Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

MATAKULIAH BIOKIMIA

MOH SYAHRIL YASIN


E28322051

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Lengkap Praktikum Biokimia. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan mata kuliah Biokimia.

Pada kesempatan ini, saya sebagai penyusun menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah membantu penyusunan

laporan ini, terutama kepada:

1. Siti Maemunah, sebagai Koordinator Asisten Praktikum Mata Kuliah

Biokimia.

Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan

ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Olehnya itu

dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang sifatnya

membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Amin.

Ampana, 07 Juni 2023

Penulis,
DAFT ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ...... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................. 2
1.3 Manfaat Praktikum ........................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klorofil............................................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Pigmen warna tumbuhan ...........................................3
2.1.2 Definisi klorofil .................................................................... 3
2.1.2 fungsi klorofil .................................................................... 3
2.1.3 pengaruh zat pelarut terhadap klorofil..................................... 4
2.2 Vitamin C ........................................................................................ 5
2.2.1 Definisi vitamin .................................................................... 5
2.2.2 Macam-macam vitamin ........................................................ 7
2.2.4 Faktor yang mempengaruhi vitamin C ................................. 8
2.2.4 metode iodimetri.......................................... .................................8

2.3 Hidrolisa Polisakarida.................................................................... 9


2.3.1 Definisi hidrolisis ................................................................. 9
2.3.2 Definisi polisakarida............................................................. 9
2.3.3 Macam-macam metode hidrolisis ........................................... 10
2.3.4 Faktor yang mempengaruhi hidrolisis polisakarida ................. 11
2.3.4 hidrolisis oleh enzim dan hidrolisis oleh asam..........................11

BAB III. METODE PRAKTIKUM

1.1 Tempat dan Waktu .......................................................................... 13


1.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 13
1.2.1 Klorofil .................................................................................. 14
1.2.2 Vitamin C............................................................................... 15
1.2.3 Hidrolisa polisakarida ............................................................. 16

1.3 Prosedur Kerja................................................................................. 14


1.3.1 Klorofil .................................................................................. 14
1.3.2 Vitamin C............................................................................... 15
1.3.3 Hidrolisa polisakarida ............................................................. 16
1.3.3.1 Hidrolisa polisakarida oleh enzim ............................. 16
1.3.3.2 Hidrolisa polisakarida oleh asam ............................... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Klorofil ............................................................................................. 19


4.1.1 Hasil....................................................................................... 19
4.1.2 Pembahasan ........................................................................... 19
4.2 Vitamin C ......................................................................................... 21
4.2.1 Hasil....................................................................................... 21
4.2.2 Pembahasan ........................................................................... 22
4.3 Hidrolisa Polisakarida ..................................................................... 24
4.3.1 Hidrolisa Polisakarida oleh Enzim ...................................... 24
4.3.1.1 Hasil ......................................................................... 24
4.3.1.2 Pembahasan .............................................................. 24
4.3.2 Hidrolisa Polisakarida oleh Asam........................................ 25
4.3.2.1 Hasil ......................................................................... 25
4.3.2.2 Pembahasan .............................................................. 26

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 27


5.2 Saran ................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biokimia pada umumnya mencakup struktur dan fungsi komponen seluler,

seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat dan biomolekul lainnya. Mata

kuliah Biokimia memuat materi tentang kimia reaksi diperantarai enzim dan sifat-

sifat protein (Isnayni et al., 2020).

Pada umumnya terdapat dua jenis klorofil pada tanaman tingkat tinggi yaitu

klorofil A dan B. Pigmen klorofil dapat lebih banyak menyerap cahaya berwarna

biru dan merah dibandingkan cahaya berwarna hijau. Tumbuhan dapat memperoleh

kebutuhan energi dari spektrum merah dan biru, yaitu antara 500–600 nm. Warna

hijau pada daun disebabkan karena klorofil menyerap cahaya merah biru,

meneruskan dan memantulkan cahaya biru (Nurcahyani et al., 2020).

Vitamin C juga dikenal dengan asam askorbat. Dalam tubuh manusia,

senyawa ini berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia. Oleh karena itu, jika

katalis ini tidak terdapat dalam tubuh manusia dapat menyebabkan fungsi normal

tubuh akan terganggu. Tubuh manusia tidak dapat menghasilkan vitamin C

sehingga kebutuhan vitamin C dalam tubuh dipenuhi melalui asupan bahan

makanan. Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan segar merupakan

sumber vitamin C yang baik. Vitamin C memiliki sifat yang mudah larut di dalam

air dan mudah teroksidasi (Ngginak et al., 2019).

