RESPIRASI TUMBUHAN
Disusun Oleh:
NPM: 214110088
Semester/Kelas: 3/D
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan
karunia-Nya yaitu iman dan kesehatann y a sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Makalah dengan judul “Respirasi Tumbuhan” dibuat untuk melengkapi tugas mata
kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah Fisiologi Tumbuhan ini. Besar harapan saya agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi siapa saja yang membacanya.
Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kritik
yang terbuka dan membangun sangat saya butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian
kata pengantar ini saya sampaikan. Terima kasih atas semua pihak yang membantu
dalam penyusunan dan membaca makalah ini.
penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
III. PEMBAHASAN........................................................................................................................8
3.1 Pengertian Respirasi...............................................................................................................8
3.2 Jenis-jenis Respirasi.............................................................................................................11
3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Respirasi..............................................................14
3.4 Respirasi pada Tumbuhan....................................................................................................15
IV. PENUTUP...............................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
4.2 Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
I. PENDAHULUAN
Dalam pengertian sehari-hari, bernafas sekedar diartikan sebagai proses pertukaran gas di
paru-paru. Tetapi secara biologis, pengertian respirasi tidaklah demikian. Pernafasan lebih
menunjuk kepada proses pembongkaran atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel
tubuh untuk memperoleh energi atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang paling utama
adalah karbohidrat.
Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang telah berdiri sendiri salah satunya adalah
fisiologi tumbuhan. Fisiologi tumbuhan yang mempelajari peri kehidupan tumbuhan sudah
demikian pesat berkembangnya juga didukung oleh beberapa ilmu seperti anatomi tumbuhan,
morfologi tumbuhan, dan sistematika tumbuhan. Fisiologi tumbuhan itu sendiri merupakan ilmu
terbentuk dalam molekul organik yang disintesis oleh fotosintesis. Suatu proses pelepasan energi
yang menyeddiakan energi bagi keperluan sel itu diseebut dengan respirasi. Respirasi sel
tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen dari udara membentuk karbon dioksida
dan air.
(stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan melakukan respirasi aerob. Bila dalam keadaan
anaerob atau kurang oksigen, jaringan melakukan respirasi secara anaerob. Misal pada akar yang
1
tergenang air. Pada respirasi aerob, terjadi pembakaran (oksidasi) zat gula (glukosa) secara
sempurna, sehingga menghasilkan energi jauh lebih besar (36 ATP) daripada respirasi anaerob (2
ATP saja). Demikian pula respirasi yang terjadi pada jazad renik (mikroorganisma). Sebagian
mikroorgaanisma melakukan respirasi aerobik (dengan zat asam), anerobik (tanpa zat asam) atau
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses
yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.
Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida
(Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik
(CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah
2
menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan
untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan : Klorofil.
1.3 Tujuan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia
ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Respirasi juga
biasa dikatakan reaksi oksidasi organk untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk
aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi.
Contoh:
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :1.
- Respirasi anaerob. Tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan organiknya tidak
lengkap. Respirasi macam ini jraang terjadi hanya dalam keadaan khusus. Substrat aerob adalah
glukosa, reaksinya :
- Respirasi aerob. Respirasi aerob memerlukan oksigen untuk menghasilkan tenaga (ATP).
4
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O ΔHc -2880 kJ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat. Jadi hasil dari glikolisis : molekul
asam piravat dan molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi.
perubahan glukosa menjadi asam piruvat. Glikolisis adalah proses penguraian heksosa menjadi
triosa, terjadi di sitosol. Proses ini terdiri dari dua bagian yaitu pertama penguraian substrat
heksosa baik glukosa maupun fruktosa yang berasal dari pati dan sukrosa maupun fruktan
menjadi fruktosa 1,6 biposfat (FBP). Kedua pemecahan FBP menjadi asam piruvat.
