L AJAR
SUHU & KALOR
Oleh :
Kadek Ayu Meilani Wulandari, S.Pd
JULI 2022
Tahun 2022/2023
Kelas VII
Durasi 15 JP (6 kali pertemuan @ 40 menit)
Mode Pembelajaran Luring
Pendekatan Level of Inquiry tahap Discovery Learning
Jumlah Murid 30-32 Orang
Target Peserta Siswa Reguler
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan
memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan
energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan,
sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat bernalar kritis dan kreatif dalam melakukan
melakukan pengukuran besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang
diberikan
Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat bernalar kritis dan kreatif dalam membedakan
isolator dan konduktor
Pemahaman Bermakna
Kita akan memahami suhu dan kalor serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat memecahkan persoalan yang ada berkaitan dengan suhu dan kalor
Rencana Asesmen
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran :
Rubrik Penilaian Tertulis, Rubrik Penilaian Performa (Kinerja), Rubrik Penilaian Produk dan
Lembar Observasi Profil Pelajar Pancasila
Asesmen Formatif :
Penilaian Performa,Penilaian Produk, Observasi dan Catatan anekdot
Alat Ukur :
Rubrik Penilaian Performa, Rubrik Penilaian Produk dan Lembar Observasi
Asesmen Sumatif:
Tes Tertulis
Alat Ukur:
Soal Tes Tertulis dan Rubrik Penilaian Tes Tertulis
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menunjukkan termometer badan dan bertanya apakah siswa mengenal benda
tersebut?
4. Guru bercerita ketika mengalami demam, untuk mengetahui seberapa panasnya kita
biasanya menempelkan punggug tangan ke kening dan mengkompres kening si sakit
menggunakan kain yang dibasahi dengan air.
5. Siswa distimulasi dengan kata kunci untuk bertanya:
Apakah indera peraba dapat mengukur suhu suatu benda dengan tepat?
Mengapa kita bisa merasakan panas, sejuk, atau dingin?
Apakah tujuan mengkompres kening si sakit menggunakan kain yang dibasahi air?
6. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaiannya
Verifikasi
* Pada contoh ini guru mengarahkan siswa untuk mencari ide dari berbagai media
sebagai sumber belajar. Siswa dibebaskan memilih media yang nyaman baginya. Ini
salah satu contoh kombinasi media berdasarkan karakteristik murid (berdeferensiasi)
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan mengucap salam dan mengajak berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa
Manipulasi
1. Siswa mengajukan pendapatnya bahwa pemuaian zat padat tidak sama
2. Siswa mengajukan pendapat bahwa zat cair akan memuai bila dipanaskan dan pemuaian
gas lebih besar daripada pemuaian zat cair
Generalisai
1. Siswa melakukan diskusi tentang pemuaian panjang jenis zat yang berbeda-beda
berdasarkan data tabel koefisien muai panjang zat padat
2. Siswa melakukan diskusi tentang pemuaian zat cair dan gas berdasarkan data koefisien
muai volume zat cair
Verifikasi
1. Siswa membuat prediksi urutan pertambahan panjang benda berdasarkan data koefisensi
muai panjang zat padat
2. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki pemuaian zat padat menggunakan alat
Muhcsenbroek
3. Siswa menyimpulkan bahwa :
Pertambahan panjang benda karena pemuaian bergantung pada jenis zatnya
Zat yang memiliki koefisien muai lebih besar maka pertambahan panjangnya akan lebih
panjang
4. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki pemuaian zat cair dan gas
5. Siswa membandingkan data hasil pengamatan dengan data koefisien muai volume zat cair
6. Siswa menyimpulkan bahwa:
Zat cair akan memuai jika dipanaskan
Pemuaian volume zat cair berbeda-beda sesuai dengan jenis zatnya
Gas memuai lebih besar daripada zat cair
Aplikasi
1. Siswa menggunakan persamaan muai panjang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan guru *
2. Siswa menerapkan koefisien muai panjang benda untuk menjelaskan prinsip kerja bimetal*
3. Siswa menerapkan prinsip pemuaian untuk menjelaskan anomali air dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari*
Pada contoh ini guru mengarahkan siswa untuk mencari ide dari berbagai media
sebagai sumber belajar. Siswa dibebaskan memilih media yang nyaman baginya. Ini
salah satu contoh kombinasi media berdasarkan karakteristik murid (berdeferensiasi)
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan mengucap salam dan mengajak berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru melakukan review materi pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab
4. Guru menunjukkan komposisi kalori pada label makanan kemasan dan bertaya:
Apa yang dimaksud dengan kalori?
Energi apa yang dikandung dalam makanan?
Mengapa kalau kita berada di daerah yang dingin suka sekali makan?
Mengapa setelah makan badan terasa hangat?
5. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaiannya
Generalisai
Siswa mendiskusikan tentang kalor adalah energi panas yang mengalir dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah
Verifikasi
1. Siswa memperkirakan bahwa benda yang menerima kalor suhunya akan naik sedangkan
benda yang melepaskan kalor suhunya akan turun
2. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki pengertian kalor
3. Siswa melakukan diskusi untuk menyimpulkan bahwa kalor merupakan energi panas yang
berpindah
Aplikasi
Siswa melakui perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan media
yang dipilih oleh siswa* di depan kelas
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Pada contoh ini guru mengarahkan siswa untuk mencari ide dari berbagai media
sebagai sumber belajar. Siswa dibebaskan memilih media yang nyaman baginya. Ini
salah satu contoh kombinasi media berdasarkan karakteristik murid (berdeferensiasi)
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan mengucap salam dan mengajak berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru melakukan review materi pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab
4. Guru meminta siswa untuk meletakkan sepiring air dan sebuah balok besi dijemur di bawah
terik matahari
5. Selang beberapa lama siswa diminta merasakan tingkat panas kedua benda tersebut
6. Siswa distimulasi dengan kata kunci untuk bertaya:
Benda mana yang lebih cepat panas?
Mengapa besi lebih cepat panas daripada air?
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaiannya
Manipulasi
Siswa mendiskusikan pengaruh jenis benda, massa benda terhadap besar kalor yang
dibutuhkan untuk merubah suhu benda
Generalisai
Siswa mengajukan pendapat bahwa kalor dibutuhkan untuk perubahan suhu benda
bergantung pada massa benda dan kenaikan suhu benda, serta bergantung pada jenis
bendanya.
Verifikasi
1. Siswa memperkirakan bahwa:
Semakin banyak zat yang dipanaskan semakin lama waktu memanaskan
Logam lebih cepat panas daripada air
2. Siswa melakukan percobaan pengaruh jenis benda terhadap besar kalor yang dibutuhkan
untuk merubah suhu benda
Aplikasi
1. Melalui diskusi siswa menyimpulkan hasil percobaan
2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan media yang dipilih oleh siswa* di
depan kelas
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Pada contoh ini guru mengarahkan siswa untuk mencari ide dari berbagai media
sebagai sumber belajar. Siswa dibebaskan memilih media yang nyaman baginya. Ini
salah satu contoh kombinasi media berdasarkan karakteristik murid (berdeferensiasi)
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan mengucap salam dan mengajak berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru melakukan review materi pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab
4. Guru mendemonstrasikan lilin meleleh karena dibakar
5. Guru bertanya :
Bagaimana suhu lilin padat dibandingkan lilin yang mencair?
6. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaiannya
Pengamatan
1. Siswa mengamati video proses air mendidih ketika dipanaskan
2. Siswa distimulasi dengan kata kunci untuk bertanya:
Manipulasi
1. Siswa mendiskusikan tentang:
Apa beda mendidih dan menguap?
Apakah untuk menguap diperlukan kalor?
Bagiamana suhu air pada saat mendidih?
Generalisai
1. Siswa mendiskusikan besar kalor yang dibutuhkan untuk perubahan wujud
2. Siswa mengajukan pendapat bahwa :
Menguap tidak perlu mengalami proses mendidih
Untuk menguap dibutuhkan kalor
Saat mendidih suhu air bertambah panas
Verifikasi
1. Siswa memperkirakan bahwa selama terjadi perubahan wujud suhunya bertambah karena
kalor terus diberikan.
2. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik suhu benda pada saat benda
mengalami perubahan wujud
3. Siswa menganalisis data hasil percobaan
Aplikasi
1. Melalui diskusi siswa menyimpulkan hasil percobaan
2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan media yang dipilih oleh siswa* di
depan kelas
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Pada contoh ini guru mengarahkan siswa untuk mencari ide dari berbagai media
sebagai sumber belajar. Siswa dibebaskan memilih media yang nyaman baginya. Ini
salah satu contoh kombinasi media berdasarkan karakteristik murid (berdeferensiasi)
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan mengucap salam dan mengajak berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru melakukan review materi pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab
4. Guru mengajak siswa untuk merasakan panasnya udara di dalam kelas ketika semua pintu
dan jendela kelas di tutup rapat
5. Guru bertanya :
Darimana datangnya panas yang kita rasakan?
Mengapa kita merasakan panas yang sangat ketika semua pintu dan jendela kelas
tertutup rapat?
6. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaiannya
Manipulasi
Siswa mendiskusikan tentang:
Mengapa sendok kayu tidak terasa panas ketika dipakai untuk mengaduk masakan
panas sementara sendok logam terasa panas?
Mengapa pegangan setrika terbuat dari bahan plastik?
Mengapa alat-alat masak terbuat dari bahan logam?
Generalisai
Siswa mengajukan pendapat bahwa logam mudah menghantarkan panas sementara kayu,
plastik, kain sulit menghantarkan panas.
