Anda di halaman 1dari 23

PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

FIS-3.5/4.5/1/5.11
UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI
(UKBM FIS-3.5/4.5/1/5.11 1)

1. Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : FISIKA


b. Semester : Ganjil
c. Kompetensi Dasar : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

NO. KOMPETENSI DASAR


1. 3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang
meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
2 4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik
termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya

d. Indikator Pencapaian Kompetensi :


NO. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik
termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-
hari.Mengamati gerak pintu
3.5.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu benda.
3.5.2 Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda
(pemuaian).
3.5.3 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.
3.5.4 Menganalisis Azas Black dalam peristiwa pertukaran kalor.
3.5.5 Menganalisis perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

4.1 4.5.1 Melakukan percobaan pengaruh perubahan temperatur terhadap ukuran


benda.
4.5.2 Menyajikan hasil pengolahan dan analisis data percobaan.

Mencerminkan
e. Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor HOTS karakter,
f. Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit literasi, 4c
g. Pertemuan ke : 1, 2 (@ 4JP)
h. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik mampu
menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu benda melalui metode demonstrasi dengan cermat
dan tepat, menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian)
melalui metode demonstrasi, problem solving, eksperimen, dan diskusi dengan cermat dan
tepat, menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda malalui metode
demonstrasi, problem solving, eksperimen dan diskusi dengan cermat dan tepat, menganalisis
Azas Black dalam peristiwa pertukaran kalor melalui metode demonstrasi, problem solving,
eksperimen dan diskusi cermat dan tepat. menganalisis perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi melalui metode demonstrasi, problem solving, eksperimen dan diskusi
dengan cermat dan tepat. melakukan percobaan muai panjang logam melalui metode
eksperimen dengan baik dan benar. menyajikan hasil pengolahan dan analisis data percobaan
menggunakan laporan tertulis dengan baik dan benar sesuai prosedur penulisan ilmiah.
©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 1
PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Metode untuk
membangkitkan
budaya literasi

Materi Pembelajaran

Agar konsep dan teori yang akan Anda pelajari pada UKBM ini dapat Anda kuasai dengan
baik, maka terlebih dahulu pahami fakta berikut ini:

 Rel kereta api di buat bercelah agar tidak membengkok saat suhu lingkungan panas. Hal
tersebut dikarenakan batang besi pada rel kereta api akan memuai saat terkena panas
secara terus-menerus.
 Es akan mencair jika dipanaskan atau dibiarkan di ruang terbuka. Hal tersebut
dikarenakan partikel-partikel pada es akan menyerap kalor (energi panas). Akibatnya,
partikel-partikel dalam es bergerak dengan cepat sehingga membutuhkan ruang yang
lebih besar dan pada keadaan tertentu es akan berubah wujud menjadi cair
 Sebuah gelas kaca mengalami keretakan saat diisi air panas. Ketika gelas kaca di isi
oleh air panas, energi dari air panas akan merambat dari dinding gelas bagian dalam ke
dinding gelas bagian luar. Akibatnya, dinding gelas bagian dalam akan lebih dahulu
memuai karena menerima pertambahan energi panas dahulu.
 Suatu zat dapat mengalami perubahan wujud akibat perubahan kalor. Peristiwa tersebut,
meliputi: mencair, membeku, menyublim, menguap, mengembun, dan kondensasi
dalam kehidupan sehari-hari;
 Proses pencampuran air panas dan air dingin (Azas Black); Ketika dua zat dengan suhu
berbeda di campurkan maka akan terjadi suhu campuran. Suhu campuran tersebut yang
disebut sebagai suhu kesetimbangan benda.
 Perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Saat seseorang sedang memasak akan
terjadi tiga proses perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Menunjukkan konsep – konsep


2. Peta Konsep
penting yang harus dikuasai
peserta didik secara
menyeluruh dan komprehensif

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 2


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

3. Kegiatan Pembelajaran Apersepsi

a. Pendahuluan

Silahkan membaca Buku dan Sumber berikut :

1. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI, Setya Nurachmadani,


2. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI, Dwi Satyo Palupi, Suharyanto,Karyono,
3. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI (sagufindo),
4. Fisika 1 Program Inti untuk SMA, Yohanes Surya, P. Ananta, Literasi
BSE
Intan Pariwara, Klaten, 1989
5. Bunga Rampai Ebtanas Fisika SMA Anggoro Budi Susilo, Intan Pariwara, Klaten, 1988
6. https://fendymaniz.wordpress.com/tag/contoh-soal-konduksi/
7. https://blog.ruangguru.com/perpindahan-kalor
8. https://www.google.co.id/peta
9. Fisika 2 Aktif dan Kreatif Belajar, Ketut Kamajaya, Wawan Purnama, GrapindoMedia
Pratama, Bandung 2016

Mencobamenggalikonsep-
konsepdanberharapsiswadapat
menghubungkanantarakonsepse
bagaisalahsatuprodukfisika

1. Setelahmembaca buku tersebut, konsep kalian temukan?


Jawab :
a. …………………………..
b. …………………………..
2. Dari konsep-konsep yang Anda tuliskan, apakah sesungguhnya yang dipelajari dalam
KD ini ? Berikan penjelasan!

b. Kegiatan Inti

1) PetunjukUmum UKB
a) Baca danpahamimateripadaBukuTeksPelajaranFisika
b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar hakikat fisika dan metode ilmiah, kalian
bolehsendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti
tesformatif agar kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.