Karbohidrat dapat digolongkan ke dalam 4 kelompok, antara lain

monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida yang

sering ditemukan dalam tanaman yaitu glukosa dan fruktosa. Sementara itu,
disakarida yang sering dijumpai di dalam tumbuhan antara lain sukrosa, maltosa dan

selibiosa. Sementara itu, oligosakarida dan polisakarida dengan susunan rumus umum

yang tentunya berbeda (Ridhani et al., 2021).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum Mata Kuliah Biokimia antara lain sebagai berikut.

1. Menentukan konsentrasi klorofil pada berbagai jenis daun


2. Mempelajari perubahan klorofil
3. Menetapkan kadar vitamin C pada berbagai jenis buah dan sayur
4. Menetapkan kadar vitamin C pada buah dengan tingkat kematangan yang berbeda
5. Mempelajari hidrolisa polisakarida oleh asam dan enzim

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat Praktikum Biokimia yaitu

1. agar mahasiswa mampu menentukan konsentrasi klorofil pada berbagai jenis daun,
mampu mempelajari perubahan klorofil,

2. mampu menetapkan kadar vitamin C pada berbagai jenis buah dan sayur,

3. mampu menetapkan kadar vitamin C pada buah dengan tingkat kematangan yang
berbeda,

4. serta mampu mempelajari hidrolisa polisakarida oleh asam dan enzim


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klorofil

2.1.1 Pengertian Pigmen Warna Tumbuhan


Klorofil
Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak
sebagai akibat sebagai proses absorbsi selektif terhadap panjang gelombang pada
kisaran tertentu. Pigmen pada tumbuhan terdiri dari dua kelompok besar, yaitu
kelompok pigmen klorofil dan karotenoid. Pigmen pada daun berasal dari
proplastida yaitu plastida yang belum dewasa, kecil dan hampir tidak berwarna atau
tanpa membran dalam. Perbedaan warna daun menunjukkan adanya perbedaan
kandungan pigmen daun termasuk pigmen klorofil (Aisoi, 2019).

Karotenoid
Pigmen karotenoid biasanya berwarna merah, orange atau kuning. Pigmen
yang termasuk dalam jenis karotenoid adalah karoten, yaitu zat warna yang
memberikan warna pada wortel. Karotenoid termasuk pigmen yang tidak larut air,
oleh karenanya pigmen ini terdapat pada membran di dalam sel, yaitu pada
membran kloroplas.

Antosianin
Berbeda dengan klorofil dan karotenoid, antosianin merupakan pigmen yang
larut dalam air. Pigmen ini diproduksi di dalam sitoplasma dan disimpan di dalam
vakuola. Pigmen ini berwarna merah-pink dan biasanya kita lihat pada daun bunga,
buah-buahan berwarna merah (seperti apel), dan daun-daun yang dijumpai pada
musim gugur.

2.1.2 Definisi klorofil


Klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu choloros artinya hijau dan phyllos
artinya daun. Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga,
dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan
dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil
memiliki rantai fitil (C20H39O) yang akan berubah menjadi fitol (C20H39OH) jika
terkena air dengan katalisator klorofilase. Klorofil merupakan faktor yang
mempengaruhi fotosintesis (Yuliantika et al., 2016).

2.1.3 Fungsi klorofil


Fungsi klorofil pada tumbuhan adalah menyerap cahaya, biasanya berupa
sinar Matahari. Energi yang diserap dari cahaya akan ditransfer ke dua jenis
molekul penyimpan energi. Melalui fotosintesis, tanaman menggunakan energi
yang tersimpan untuk mengubah karbon dioksida, yang diserap dari udara, dan air
menjadi glukosa, sejenis gula.
2.1.4 Pengaruh zat pelarut terhadap klorofil
Proses pelarutan klorofil dipermudah dengan bantuan deterjen. Penggunaan
Tween 80, yang termasuk deterjen non ionik, dalam proses pelarutan klorofil dapat
menekan pembentukan feofitin. Selain itu, penggunaan Tween 80 dapat
mempermudah kontakantara klorofil dengan enzim klorofilase. Enzim klorofilase
bekerja menghidrolosis gugus fitolklorofilsehingga mengubahnya menjadi
klorofilid yang larut air (Prangdimurti, 2007)

