Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUBUNGAN FOTOSINTESIS DENGAN PENCEGAHAN GLOBAL WARMING


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi
Dosen Pengampu : Sitti Hadija Samual, M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Fizha Arfiany (145420123004)
2. Malani Kaliele (145420123003)
3. Giandra Pratama Putra (145420123008)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG
(UNIMUDA)
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Biologi. Isi
dari makalah ini diambil dari beberapa sumber yang kemudian dirangkum dan disusun
sehingga berbentuk makalah.
Bersama ini, Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen yang telah memberikan tugas untuk
penyusunan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu pembaca
memahami isi yang termuat di dalamnya. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran akan penulis terima demi
terciptanya suatu makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih semoga makalah mengenai Hubungan
Fotosintesis Dengan Pencegahan Global Warming ini dapat berguna bagi penulis dan bagi para
pembaca pada umumnya.

Sorong, Jumat 30 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I ...............................................................................................1
PENDAHULU...................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................2
C. Tujuan...........................................................................2
BAB II..............................................................................................3
PEMBAHASAN ...............................................................................3
A. Pengertian Fotosintesis ................................................3
B. Proses Fotosintesis .......................................................3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis .....................5
D. Hasil Akhir Fotosintesis ................................................6
E. Manfaat Fotosintesis ....................................................7
F. Pengertian Global Wamning ........................................7
G. Proses Terjadinya Global Warming ..............................8
H. Penyebab Global Warming...........................................9
I. Dampak Global Warming ...........................................10
J. Cara Mengurangi Dampak Global Warming ..............11
K. Hubungan Fotosintesis Dengan Global Warming ......11
BAB III...........................................................................................13
PENUTUP .....................................................................................13
A. Kesimpulan .......................................................................13
B. Saran ................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................14
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki banyak peranan penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi.
Selama ini tumbuhan dikenal sebagai pemasok oksigen dan juga bahan pangan bagi makhluk
hidup lainnya, pohon juga menjadi rumah bagi berbagai macam satwa. Namun, ada satu lagi
peran tumbuhan yang esensial bagi bumi . Peran esensial tersebut merupakan mencegah
pemanasan global dengan cara mengubah iklim bumi. Selain itu peranan tumbuhan dalam
mengatasi dampak pemanasan global adalah menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis
sehingga mengurangi gas rumah kaca. Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah
kaca yang diemisikan kegiatan manusia dalam jumlah besar. Kadar karbon dioksida di atmosfer
yang terus meningkat ini mengakibatkan kenaikkan suhu bumi secara perlahan-lahan.
Jika kadar karbon dioksida di atmosfer terus dibiarkan meningkat, maka pemanasan global
akan semakin parah. Dilansir dari National Geographic, dalam beberapa dekade mendatang
diperkirakan suhu rata-rata global akan naik antara empat hingga enam derajat celcius, dan di
akhir dekade atmosfer bumi akan mengalami kenaikan dua kali lipat kadar karbon dioksida.
Disinilah tumbuhan berperan sebagai pereduksi karbon dioksida. Seperti yang kita ketahui
bahwa tumbuhan menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen. Sehingga
fotosintesis tumbuhan dapat mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer. Ciais dan kawan-
kawan dalam buku Climate Change 2013: The physical science basis. Constribution of Working
Group I to Fifth Assessment Report of the Intergovermental Panel on Climate Change (2013),
menyebutkan bahwa tumbuhan menyerap sekitar 30 persen dari total emisi karbon dioksida.
Hal tersebut berarti keberadaan tumbuhan dapat mengurangi gas rumah kaca. Belum lagi
proses fotosintesis tumbuhan dapat mengubah iklim yang panas menjadi lebih dingin.
Uap air hasil transpirasi tumbuhan tersebut kemudian akan memenuhi atmosfer, dan
berkumpul membentuk awan. Awan yang terbentuk kemudian akan menurunkan hujan yang
ikut mendinginkan suhu di sekitarnya. Kemampuannya untuk mendinginkan suhu atmosfer
bumi dan mencegah pemanasan global membuat tumbuhan memiliki satu lagi peran penting
bagi kehidupan. Oleh karena itu jumlah tumbuhan harus dijaga atau bahkan ditingkatkan
untuk dapat mengurangi kadar karbon dioksida secara lebih efektif.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Fotosintesis ?
b. Bagaimana proses terjadinya Fotosintesis ?
c. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya Fotosintesis?
d. Apa hasil akhir dari Fotosintesis ?
e. Apa manfaat dari Fotosintesis ?
f. Apa yang dimaksud dengan Global Warming ?
g. Bagaimana proses terjadinya Global Warming ?
h. Apa penyebab terjadinya Global Warming ?
i. Apa dampak yang ditimbulkan dari Global Warming?
j. Bagaimana cara mengurangi dampak Global Warming?
k. Apa hubungan Fotosintesis dengan Pencegahan Global Warming ?

C. Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pentingnya tumbuhan dalam
keberlangsungan hidup dibumi karena adanya tumbuhan dapat membantu mengurangi
pemanasan global yang terjadi akibat aktivitas manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis merupakan gabungan dari kata “photo” yang artinya cahaya dan “synthesis”
artinya proses pengolahan dengan menggunakan bahan tertentu. Secara alamiah, fotosintesis
merupakan proses reaksi penggabungan berbagai zat untuk menghasilkan makanan oleh
tumbuhan yang melibatkan cahaya matahari. Fenomena fotosintesis merupakan proses
biokimia yang memanfaatkan bantuan sinar matahari dan hanya terjadi kepada makhluk
hidup yang mempunyai klorofil. Contohnya tumbuhan dan fitoplankton.
Fotosintesis adalah proses pembuatan energi yang diperlukan tumbuhan yang dibantu
oleh cahaya matahari serta bahan-bahan pendukung seperti CO2, air dan unsur hara yang
berguna untuk kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Perlu diketahui bahwa proses
fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil, tanpa adanya
klorofil suatu tumbuhan tidak akan dapat membuat makanannya sendiri.
Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan atau pembentukan makanan yang dilakukan
oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil dengan
bantuan bantuan energi cahaya matahari.
Dari berbagai pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan fotosintesis merupakan sebuah
proses untuk menghasilkan makanan dengan bantuan karbon dioksida, air, sinar matahari dan
klorofil. Fotosintesis tidak hanya dilakukan oleh tumbuhan saja. Namun, ada beberapa spesies
seperti bakteri, protista dan alga yang juga mampu melakukan fotosintesis.
Organisme tersebut dapat melakukan fotosintesis karena mempunyai pigmen warna yang
bisa menyerap sinar matahari, dari ungu hingga merah. Pigmen warna tidak hanya hijau, ada
pun xantofil (berwarna jingga) dan karoten (berwarna kuning). Organisme yang bisa
melakukan fotosintesis disebut organisme autotrof.

B. Proses Terjadinya Fotosintesis


Rumus Kimia Fotosintesis secara sederha dapat dilihat melalui bagan berikut ini.