2) KegiatanBelajar Pemantapank
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh onsep

Kesabaran dan konsentrasi!!!


©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 3
PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Kegiatan Belajar 1

Pengaruh Kalor Terhadap Zat

Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !

Pada gambar (a), kedua bejana diisi dengan


zat cair yang sejenis dan dipanaskan dalam
selang waktu yang sama. Ternyata pada
bejana yang berisi zat cair lebih sedikit,
suhunya lebih tinggi. Jadi, jumlah kalor yang
diserap benda berbanding lurus dengan massa
benda ( Q ∞ m). Pada gambar (b), kedua
benda diisi zat cair yang sejenis dan sama
massanya. Ternyata pada selang waktu yang
sama, bejana yang dipanasi dengan api lebih
besar, memiliki suhu yang lebih tinggi. Jadi,
jumlah kalor sebanding dengan kenaikan suhu
(Q ∞∆T). Pada gambar (c), bejana A diisi
dengan alkohol dan bejana B diisi dengan air.
Massa kedua zat cair di dalam masing-masing bejana sama. Ternyata dalam selang waktu yang
sama, suhu termometer pada bejana A lebih tinggi daripada termometer pada bejana B. Kalor jenis
alkohol lebih kecil daripada kalor jenis air. Jadi, kalor sebanding dengan kalor jenis (Q ∞ c)
Berdasarkan kesimpulan di atas, jumlah kalor yang diserap atau dilepas suatu benda dapat
dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut.

Q = m c ∆T
Keterangan:

Q = jumlah kalor (J atau kalori)


m = massa zat (kg atau g)
c = kalor jenis (J/kg K atau kal/g °C)
∆T = kenaikan suhu (K atau 0C)

Anda dapat memberikan kalor pada suatu zat, yaitu dengan cara
memanaskannya. Jika sebuah benda dipanaskan , suhu benda akan naik.
Sebaliknya, Anda dapat mengurangi kalor suatu benda dengan cara
mendinginkannya. Dengan demikian, sal;ah satu akibat pemberian atau
pengambilankalor adalah perubahan suhu

Kalor merupakan salah satu bentuk energi,


satuan kalor sama dengan satuan energi,
yaitu joule (J). Sebelum diketahui bahwa
kalor merupakan salah satu bentuk energi, 1 kalori = 4.16 joule
orang sudah membuat satuan dari kalor.
Satu Kalori didefinisikan banyaknya kalor 1 joule = 0.24 kalori
yang diperlukan untuk menaikkan satu
gram air sebesar 1®C.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 4


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Tabel 1 Kalor jenis beberapa zat

Selain kalor jenis, dikenal pula besaran kapasitas pada konsep kalor.

ANALISA

Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhunya
sebesar 10C. Untuk zat yang sejenis, belum tentu memiliki kapasitas kalor yang sama. Secara
matematis, kapasitas kalor dirumuskan sebagai berikut:

Q = m c ∆T
C=mc
Satuan kapasitas kalor adalah J/K atau kal/C°

Contoh :
1. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang bersuhu 20⁰C menjadi
100⁰C jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C ?
Diketahui : Ditanya : Q . . . ?
m = 1 kg
c = 1000 J/kg⁰C
ΔT = 100⁰C - 20⁰C = 80⁰C
Jawab :
Q = m. c ΔT
Q = 1. 1000. 80
Q = 80.000 J

2. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es yang bersuhu
- 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika diketahui kalor jenis es 0.5
kalori/gr⁰C !

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 5


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Diketahui : Ditanya : Q . . . ?
m = 500 gram
c = 0.5 kal/gr⁰C
ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C
Jawab :
Q = m.c.ΔT
Q = (500).(0.5).(10)
Q = 2500 kalori

Ingat1 kalori = 4.2 joule maka,


2500 (4.2) = 10.500 Joule
Jadi kalor yang diperlukan utuk memanaskan es tersebut sebesar 10.500Joule.

3. Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C. Aluminium kemudian
menyerap kalor sebesar 1.5kilojoule sehingga suhunya naik menjadi 20⁰C. Berapa kalor
jenis aluminium tersebut ?