2.2 Vitamin

2.2.1 Definisi vitamin


Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil,
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme untuk dapat tumbuh dan
berkembang secara normal. Vitamin merupakan komponen gizi yang sangat
penting bagi tubuh, dapat membantu memperlancar proses metabolisme tubuh,
akan tetapi tidak dapat menghasilkan energi (Rai, 2018). Vitamin adalah zat
esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan
proses metabolisme tubuh. Fungsi utama vitamin bagi tubuh adalah sebagai
pengatur pertumbuhan organ-organ tubuh agar selaras.
2.2.2 Macam-macam vitamin
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini membantu mata
untuk melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan warna benda. Selain itu,
vitamin A juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu sistem
imun melawan infeksi. Vitamin B1 yang berfungsi untuk membantu tubuh
mengubah makanan menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit. Vitamin C atau
ascorbic acid dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen. Kolagen sendiri
merupakan salah satu serat protein yang berperan dalam menjaga kekenyalan kulit,
membantu penyembuhan luka, serta memperkuat pembuluh darah. Vitamin D
berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna pertumbuhan tulang, terutama
pada anak-anak. Selain itu, vitamin ini juga membantu sistem imun dalam melawan
infeksi. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan Anda mengalami pelunakan
tulang (osteomalacia), rakitis, dan rentan terkena infeksi. DLL
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi vitamin
suhu berpengaruh nyata terhadap kandungan vitamin C pada cabai rawit putih.
Semakin tinggi suhu maka kandungan vitamin C semakin menurun. Sedangkan
lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan vitamin C tetapi
semakin lama penyimpanan kandungan vitamin C cenderung menurun. Suseno
(2013) menjelaskan bahwa jus jeruk yang disimpan dalam bentuk beku akan sedikit
kehilangan vitamin C dibandingkan jus jeruk yang tidak disimpan dalam keadaan
beku. Selain itu jus jeruk yang disimpan dalam wadah tertutup akan kehilangan
vitamin C lebih sedikit dibandingkan jus jeruk dalam wadah yang terbuka
2.2.4 Metode iodimetri
salah satu metode yang tepat dalam penetapan kadar vitamin C adalah metode
iodimetri, karena vitamin C merupakan senyawa yang bersifat reduktor kuat,
mudah teroksidasi, dan iodium mudah berkurang. Hal ini merupakan salah satu
syarat senyawa dapat dilakukan dengan metode Iodimetri.
2.3 Hidolisa polisakarida
2.3.1 Definisi hidrolisis
Hidrolisis berasal dari bahasa Grrek dari kata hyoor yang berarti air dan lisis
berarti kehilangan. Hidrolisis adalah proses pemecahan kimiawi suatu molekul
karena pengikatan air, menghasilkan molekul-molekul yang lebih kecil. Proses
hidrolisis yang dilakukan dapat menghasilkan gula pereduksi untuk difermentasi
menjadi etanol (Aniriani et al., 2018). Hidrolisis adalah proses pemecahan
polisakarida menjadi monomer gula yang dapat dilakukan secara kimia ataupun
enzimatis
2.3.2 Definisi polisakarida
2.3.3 Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang
dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
yang spesifik kerjanya. Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari
banyak sakarida sebagai monomer, contohnya selulosa, glikogen, dan amilum.10
Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n (Rai, 2018). Polisakarida merupakan
polimer dari monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Berdasarkan
fungsinya, polisakarida pada tumbuhan dapat digolongkan menjadi polisakarida
struktur dan cadangan makana
2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi hidrolisa polisakarida
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses hidrolisis pati secara enzimatis
yaitu konsentrasi substrak, konsentrasi enzim, suhu, pH, dan lama proses hidrolisis
(Ardiansyah et al., 2018). Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas
hidrolisis asam adalah jenis substrak, rasio bahan, waktu, suhu, dan konsentrasi
asam. Semakin halus dan luas permukaan substrak, kontak antar substrak dengan
asam akan semakin luas, sehingga meningkatkan kecepatan reaksi dan
memperkecil konversi reaksi. Serta semakin besar rasio bahan, bahan yang bereaksi
dengan larutan akan semakin besar dan memberikan hasil yang lebih banyak
(Salsabila et al., 2021).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses hidrolisis adalah waktu reaksi dimana
semakin lama waktu hidrolisis, makin besar pula konversi pati. Faktor selanjutnya
adalah suhu reaksi, pada hidrolisis pati suhu tidak boleh terlalu tinggi sebab
konversi yang diperoleh akan menurun. Katalisator sangat mempengaruhi kinetika
reaksi, untuk hidrolisis pati katalisator yang digunakan biasanya bersifat asam.
kecepatan reaksi akan bertambah dengan naiknya konsentrasi katalisator
yang digunakan biasanya bersifat asam. kecepatan reaksi akan bertambah dengan
naiknya konsentrasi katalisator yang digunakan. Faktor selanjutnya pada hidrolisis
pati adalah kadar suspensi, pada kadar suspensi yang tinggi mengakibatkan
kekentalan campuran akan semakin meningkat (Purnamawati et al., 2021).
2.3.5 Hidrolisis oleh enzim dan hidrolisis oleh asam
Hidrolisis oleh enzim
terdapat dua jenis proses hidrolisis yang dapat
dijalankan, yaitu hidrolisis enzim dan hidrolisis kimiawi. Proses hidrolisis
enzimatik merupakan proses penguraian suatu polimer yang kompleks
menjadi monomer penyusunnya dengan menggunakan enzim. Enzim memiliki
kemampuan mengaktifkan senyawa lain secara spesifik dan dapat meningkatkan
kecepatan reaksi sehingga proses hidrolisis akan lebih cepat dibandingkan
hidrolisis kimia.