Verifikasi
Siswa melakukan percobaan pengaruh jenis bahan terhadap kemampuan menghantarkan
kalor pada peristiwa konduksi
Aplikasi
1. Siswa menyimpulkan bahwa terdapat bahan-bahan yang bersifat konduktor dan isolator
2. Siswa mencari contoh penerapan konduksi dalam kehidupan sehari-hari
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai hasil percobaan dan penerapan
konduksi dalam kehidupan sehari-hari dengan media yang dipilih oleh siswa* di depan kelas
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Refleksi
Secara pribadi siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang dilalui dengan
pertanyaan:
1. Momen terbaik saya saat belajar listrik statis adalah ketika ….
2. Saat belajar listrik statis, saya melihat bahwa diri saya ….
3. Hambatan yang saya alami saat mempelajari listrik statis adalah ….
4. Cara saya menghadapi hambatan tersebut dengan ….
5. Hal yang ingin saya tingkatkan dari saya untuk pembelajaran selanjutnya adalah ….
Memberi Penghargaan
1. Guru menyampaikan agenda pertemuan berikutnya yaitu tes sumatif
2. Siswa menerima apresiasi dan motivasi atas kinerja sepanjang proses pembelajaran
3. Guru menutup pelajaran dengan salam
Pada contoh ini guru mengarahkan siswa untuk mencari ide dari berbagai media
sebagai sumber belajar. Siswa dibebaskan memilih media yang nyaman baginya. Ini
salah satu contoh kombinasi media berdasarkan karakteristik murid (berdeferensiasi)
Sumarwan, dkk. 2010. IPA SMP untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Wasis, et al. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional Tahun 2008
Widodo wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdkbud
Winarsih A, Nugroho A, Sulityoso HP, Zajuri M, Supliyadi, Suyanto S. 2008. IPA TERPADU:
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Marthen, Kanginan. 2013. Mandiri IPA Fisika untuk SMP/MTs Kelas VII Berdasarkan Kurikulum
2013. Jakarta: Penerbit Erlangga
Refleksi Guru
1. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
2. Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?
3. Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif saat mengajar? Mengapa
4. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegaitan? Mengapa?
5. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan pelaksanaan hasil belajar?
Mengapa kedua tanganmu merasakan hal yang berbeda sementara obyeknya adalah sama?
Jawab:
Gambar 1 Gambar 2
Cara manakah yang dapat menentukan tingkat panas badan dengan tepat?
Jawab:
Apakah indera perasa dapat digunakan mengukur suhu suatu benda dengan tepat?
b. Hipotesis
Buatlah jawaban sementara atas rumusan masalah di atas!
Jawab:
III.Verifikasi
a. Tujuan Percobaan
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan siswa dapat:
Menyimpulkan bahwa indera manusia tidak dapat mendeskripsikan secara tepat
tingkat panas suatu benda.
c. Prosedur Kerja:
1. Ukur kembali suhu ketiga air dengan menggunakan indera perabamu! Catat apa yang kamu
rasakan pada tabel!
2. Ukur kembali suhu ketiga air dengan menggunakan termometer! Catat hasil ukurnya pada
tabel!
3. Bandingkan hasil ukurmu dengan hasil ukur yang didapatkan oleh teman-teman dalam satu
kelompokmu!
d. Hasil Pengamatan:
Tuliskan data yang kalian peroleh pada tabel berikut!
Hasil Ukur
No. Obyek dengan tangan dengan termometer (oC)
1. Air I
2. Air II
3. Air III
IV. Aplikasi
Diskusi dan kesimpulan:
1. Bagaimana hasil ukurmu dibanding dengan hasil ukur temanmu untuk air yang sama jika
pengukuran dilakukan dengan menggunakan:
Jawab:
2. Mengapa pada tingkat derajat yang sama dideskripsikan oleh teman-temanmu secara
berbeda?
Jawab:
3. Dengan demikian kesimpulan apakah yang kalian dapatkan dari kegiatan ini?
Jawab:
4. Mengapa indera perasa tidak dapat digunakan untuk menentukan tingkat panas atau suhu
suatu benda dengan tepat?
Jawab:
Sambungan rel kereta api Sambungan rel kereta api Rel kereta api
pada pagi hari pada siang hari melengkung
1. Mengapa lebar celah sambungan rel kereta api tidak sama antara pagi dan siang hari?
2. Apa yang menyebabkan rel kereta api memuai/ bertambah panjang?
3. Apa yang menyebabkan rel kereta api melengkung?
Jawab:
b. Diskusikan!
Lebar celah sambungan rel kereta api jauh lebih besar daripada celah antar bingkai jendela
kaca. Mengapa demikian? Faktor-faktor apa saja yang membuat perbedaan ini?
Jawab:
II. Generalisasi:
a. Masalah:
Apakah ada pengaruh jenis bahan terhadap pemuaian panjang zat padat yang mengalami
perubahan suhu?
IPA Kelas VII Semester 1 21
b. Hipotesis:
Buatlah jawaban sementara atas rumusan masalah di atas!