6CO2 + 6H20 + Cahaya Matahari C6H1206 + 6O2


(Karbondioksida) (Air) (Glukosa) (Oksigen)
Supaya dapat melakukan proses fotosintesis, tanaman membutuhkan empat syarat yang
telah diseburkan diatas yaitu Karbondioksida, Air, Cahaya Matahari dan Zat hijau daun
(klorofil) . Berikut adalah beberapa proses yang terjadi dalam fotosintesis.
Karbondioksida ( CO2 ) akan diserap oleh mulut daun pada tanaman dari udara bebas.
Mulut daun ini disebut dengan stomata. Kemudian, air diambil atau diserap dari dalam tanah
melalui akar tanaman yang selanjutnya diangkut oleh komponen pengangkut pada tanaman.
Cahaya matahari diserap oleh klorofil ( zat hijau daun ) dan akan diurai menjadi energi. Semua
proses akan berlangsung dan akan membentuk sebuah reaksi dan menghasilkan oksigen serta
glukosa. Saat fotosintesis tumbuhan akan melepaskan oksigen ke udara. Hal ini berbeda
dengan aktifitas tumbuhan yang melakukan respirasi pada saat malam hari. Setelah terdapat
glukosa pada tumbuhan, maka akan diubah menjadi nutrisi seperti lemak, protein, dan nutrisi
lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tumbuhan menyimpan glukosa dalam bentuk
pati dan sisa cadangan glukosa akan disimpan di buah, akar (jenis tanaman umbi-umbian),
dan daun.
Daun adalah tempat utama terjadinya fotosintesis. Energi yang digunakan untuk
fotosintesis berasal dari cahaya matahari yang diserap oleh kloroplas di dalam daun. Bahan
yang digunakan untuk fotosintesis adalah air dan kabondioksida. Air (H2O) sebagai bahan
dalam tanah menyebar dari akar melalui xylem. Karbondioksida (CO2) sebagai bahan di udara
masuk melalui stomata. Produk yang dihasilkan dari fotosintesis yaitu glukosa (C6H12O6)
merupakan produk fotosintesis berenergi tinggi yang menyebar ke seluruh bagian tanaman
lewat floem. Oksigen (O2) adalah produk fotosintesis yang keluar dari daun melalui stomata
(Campbell, 1998).
Klorofil adalah pigmen karena menyerap cahaya yaitu radiasi elektromagnetik pada
spektrum kasat mata. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sinteis
molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama di dalam sel mesofil yaitu
jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap
milimeter persegi permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil yang merupakan pigmen
warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas (Campbell, 1998).
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu
reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida). Adapun penjelasan kedua proses fotosintesis tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Reaksi Terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini
memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai
antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400 - 450
nanometer) dan merah (650 - 700 nanometer) dibandingkan hijau (500 - 650 nanometer).
Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi
bahwa warna daun berwarna hijau.
Fotosintesis akan lebih banyak menghasilkan energi pada gelombang cahaya dengan
panjang tertentu. Hal ini dikarenakan panjang gelombang yang pendek lebih banyak
menyimpan energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi
aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. fotosistem II
terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II,
membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transport elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP satuan
pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau
kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron
ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya
dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida.
b. Reaksi Gelap
Reaksi gelap disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena tidak
tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di stroma. Namun
demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap. Reaksi gelap memerlukan
ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon dan oksigen dari karbondioksida, enzim yang
mengkatalisis setiap reaksi, dan RuBp (Ribulosa bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang
mempunyai 5 atom karbon.
Reaksi gelap terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu: Karbondioksida diikat oleh RuBp
(Ribulosa bifosfat yang terdiri atas 5 karbon) menjadi senyawa 6 karbon yang labil. Senyawa 6
karbon ini kemudian memecah menjadi 2 fosfogliserat (PGA). Masing-masing PGA menerima
gugus pfosfat dari ATP dan menerima hidrogen serta e- dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan
PGAL (fosfogliseraldehida). Tiap 6 molekul karbon dioksida yang diikat dihasilkan 12 PGAL.
Dari 12 PGAL, 10 molekul kembali ke tahap awal menjadi RuBp, dan seterusnya RuBp akan
mengikat CO2 yang baru. Dua PGAL lainnya akan berkondensasi menjadi glukosa 6 fosfat.
Molekul ini merupakan prekursor (bahan baku) untuk produk akhir menjadi molekul sukrosa
yang merupakan karbohidrat untuk diangkut ke tempat penimbunan tepung pati yang
merupakan karbohidrat yang tersimpan sebagai cadangan makanan

C. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Fotosintesis


Berikut beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya fotosintesis:
a. Cahaya matahari
Faktor utama yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah cahaya matahari. Hanya
sekitar dua persen cahaya matahari yang bisa digunakan untuk proses fotosintesis. Sisanya
akan dipantulkan atau diserap sebagai panas. Jumlah energi cahaya yang diserap klorofil
dipengaruhi oleh intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran.
Spektrum cahaya yang paling banyak diserap klorofil adalah spektrum merah dan biru ungu
atau nilai.