Hidrolisis oleh asam


Hidrolisis menggunakan asam dalam proses pemotongan pati tidak teratur sehingga
hasilnya adalah campuran dekstrin, maltosa dan glukosa. Hidrolisis asam prosesnya
memecah pati secara acak dan tidak terpengaru dengan adanya ikatan α-1,6-
glikosidik.

BAB III Metode penelitian

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan di palu pada hari rabu tanggal 7 juni 2023 yang
bertempat di laboratorium agronomi Fakultas Pertanian Universitas tadulako
3.2 Alat dan bahan
3.2.1 Alat dan bahan Klorofil
Bahan:
 Daun tanaman Jagung
 Daun tanaman Coklat
 Alkohol 95%
 Aquadest
Alat:
 Mortar
 Labu ukur 100 ml
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Kertas saring
 Spektrofotometer
 Neraca analitik
3.2.2 Alat dan bahan vitamin
Bahan:
 Buah Jeruk
 Buah Pisang
 Tomat
 Sayur Bayam
 Sayur kelor
 Larutan Iodium 0,01 N
 Larutan Pati 1 %
 Aquadest

Alat:
 Gelas Kimia 100 ml
 Erlemeyer 125 ml
 Labu Ukur 100 ml
 Timbangan
 Blender
 Pisau
 Sentrifuge
 Tabung Sentrifuge
 Kain saring
 Pipet Volume 25 ml
 Pipe tetes
 Buret 25 ml
 Klem buret
 Statif

3.2.3 Alat dan bahan hidrolisa dan polisakarida


Bahan:
 Larutan Pati 1 %
 Larutan Pati 5 %
 Pereaksi Fehling A
 Pereaksi Fehling B
 Larutan Iodium 1 %
 Kertas Saring
 HCl 2 N
 NaOH 0,1 N
 Saliva (Air Liur)

Alat:
 Tabung Reaksi
 Rak Tabung
 Pipet Tetes
 Gelas Kimia
 Test-plate porselin putih
 Gegep
 Penangas Air
 Labu Ukur
 Stopwacth
 Batang Pengaduk

3.3 Prosedur kerja


3.3.1 Prosedur kerja klorofil
1 Siapkan daun tanaman yang telah berfotosintesis (terkena sinar matahari) selama 6 jam .
potong kecil-kecil dan hilangkan tulangnya
1. Gerus potongan daun tersebut ke dalam mortal/lumpang sampai hancur/halus
2. Timbang sebanyak 1 gram , masukkan ke dalam gelas kimia.
3. Tambahkan alcohol 95% , Aduk dan saring dengan kertas saring , ambil filtratnya dan
masukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
4. Tambahkan alcohol 95% sampai tanda tera.
5. Kocok dan kemudian ukur absorbansinya dengan alat spektrofotometer pada panjang
gelombang 649 nm dan 665 nm.
6. Catat masing-masing nilai absorbansinya
7. Tentukan konsentrasi klorofil daun dengan rumus dari Winterman dan De Mots sebagai
berikut ;