Diketahui : Ditanya : c . . . ?
m = 500 gram = 0.5 kg
Q = 1.5 kj = 1500 J
ΔT = 20⁰C - 10⁰C = 10⁰C
jawab :
c = Q / m.ΔT
c = 1500 J / (0.5 kg.10⁰C)
c = 300 J/kg⁰C
Jadi kalor jenis aluminium tersebut bernilai 300J/kg⁰C

Agar lebih memahami materi pengaruh kalor terhadap zat


AYO BERLATIH !

1. Berapakah kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak dari 24°C ke 80°C ? c
minyak =0.43 kal/g°C. (m = 100 g)
2. Berapakah kalor yang dilepaskan jika 50 g besi (kalor jenis 0.11 kal/g°C) turun suhunya
100°C menjadi 20°C?
3. Hitunglah kalor jenis platina jika untuk memanaskan 100 g platina sebanyak 50°C
dibutuhkan kalor sebanyak 150 kalori!

Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
materi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat berikut ini.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 6


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud Zat

Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !

Hujan terjadi melalui proses


perubahan wujud air. Dapatkah
anda menjelaskannya?

Zat dapat berada dalam 3 wujud,


yaitu wujud padat, cair, dan gas.
Pada saat benda mengalami
perubahan wujud tidak disertai
dengan perubahan suhu.
Misalnya, sebongkah es melebur
menjadi air. Dalam proses 𝑸
peleburan tersebut dibutuhkan 𝑳= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑸 = 𝒎𝑳
sejumlah kalor yang kemudian 𝒎
disebut Kalor Laten Lebur atau
Kalor Laten Pembekuan (L). dengan L = Kalor Laten Zat (J/kg atau kal/g)
Llebur = Lpembekuan

Coba diskusikan dengan


kelompokmu bagaimana
jika peristiwa perubahan
wujudnya penguapan
atau pengembunan dan
penyubliman?

KESIMPULAN :
1. Pemberian kalor atau pengambilan kalor pada sebuah benda akan menyebabkan perubahan
suhu benda tersebut,

Q = m c ∆T
2. Pemberian kalor atau pengurangan kalor bisa menyebabkan benda mengalami perubahan
wujud benda,
 Es melebur menjadi air
 Air menguap menjadi uap air
 Uap air mengembun menjadi air
 Kapur barus menyublim menjadi gas
 Gas sulfur menyublim menjadi bongkahan belerang

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 7


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

3. Pada saat benda mengalami perubahan wujud suhu benda tidak berubah atau tetap.

Contoh :

1. Perhatikan grafik perubahan wujud berikut ini!


t°C

Kalor (J)

Sepotong es massanya 500 gram dan suhunya -10o C dipanaskan sampai menguap. Jika
kalor jenis es = 2.100 J/kgoC , kalor jenis air = 4200 J/kgoC, kalor lebur es = 336.000 J/kg,
maka jumlah kalor total yang dibutuhkan untuk mengubah wujud zat dari proses A ke D
adalah…

Diketahui:
mes = 500 gram = 0.5 kg
tA = -10o C
tB = 0o C
Ces = 2.100 J/kgoC
Cair = 4200 J/kgoC
Les = 336.000 J/kg

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 8


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Peristiwa 1: A – B àPerubahan suhu (dari -10o C ke 0o C )


Kalor yang dibutuhkan (Q1):
Q1 = mes x Ces x ∆t
Q1 = 0.5 kg x 2.100 J/kg x (10)
Q1 = 10.500 J
Peristiwa 2: B – C à Perubahan wujud zat
Kalor yang dibutuhkan (Q2):
Q2 = mes x Les
Q2 = 0.5 kg x 336.000 J/kg
Q2 = 168.000 J
Peristiwa 3 : C – D à Perubahan suhu (dari 0o C ke 100o C)
Kalor yang dibutuhkan (Q3):
Q3 = mair x Cair x ∆t
Q3 = 0.5 kg x 4200 J/kgoC x (100o)
Q3 = 210.000 J
Kalor seluruhnya (Qt):
Qt = Q1 + Q2 + Q3
Qt = 10.500 J + 168.000 J + 210.000 J
Qt = 388.500 J

2. Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada
temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ?
Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban:
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Dengan menggunakan Persamaan (7–14), diperoleh
Q=mL
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya adalah
sebesar 40 kkal.

3. Kegiatan di bawah ini yang memanfaatkan proses perubahan wujud benda cair menjadi
padat yaitu peristiwa...
A. pemanasan air
B. peleburan logam
C. pembuatan es krim
D. pembuatan es kering dari korbondioksida

Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda dari cair menjadi padat. Kegiatan
yang memanfaatkan proses perubahan wujud benda dari cair menjadi padat adalah proses
pembuatan es krim.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 9


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Agar lebih memahami materi pengaruh kalor terhadap zat


AYO BERLATIH !

