FIS-3.5/4.5/1/5.11
UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI
(UKBM FIS-3.5/4.5/1/5.11 1)
1. Identitas
Mencerminkan
e. Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor HOTS karakter,
f. Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit literasi, 4c
g. Pertemuan ke : 1, 2 (@ 4JP)
h. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik mampu
menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu benda melalui metode demonstrasi dengan cermat
dan tepat, menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian)
melalui metode demonstrasi, problem solving, eksperimen, dan diskusi dengan cermat dan
tepat, menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda malalui metode
demonstrasi, problem solving, eksperimen dan diskusi dengan cermat dan tepat, menganalisis
Azas Black dalam peristiwa pertukaran kalor melalui metode demonstrasi, problem solving,
eksperimen dan diskusi cermat dan tepat. menganalisis perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi melalui metode demonstrasi, problem solving, eksperimen dan diskusi
dengan cermat dan tepat. melakukan percobaan muai panjang logam melalui metode
eksperimen dengan baik dan benar. menyajikan hasil pengolahan dan analisis data percobaan
menggunakan laporan tertulis dengan baik dan benar sesuai prosedur penulisan ilmiah.
©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 1
PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)
Metode untuk
membangkitkan
budaya literasi
Materi Pembelajaran
Agar konsep dan teori yang akan Anda pelajari pada UKBM ini dapat Anda kuasai dengan
baik, maka terlebih dahulu pahami fakta berikut ini:
Rel kereta api di buat bercelah agar tidak membengkok saat suhu lingkungan panas. Hal
tersebut dikarenakan batang besi pada rel kereta api akan memuai saat terkena panas
secara terus-menerus.
Es akan mencair jika dipanaskan atau dibiarkan di ruang terbuka. Hal tersebut
dikarenakan partikel-partikel pada es akan menyerap kalor (energi panas). Akibatnya,
partikel-partikel dalam es bergerak dengan cepat sehingga membutuhkan ruang yang
lebih besar dan pada keadaan tertentu es akan berubah wujud menjadi cair
Sebuah gelas kaca mengalami keretakan saat diisi air panas. Ketika gelas kaca di isi
oleh air panas, energi dari air panas akan merambat dari dinding gelas bagian dalam ke
dinding gelas bagian luar. Akibatnya, dinding gelas bagian dalam akan lebih dahulu
memuai karena menerima pertambahan energi panas dahulu.
Suatu zat dapat mengalami perubahan wujud akibat perubahan kalor. Peristiwa tersebut,
meliputi: mencair, membeku, menyublim, menguap, mengembun, dan kondensasi
dalam kehidupan sehari-hari;
Proses pencampuran air panas dan air dingin (Azas Black); Ketika dua zat dengan suhu
berbeda di campurkan maka akan terjadi suhu campuran. Suhu campuran tersebut yang
disebut sebagai suhu kesetimbangan benda.
Perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Saat seseorang sedang memasak akan
terjadi tiga proses perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
a. Pendahuluan
Mencobamenggalikonsep-
konsepdanberharapsiswadapat
menghubungkanantarakonsepse
bagaisalahsatuprodukfisika
b. Kegiatan Inti
1) PetunjukUmum UKB
a) Baca danpahamimateripadaBukuTeksPelajaranFisika
b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar hakikat fisika dan metode ilmiah, kalian
bolehsendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti
tesformatif agar kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.
2) KegiatanBelajar Pemantapank
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh onsep
Kegiatan Belajar 1
Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !
Q = m c ∆T
Keterangan:
Anda dapat memberikan kalor pada suatu zat, yaitu dengan cara
memanaskannya. Jika sebuah benda dipanaskan , suhu benda akan naik.
Sebaliknya, Anda dapat mengurangi kalor suatu benda dengan cara
mendinginkannya. Dengan demikian, sal;ah satu akibat pemberian atau
pengambilankalor adalah perubahan suhu
Selain kalor jenis, dikenal pula besaran kapasitas pada konsep kalor.