Klorofil A : 13,7 x OD 665 nm – 5,76 OD 649 nm (mg/l)


Klortofil B : 25,8 x OD 649 nm – 7,60 OD 665 nm (mg/l)
Klorofil Total : 20,0 x OD 649 nm + 6,10 OD 665 nm (mg/l)

3.3.2 Prosedur kerja vitamin

1. Bahan dipotong-potong kecil kemudian diblender.


2. Timbang bahan sebanyak 100 gr lalu blender, kemudian ambil 5 gr masukkan ke dalam
labu ukur 100 ml dan tambahkan aquades sampai tanda tera.
3. Kocok selama 30 menit, kemudian saring dengan kain saring dan tampung filtrarnya
4. Filtrat ynag diperoleh disentrifuge selama 15 menit. Pisahkan cairan yang jernih dengan
cara dekantasi dan tampung ke dalam gelas kimia 100 ml
5. Pipet sebanyak 25 ml kemudian masukkan ke dalam erlemeyer 125 ml
6. Tambahkan 2 ml larutan pati 1% dan air 20 ml air murni, kemudian titrasi dengan larutan
standar iodium 0,01 N.
7. Tentukan kadar vitamin C dari masing-masing bahan yang diuji.
ml iodium x 0,01 N x 0,88 x P x 100
 Berat Vit C (mg/100 g) = gram berat contoh

Berat Vitamin C
 Kadar Vit C (%) = X 100%
berat contoh (mg)
8. Data hasil percobaan dibuat seperti tabel berikut ini :

No Jenis Bahan Vol.Titrasi Iodium Kadar Vitamin C


0,01 N Mg/100 g %
1 Jeruk
2 Pisang
3 Bayam
4 Kacang Panjang

Bandingkan data hasil percobaan dengan data dari pustaka

3.3.3Prosedur kerja Hidrolisa Polisakarida

Hidrolisa Polisakarida oleh Enzim


1. Masukkan larutan pati 1% ke dalam tabung reaksi bernomor 1 sebanyak 5 tetes.
Tambahkan larutan pereaksi Fehling 2 ml, didihkan selama 1 menit dan biarkan beberapa
saat. Amati perubahan warna yang terjadi.
2. Masukkan larutan pati 1% ke dalam tabung reaksi bernomor 2 sebanyak 4 ml dan
tambahkan 2 ml saliva, kemudian kocok. Diamkan pada suhu kamar.
3. Dari awal setiap selang satu menit ambil satu tetes, masukkan ke dalam test-plate porselin
putih dan uji dengan iodium. Amati warna yang terbentuk dan pada menit keberapa
derajat warna tersebut berkurang atau hilang.
4. Masukkan 5 tetes sisa sampel uji pada tabung nomor 2 ke dalam tabung reaksi yang lain.
Tambahakan larutan pereaksi Fehling sebanyak 2 ml. Didihkan selama 1 menit dan
biarkan beberapa saat. Amati perubahan warna yang terjadi.
5. Bandingkan dengan perubahan warna yang terjadi pada tabung nomor 1, simpulkan dan
buat laporan hasil percobaan ini.
Hidrolisa polisakarida oleh Asam
1. Siapkan 2 tabung reaksi, isi dengan larutan sesuai Tabel berikut ini:

Nomor Tabung Larutan Pati 5% HCl 2 N


(ml) (ml)
1 3 -
2 3 2
2. Kocok kedua tabung reaksi tersebut selama 5 menit. Setiap isi tabung diambil serbanyak
1 tetes, kemudian dimasukkan ke dalam test-plate porselin putih dan uji dengan iodium.
3. Amati warna yang terbentuk dan bandingkan hasil pengujian antara isi tabung nomor 1
dengan nomor 2.
4. Sisa isi tabung pada nomor 2 dipanaskan di dalam air memdidih selama 30 menit,
kemudian didinginkan. Netrlkan dengan NaOH 0,1 N sebanyak 2 ml, kemudian uji
dengan pereaksi Fehling.
Amati perubahan warna yang terjadi dan bandingkan dengan hasil yang diperoleh pada
percobaan A.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Klorfil
4.1.1 hasil
Arsorbansi Klorofil Klorofil Klorofil
No. Sampel
649 nm 665 nm A B Total
1. Daun nangka 8,74 5,75 14,47
muda
2. Daun nangka 10,574 6,454 17,006
tua
3. Daun mangga 4,536 2,909 2,165
muda
4. Daun mangga 6,123 4,83 25,16
tua
5. Daun jagung 3,92 2,17 20,47
muda
6. Daun jagung 11,64 4,04 3,45
tua

4.1.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan untuk menentukan kadar klorofil
dengan spektrum cahaya (panjang gelombang) tertentu yang di pancarkan ke
molekul klorofil di dalam alat tersebut.senyawa tersebut hanya menyerap foto yang
bersesuaian dengang panjang gelombang tertentu oleh karena itu setiap pigmen
memiliki spektrum absorbsinya yang unik. Setelah pengkalibrasian selesai, maka
spektrofotometer. Klorofil terkandung pada ekstrak daun mangga tua selanjutnya
akan ditambahkan sesuai dengan panjang gelombang yang telah di pilih dan
nantinya akan nilaikadar klorofil dari ekstrak dan mangga tua yang di ukur pada
monitor.

4.2Vitamin

4.2.1 hasil
Volume Kadar Vitamin C
No. Sampel
Titrasi mg/100 g %
1. Kelor 0,8 682,88 13,6576
2. Bayam 1,8 5,0057 6,34
3. Tomat 3,7 119,68 2,39
4. Jeruk 2 0,92 0,02
5. Pepaya 1,4 126,72 2,5344
6. Jambu 98,56 1,97

4.2.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan untuk menentukan kadar vitamin c
dalam sampel (jeruk). Dengan menggunakan metode titrasi iodimetri yaitu titrasi
pengoksidasian vitamin C oleh larutan iodion. Penelitian ini menunjukan bahwa
vitamin C memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
aterosklerosis.vitamin C mempunya hubunan dengan metabolisme kolestrol
kekurangan vitamin C menyebabkan peningkata kolestrol.

4.3 Hidrolisa polisakarida


4.3.1 Hasil Hidrolisa Polisakarida Enzim
No. Tabung Perlakuan Hasil Percobaan
5 tetes pati 1% + Fehling +
1. Tabung A Warnanya pekat
Pemanasan dan endapannya
kental
2. Tabung B 4 ml pati 1% + 2 ml saliva Dimenit
pertama kembali
menjadi bening
5 tetes uji sampel tabung B + Warna pudar
3. Tabung C Fehling dan endapannya
encer
4.3.2 Hasil Hidrolisa polisakarida Asam
No. Tabung Perlakuan Hasil Percobaan
3 ml pati 5%
1. Tabung A Warnanya pekat
+endapan kental
2. Tabung B 3 ml pati 5% + 2 ml Hcl 2N Warna
pudar+Endapan
encer
3 ml Pati 5%+ 2 ml Hcl 2N+
3. Tabung C
Dipanaskan + NaOH 2 ml + Fheling Biru
2ml

4.3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dii lakukan hidrolisis enzim amilase pada
sampel saliva. Di tambahkan 5 tetes pati dan fehling , terus di kocok selama 30
menit dan hasilnya berwarna pudar dan endapan encer, Setelah itu lalu sampel di
panaskan dalam hot plate selama 30 menit dan hasilnya berwarna nya pekat dan
endapanya kental,
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil praktikum pada percobaan klorofil, dapat dilihat bahwa
konsentrasi klorofil total tertinggi terdapat pada daun mangga tua sebesar
25,16% dan terendah pada daun jagung tua sebesar 3,45% sehingga
diketahui bahwa konsentrasi klorofil pada daun tua lebih tinggi jika
dibandingkan dengan daun muda.
2. Berdasarkan hasil praktikum pada percobaan vitamin C, dapat dilihat bahwa
kadar vitamin C tertinggi terdapat pada sayur kelor sebesar 682,88 mg/100 g
dan 13,6576% sedangkan terendah pada buah jeruk manis sebesar 0,92 mg/100 g dan
0,02% sehingga diketahui bahwa kadar vitamin C pada sayur
lebih tinggi jika dibandingkan pada buah.
3. Berdasarkan hasil praktikum pada percobaan hidrolisa polisakarida oleh
asam, diketahui bahwa perubahan warna pada sampel terjadi akibat adanya
proses hidrolisis. Hasil praktikum pada percobaan hidrolisa polisakarida
oleh enzim, diketahui bahwa tabung nomor 1 dan 3 yang membentuk warna
biru hitam mengandung amilosa dan amilopektin. Sedangkan tabung nomor
2 membentuk warna biru merah bata mengandung amilase.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah praktikan diharapkan bekerja dengan teliti
dan sesuai dengan arahan dari asisten praktikum. Ketika percobaan berlangsung
praktikan harus bisa menjaga keselamatan kelompok serta sesama praktikan sehingga
dapat terciptanya kenyamanan dan keamanan saat melakukan percobaan pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Aisoi, L. E. (2019). Analisis Kandungan Klorofil Daun Jilat (Villebrune rubescens