Jawab:
Keselamatan Kerja
1. Hati-hati terhadap bahan panas dan api!
2. Jagalah jangan sampai ada spiritus yang tercecer dekat api!
3. Jika ada kerusakan alat dan cedera segera laporkan pada guru pembimbingmu!
III. Verifikasi:
a. Tujuan Percobaan:
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan siswa dapat:
menyelidiki pemuaian panjang berbagai zat padat menggunakan alat Muhcsenbroek
b. Alat dan Bahan
1. Alat Muhcsenbroek
2. Batang besi, aluminium, dan kuningan
3. Pembakar spiritus
4. Kapas
5. Spiritus
c. Prosedur Kerja:
1. Letakkan lembaran kapas pada pembakar spiritus. Kemudian pasang pada alat
Muhcsenbroek dan siram kapas dengan cairan spiritus!
2. Pasang batang batang besi, aluminium, dan kuningan pada alat Muhcsenbroek!
3. Atur posisi ketiga jarum Muhcsenbroek pada ketinggian yang sama!
4. Nyalakan api! Jaga agar nyala api merata dan stabil!
5. Amati posisi ketiga jarum setiap menit!
d. Hasil Pengamatan:
Tuliskan data yang kalian peroleh pada tabel 1!
Posisi strip
Menit ke ...... Besi Aluminium Kuningan
1
2
3
4
5
Urutkan berdasarkan posisi jarum mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi pada tabel 2!
Urutan posisi jarum Jenis Bahan
1
2
3
2. Berdasarkan tabel 2,
- logam apa yang memuai/ pertambahan panjangnya paling besar?
- logam apa yang memuai/ pertambahan panjangnya paling kecil?
- urutkan ketiga logam itu berdasarkan pertambahan panjang mulai dari yang terkecil
hingga terbesar!
Jawab:
3. Bandingkan urutan yang sudah kalian buat dengan tabel angka koefisien muai panjang
zat padat, apakah sama?
Jawab:
4. Apakah ada pengaruh jenis bahan terhadap pertambahan panjang benda setelah
mengalami pemanasan?
Jawab:
Jawab:
6. Tuliskan persamaan hubungan antara jenis bahan (angka koefisien muai panjang),
perubahan suhu dan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan!
Jawab:
Jawab:
Concept Box:
Pertambahan panjang logam akibat pemanasan tergantung pada:
panjang logam/zat mula-mula (Lo),
kenaikan suhu (∆t), dan
jenis bahan.
Pertambahan panjang logam tiap satuan suhu atau tiap 1oC disebut koefisien muai panjang (α
Besarnya panjang logam setelah di panaskan adalah dapat di rumuskan: L = Lo + ∆L ;
∆L = Lo . α . ∆t L = Lo (1 + α.∆t)
Jawab:
Jawab:
b. Diskusikan!
Ketika memompa ban disarankan tidak terlalu penuh (baca: keras), seharusnya sesuai ukuran,
karena jika sepeda itu diparkir di tempat yang terik maka bisa meletus. Mengapa demikian?
Jawab:
II. Generalisasi:
a. Masalah:
Apakah semua zat cair dan gas akan memuai bila dipanaskan?
Jawab:
III.Verifikasi:
a. Tujuan Percobaan:
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan peserta didik dapat:
menyelidiki pemuaian zat cair dan gas.
b. Alat dan Bahan
1. Termometer 7. Balon karet
2. Labu didih 8. Kaki tiga dan kasa
3. Sumbat karet 9. Pembakar spiritus
4. Pipa kapiler 10. Statif dan klem
5. Bejana 11. Alkohol yang diberi pewarna
6. Botol plastik 12. Air yang diberi pewarna
13. Minyak goreng
Keselamatan Kerja
1. Hati-hati terhadap bahan panas dan api!
2. Hati-hati terhadap bahan kaca atau gelas, jangan sampai pecah!
3. Jika ada kerusakan alat dan cedera segera laporkan pada guru pembimbingmu!
c. Prosedur Kerja:
Menyelidiki pemuaian zat cair
1. Masukkan air ke dalam labu didih hingga hampir penuh!
2. Pasang pipa kapiler pada lubang sumbat karet!
3. Pasang sumbat karet pada labu didih sedemikian rupa sehingga air dari labu didih
masuk ke dalam pipa kapiler!
4. Tandai permukaan air dalam pipa kapiler!
5. Panaskan labu didih dengan cara merendam pada air panas dalam bejana!
6. Amati air pada pipa kapiler!
7. Ulangi kegiatan nomor 1 sampai dengan nomor 6 untuk alkohol dan minyak goreng!
d. Hasil Pengamatan:
Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut!
No. Jenis Zat Keterangan
1. Air
2. Alkohol
3. Minyak goreng
4. Udara
2. Apakah dua zat cair lainnya juga mengalami hal yang sama?
Jawab:
Jawab:
Jawab:
II. Generalisasi:
a. Masalah:
Jawab:
III.Verifikasi:
a. Tujuan Percobaan:
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan pengertian kalor.