ANALISA
Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhunya
sebesar 10C. Untuk zat yang sejenis, belum tentu memiliki kapasitas kalor yang sama. Secara
matematis, kapasitas kalor dirumuskan sebagai berikut:
Q = m c ∆T
C=mc
Satuan kapasitas kalor adalah J/K atau kal/C°
Contoh :
1. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang bersuhu 20⁰C menjadi
100⁰C jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C ?
Diketahui : Ditanya : Q . . . ?
m = 1 kg
c = 1000 J/kg⁰C
ΔT = 100⁰C - 20⁰C = 80⁰C
Jawab :
Q = m. c ΔT
Q = 1. 1000. 80
Q = 80.000 J
2. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es yang bersuhu
- 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika diketahui kalor jenis es 0.5
kalori/gr⁰C !
Diketahui : Ditanya : Q . . . ?
m = 500 gram
c = 0.5 kal/gr⁰C
ΔT = -2 ⁰C – (-12⁰C) = 10⁰C
Jawab :
Q = m.c.ΔT
Q = (500).(0.5).(10)
Q = 2500 kalori
3. Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C. Aluminium kemudian
menyerap kalor sebesar 1.5kilojoule sehingga suhunya naik menjadi 20⁰C. Berapa kalor
jenis aluminium tersebut ?
Diketahui : Ditanya : c . . . ?
m = 500 gram = 0.5 kg
Q = 1.5 kj = 1500 J
ΔT = 20⁰C - 10⁰C = 10⁰C
jawab :
c = Q / m.ΔT
c = 1500 J / (0.5 kg.10⁰C)
c = 300 J/kg⁰C
Jadi kalor jenis aluminium tersebut bernilai 300J/kg⁰C
1. Berapakah kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak dari 24°C ke 80°C ? c
minyak =0.43 kal/g°C. (m = 100 g)
2. Berapakah kalor yang dilepaskan jika 50 g besi (kalor jenis 0.11 kal/g°C) turun suhunya
100°C menjadi 20°C?
3. Hitunglah kalor jenis platina jika untuk memanaskan 100 g platina sebanyak 50°C
dibutuhkan kalor sebanyak 150 kalori!
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
materi pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat berikut ini.
Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !
KESIMPULAN :
1. Pemberian kalor atau pengambilan kalor pada sebuah benda akan menyebabkan perubahan
suhu benda tersebut,
Q = m c ∆T
2. Pemberian kalor atau pengurangan kalor bisa menyebabkan benda mengalami perubahan
wujud benda,
Es melebur menjadi air
Air menguap menjadi uap air
Uap air mengembun menjadi air
Kapur barus menyublim menjadi gas
Gas sulfur menyublim menjadi bongkahan belerang
3. Pada saat benda mengalami perubahan wujud suhu benda tidak berubah atau tetap.
Contoh :
Kalor (J)
Sepotong es massanya 500 gram dan suhunya -10o C dipanaskan sampai menguap. Jika
kalor jenis es = 2.100 J/kgoC , kalor jenis air = 4200 J/kgoC, kalor lebur es = 336.000 J/kg,
maka jumlah kalor total yang dibutuhkan untuk mengubah wujud zat dari proses A ke D
adalah…
Diketahui:
mes = 500 gram = 0.5 kg
tA = -10o C
tB = 0o C
Ces = 2.100 J/kgoC
Cair = 4200 J/kgoC
Les = 336.000 J/kg
2. Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada
temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ?
Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban:
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Dengan menggunakan Persamaan (7–14), diperoleh
Q=mL
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya adalah
sebesar 40 kkal.
3. Kegiatan di bawah ini yang memanfaatkan proses perubahan wujud benda cair menjadi
padat yaitu peristiwa...
A. pemanasan air
B. peleburan logam
C. pembuatan es krim
D. pembuatan es kering dari korbondioksida
Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda dari cair menjadi padat. Kegiatan
yang memanfaatkan proses perubahan wujud benda dari cair menjadi padat adalah proses
pembuatan es krim.