b. Klorofil
Klorofil atau zat hijau daun adalah suatu pigmen warna yang terdapat dalam kloroplas
daun dan digunakan sebagai katalisator dalam proses fotosintesis. Tanpa klorofil, fotosintesis
akan berlangsung sangat lambat bahkan tidak dapat terjadi hingga tumbuhan kehabisan
energi. Karena terdapat di dalam bagian tumbuhan, maka klorofil juga dapat disebut faktor
internal yang mempengaruhi proses fotosintesis.

c. Karbon dioksida
Karbon dioksida didapatkan tumbuhan dari udara bebas. Makin banyak karbon dioksida
yang diserap tumbuhan, maka makin cepat proses fotosintesisnya. Jumlah karbon dioksida
yang digunakan dalam fotosintesis sama dengan jumlah oksigen yang dihasilkan.
d. Air
Air ialah salah satu kebutuhan dasar bagi tumbuhan untuk dapat melakukan fotosintesis,
air memiliki fungsi sebagai bahan baku utama dalam proses fotosintesis selain karbon
dioksida. Air yang digunakan tumbuhan untuk fotosintesis ini berasal dari tanah, yang
diangkut oleh xilem menuju daun. Air berfungsi sebagai penyumbang atom hidrogen. Air juga
berfungsi untuk mengatur terbuka atau tertutupnya stomata. Adapun stomata merupakan
organ daun yang berfungsi sebagai tempat masuknya karbon dioksida, dan keluarnya oksigen
hasil fotosintesis. Jika ada cukup air, stomata akan terus membuka. Sebaliknya, jika
kekurangan air, stomata akan menutup.

e. Unsur hara
Unsur hara adalah sumber nutrisi utama yang dibutuhkan tumbuhan dalam melakukan
metabolisme. Unsur hara merupakan mineral maupun bahan organik yang dapat diperoleh
melalui penyerapan oleh akar di dalam tanah. Sebagai contoh, dalam melakukan fotosintesis,
klorofil membutuhkan ion magnesium yang hanya dapat diperoleh akar dari tanah.

e. Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting dalam fotosintesis. Semakin tinggi suhu, maka
semakin tinggi laju fotosintesisnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. Jika suhu tidak sesuai, fotosintesis tidak
dapat berlangsung.
f. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat ini berkurang, maka akan menyebabkan laju fotosintesis naik.
Sebaliknya, jika kadar fotosintat bertambah akan berakibat pada menurunnya laju fotosintesis

D. Hasil Akhir Dari Proses Fotosintesis


Hasil akhir dari proses fotosintesis adalah produksi glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2).
Inilah dua zat utama yang dihasilkan oleh tumbuhan selama fotosintesis. Glukosa adalah
molekul yang mengandung energi kimia yang tinggi. Tumbuhan menggunakan glukosa sebagai
sumber energi untuk melakukan berbagai fungsi, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, dan
reproduksi. Glukosa juga dapat diubah menjadi berbagai senyawa lain yang diperlukan oleh
tumbuhan, seperti pati (untuk penyimpanan energi), selulosa (untuk pembentukan dinding
sel), atau berbagai senyawa organik lainnya. Selain glukosa, oksigen juga merupakan hasil
penting dari fotosintesis. Oksigen dilepaskan ke atmosfer sebagai produk sampingan dari
reaksi terang fotosintesis ketika molekul air terpecah. Oksigen berguna untuk
keberlangsungan hidup di muka bumi.
Jadi, proses fotosintesis selain penting bagi tumbuhan juga penting bagi makhluk hidup
lainnya. Oksigen yang dihasilkan oleh proses fotosintesis berguna untuk pernapasan manusia
dan hewan.
E. Manfaat Fotosintesis
Berikut manfaat dari terjadinya proses fotosintesis :
1. Menghasilkan oksigen
Oksigen merupakan salah satu produk fotosintesis. Oksigen diperlukan organisme untuk
mempertahankan metabolismenya. Misalnya, hewan dan manusia membutuhkan oksigen
untuk bernafas.
2. Perolehan Buah
Fotosintesis juga menghasilkan cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk buah-
buahan dan umbi-umbian. Cadangan makanan ini tidak hanya dibutuhkan oleh tumbuhan
tersebut, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh manusia dan hewan.
3. Produksi Gula
Glukosa dapat digunakan sebagai bahan penyusun Vahak untuk membangun zat makanan
lain seperti protein dan lemak. Zat ini juga dapat digunakan dalam makanan hewan dan
manusia.
4. Mengeluarkan Racun
Reaksi fotosintesis juga membantu membuang racun berbahaya. Hal ini karena tumbuhan
memiliki kemampuan untuk menyerap racun yang berbahaya bagi organisme lain.
5. Meningkatkan Kelembaban Udara
Fotosintesis berperan dalam melembabkan udara. Ini meningkatkan kualitas udara dan
menguntungkan organisme lain. Demikian uraian singkat tentang proses fotosintesis dari asal
mula istilah hingga manfaatnya bagi lingkungan.Proses fotosintesis menjadi penting karena
membantu melindungi ozon dari efek pemanasan global.
6. Memberikan Manfaat Medis.
Jikalau fotosintesis tidak terjadi, maka akan membuat manusia kemungkinan terkena
kanker kulit dan juga penuaan dini, hal itu dikarenakan hasil dari karbon dioksida yang
berlebih.