Keselamatan Kerja
4. Hati-hati terhadap bahan panas!
5. Hati-hati terhadap bahan kaca atau gelas, jangan sampai pecah!
6. Jika ada kerusakan alat dan cedera segera laporkan pada guru pembimbingmu!
c. Prosedur Kerja:
1. Siapkan gelas dan sendok. Sentuh dan rasakan suhu kedua benda tersebut!
2. Masukkan sendok ke dalam gelas!
3. Tuangkan air panas secukupnya ke dakam gelas!
4. Ukur suhu air!
5. Setelah 15 menit, sentuh dan rasakan kembali suhu gelas dan sendok serta ukur kembali
suhu air!
d. Hasil Pengamatan:
Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut!
No. Benda Awal Suhu Akhir
1. Gelas
2. Sendok
3. Air panas
IV. Aplikasi:
a. Diskusi dan Kesimpulan:
1. Bagaimana keadaan suhu ketiga benda pada keadaan awal dan akhir (setelah 15 menit)?
Jawab:
Jawab:
Jawab:
II. Generalisasi:
a. Masalah:
b. Hipotesis:
Buatlah jawaban sementara atas rumusan masalah di atas!
Jawab:
III.Verifikasi:
a. Tujuan Percobaan:
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan siswa dapat:
Menyelidiki pengaruh massa dan kenaikan suhu benda terhadap lamanya pemanasan
Keselamatan Kerja
1. Hati-hati terhadap bahan panas dan api!
2. Hati-hati terhadap bahan kaca atau gelas, jangan sampai pecah!
3. Jika ada kerusakan alat dan cedera segera laporkan pada guru pembimbingmu!
c. Prosedur Kerja:
1. Takar 100 ml dan 200 ml airke dalam labuelenmeyer!
2. Pasang termometer untuk mengukur suhu air dengan cara menggantungkan pada statif!
3. Panaskan air! Catat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 50oC!
4. Ulangi kegiatan nomor 1 sampai dengan nomor 3 untuk minyak goreng!
d. Hasil Pengamatan:
Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut!
No. Bahan Volume (ml) Waktu untuk mencapai 50oC
100
1. Air 200
100
2. Minyak goreng 200
IV. Aplikasi:
Diskusi dan Kesimpulan:
1. Bagaimana pengaruh waktu pemanasan dengan kenaikan suhu benda?
Jawab:
2. Jika volume setara dengan massa benda, apakah ada pengaruh massa benda terhadap
energi panas benda?
Jawab:
Jawab
Gambar 1 Gambar 2
Jawab:
II. Generalisasi:
a. Masalah:
Bagaimana karakteristik suhu benda pada saat benda mengalami perubahan wujud?
Jawab:
III.Verifikasi:
a. Tujuan Percobaan:
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan peserta didik dapat:
Menyelidiki karakteristik suhu benda pada saat benda mengalami perubahan wujud.
c. Prosedur Kerja:
1. Tuangkan air secukupnya ke dalam labu elenmeyer!
2. Pasang termometer untuk mengukur suhu air dengan cara menggantungkan pada statif!
3. Panaskan air!
4. Catat suhu air setiap 2 menit hingga air mulai mendidih!
5. Selama air mendidih ulangi pencatatan suhu setiap 2 menit dalam waktu 10 menit!
d. Hasil Pengamatan:
1. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut!
No. 2 menit ke ... Suhu air (oC)
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. 6
dst dst
2. Bagaimana bentuk grafiknya pada saat air sedang mendidih? Apa artinya?
Jawab:
Jawab:
Jawab:
II. Generalisasi:
a. Masalah:
Bagaimana pengaruh jenis bahan terhadap kemampuan menghantarkan kalor pada
peristiwa konduksi?
Jawab:
III.Verifikasi:
a. Tujuan Percobaan:
Melalui pengamatan dan percobaan diharapkan siswa dapat:
Menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap kemampuan menghantarkan kalor pada
peristiwa konduksi.
b. Alat dan Bahan
1. Sendok logam
2. Sendok kayu
3. Sendok plastik
4. Paku payung
5. Labu elenmeyer
6. Teko berisi air menddidih
7. Mentega
8. Air
Keselamatan Kerja
1.Hati-hati terhadap bahan panas dan api!
2.Hati-hati terhadap bahan kaca atau gelas, jangan sampai pecah!
3.Jika ada kerusakan alat dan cedera segera laporkan pada guru pembimbingmu!
c.Prosedur Kerja:
1. Sebelum digunakan pastikan agar sendok dalam kondisi bersih dan kering!
2. Tempelkan paku payung pada pegangan sendok dengan menggunakan mentega!
3. Atur dan berdirikan sendok pada labu elenmeyer!
4. Tuangkan air panas secara perlahan ke dalam labu elenmeyer!
5. Amati apa yang terjadi pada paku payung!
d. Hasil Pengamatan:
Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut!
Urutan jatuhnya paku payung Sendok bahan ....