1. Sebuah bejana terbuat dari gelas bermassa 500 g berisi 100 g minyak (c = 0.37 kal/g°C)
bersuhu 25°C. Kemudian kedalamnya dimasukkan 100 g es dari 0°C. Jika diketahui
Llebur es = 80 kal/g, kalor jenis gelas = 0.20 kal/g°C. Tentukan :
a. Kalor yang digunakan untuk meleburkan es !
b. Suhu akhir dari sistem !
2. Sebongkah es bersuhu -10°C bermassa 20 g disiram dengan 100 g air mendidih, jika
diketahui Llebur es = 80 kal/g, kalor jenis es = 0.50 kal/g°C. Hitunglah suhu akhir sistem !
3. Berapa kalori untuk menaikkan 100 g es bersuhu -5°C hingga menjadi uap air bersuhu
100°C, jika diketahui Llebur es = 80 kal/g, kalor jenis es = 0.50 kal/g°C, Luap = 540 kal/g !
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 2 berikut ini.
Kegiatan Belajar 2
Asas Black
TUJUAN : Menentukan nilai Kapasitas Calor (C) suatu kalorimeter dan nilai kalor jenis (c)
suatu bahan
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM :
PERTANYAAN
1. Hitung kapasitas kalor kalorimeter dari setiap percobaan dan hitung pula rata-ratanya !
2. Hitung nilai kalor jenis benda (almunium) dan bandingkan dengan nilai kalor jenis
alumunium dalam tabel !
3. Apakah kapasitas kalor semua kalorimeter yang terbuat dari alumunium sama besarnya ?
4. Sebutkan kesalahan apa saja yang kamu temui saat percobaan !
5. Diskusikan dalam kelompok dan buatlah kesimpulan kemudian tampilkan di depan kelas
dengan menggunakan media yang sesuai !
ANALISA
Setelah terjadi kesetimbangan termal antara air dan zat yang akan diukur kalor jenisnya,
misalkan kalor jenis sebuah logam, akan berlaku persamaan :
KESIMPULAN :
Dua buah benda atau lebih jika disentuhkan (zat padat) atau dicampurkan (zat cair)
maka benda yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor sebanyak kalor yang diserap
oleh benda bersuhu rendah sehingga tercapai suhu kesetimbangan.
Contoh :
1. Sebuah gelas berisi air dingin dengan massa 200 gram pada suhu 20 derajat celcius
dicampurkan dengan air panas bermassa100 gram pada 80 derajat celcius. Jika gelas dianggap
tidak menerima kalor berapakah suhu campuran dari air panas dan air dingin tersebut?
Notes: perlu diperhatikan bahwa yang melepaskan kalor adalah zat dengan suhu lebih tinggi
dalam hal ini air panas, dan yang menerima kalor adalah zat dengan suhu lebih rendah yaitu
air dingin.
Dik:
m air dingin = 200 gram m air panas = 100 gram
T air dingin = 20 derajat celcius T air panas = 80 derajat celcius
c air panas = c air dingin = 1 kal/gr c
Dit: Suhu Campuran (Tc) = ... ?
Jawab:
2. Sebongkah es 100 gram pada suhu 0 derajat celcius dicampurkan dengan air 200 gram pada
suhu 70 derajat celicus. Jika es melebur seluruhnya berapakah suhu akhir campuran es dan air
tersebut?
Notes: untuk menjawab pertanyaan ini dianjurkan sekali membuatkan grafik perubahan
suhunya agar lebih mudah dipahami sebagai berikut:
Dari grafik bisa dilihat bahwa es berubah hingga menjadi air dengan menerima kalor melalui
proses melebur dengan besar kalor Q1 dan diteruskan dengan Q2. Air panas pun melepaskan
kalor dengan besar kalor Q3.
Diketahui :
m es = 100 gram m air panas = 200 gram
T es = 0 derajat celcius T air panas = 70 derajat celcius
c air = 1 kal/gr c Les = 80 kal/gr
Ditanya : T campuran =....?