F. Pengertian Global Warming


Pemanasan global (Global Warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan dataran bumi.
Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat. Menjelaskan bahwa global warming ialah
peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu maupun yang sedang
terjadi pada saat ini. Sebagian besar kejadian dipengaruhi oleh peristiwa efek rumah kaca di
atmosfir bumi. Global warming inilah yang menyebabkan adanya perubahan iklim.
Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat. Menjelaskankan bahwa global
warming merupakan peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi sebagai
dampak dari efek rumah kaca yang dimana efek rumah kaca ini merupakan kejadian
terperangkapnya panas di bumi karena terhalangnya gas emisi seperti karbondioksida di
atmosfir karena asap kendaraan bermotor, polusi udara dari pabrik-pabrik atau industri dan
kebakaran hutan.
Natural Resources Defense Council. Menjelaskan bahwa global warming adalah krisis
lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini. Atmosfer bumi sangat panas
karena terperangkap oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan
dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC ini juga menghimbau kepada seluruh
masyarakat di muka bumi untuk bertindak melawan pemanasan global agar efek buruknya
bisa berkurang bagi kehidupan manusia.
National Wildlife Federation. Menjelaskan tentang global warming sebagai peristiwa
dimana semakin hari bumi semakin panas, hujan dan banjir semakin deras, badai semakin
hebat dan kekeringan semakin menjadi-jadi. Berbagai kejadian tersebut merupakan dampak
real yang terjadi akibat adanya pemanasan global di muka bumi. Global warming juga
mengubah landscape kehidupan di bumi dan mematikan banyak spesies.