Pertama
Kedua
Ketiga
IV. Aplikasi:
Diskusi dan Kesimpulan:
1. Apa yang membuat mentega meleleh sehingga paku payung terlepas?
Jawab:
3. Mengapa pada bahan kayu atau plastik mentega meleleh lebih lambat?
Jawab:
𝑥 100
2. Indera perasa manusia memang dapat merasakan tingkatan panas suatu benda:dingin, sejuk, dan hangat
atau panas.Akan tetapi indera manusia bukan pengukur tingkat panas yang andal karena hanya mampu
menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat dipakai sebagai acuan. Mengapa demikian?
A. kemampuan manusia menanggapi rangsang berbeda-beda
B. tidak ada skala yang baku untuk menyatakan rasa
C. ada unsur subyektivitas mempengaruhi hasil pengukuran
D. hasil ukur melalui perasaan tidak dapat dinyatakan oleh angka
3. Ketika membaca hasil pengukuran suhu menggunakan termometer, kita harus menunggu sampai raksa atau
alkohol dalam pipa berhenti bergerak. Pada saat itu berarti telah tercapai kesetimbangan termal, artinya ....
A. suhu benda yang diukur sama dengan suhu raksa atau alkohol dalam termometer
B. panas yang dimiliki benda sama dengan panas lingkungan di sekitar benda
C. tidak ada energi panas yang dimiliki benda karena telah diserap oleh termometer
D. tidak ada energi panas dari lingkungan di sekitar benda yang diserap termometer
4. Alkohol berwarna digunakan dalam beberapa thermometer kaca. Ketika thermometer ditempatkan pada
suhu yang berbeda, alkohol tersebut bergerak naik atau turun. Ketinggian alcohol di dalam thermometer
berubah ubah disebabkan . . .
A. Kaca menyusut ketika dipanaskan
B. Alkohol menyusut ketika dipanaskan
C. Kaca mengembang lebih besar daripada alcohol ketika dipanaskan
D. Alkohol mengembang lebih besar daripada kaca ketika dipanaskan
Pemasangan kabel listrik di jalan raya dibuat kendor. Cara ini mempunyai tujuan untuk menghindari ...
A. kawat listrik tidak putus ketika dialiri arus listrik
B. kawat tidak memuai bila kena panas matahari
C. kawat tidak mudah putus di malam hari ketika suhu turun
D. memberi toleransi pemuaian pada waktu siang dan malam
8. Setelah merebus telur, Budi memasukkan ke dalam mangkok yang berisi air dingin. Peristiwa yang terjadi
saat telur berada di dalam air dingin tersebut adalah…..
A. Suhu mengalir dari air menuju telur
B. Suhu panas mengalir dari telur menuju air
C. Dingin mengalir dari air menuju telur
D. Kalor mengalir dari telur menuju air
1 2 3 4
Jika balok es ditempatkan seperti pada gambar, maka balok es yang paling cepat mencair adalah….
A. Gambar 1
B. Gambar 2
C. Gambar 3
D. Gambar 4
12. Seorang siswa menempelkan empat buah pin gambar dengan menggunakan lilin pada sebatang tembaga
seperti pada gambar. Ketika ujung kanan tembaga dipanaskan, keempat pin jatuh dengan urutan 4, 3,2,1.
Peristiwa tersebut menunjukkan peristiwa .....
api
Plat penghalang
A. Pemuaian
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Radiasi
Untuk mengatasi rasa dingin, burung-burung ini mengembangkan bulu-bulunya. Hal ini bertujuan agar ....
Jika dilakukan percobaan sekali lagi menggunakan wadah dan perlakuan yang sama namun tutup wadah
diganti dengan plastik warna putih, apa yang akan terjadi?
A. Seluruh mentega meleleh.
B. Sebagian mentega sudah meleleh
C. Mentega belum meleleh
D. Mentega menjadi kering
Salah satu pertanyaan paling umum yang sering ditanyakan mengenai hewan di Antartika adalah
bagaimana cara mereka mengatasi kondisi dingin yang ekstrem? Burung dan mamalia Antartika (penguin,
ikan paus dan anjing laut) adalah hewan berdarah panas dan mereka mempertahankan suhu tubuh internal
yang sama dengan hewan berdarah panas di setiap zona iklim lainnya, yaitu sekitar 35-42 °C. Semua hewan
darat di Antartika dari berbagai ukuran harus berdarah panas untuk menjadi aktif. Yang berarti mereka harus
menjaga suhu tubuh tetap tinggi untuk dapat tetap hidup.
Bagaimana cara hewan-hewan ini mampu bertahan hidup pada kondisi yang ekstrim? Hewan
berdarah hangat yang hidup dalam iklim yang dingin rata-rata memiliki ukuran yang relatif cukup besar.