1. Sebuah bejana terbuat dari gelas bermassa 500 g berisi 100 g minyak (c = 0.37 kal/g°C)
bersuhu 25°C. Kemudian kedalamnya dimasukkan 100 g es dari 0°C. Jika diketahui
Llebur es = 80 kal/g, kalor jenis gelas = 0.20 kal/g°C. Tentukan :
a. Kalor yang digunakan untuk meleburkan es !
b. Suhu akhir dari sistem !
2. Sebongkah es bersuhu -10°C bermassa 20 g disiram dengan 100 g air mendidih, jika
diketahui Llebur es = 80 kal/g, kalor jenis es = 0.50 kal/g°C. Hitunglah suhu akhir sistem !
3. Berapa kalori untuk menaikkan 100 g es bersuhu -5°C hingga menjadi uap air bersuhu
100°C, jika diketahui Llebur es = 80 kal/g, kalor jenis es = 0.50 kal/g°C, Luap = 540 kal/g !

Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 2 berikut ini.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 10


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Kegiatan Belajar 2

Asas Black

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM KELOMPOK

Sub Bahasan : Asas Black Nama:


Alokasi waktu : 90 menit
Kelas : XI MIPA
Semester : Ganjil

TUJUAN : Menentukan nilai Kapasitas Calor (C) suatu kalorimeter dan nilai kalor jenis (c)
suatu bahan

ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM :


1. Kalorimeter
2. Pengaduk
3. Termometer
4. Air berasal dari ledeng (Suhu Kamar)
5. Bejana berisi air mendidih
6. Gelas ukur (2 buah)
7. Neraca pegas

LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM :

1. Timbang kalorimeter beserta pengaduknya


dalam gram (mk)
2. Masukkan air ledeng dengan
volume tertentu (mb) dan ukur suhunya (tb)
3. Didihkan air dan ukur suhunya (ta)
4. Masukkan air mendidih seger kedalam kalorimeter
Dengan hati – hati, kemudian tutup dan aduk
perlahan – lahan sampai 30 kali (kalorimeter terisi
hingga 2/3 volume maksimum)
5. Amati termometer hingga mencapai suhu kesetimbangan (tk),
6. Ukur volume air campuran tersebut (mc)
7. Hitung volume air mendidih yang dimasukkan (ma = mc - mb)
8. Ulangi langkah 1 sampai dengan 5 sebanyak 2 kali dengan volume yang berbeda

PERTANYAAN
1. Hitung kapasitas kalor kalorimeter dari setiap percobaan dan hitung pula rata-ratanya !
2. Hitung nilai kalor jenis benda (almunium) dan bandingkan dengan nilai kalor jenis
alumunium dalam tabel !
3. Apakah kapasitas kalor semua kalorimeter yang terbuat dari alumunium sama besarnya ?
4. Sebutkan kesalahan apa saja yang kamu temui saat percobaan !
5. Diskusikan dalam kelompok dan buatlah kesimpulan kemudian tampilkan di depan kelas
dengan menggunakan media yang sesuai !

DATA DAN ANALISA DATA PRAKTIKUM

mk (g) mb (g) mc (g) ma (g) = ta (°C) tb (°C) tk (°C)


mc - mb

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 11


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

ANALISA
Setelah terjadi kesetimbangan termal antara air dan zat yang akan diukur kalor jenisnya,
misalkan kalor jenis sebuah logam, akan berlaku persamaan :

Q lepas (logam) = Q lepas (air)

Maka dapat dituliskan menjadi :

(mcΔT) logam = (mcΔT) air


atau
𝒎𝒍 𝒄𝒍 𝜟𝑻𝒍 = 𝒎𝒂 𝒄𝒂 𝜟𝑻𝒂

KESIMPULAN :

Dua buah benda atau lebih jika disentuhkan (zat padat) atau dicampurkan (zat cair)
maka benda yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor sebanyak kalor yang diserap
oleh benda bersuhu rendah sehingga tercapai suhu kesetimbangan.
Contoh :
1. Sebuah gelas berisi air dingin dengan massa 200 gram pada suhu 20 derajat celcius
dicampurkan dengan air panas bermassa100 gram pada 80 derajat celcius. Jika gelas dianggap
tidak menerima kalor berapakah suhu campuran dari air panas dan air dingin tersebut?
Notes: perlu diperhatikan bahwa yang melepaskan kalor adalah zat dengan suhu lebih tinggi
dalam hal ini air panas, dan yang menerima kalor adalah zat dengan suhu lebih rendah yaitu
air dingin.
Dik:
m air dingin = 200 gram m air panas = 100 gram
T air dingin = 20 derajat celcius T air panas = 80 derajat celcius
c air panas = c air dingin = 1 kal/gr c
Dit: Suhu Campuran (Tc) = ... ?
Jawab:

Sehingga Tc (suhu akhir campuran) adalah 40 derajat celcius.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 12


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

2. Sebongkah es 100 gram pada suhu 0 derajat celcius dicampurkan dengan air 200 gram pada
suhu 70 derajat celicus. Jika es melebur seluruhnya berapakah suhu akhir campuran es dan air
tersebut?
Notes: untuk menjawab pertanyaan ini dianjurkan sekali membuatkan grafik perubahan
suhunya agar lebih mudah dipahami sebagai berikut:

Dari grafik bisa dilihat bahwa es berubah hingga menjadi air dengan menerima kalor melalui
proses melebur dengan besar kalor Q1 dan diteruskan dengan Q2. Air panas pun melepaskan
kalor dengan besar kalor Q3.
Diketahui :
m es = 100 gram m air panas = 200 gram
T es = 0 derajat celcius T air panas = 70 derajat celcius
c air = 1 kal/gr c Les = 80 kal/gr
Ditanya : T campuran =....?
Jawab :

Agar lebih memahami materi AZAS BLACK.