G. Proses Terjadinya Global Warming


Proses pemanasan global atau global warming di awali dengan pancaran atau radiasi
matahari. Ada beberapa gas-gas di atmosfear bumi yang bertugas menahan panas tersebut.
Pada saat pemanasan global terjadi, gas-gas ini justru kembali ke bumi. Atmosfer bumi terdiri
dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian gas
tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana,
dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi terjadi akibat meningkatnya emisi gas
rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya global warming yang menyebabkan perubahan
ekosistem di bumi, seperti, perubahan iklim yang ekstrem.
Pemanasan global atau global warming tentu memberi dampak yang cukup berbahaya
bagi para penghuni bumi. Contoh mudahnya, pemanasan global membuat gletser mencair
dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini menjadi laut karena volume air
meningkat.
Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub akan mencair.
Beberapa prediksi menyebut daratan akan mulai hilang dalam waktu 30 tahun dari sekarang.
Jika pemanasan global tak ditekan, manusia akan kesulitan mencari tempat tinggal jika volume
air terus meningkat.
H. Penyebab Global Warming
Global warming atau dikenal juga dengan pemanasan global merupakan hal yang sering
diperbincangakan dan telah menjadi isu bersama diberbagai belahan dunia. Banyak orang
yang sudah tidak asing lagi dengan adanya pemanasan global yang berdampak buruk bagi
kehidupan, baik bagi manusia, tumbuh-tumbuhan maupun hewan serta alam sekitar. Banyak
Masyarakat yang belum mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global, oleh karena itu
penyebab pemanasan global perlu kita cermati dan beritahukan kepada Masyarakat. Berikut
adalah beberapa penyebab terjadinya global warming atau pemanasan global:
1. Efek rumah kaca : Efek rumah kaca ini menyebabkan penumpukan gas, uap air, CO2,
metana dan sulfur dioksida di atmosfer, sehingga sebagian panas matahari yang
masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan kembali karena terperangkap. Semakin banyak
panas yang terperangkap tentu akan menyebabkan suhu rata-rata di atmosfer menjadi
meningkat. Efek rumah kaca sebenarnya dibutuhkan oleh bumi agar planet tidak
tertutupi oleh es, tapi jika berlebihan justru dapat mengakibatkan pemanasan secara
global.
2. Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan
kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan,
terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC
3. Bahan Bakan Kenderaan : Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi
kesehatan manusia, juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari
polusi udara yang di hasilkan.
4. Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang
dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari
hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap
panas.
5. Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan
mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran,
maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan
semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global.
6. Gas industri :Gas industri termasuk sebagai penyebab pemanasan global. Gas industri
mengeluarkan karbon dioksida, karbon monoksida, dan metana. Semua gas di atas
dapat mempercepat proses pengikisan lapisan atmosfer, termasuk ozon.
7. Penggunaan listrik yang boros : Penggunaan listrik yang boros juga bisa menjadi
penyebab terjadinya pemanasan global. Terdapat penguapan pada listrik yang terlalu
sering digunakan. Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan efisiensi
penggunaannya.
8. Polusi metana : Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab pemanasan
global. Gas ini menempati urutan kedua dalam hal perusak lingkungan. Gas metana
sendiri berasal dari bahan organik, terutama terkait dengan hasil pemecahan bakteri
pada perkebunan, pertanian, dan peternakan. Sisa pada makanan manusia yang
terbuang dan menjadi sampah juga bisa menghasilkan metana.
9. Perilaku konsumtif : Mengonsumsi suatu barang secara berlebihan ternyata
berdampak buruk [ada lingkungan. Produk yang digunakan manusia berkontribusi
sebanyak 60% penghasil gas rumah kaca. Itu disebabkan karena penggunaan energi
untuk memproduksi produk tersebut.
I. Dampak Global Warming
Berikut dampak yang ditimbulkan dari Global warming :
1. Es di kutub mencair : meningkatnya suhu udara, terutama dalam laut akan membuat
es di Kutub Utara dan Selatan mencair. Akibatnya, volume air laut meningkat.
2. Krisis air bersih : Sumber air tanah akan menguap, dan mungkin juga tercemar karena
aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Akibatnya air bersih menjadi langka.
3. Rusaknya terumbu karang : Pemanasan global juga dapat merusak terumbu karang.
Karena fenomena ini dapat membuat suhu dan air laut menjadi asam. Jika terumbu
karang rusak, ekosistem laut akan menjadi tidak seimbang. Akibatnya, banyak flora
dan fauna di laut akan mati.
4. Kebakaran hutan : Naiknya suhu udara di permukaan Bumi, dapat mengakibatkan
kebakaran hutan. Selain membuat hutan gundul, peristiwa ini juga dapat mencemari
udara, air, serta tanah.
5. Produksi Pertanian Menurun : Suhu panas yang semakin meningkat akan
menyebabkan kekeringan di beberapa negara, hal ini menyebabkan tanah subur di
suhu panas akan cepat mengering, sehingga kebun dan lahan pertanian akan
kesusahan air dan akhirnya mati. Akibatnya, produksi tanaman-tanaman dan
pertanian akan berkurang.
6. Kabut Asap Menebal : Kebakaran hutan merupakan salah satu problema yang paling
susah diselesaikan. Api yang melahp pepohonan dan tetumbuhan kering lebih cepat
menyebar dan susah dipadamkan. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan pun
lebih tebal dari asap biasa. Dalam beberapa kasus, ketebalan asap bahkan bisa
menutup matahari dan membuat daerah tersebut gelap untuk waktu yang cukup
lama. Kabut asap yang diciptakan kebakaran hutan juga bisa menyebabkan beberapa
penyakit seperti radang paru-paru, infeksi pernapasan, dan penyakit asma.
7. Kekebalan tubuh menurun : Oleh karena suhu dan iklim yang tidak beraturan, sistem
imun tubuh manusia akan lebih susah beradaptasi. Kekebalan tubuh menurun dan kita
lebih mudah terjangkit penyakit. Penyakit yang masuk ke dalam tubuh dikhawatirkan
menyebar dengan mudah. Apabila penyebaran lebih mudah, otomatis penyakit
tersebut akan diklasifikasikan sebagai wabah.
8. Suhu Air Laut Meningkat : Tak hanya peningkatan suhu di permukaan bumi, suhu laut
pun akan meningkat akibat adanya pemanasan global. Ini juga dapat mengakibatkan
makhluk hidup di dalam laut mati dan keseimbangan ekosistem terganggu.
9. Permukaan Air Laut Naik : Mencairnya es di kutub-kutub bumi dapat mendorong
terjadinya banjir di sekitarnya. Pulau-pulau kecil juga bisa tenggelam akibat hal ini.
10. Peristiwa alam ekstrim : Pemanasan global pun berdampak pada meningkatnya
peristiwa alam ekstrim seperti banjir, badai besar, dan tsunami. Seiring kian
meningkatnya peristiwa alam ekstrim ini, jumlah masyarakat yang menjadi tunawisma
karena kehilangan tempat tinggal juga meningkat.
J. Cara Mengurangi Dampak Global Warming
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak global warming :
1. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Salah satu cara dalam mengatasi pemanasan global adalah dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor. Pasalnya, asap kendaraan bermotor menyumbang karbon
dioksida yang menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Maka dari itu, kita perlu
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan membangun kebiasaan menggunakan
angkutan massal yang diharapkan mampu mengurangi asap kendaraan di udara.
2. Mengontrol Penggunaan Listrik
Pemakaian listrik yang berlebihan mennyebabkan pemanasan global. Kita tahu kalau
lampu atau peralatan listrik lainnya mengeluarkan panas. Jadi, bayangkan saja berapa besar
panas yang dikeluarkan jika seluruh manusia menggunakan listrik secara berlebihan.
Walaupun dianggap sepele, tapi dampaknya akan sangat besar. Selain membantu mengatasi
pemanasan global, cara ini juga akan membuat kita lebih hemat energi serta hemat biaya.
3. Pengendalian Limbah
Mengendalikan limbah rumah tangga maupun limbah industri termasuk upaya dalam
membantu mengatasi pemanasan global. Diketahui, limbah bisa mengeluarkan gas berbahaya
ke udara. Selain menimbulkan bau busuk, gas berbahaya tersebut berperan dalam
menyebabkan efek rumah kaca yang membuat panas matahari terperangkap di permukaan
bumi.
4. Menjaga Kelestarian Alam
Cara sederhana untuk menjaga kelestarian alam dalam membantu mengatasi pemanasan
global, yaitu dengan melindungi hutan dari penebangan liar. Tumbuhan hijau perlu dijaga,
karena mereka bisa menyerap gas karbon dioksida dalam proses fotosintesisnya. Di mana,
melalui proses fotosintesis, tumbuhan akan menghasilkan oksigen dan makanan yang sangat
berguna bagi manusia.
5. Usaha Reboisasi Hutan
Usaha reboisasi hutan akan membantu dalam mengurangi pemanasan global, karena
pohon bisa menyerap karbon dioksida, lalu memecahnya melalui fotosintesis, dengan
menanam pepohonan lebih banyak, diharapkan mampu mengurangi gas rumah kaca di
atmosfer.