Daur Krebs (daur trikarbekdlat): Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat
merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
Bila cukup oksigen asam piruvat ditransfer ke dalam mitokondria melalui pertukaran dengna
OH- pada membrane dalam. Priruvat secara teknisnya bukan merupakan bagian dari siklus asam
sitrat. Asetil CoA merupakan bahan dasar masuk ke siklus sitrat dengan adanya oksaloasetat
(OAA) dengan bantuan enzim sitrat sintase membentuk asam sitrat dan dilepas CoA berperanan
Rantai Transportasi Elektron Respiratori: Pada system ini bekerja lima komponen yang
berpartisipasi dalam system pemindahan electron dari bahan dasar NADH dan FADH sebagai
donor sampai ke penerima terakhir yaitu mol oksigen, dari daur Krebs akan keluar elektron dan
ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di
dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui
5
sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada
tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut: proses
akseptor ATP
Fotorespirasi adalah sejenis respirasi pada tumbuhan yang dibangkitkan oleh penerimaan
cahaya yang diterima oleh daun. Diketahui pula bahwa kebutuhan energi dan ketersediaan
(pernafasan) biasa, yaitu proses oksidasi yang melibatkan oksigen, mekanisme respirasi karena
rangsangan cahaya ini agak berbeda dan dianggap sebagai proses fisiologi tersendiri.
Proses yang disebut juga “asimilasi cahaya oksidatif” ini terjadi pada sel-sel mesofil daun dan
diketahui merupakan gejala umum pada tumbuhan C3, seperti kedelai dan padi. Lebih jauh,
6
proses ini hanya terjadi pada stroma dari kloroplas, dan didukung oleh peroksisom dan
mitokondria.
Secara biokimia, proses fotorespirasi merupakan cabang dari jalur glikolat. Enzim utama
yang terlibat adalah enzim yang sama dalam proses reaksi gelap fotosintesis, Rubisco (ribulosa-
bifosfat karboksilase-oksigenase). Rubisco memiliki dua sisi aktif: sisi karboksilase yang aktif
pada fotosintesis dan sisi oksigenase yang aktif pada fotorespirasi. Kedua proses yang terjadi
pada stroma ini juga memerlukan substrat yang sama, ribulosa bifosfat (RuBP), dan juga
dipengaruhi secara positif oleh konsentrasi ion Magnesium dan derajat keasaman (pH) sel.
Dengan demikian fotorespirasi menjadi pesaing bagi fotosintesis, suatu kondisi yang tidak
Jika kadar CO2 dalam sel rendah (misalnya karena meningkatnya penyinaran dan suhu
sehingga laju produksi oksigen sangat tinggi dan stomata menutup), RuBP akan dipecah oleh
Rubisco menjadi P-glikolat dan P-gliserat (dengan melibatkan satu molekul air menjadi glikolat
dan (P-OH). P-gliserat (P dibaca “fosfo”) akan didefosforilasi oleh ADP sehingga membentuk
ATP. P-glikolat memasuki proses agak rumit menuju peroksisoma, lalu mitokondria, lalu
kembali ke peroksisoma untuk diubah menjadi serin, lalu gliserat. Gliserat masuk kembali ke
kloroplas untuk diproses secara normal oleh siklus Calvin menjadi G3P.
7
III. PEMBAHASAN
Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia.
Respirasi dilakukan baik pada siang maupun malam hari. Sebagaimana kita ketahui dalam semua
aktivitas makhluk hidup memerlukan energi begitu juga dengan tumbuhan. Respirasi terjadi pada
seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar,
batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa) adalah
kebalikan fotosintesis. Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi
karena semua bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka
Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan, tidak semua
tumbuhan bernapas dengan menggunakan oksigen. Tumbuhan tak berklorofil benapas tanpa
memerlukan oksigen. Tujuan proses pernapasan, yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi. Tumbuhan yang bernapas secara anaeraob mendapatkan
energi dengan car menguraikan bahan – bahan tertentu dimana mereka hidup. Dalam proses
pernapasan aerob / anaerab. akan dihasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Gas dan uap air
tersebut dikeluarkan dari tubuh. Oksigen diperlukan dan karbon dioksida yang dihasilkan masuk
Gas – gas tersebut masuk dan keluar melalui stomata yang ada pada permukaan daun dan
inti sel yang ditemukan pada kulit batang pegangan. Akar yang berada dalam tanah juga dapat
melakukan proses keluar msuknya gas. Tumbuhan yang hidup di daerah rawa/berlumpur
8
mempunyai akar yang mencuat keluar deari tanah. Akar ini disebut akar panas. Kandungan
katalis disebut juga enzim, enzim sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-baiknya
proses respirasi ). Beberapa reaksi kimia membolehkan mencampur dengan fungsi dari enzim