AYO BERLATIH !

1. Seorang siswa hendak menuangkan 1 kg air yang sedang mendidih ke dalam bejana logam
yang terbuat dari alumunium (c = 0.21 kal/g°C) bermassa 2 kg. Ketika sistem mencapai
suhu kesetimbangan temperatur akhir terbaca 75°C. Coba tentukan temperatur mula – mula
dari bejana tersebut !
2. Sebuah kalori meter memiliki kapasitas kalor 50 kal/°C diisi dengan air 200 g yang suhunya
20°C ke dalam kalori meter tersebut dituangkan 150 g air mendidih. Hitunglah suhu akhir
sistem !
3. Di dalam senuah bejana besi yang massanya 200 g terdapat 100 g air bersuhu 20°C.
Kemudian ke dalam bejana tersebut 25 g besi bersuhu 75 °C. Ternyata suhu bejan ketika
diukur naik 1.2 °C. Hitunglah kalor jenis besi tersebut !

Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 3 berikut ini.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 13


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Kegiatan Belajar 3
Asas Black
Muai Benda

Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !

Pemuaian Zat

Semua benda jika suhunya dinaikkan atau diturunkan akan mengalami perubahan ukuran. Pemuaian
benda ini terjadi kesegala arah yaitu kearah panjang, lebar, dan tebal. Tetapi jika kita hanya memperhatikan
arah panjang saja maka kita hanya akan membahas muai panjang atau muai linier.

Mari kita cermati fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari berikut ini :

 Kontruksi Jembatan

Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi.


Rangka jembatan yang terbuat dari besi akan
memuai jika suhunya naik, antara ujung rangka
jembatan dengan tiang beton diberi celah pemuaian.
Selain itu ujung tersebut diletakkan di atas roda.
Ketika terjadi pemuaian, rangka bertambah panjang.
Keberadaan roda dan celah memudahkan gerak
memanjang dan memendeknya rangka, sehingga
terhindar dari pembengkokan.

 Sambungan Rel Kereta Api

Pemasangan rel kereta api harus


menyediakan celah antara satu batang rel
dengan batang rel yang lain. Jika pada siang hari
dan suhu meningkat, batang rel akan memuai
sehingga terjadi pertambahan panjang, dengan
adanya celah tidak terjadi tabrakan antara dua
batang rel yang berdekatan yang dapat
menyebabkan rel kereta menjadi bengkok.

 Cara Pemasangan Kaca Jendela

Tentunya kamu pernah menyaksikan Hal ini bertujuan untuk menjaga


tukang kayu pada saat membuat daun keamanan kaca agar tidak pecah,
jendela atau bingkai jendela. Pada saat mengalami pemuaian pada
bingkai ada celah yang dibuat untuk siang hari atau pada musim
menempatkan kaca. Kaca dipasang kemarau.
pada bagian itu dengan ukuran kaca
lebih kecil sedikit daripada ruang atau
tempat kaca.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 14


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM KELOMPOK

Nama Siswa :
Nomor Kelompok :
Judul Eksperimen : Muai Panjang Logam
Tujuan Eksperimen : Siswa mampu menganalisis pengaruh
perubahan suhu benda terhadap perubahan
ukuran benda pada logam
Alat dan Bahan
a. Moechen Broek
b. Batang-batang logam
Besi, Tembaga, dan Alumunium)
c. Statif
d. Mistar
e. Termometer Logam
f. Pembakar spiritus
g. Spiritus
h. Korek api
i. Kapas
j. Baskom berisi air
k. Penjepit logam

Langkah Kerja :

a. Diukurlah suhu ruangan, suhu awal batang besi, dan panjang awal batang besi.
b. Diletakkan batang besi pada moechen broek. Kemudia di nolkan jarum yang terdapat dalam
alat tersebut.
c. Diletakkan termometer pada batang besi, dinyalakan pembakar spiritusnya.
d. Diamati dan dicatat perubahan suhu, perubahan panjang batang besi hingga 3 kali
perubahan/penambahan.
e. Diulangi langkah 1-d dengan logam yang berbeda-beda, yaitu tembaga dan alumunium
Data Hasil Pengamatan :
Perubahan Panjang

Panjang Suhu
Perubahan Suhu

Koefisien Muai

Koefisien Koefisien
Panjang

No. Jenis Logam Muai Muai


Suhu Suhu Luas Volume
Panjang

Panjang
Akhir
Awal

Awal Akhir

1 Besi

2 Tembaga

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 15


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

3 Alumunium

Tugas Laporan Resmi :


∆𝑙
1. Hitunglah harga koefisien muai panjang dengan persaman 𝑙
= 𝛼 ∆𝑡 !