K. Hubungan Fotosintesis Dengan Pencegahan Global Warming


Peran fotosintesis terhadap pencegahan global warming adalah dengan menyerap gas
karbon dioksida (CO2) dalam proses fotosintesis. Gas karbon dioksida adalah gas rumah kaca
yang berkontribusi dalam pemansan global, karena menahan panas dan menaikkan suhu
atmosfer bumi. Pembakaran senyawa hidrokarbon oleh manusia, seperti gas dan minyak
bumi, mengeluarkan polusi dalam bentuk karbon dioksida yang sangat besar. Polusi ini
meningatkan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer bumi.
Karbon dioksida memiliki sifat menyerap panas dari panas yang dipantulkan permukaan
bumi ketika terkena sinar matahari. Bila kadar karbon dioksida di atmosfer meningkat maka
semakin banyak pula panas yang terserap di atmosfer dan akibatnya semakin panas pula suhu
bumi. Sehingga, peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer bumi menyebabkan
pemanasan global. Kenaikan ini diikuti dengan kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim.
Untuk mengurangi pemanasan global ini, maka kita harus mengurangi kadar karbon
dioksida di atmosfer. Salah satu caranya adalah memperbanyak tumbuhan hijau. Tanaman
akan menggunakan karbon dioksida dalam fotosintesis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan memiliki banyak peranan penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi.
Selama ini tumbuhan dikenal sebagai pemasok oksigen dan juga bahan pangan bagi makhluk
hidup lainnya, pohon juga menjadi rumah bagi berbagai macam satwa. Namun, ada satu lagi
peran tumbuhan yaitu mencegah pemanasan global dengan cara mengubah iklim bumi.
Peranan tumbuhan dalam mengatasi dampak pemanasan global ini adalah menggunakan gas
karbondioksida untuk melakukan fotosintesis sehingga mengurangi gas rumah kaca. Proses
fotosintesis ini menyebabkan tumbuhan menyerap karbon dioksida dan mengubahnya
menjadi oksigen. Sehingga fotosintesis tumbuhan dapat mengurangi kadar karbon dioksida di
atmosfer. Hal tersebut menandakan bahwa keberadaan tumbuhan sangat penting di bumi.

B. Saran
Sebisa mungkin sebagai makhluk yang diberi akal oleh Tuhan, sebagai manusia kita
harusnya bisa menjaga alam ini dengan baik sehingga bisa meminimalisir terjadinya bencana-
bencana alam yang dapat merugikan kita sebagai makhluk hidup. Dan kita juga harus bisa
bersikap lebih bijak dalam melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kemungkinan-
kemungkinan dari tindakan yang kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.altaschool.id/blog/fotosintesis
https://berita.99.co/dampak-pemanasan-global/
https://www.biologiedukasi.com/2020/01/tahapan-reaksi-terang-dan-reaksi-gelap.html
https://buku.kompas.com/read/3060/10-faktor-penyebab-terjadinya-pemanasan-global-
yang-harus-kamu-ketahui
https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/19/100000269/fotosintesis--pengertian-
tempat-terjadi-proses-faktor-dan-hasilnya?page=3
https://www.ruangbiologi.co.id/faktor-yang-mempengaruhi-fotosintesis/
https://parboaboa.com/hasil-fotosintesis
https://jagad.id/fotosintesis-adalah/
https://dosenmuda.id/fotosintesis/
https://www.referensisiswa.my.id/2021/02/pengertian-global-warming-adalah.html
https://www.selasar.com/pengertian-pemanasan-global/
https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/18/090000769/11-dampak-pemanasan-
global-terhadap-lingkungan
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5812178/7-dampak-pemanasan-global-bagi-
kehidupan-di-bumi-apakah-wabah-termasuk
https://www.kajianpustaka.com/2020/08/fotosintesis-proses-reaksi-jenis-dan.html

Anda mungkin juga menyukai