.
Halliday, Resnick, dan Walker. (2010) Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Hewitt, Paul G. 2014. Conceptual Physics 12th Edition. San Fransisco: Addison
Wesley.
Kanginan, Marthen. (2016). Fisika untuk SMA/MA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusrini. (2020). Suhu Dan Kalor Fisika Kelas Xi. Modul Pembelajaran SMA Fisika.
https://docplayer.info/201572467-Suhu-dan-kalor-fisika-kelas-xi.html

Lang, Heather. (2009). Head First Physics. California: O’Reilly Media, Inc.
Lasmi, Ni Ketut. 2015. Seri Pendalaman Materi (SPM) Fisika. Bandung: Penerbit
Esis.
Muslim, dkk. (2006). Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI Press
Serway, R.A & John W. Jewett. (2004). Physics for Scientists and Engineers. Thomson
Brooks/Cole.
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Yuswati, Y. (2021). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sma Dan Ma Di Kabupaten


Serang Pada Mata Pelajaran Fisika Konsep Suhu Dan Kalor Tahun Ajaran
2020/2021. Skripsi, 1–197.
GLOSARIUM

Suhu : derajat panas atau dingin yang dirasakan indera


Kalor : proses transfer energi dari suatu zat ke zat lainnya
dengan di ikuti perubahan suhu
Kalor jenis : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 kg suatu zat sebesar 1 K
Kalor Laten : kalor yang dibutuhkan benda untuk mengubah
wujudnya per satuan massa
Koefisien muai panjang : perbandingan antara pertambahan panjang zat dengan
panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan suhu
sebesar satu satuan suhu
Kapasitas Kalor : Jumlah kalor yang diperlukan atau dilepaskan jika
suhu benda tersebut dinaikkan atau diturunkan 1K atau
1oC
Asas Black : pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang
dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih
rendah
Konduksi : peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa
disertai dengan perpindahan partikel partikelnya
Konveksi : perambatan kalor yang disertai perpindahan massa
atau perpindahan partikel partikel zat perantaranya
seperti partikel udara
Radiasi : perpindahan kalor pada suatu zat tanpa melalui zat
antara

Anda mungkin juga menyukai