2. Jelaskan pengaruh perubahan suhu logam terhadap perubahan ukuran


logam!
3. Buatlah grafik hubungan antara perubahan suhu dengan perubahan
panjang batang logam!
4. Bandingkan logam mana yang lebih cepat memuai!
5. Simpulkan hasil percobaan!

ANALISA
 Pemuaian Panjang
Pengertian pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
perubahan suhu. Jika dietahui suatu benda dengan panjang awal Lo, koefisien muai
panjang α, dan kenaikan suhu Δt, maka pemuaian panjang benda tersebut dapat dihitung
dengan rumus berikut.

Δl = lo.α.Δt

Sedangkan panjang benda setelah memuai adalah sebagai berikut

l = lo + Δl
atau

l = lo {1 + α.Δt)
Jika diketahui suhu awal benda t1 dan suhu akhir benda t2 maka Δt = t2 – t1

 Pemuaian Luas
Pengertian pemuaian luas adalah bertambahnya ukuran luas permukaan suatu benda
karena perubahan suhu. Jika diketahui suatu benda dengan luas permukaan awal Ao,
koefisien muai luas β, dan kenaikan suhu Δt, maka pemuaian luas benda tersebut dapat
dihitung dengan rumus berikut.

ΔA = Ao.β.Δt

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 16


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Sedangkan luas permukaan benda setelah memuai adalah sebagai berikut

A = Ao + ΔA

atau

A = Ao {1 + β.Δt)

Didefinisikan koefisien muai luas adalah dua kali koefisien muai panjang. Jika diketahui
koefien muai panjang α, maka β = 2.α

 Pemuaian Volume
Pengertian pemuaian volume adalah bertambahnya ukuran volume suatu benda karena
perubahan suhu. Jika dietahui suatu benda dengan volume awal Vo, koefisien muai
volume γ, dan kenaikan suhu Δt, maka pemuaian volume benda tersebut dapat dihitung
dengan rumus berikut.

ΔV = Vo.γ .Δt

Sedangkan volume benda setelah memuai adalah sebagai berikut

V = Vo + ΔV

atau

V = Vo (1 + γ .Δt)

Didefinisikan koefisien muai volume adalah tiga kali koefisien muai panjang. Jika
diketahui koefien muai panjang α, maka γ = 3.α
Untuk gas maka koefisien muai volume γ = 1/273, sehingga

V = Vo (1 + Δt /273)

KESIMPULAN
 Semua benda jika suhunya dinaikkan akan mengalami pemuaian. Jika bentuknya panjang
dia akan mengalami muai panjang. Jika bentuknya luas atau volume maka akan
mengalami muai luas atau muai volume
 Pertambahan muai benda berbanding lurus dengan kenaikan suhu
 Benda yang mengalami penyusutan ketika suhunya dinaikkan maka benda tersebut
mengalami ANOMALI.
Contoh benda yang mengalami fenomena penyimpangan (ANOMALI) yaitu air dan
bismut.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 17


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Contoh :

1. 1. Sebatang baja bersuhu 20°C memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai panjang baja 10-5
°C -1. Pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja pada suhu 70°C adalah…..
Diketahui :
Pertambahan suhu (ΔT) = 70°C – 20°C = 50°C
Panjang awal (L1) = 40 cm
Koefisien muai panjang baja (a) = 10-5 oC-1
Ditanya : Pertambahan panjang (ΔL) dan panjang akhir (L2)
Jawab :
a) Pertambahan panjang (ΔL) b) Panjang akhir (L2)
ΔL = α L1 ΔT L2 = L1 +ΔL
ΔL = (10 °C )(40 cm)(50°C)
-5 -1
L2 = 40 cm + 0,02 cm
ΔL = (10 )(2 x 103) cm
-5
L2 = 40,02 cm
ΔL = 2 x 10-2 cm
ΔL = 2 / 102 cm
ΔL = 2 / 100 cm
ΔL = 0,02 cm
2. Selembar baja pada suhu 20°C memiliki panjang 50 cm dan lebar 30 cm. Jika koefisien
muai panjang baja 10-5 °C-1 maka pertambahan luas dan luas total pada suhu 60°C
adalah….
Diketahui :
Suhu awal (T1) = 20°C Suhu akhir (T2) = 60°C
Perubahan suhu (ΔT) = 60°C – 20°C = 40°C
Luas awal (A1) = Panjang x lebar = 50 cm x 30 cm = 1500 cm2
Koefisien muai panjang baja (α) = 10-5 °C-1
Koefisien muai luas baja (β) = 2a = 2 x 10-5 °C-1
Ditanya : Pertambahan luas (ΔA)
Jawab :
Pertambahan luas (ΔA) :
ΔA = β A1ΔT
ΔA = (2 x 10-5 °C-1)(1500 cm2)(40°C)
ΔA = (80 x 10-5)(1500 cm2)
ΔA = 120.000 x 10-5cm2
ΔA = 1,2 x 105 x 10-5cm2
ΔA = 1,2 cm2
Luas total (A2) :
A2 = A1 +ΔA
A2 = 1500 cm2 + 1,2 cm2
A2 = 1501,2 cm2
3. Bola pejal terbuat dari aluminium dengan koefisien muai panjang 24 x 10-6 °C-1. Jika pada
suhu 30°C volume bola adalah 30 cm3 maka agar volume bola itu bertambah menjadi
30,5 cm3, bola tersebut harus dipanaskan hingga mencapai suhu….. °C
Diketahui :
Koefisien muai panjang (α) = 24 x 10-6 °C-1
Koefisien muai volume (γ) = 3 a = 3 x 24 x 10-6 °C-1= 72 x 10-6 °C-1
Suhu awal (T1) = 30°C
Volume awal (V1) = 30 cm3
Volume akhir (V2) = 30,5 cm3
Perubahan volume (ΔV) = 30,5 cm3 – 30 cm3 = 0,5 cm3
Ditanya : Suhu akhir (T2)