Jawab :
1. Seorang siswa hendak menuangkan 1 kg air yang sedang mendidih ke dalam bejana logam
yang terbuat dari alumunium (c = 0.21 kal/g°C) bermassa 2 kg. Ketika sistem mencapai
suhu kesetimbangan temperatur akhir terbaca 75°C. Coba tentukan temperatur mula – mula
dari bejana tersebut !
2. Sebuah kalori meter memiliki kapasitas kalor 50 kal/°C diisi dengan air 200 g yang suhunya
20°C ke dalam kalori meter tersebut dituangkan 150 g air mendidih. Hitunglah suhu akhir
sistem !
3. Di dalam senuah bejana besi yang massanya 200 g terdapat 100 g air bersuhu 20°C.
Kemudian ke dalam bejana tersebut 25 g besi bersuhu 75 °C. Ternyata suhu bejan ketika
diukur naik 1.2 °C. Hitunglah kalor jenis besi tersebut !
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 3 berikut ini.
Kegiatan Belajar 3
Asas Black
Muai Benda
Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !
Pemuaian Zat
Semua benda jika suhunya dinaikkan atau diturunkan akan mengalami perubahan ukuran. Pemuaian
benda ini terjadi kesegala arah yaitu kearah panjang, lebar, dan tebal. Tetapi jika kita hanya memperhatikan
arah panjang saja maka kita hanya akan membahas muai panjang atau muai linier.
Mari kita cermati fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari berikut ini :
Kontruksi Jembatan
Nama Siswa :
Nomor Kelompok :
Judul Eksperimen : Muai Panjang Logam
Tujuan Eksperimen : Siswa mampu menganalisis pengaruh
perubahan suhu benda terhadap perubahan
ukuran benda pada logam
Alat dan Bahan
a. Moechen Broek
b. Batang-batang logam
Besi, Tembaga, dan Alumunium)
c. Statif
d. Mistar
e. Termometer Logam
f. Pembakar spiritus
g. Spiritus
h. Korek api
i. Kapas
j. Baskom berisi air
k. Penjepit logam
Langkah Kerja :
a. Diukurlah suhu ruangan, suhu awal batang besi, dan panjang awal batang besi.
b. Diletakkan batang besi pada moechen broek. Kemudia di nolkan jarum yang terdapat dalam
alat tersebut.
c. Diletakkan termometer pada batang besi, dinyalakan pembakar spiritusnya.
d. Diamati dan dicatat perubahan suhu, perubahan panjang batang besi hingga 3 kali
perubahan/penambahan.
e. Diulangi langkah 1-d dengan logam yang berbeda-beda, yaitu tembaga dan alumunium
Data Hasil Pengamatan :
Perubahan Panjang
Panjang Suhu
Perubahan Suhu
Koefisien Muai
Koefisien Koefisien
Panjang
Panjang
Akhir
Awal
Awal Akhir
1 Besi
2 Tembaga
3 Alumunium
ANALISA
Pemuaian Panjang
Pengertian pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
perubahan suhu. Jika dietahui suatu benda dengan panjang awal Lo, koefisien muai
panjang α, dan kenaikan suhu Δt, maka pemuaian panjang benda tersebut dapat dihitung
dengan rumus berikut.
Δl = lo.α.Δt
l = lo + Δl
atau
l = lo {1 + α.Δt)
Jika diketahui suhu awal benda t1 dan suhu akhir benda t2 maka Δt = t2 – t1
Pemuaian Luas
Pengertian pemuaian luas adalah bertambahnya ukuran luas permukaan suatu benda
karena perubahan suhu. Jika diketahui suatu benda dengan luas permukaan awal Ao,
koefisien muai luas β, dan kenaikan suhu Δt, maka pemuaian luas benda tersebut dapat
dihitung dengan rumus berikut.