atau mengkombinasikan sisi aktifnya. Penggunaan ini akan dapat dilihat hasilnya pada inhibitor
Mahluk hidup memerlukan respirasi untuk mempertahankan hidupnya, begitu pula pada
tumbuhan. Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi menjadi
energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Pada siang hari, laju proses fotosintesis
yang dilakukan tumbuhan sepuluh kali lebih besar dari laju respirasi. Hal itu menyebabkan
seluruh karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi akan digunakan untuk melakukan proses
fotosintesis. Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan
dari proses fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui daun. Reaksi yang terjadi pada
Reaksi penguraian glukosa sampai menjadi H2O, CO2 dan energi melalui tiga tahap,
yaitu glikolisis, daur Krebs, dan transpor elektron respirasi. Glikolisis merupakan peristiwa
perubahan glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai
sumber elektron berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. Daur Krebs
(daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan penguraian asam piruvat secara aerob
menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Reaksi ini terjadi disertai dengan rantai transportasi
elektron respiratori. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh
melalui stomata pada tumbuhan. Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Proses
9
Senyawasenyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein, nukleotida untuk asam
nukleat, dan karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol,
karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti
lignin. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi dalam proses respirasidapat
Reaksi penguraian glukosa sampai menjadi H2O, CO2 dan energi melalui tiga tahap,
yaitu glikolisis, daur Krebs, dan transpor elektron respirasi. Glikolisis merupakan peristiwa
perubahan glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai
sumber elektron berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. Daur Krebs
(daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan penguraian asam piruvat secara aerob
menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Reaksi ini terjadi disertai dengan rantai transportasi
elektron respiratori. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh
melalui stomata pada tumbuhan. Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Proses
Senyawasenyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein, nukleotida untuk asam
nukleat, dan karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol,
karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti
lignin. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi dalam proses respirasidapat
10
3.2 Jenis-jenis Respirasi
A. Respirasi Aerob
Respirasi Aerob adalah proses biologi dimana senyawa organik tereduksi dimobilisasi
dan kemudian dioksidasi secara terkontrol. Dalam proses ini energi bebas dilepaskan dan
kemudian digabungkan dalam bentuk ATP, yang dapat segera digunakan dalam perkembangan
tanaman. Respiarsi aerobik secara umum disebut oksidasi senyawa gula berkarbon 6 (glukosa ).
Glukosa di oksidasi secara sempurna menjadi CO2, dan oksigen (akseptor hidrogen
terakhir) direduksi menjadi air. Oksidasi glukosa dilakukan secara bertahap dalam beberapa
rangkaian reaksi guna menghindari kerusakan struktur seluler ( kebakaran) akibat pelepasan
1. Glikolisis
Istilah glikolisis yang berarti pemecahan gula, diperkenalkan pada tahun 1909 untuk
maksud perombakan gula menjadi etil alkohol. Tetapi sebagian sel akan menghasilkan asam
piruvat, bukan etanol, jika mendapat aerasi secara normal. Glikolisis terjadi pada semua
organisme hidup. Secara evolusi, tahapan ini dianggap sebagai tahapan yang paling tua dari
ketiga tahapan respirasi. Glikolisis merupakan tahapan pertama respirasi, dimana glukosa
dipecah menjadi 2 buah senyawa 3 karbon, yang kemudian dioksidasi dan diubah menjadi asam
piruvat, yang akan digunakan dalam siklus asam trikarboksilat. Oksigen tidak dibutuhkan pada
11
konversi glukosa menjadi asam piruvat, sehingga glikolisis dianggap sebagai cara menghasilkan
Tahapan reaksi glikolisis dimulai dengan terjadinya dua kali fosforilasi glukosa/fruktosa,
dan kemudian pecah menjadi 2 buah senyawa gula 3 karbon: glyceraldehyde-3-phosphat Reaksi
mulai dapat mengekstrak energi. Jika tidak terdapat O2, siklus asam trikarboksilat dan transport
elektron tidak terjadi, sehingga reaksi glikolisis tidak dapat berlanjut karena tidak adanya suplai
dapat berlangsung.