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 18


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Jawab :
ΔV = g (V1)(ΔT)
ΔV = g (V1)(T2 – T1)
0,5 cm3 = (72 x 10-6 °C-1)(30 cm3)(T2 – 30°C)
0,5 = (2160 x 10-6)(T2 – 30)
0,5 = (2,160 x 10-3)(T2 – 30)
0,5 = (2,160 x 10-3)(T2 – 30)
0,5 / (2,160 x 10-3) = T2 – 30
0,23 x 103 = T2 – 30
0,23 x 1000 = T2 – 30
230 = T2 – 30
230 + 30 = T2
T2 = 260°C

Agar lebih memahami materi muai benda.


AYO BERLATIH !

1. Sebatang alumuniaum pada 0°C panjangnya 1.5 meter. Berapakah panjangnya pada
50°C? α = 24.10-6/°C
2. Sebuah silinder gelas yang isinya pada suhu 0°C = 2 liter, diisi penuh dengan alkohol.
Jika gelas tersebut beserta isinya dipanaskan sampai 40°C, hitunglah berapa cm3 :
a. volume silinder gelas
b. volume alkohol
c. volume alkohol yang tumpah
3. Sejumlah gas oksigen dipansakan hingga 75°C, berapakah pertambahan volume gas
tersebut jika mula – mula terdapat 2 liter gas pada suhu 15?°C

Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 4 berikut ini.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 19


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Kegiatan Belajar 4

Perpindahan Kalor

Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !

Panas atau kalor adalah energi yang


berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu
yang rendah. Kalor tersebut memiliki
satuan internasional (SI), yaitu joule.

Benda-benda di sekitar kita ada yang


bisa menghantarkan panas dan tidak
bisa menghantarkan panas. Benda yang
bisa menghantarkan panas disebut
dengan konduktor. Contoh benda
konduktor ialah tembaga, besi, air,
timah, dan alumunium.

Sementara itu, benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut


isolator. Contoh benda isolator ialah plastik, kain, kayu, karet, kertas, ban, dan lainnya.

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi

1) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.
Contoh:
 Benda yang terbuat dari logam akan
terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang
kembang api yang sedang dibakar.
 Knalpot motor menjadi panas saat mesin
dihidupkan.
 Tutup panci menjadi panas saat dipakai
untuk menutup rebusan air.
 Mentega yang dipanaskan di wajan
menjadi meleleh karena panas.
©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 20
PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Zat yang mudah menghantarkan kalor disebut konduktor,contohnya logam. Zat yang sulit
menghantarkan kalor disebut isolator, contohnya kayu dan plastik.

Laju kalor konduksi secara matematis ditulis:

dengan :
Q/t = Laju perpindahan kalor secara konduksi (J s-1 = W)
A = luas permukaan (m2)
∆T = (T1 - T2) beda suhu antara kedua ujung (K atau oC)
d = ketebalan dinding (m)
k = konduktivitas termal suatu zat (W m-1K-1).

2) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Contoh:
 Gerakan naik dan turun air ketika
dipanaskan.
 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai
dan lainnya ketika dipanaskan.
 Terjadinya angin darat dan angin laut.
 Gerakan balon udara.
 Asap cerobong pabrik yang membumbung
tinggi.
Laju kalor konveksi, secara matematis ditulis:

dengan :
Q/t = Laju perpindahan kalor secara konveksi (J/s=W)
A = luas permukaan yang bersentuhan dengan fluida (m2), dan
∆T = beda suhu antara benda dan fluida (K)
h = koefisien konveksi, yang diperoleh secara percobaan (W/m2K).
Misalnya tubuh manusia memiliki h = 7,1 W/m2K.