ΔA = Ao.β.Δt
A = Ao + ΔA
atau
A = Ao {1 + β.Δt)
Didefinisikan koefisien muai luas adalah dua kali koefisien muai panjang. Jika diketahui
koefien muai panjang α, maka β = 2.α
Pemuaian Volume
Pengertian pemuaian volume adalah bertambahnya ukuran volume suatu benda karena
perubahan suhu. Jika dietahui suatu benda dengan volume awal Vo, koefisien muai
volume γ, dan kenaikan suhu Δt, maka pemuaian volume benda tersebut dapat dihitung
dengan rumus berikut.
ΔV = Vo.γ .Δt
V = Vo + ΔV
atau
V = Vo (1 + γ .Δt)
Didefinisikan koefisien muai volume adalah tiga kali koefisien muai panjang. Jika
diketahui koefien muai panjang α, maka γ = 3.α
Untuk gas maka koefisien muai volume γ = 1/273, sehingga
V = Vo (1 + Δt /273)
KESIMPULAN
Semua benda jika suhunya dinaikkan akan mengalami pemuaian. Jika bentuknya panjang
dia akan mengalami muai panjang. Jika bentuknya luas atau volume maka akan
mengalami muai luas atau muai volume
Pertambahan muai benda berbanding lurus dengan kenaikan suhu
Benda yang mengalami penyusutan ketika suhunya dinaikkan maka benda tersebut
mengalami ANOMALI.
Contoh benda yang mengalami fenomena penyimpangan (ANOMALI) yaitu air dan
bismut.
Contoh :
1. 1. Sebatang baja bersuhu 20°C memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai panjang baja 10-5
°C -1. Pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja pada suhu 70°C adalah…..
Diketahui :
Pertambahan suhu (ΔT) = 70°C – 20°C = 50°C
Panjang awal (L1) = 40 cm
Koefisien muai panjang baja (a) = 10-5 oC-1
Ditanya : Pertambahan panjang (ΔL) dan panjang akhir (L2)
Jawab :
a) Pertambahan panjang (ΔL) b) Panjang akhir (L2)
ΔL = α L1 ΔT L2 = L1 +ΔL
ΔL = (10 °C )(40 cm)(50°C)
-5 -1
L2 = 40 cm + 0,02 cm
ΔL = (10 )(2 x 103) cm
-5
L2 = 40,02 cm
ΔL = 2 x 10-2 cm
ΔL = 2 / 102 cm
ΔL = 2 / 100 cm
ΔL = 0,02 cm
2. Selembar baja pada suhu 20°C memiliki panjang 50 cm dan lebar 30 cm. Jika koefisien
muai panjang baja 10-5 °C-1 maka pertambahan luas dan luas total pada suhu 60°C
adalah….
Diketahui :
Suhu awal (T1) = 20°C Suhu akhir (T2) = 60°C
Perubahan suhu (ΔT) = 60°C – 20°C = 40°C
Luas awal (A1) = Panjang x lebar = 50 cm x 30 cm = 1500 cm2
Koefisien muai panjang baja (α) = 10-5 °C-1
Koefisien muai luas baja (β) = 2a = 2 x 10-5 °C-1
Ditanya : Pertambahan luas (ΔA)
Jawab :
Pertambahan luas (ΔA) :
ΔA = β A1ΔT
ΔA = (2 x 10-5 °C-1)(1500 cm2)(40°C)
ΔA = (80 x 10-5)(1500 cm2)
ΔA = 120.000 x 10-5cm2
ΔA = 1,2 x 105 x 10-5cm2
ΔA = 1,2 cm2
Luas total (A2) :
A2 = A1 +ΔA
A2 = 1500 cm2 + 1,2 cm2
A2 = 1501,2 cm2
3. Bola pejal terbuat dari aluminium dengan koefisien muai panjang 24 x 10-6 °C-1. Jika pada
suhu 30°C volume bola adalah 30 cm3 maka agar volume bola itu bertambah menjadi
30,5 cm3, bola tersebut harus dipanaskan hingga mencapai suhu….. °C
Diketahui :
Koefisien muai panjang (α) = 24 x 10-6 °C-1
Koefisien muai volume (γ) = 3 a = 3 x 24 x 10-6 °C-1= 72 x 10-6 °C-1
Suhu awal (T1) = 30°C
Volume awal (V1) = 30 cm3
Volume akhir (V2) = 30,5 cm3
Perubahan volume (ΔV) = 30,5 cm3 – 30 cm3 = 0,5 cm3
Ditanya : Suhu akhir (T2)
Jawab :
ΔV = g (V1)(ΔT)
ΔV = g (V1)(T2 – T1)
0,5 cm3 = (72 x 10-6 °C-1)(30 cm3)(T2 – 30°C)
0,5 = (2160 x 10-6)(T2 – 30)
0,5 = (2,160 x 10-3)(T2 – 30)
0,5 = (2,160 x 10-3)(T2 – 30)