Semakin besar hewan tersebut, maka semakin kecil rasio luas permukaan berbanding dengan volumenya,
sehingga area untuk kehilangan panas relatif lebih sedikit.Hewan-hewan ini, termasuk penguin memiliki bulu
dan lapisan lemak di bawah kulit yang tebal untuk menahan panas tubuhnya. Selain itu untuk meminimalkan
kontak dengan permukaan es cara penguin berdiri adalah berdiri di atas tumit mereka, dan mengangkat
tinggi-tinggi ujung jari kaki mereka. Agar tidak terjatuh ke belakang, mereka menopang diri menggunakan
bulu ekor kaku mereka yang tidak memiliki aliran darah dan sehingga kehilangan panas pun tidak terjadi.
Mereka juga memiliki kebiasaan menghangatkan diri dalam kerumunan. Dengan saling berkerumun maka
luas permukaan total dari tubuh penguin untuk kehilangan panas menjadi sangat jauh berkurang.
Sumber: http://asyrof-dici.blogspot.com/2012/07/cara-penguin-bertahan-dalam-kondisi.html
Antara Kutub Utara dan Kutub Selatan, keduanya sama-sama tertutupi salju. Suhu dingin sepanjang
tahun, bahkan bisa mencapai puluhan minus derajat, sudah menjadi hal lumrah di kedua kawasan ini. Meskipun
selalu dingin, ternyata ada perbedaan suhu yang cukup signifikan. Kutub Selatan memiliki temperatur suhu
puluhan derajat lebih dingin dibanding Kutub Utara.
Mengutip dari laman NASA Climate Kids, saat musim panas, suhu di Kutub Utara sekitar 0º Celcius.
Sewaktu musim dingin, suhunya turun drastis hingga -40º Celcius. Sangat jauh berbeda dengan Kutub Utara,
musim panas di Kutub Selatan, temperatur suhunya bisa mencapai -28,2º Celcius. Temperatur suhunya semakin
rendah di musim dingin, yakni berkisar -60º Celcius.
Kedua kawasan Kutub ini tidak menerima jumlah sinar matahari yang cukup setiap tahunnya. Matahari
hampir tidak pernah terbit di posisi 23,5º di atas cakrawala, sehingga Kutub Utara dan Selatan dapat mengalami
kegelapan selama enam bulan. Minimnya sinar matahari juga membuat kedua kawasan tersebut selalu diselimuti
salju, es dan suhu dingin sepanjang tahun. Apabila matahari menyinari Kutub Utara dan Selatan, sinarnya hampir
selalu kembali dipantulkan ke atas.
Melansir dari situs Scientific American, alasan utama mengapa Kutub Selatan jauh lebih dingin dibanding
Kutub Utara ialah karena permukaan esnya yang sangat tebal. Diperkirakan permukaan es di Kutub Selatan bisa
memiliki ketinggian lebih dari 9 ribu kaki (2.743 meter).
Suhu di Kutub akan turun bersamaan dengan meningkatnya ketinggian permukaan es. Tiap naik 1 kilometer,
suhunya akan turun sekitar 6,5º Celcius.
Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/05/155100669/mengapa-kutub-selatan-lebih-dingin-dibanding-kutub-
utara
Berdasarkan teks, berilah tanda centang pada “benar” atau “salah” sesuai dengan pernyataan di bawah ini!
Pernyataan Benar Salah
1. Permukaan es di Kutub Selatan lebih tebal dibandingkan Kutub Utara,
sehingga Kutub Selatan lebih dingin
2. Minimnya sinar matahari membuat Kutub Utara dan Kutub Selatan selalu
diselimuti salju, es dan suhu dingin sepanjang tahun. Apabila matahari
menyinari Kutub Utara dan Selatan, sinarnya hampir selalu selalu diserap
oleh permukaan es.
3. Menurut NASA Climate Kids, saat musim panas, suhu di Kutub Utara
sekitar 0º Celcius atau setara dengan 273 K
4. Temperatur suhu pada musim dingin di Kutub Selatan sekitar -60 o C atau
bila dilihat skala reamur sekitar -40 o R
Bagi yang belum mengetahui, berikut akan dibahas satu per satu anomali air.
1. Volume air
Benda cair akan menyusut (volume berkurang) jika didinginkan, dan akan memuai (volumenya
bertambah) jika dipanaskan. Begitu juga dengan air, air akan semakin menyusut saat didinginkan.
Namun hal tersebut hanya terjadi sampai suhu 4 derajat celcius. Dibawah 4 derajat celcius, air yang
didinginkan tidak akan menyusut tapi malah mengembang. Contoh nyatanya bisa dilihat saat kalian
membuat es batu. Saat es batu sudah jadi, ukurannya menjadi mengembang lebih besar.
2. Massa Jenis air
Nah, kepadatan cairan umumnya akan meningkat jika suhunya semakin menurun. Tapi berbeda
dengan air, air mencapai massa jenis maksimum pada suhu 4 derajat celcius. Jadi saat didinginkan
hingga suhu 0 derajat celcius, kepadatan atau massa jenis air akan lebih kecil dari air. Hal inilah yang
menyebabkan es mengapung di air. Hal ini juga yang menjelaskan kenapa di daerah kutub hanya
bagian atas laut saja yang membeku.