3) Radiasi
Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan
radiasi. Radiasi adalah perpindahan panas
tanpa zat perantara.Radiasi biasanya disertai
cahaya.
Contoh radiasi:
 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui
ruang hampa.
 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat
sumber api.
 Menetaskan telur unggas dengan lampu.
 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di
bawah terik matahari.
Laju kalor radiasi. Laju kalor radiasi Q/t (J/s = W), yang dipancarkan oleh suatu benda yang
suhu mutlaknya lebih besar dari 0 K, adalah sebanding dengan luas permukaannya A (m2),
dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya T4. Secara matematis ditulis:

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 21


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Dengan :
P = Energi yang dipancarkan tiap satuan luas dalam satu satuan waktu (J/m2s)
e = emisivitas bahan (0≤ 𝑒 ≤ 1), dengan e = 1 jika benda dianggap hitam
sempurna
𝜎 = konstanta Stefan – Boltzman
= 5,67 x 10-8 watt/m2 K4
T = suhu (K)

Contoh :
1. Satu batang logam dengan panjang 2 meter, memiliki luas penampang 20 cm2 dan
perbedaan suhu kedua ujungnya 500C. Jika koefisien konduksi termalnya 0,2 kal/ms0C,
tentukan jumlah kalor yang dirambatkan per satuan luas persatuan waktu!
Diketahui : L=2m
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
k = 0,2 kal/ms0C
∆ T = 500C
Ditanya : H = .....?
Jawab :
H = k A ∆ T/L
= (0,2 kal/ms0C)(2 x 10-3 m2) 500C/2 m
= 0,01 kal/s
2. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms0C memiliki luas penamoang
aliran 20 cm2. jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 1000C ke dinding
lainya yang bersuhu 200C, kedua dinding sejajar, berapakah besarnya kalor yang
dirambatkan?
Diketahui : Ditanyakan : H = ...?
0
h = 0,01 kal/ms C
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
∆ T = (1000C-200C) = 800C
Jawab :
H=hA∆T
= (0,01 kal/ms0C) (2 x 10-3 m2) (800C)
= 16 x 10-4 kal/s
3. Sebuah lampu pijar menggunakan kawat wolfram dengan luas 10-6 m2 dan emisivitasnya
0,5. Bila bola lampu tersebut berpijar pada suhu 1.000 K selama 5 sekon (σ = 5,67 x 10-8
W/m2K4 ), hitunglah jumlah energi radiasi yang dipancarkan!
Diketahui : Ditanya : Q
T = 1.000 K
A = 10-6 m2
t=5s
e = 0,5
σ = 5,67 x 10-8 W/m2K4
Jawab :
∆Q/∆t = e σ A T4
∆Q = e σ A T4 ∆t
= (0,5) (5,67 x 10-8 W/m2K4 ) (10-6 m2) (1.000 K)4(5s)
= 14,175 x 10-2 J

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 22


PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)

Agar lebih memahami materi muai benda.


AYO BERLATIH !

1. Dua batang logam besi dan baja dengan ukuran yang sama disambungkan seperti pada
gambar
tA = 0°C besi t B baja tC = 100°C

Ujung besi bersuhu 0°C dan ujung baja bersuhu 100°C, jika koofisien konduksi termal
besi dan baja masing – masing 0,14 kal/cm°Cs dan 0,11 kal/cm°Cs. Hitunglah temperatur
sambungan ke dua logam tersebut !
2. Berapa kalori banyaknya kalor yang dihantarkan selama 12 jam melalui kaca jendela yang
ukurannya 120 cm x 90 cm dan tebalnya 3 mm. Jika suhu permukaan luar kaca 30°C dan
suhu permukaan dalam kaca serta daya hantar panas kaca = 0,0025 kal/cm°Cs ?
3. Suhu filamen sebuah lampu pijar ( e = 0.5 dan σ = 5,67 x 10-8 W/m2K4) adalah 1000 K,
jika daya lampu 60 watt. Hitunglah luas permukaan vilamen lampu pijar !
4. Hitunglah perbandingan jumlah energi yang dipancarkan tiap satuan waktu oleh 2 buah
logam yang masing – masing bersuhu 27°C dan 327°C !

PENUTUP

Bagaimana kalian sekarang?


Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini
di Tabel berikut.
Jujur
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah memahami Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor?
2. Apakah kalian telah memahami aplikasi penerapan
Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor pada kehidupan
sehari-hari?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) atau berdiskusilah kembali dengan
teman Anda tentang materi yang belum Anda pahami. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi ! Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka
lanjutkan berikut.

Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor dalam
rentang 0 – 100, tuliskan kedalam kotak yang tersedia.

©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 23

Anda mungkin juga menyukai