0,5 / (2,160 x 10-3) = T2 – 30
0,23 x 103 = T2 – 30
0,23 x 1000 = T2 – 30
230 = T2 – 30
230 + 30 = T2
T2 = 260°C
1. Sebatang alumuniaum pada 0°C panjangnya 1.5 meter. Berapakah panjangnya pada
50°C? α = 24.10-6/°C
2. Sebuah silinder gelas yang isinya pada suhu 0°C = 2 liter, diisi penuh dengan alkohol.
Jika gelas tersebut beserta isinya dipanaskan sampai 40°C, hitunglah berapa cm3 :
a. volume silinder gelas
b. volume alkohol
c. volume alkohol yang tumpah
3. Sejumlah gas oksigen dipansakan hingga 75°C, berapakah pertambahan volume gas
tersebut jika mula – mula terdapat 2 liter gas pada suhu 15?°C
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 4 berikut ini.
Kegiatan Belajar 4
Perpindahan Kalor
Pendahuluan
Sebelum belajar materi ini silahkan kalian membaca dan memahami uraian berikut ini !
1) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.
Contoh:
Benda yang terbuat dari logam akan
terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang
kembang api yang sedang dibakar.
Knalpot motor menjadi panas saat mesin
dihidupkan.
Tutup panci menjadi panas saat dipakai
untuk menutup rebusan air.
Mentega yang dipanaskan di wajan
menjadi meleleh karena panas.
©2018 − 𝑀𝐺𝑀𝑃 𝐹𝐼𝑆𝐼𝐾𝐴 𝐾𝐴𝐵𝑈𝑃𝐴𝑇𝐸𝑁 𝐵𝐴𝑁𝑌𝑈𝑊𝐴𝑁𝐺𝐼 Page 20
PANDUAN PENGEMBANGAN UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)
Zat yang mudah menghantarkan kalor disebut konduktor,contohnya logam. Zat yang sulit
menghantarkan kalor disebut isolator, contohnya kayu dan plastik.
dengan :
Q/t = Laju perpindahan kalor secara konduksi (J s-1 = W)
A = luas permukaan (m2)
∆T = (T1 - T2) beda suhu antara kedua ujung (K atau oC)
d = ketebalan dinding (m)
k = konduktivitas termal suatu zat (W m-1K-1).
2) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Contoh:
Gerakan naik dan turun air ketika
dipanaskan.
Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai
dan lainnya ketika dipanaskan.
Terjadinya angin darat dan angin laut.
Gerakan balon udara.
Asap cerobong pabrik yang membumbung
tinggi.
Laju kalor konveksi, secara matematis ditulis:
dengan :
Q/t = Laju perpindahan kalor secara konveksi (J/s=W)
A = luas permukaan yang bersentuhan dengan fluida (m2), dan
∆T = beda suhu antara benda dan fluida (K)
h = koefisien konveksi, yang diperoleh secara percobaan (W/m2K).
Misalnya tubuh manusia memiliki h = 7,1 W/m2K.
3) Radiasi
Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan
radiasi. Radiasi adalah perpindahan panas
tanpa zat perantara.Radiasi biasanya disertai
cahaya.
Contoh radiasi:
Panas matahari sampai ke bumi walau melalui
ruang hampa.
Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat
sumber api.
Menetaskan telur unggas dengan lampu.
Pakaian menjadi kering ketika dijemur di
bawah terik matahari.