3. Tegangan Permukaan air
Selain merkuri, air memiliki tegangan permukaan yang paling tinggi dibanding cairan lainnya. Nah inilah
yang menyebabkan nyamuk atau hewan lain bisa berjalan dan hinggap di atas air
Sumber : (https://www.cakapcakap.com/keanehan-sifat-air-yang-tidak-banyak-dipikirkan-orang-apa-
saja/)
Berdasarkan bacaan di atas, pilihkan pernyataan yang kamu anggap benar!
Air akan memuai bila dipanaskan dari suhu 0 – 4 o C
Massa jenis air terbesar pada suhu 4 o C
Air akan menyusut bila didinginkan dari suhu 4 – 0 o C
Volume air pada suhu 4 o C terkecil
Es campur adalah salah satu minuman khas Indonesia yang cara membuatnya dengan mencampurkan berbagai
jenis bahan dalam sirup manis. Bahan es campur biasanya berasa manis atau asam. Es campur dapat dijumpai
di berbagai daerah di Indonesia dengan rasa dan bahan yang berbeda. Sesuatu yang sangat menarik dalam
penyajian es campur adalah penataan bahan es campur yang biasanya berupa cendol, aneka jenus buah kadang
juga dilengkapi dengan kacang merah, kelapa muda, cincau dan agar-agar yang dituangkan ke dalam
mangkok/gelas saji kemudian ditambahkan es serut hingga menggunung di atasnya barulah kemudian diberikan
sirup di atas seruatn es batu. Untuk menikmati kesegaran es campur, terlebih dahulu harus mengaduknya hingga
es serut mencair.
“Sesuatu yang sangat menarik dalam penyajian es campur adalah penataan bahan es campur yang biasanya
berupa cendol, aneka jenis buah kadang juga dilengkapi dengan kacang merah, kelapa muda, cincau dan agar-
agar yang dituangkan ke dalam mangkok/gelas saji kemudian ditambahkan es serut hingga menggunung di
atasnya barulah kemudian di berikan sirup di atas es batu.” Alasan yang tepat mengapa es serut yang
“menggunung” tidak tumpah meluber keluar mangkok ketika es campur diaduk dan semua es serut mencair
adalah….
A. Ketika es serut mencair volumenya meningkat
B. Ketika es serut mencair volumenya menyusut
C. Ketika es serut mencair massanya meningkat
D. Ketika es serut mencair massanya menyusut
Penelitian terbaru yang dirilis pada Juli 2021 di Proceedings of National America menunjukkan bahwa perubahan
iklim mempengaruhi kehidupan capung. Lebih tepatnya, hubungan perkawinan. Naiknya suhu bumi saat ini
memaksa capung jantan, beradaptasi dengan melepaskan pola hitam pada sayapnya. Kondisi ini sangat
mengkhawatirkan karena membuat capung betina tidak bisa lagi mengenali pasangannya dari pola sayap tersebut.
Alhasil mereka tidak bisa melakukan perkawinan.
Memang kenapa capung jantan harus melepaskan pola hitam pada sayapnya?
Ya, karena saat suhu menghangat pola hitam tersebut lebih banyak menyerap panas. Akibatnya, suhu tubuh
capung dapat naik hingga 2oC yang beresiko pada kematian. Oleh karena itu, mereka harus melepaskan pola
hitam tersebut atau lebih tepatnya memproduksi lebih sedikit melanin. Analoginya ibarat saat kita menggunakan
pakaian hitam waktu terik matahari.
Waduh kalau mereka gagal kawin gimana dong?
Penurunan populasi capung. Jelas saja situasi ini akan mempengaruhi keseimbangan rantai makanan dalam
ekosistem. Capung adalah pemakan serangga lain, seperti nyamuk, sekaligus sebagai salah satu indikator
lingkungan terutama kualitas air.
Sumber : https://www.instagram.com/p/CROllqWg9MS/?igshid=MDJmNzVkMjY=
Pernyataan yang benar berkaitan dengan teks diatas adalah ....
Perubahan iklim mempengaruhi proses kematian capung
Penurunan polulasi capung akan mempengaruhi populasi nyamuk
Capung memproduksi sedikit melanin untuk menghindari naiknya suhu tubuh akibat menyerap panas
Capung melepaskan pola hitam untuk mengenali pasangannya dalam melakukan perkawinan
“Ya, karena saat suhu menghangat pola hitam tersebut lebih banyak menyerap panas”. Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat kita ketahui bahwa capung melakukan upaya untuk mengurangi perpindahan kalor dari lingkungan
ke tubuh capung. Perpindahan kalor yang yang dimaksud adalah adalah ....
“Analoginya ibarat saat kita menggunakan pakaian hitam waktu terik matahari” . Apa alasan yang tepat untuk
mendukung kenapa kita disarankan untuk memakai pakaian berwarna putih saat kondisi matahari terik?