Bl.) Pada Tingkat Perkembangan Berbeda. SIMBIOSA, 8(1), 50-58.
Aniriani, G. W., Apriliani, N. F., & Sulistiono, E. (2018). Hidrolisis Polisakarida
Xilan Jerami Menggunakan Larutan Asam Kuatuntuk Bahan Dasar
Produksi Bioetanol. Jurnal Ilmiah Sains, 18(2), 113-117.
Ardiansyah, A., Nurlansi, N., & Musta, R. (2018). Waktu Optimum Hidrolisis Pati
Limbah Hasil Olahan Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz var. Lahumbu)
Menjadi Gula Cair Menggunakan Enzim α-Amilase Dan
Glukoamilase. Indonesian Journal of Chemical Research, 5(2), 86-95.
Isnayni, M. Y., & Hermansyah, W. (2020). Pengaruh pembelajaran sistem daring
terhadap mahasiswa tadris biologi dalam memahami materi mata kuliah
biokimia. ALVEOLI: Jurnal Pendidikan Biologi, 1(1), 22-28.
Nurcahyani, E., Rahmadani, D. D., Wahyuningsih, S., & Mahfut, M. (2020).
analisis kadar klorofil pada buncis (Phaseolus vulgaris L.) Terinduksi indole
acetic acid (IAA) SECARA IN VITRO. Analit: Analytical and
Environmental Chemistry, 5(1), 15-23.
Ngginak, J., Rupidara, A., & Daud, Y. (2019). Analisis Kandungan Vitamin C Dari
Ekstrak Buah Ara (Ficus Carica L) Dan Markisa Hutan (Passiflora Foetida
L). Jurnal Sains dan Edukasi Sains, 2(2), 54-59.
Purnamawati, N., & Yandra, A. (2021). Pengaruh Kadar Suspensi Pati Kulit Pisang
Kepok pada Kinetika Reaksi Proses Hidrolisis. Journal of Research and
Education Chemistry, 3(1), 75-75.
Ridhani, M. A., Vidyaningrum, I. P., Akmala, N. N., Fatihatunisa, R., Azzahro, S.,
& Aini, N. Potensi Penambahan Berbagai Jenis Gula Terhadap Sifat Sensori
dan Fisikokimia Roti Manis.: Review. Pasundan Food Technology Journal,
8 (3)1-5.
Rai, I.N. (2018). Dasar-dasar Agronomi. Percetakan Pelawa Sari. Denpasar. 265
hal.
Salsabila, A. L., & Fahruroji, I. (2021). Hidrolisis Pada Sintesis Gula Berbasis Pati
Jagung. EDUFORTECH, 6(1), 32-38
Yuliantika, G., Suprayogi, A., & Sukmono, A. (2016). Analisis Penggunaan
Saluran Visibel Untuk Estimasi Kandungan Klorofil Daun Padi Dengan
Citra Hymap (Studi Kasus: Kabupaten Karawang, Jawa Barat). Jurnal
Geodesi Undip, 5(2), 200-207.
Dokumentasi Praktikum
Biodata penyusun

Nama MOH SYAHRIL YASIN


NIM :E28322051
TTL :AMPANA/06-02-2003
Alamat : JL.KERAPU
Email :syahrilyasin42 @gmail.com

Anda mungkin juga menyukai