Laju kalor radiasi. Laju kalor radiasi Q/t (J/s = W), yang dipancarkan oleh suatu benda yang
suhu mutlaknya lebih besar dari 0 K, adalah sebanding dengan luas permukaannya A (m2),
dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya T4. Secara matematis ditulis:
Dengan :
P = Energi yang dipancarkan tiap satuan luas dalam satu satuan waktu (J/m2s)
e = emisivitas bahan (0≤ 𝑒 ≤ 1), dengan e = 1 jika benda dianggap hitam
sempurna
𝜎 = konstanta Stefan – Boltzman
= 5,67 x 10-8 watt/m2 K4
T = suhu (K)
Contoh :
1. Satu batang logam dengan panjang 2 meter, memiliki luas penampang 20 cm2 dan
perbedaan suhu kedua ujungnya 500C. Jika koefisien konduksi termalnya 0,2 kal/ms0C,
tentukan jumlah kalor yang dirambatkan per satuan luas persatuan waktu!
Diketahui : L=2m
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
k = 0,2 kal/ms0C
∆ T = 500C
Ditanya : H = .....?
Jawab :
H = k A ∆ T/L
= (0,2 kal/ms0C)(2 x 10-3 m2) 500C/2 m
= 0,01 kal/s
2. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms0C memiliki luas penamoang
aliran 20 cm2. jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 1000C ke dinding
lainya yang bersuhu 200C, kedua dinding sejajar, berapakah besarnya kalor yang
dirambatkan?
Diketahui : Ditanyakan : H = ...?
0
h = 0,01 kal/ms C
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
∆ T = (1000C-200C) = 800C
Jawab :
H=hA∆T
= (0,01 kal/ms0C) (2 x 10-3 m2) (800C)
= 16 x 10-4 kal/s
3. Sebuah lampu pijar menggunakan kawat wolfram dengan luas 10-6 m2 dan emisivitasnya
0,5. Bila bola lampu tersebut berpijar pada suhu 1.000 K selama 5 sekon (σ = 5,67 x 10-8
W/m2K4 ), hitunglah jumlah energi radiasi yang dipancarkan!
Diketahui : Ditanya : Q
T = 1.000 K
A = 10-6 m2
t=5s
e = 0,5
σ = 5,67 x 10-8 W/m2K4
Jawab :
∆Q/∆t = e σ A T4
∆Q = e σ A T4 ∆t
= (0,5) (5,67 x 10-8 W/m2K4 ) (10-6 m2) (1.000 K)4(5s)
= 14,175 x 10-2 J
1. Dua batang logam besi dan baja dengan ukuran yang sama disambungkan seperti pada
gambar
tA = 0°C besi t B baja tC = 100°C
Ujung besi bersuhu 0°C dan ujung baja bersuhu 100°C, jika koofisien konduksi termal
besi dan baja masing – masing 0,14 kal/cm°Cs dan 0,11 kal/cm°Cs. Hitunglah temperatur
sambungan ke dua logam tersebut !
2. Berapa kalori banyaknya kalor yang dihantarkan selama 12 jam melalui kaca jendela yang
ukurannya 120 cm x 90 cm dan tebalnya 3 mm. Jika suhu permukaan luar kaca 30°C dan
suhu permukaan dalam kaca serta daya hantar panas kaca = 0,0025 kal/cm°Cs ?
3. Suhu filamen sebuah lampu pijar ( e = 0.5 dan σ = 5,67 x 10-8 W/m2K4) adalah 1000 K,
jika daya lampu 60 watt. Hitunglah luas permukaan vilamen lampu pijar !
4. Hitunglah perbandingan jumlah energi yang dipancarkan tiap satuan waktu oleh 2 buah
logam yang masing – masing bersuhu 27°C dan 327°C !
PENUTUP
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) atau berdiskusilah kembali dengan
teman Anda tentang materi yang belum Anda pahami. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi ! Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka
lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor dalam
rentang 0 – 100, tuliskan kedalam kotak yang tersedia.