Dinamakan siklus krebs untuk menghargai ahli biokimia dari ingris, Hans A Krebs, yang
pada tahun 1937 mengajukan suatu daur reaksi untuk menerangkan cara perombakan piruvat
pada otot dada burung merpati. Siklus krebs terjadi di matriks pada mitokondria. Siklus asam
trikarboksilat disebut juga siklus asam sitrat karena pentingnya asam sitrat sebagai substrat
oksidatif sehingga menghasilkan NADH, CO2, dan asam asetat. Asam asetat selanjutnya
digabungkan dengan coenzim A, membentuk Asetil CoenzimA (asetil co A). Konversi asam
piruvat menjadi asetil coA terdiri atas tiga tahapan yaitu dekarboksilasi, oksidasi dan konjugasi
12
3.Transpor Elektron
Elektron berenergi tinggi yang ditangkap selama siklus asam trikarboksilat harus diubah
menjadi ATP, untuk dapat dimanfaatkan. Untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi melalui
glikolisis dan siklus Krebs, akan dihasilkan 2 NADH dalam sitosol, 8 NADH dan 2 FADH2
NADH dan 2 FADH2 dalam mitokondria. Karena 1 NADH setara dengan 3 ATP dan 1 FADH2
setara 2 ATP, maka dari 1 molekul glukosa dihasilkan total 38 ATP. Secara umum 56 % dari
total energi yang tersedia dalam glukosa dapat dikonversi menjadi ATP.
B. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi tanpa menggunakan oksigen. Dalam kondisi tidak
ada oksigen, tanaman melakukan metabolisme fermentatif. Fermentasi dapat terjadi melalui
Laktat dianggap merupakan produk akhir fermentasi yang relatif lebih berbahaya
dibanding alkohol karena akumulasi laktat berdampak pada penurunan pH sitosol. Pada saat
kurang oksigen, tumbuhan akan melakukan respirasi anaerob yang hanya akan menghasilkan
13
3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Respirasi
2. Ketersediaan subtrat terlarut, Laju respirasi akan meningkat dengan dengan meningkatnya
subtrat respirasi terlarut. Tumbuhan yang kekurangan pati, fruktan atau gulanya rendah
3. Hidrasi jaringan: Laju respirasi akan meningkat dengan meningkatnya hidrasi jaringan.
5. Konsentrasi oksigen: Penurunan oksigen akan akan menurunkan dekarboksilasi pada siklus
krebs, akibatnya terjadinya hambatan pada ooksidsi NADH2, NADPH2 dan FADH2.
6. Konsentrasi CO2 : Meningkatnya konsentrasi CO2 akan menurunkan respirasi dan pada
8. Pelukaan dan infeksi: akan meningkatkan laju respirasi akibat meningkatnya metabolisme
10. Cahaya : akan meningkatkan respirasi laju respirasi terutama pada daerah yang berklorofil.
11. Jenis tumbuhan : Umumnya bakteri, fungi, dan ganggang berespirasi lebih cepat
dibandingkan dengan tumbuhan berbijji. Ini dikarenakan fungi dan bakteri mengandung hanya
14
3.4 Respirasi pada Tumbuhan
Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat
diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan
reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada
proses pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk
proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon
Respirasi pada tumbuhan tingkan tinggi. Prosesnya berlangsung sevara aerob dimana
pada pernapasan tersebut terdapat pembebasan energi dari sari-sari makanan pada bagian dalam
sel tubuh tumbuhan yang dilakukan dengan cara oksidasi secara biologis. Oksidasi sendiri
merupakan proses reaksi di antara sari makanan dengan oksgen yang pada akhirnya akan
menghasilkan CO2 atau karbondioksida, energi dan juga H20. Reaksi tersebut merupakan jenis
rekasi enzimatis yang memiliki peran sebagai katalisator. Energi yang dihasilkan oleh tumbuhan
Pernapasan pada tumbuhan tingkat rendah bisa terjadi dengan dua cara yakni aerob dan
juga anaerob. Respirasi anaerob yang biasanya disebut juga dengan fermentasi yakni suatu
proses pengubahan suatu senyawa utama menjadi senyawa lanjutan dengan menggunakan
bantuan enzim. Proses ini bisa kita jumpai pada pembentukan alhokol yang awalnya merupakan
glukosa. Respirasi pada tumbuhan tak sempurna ini juga bisa dijumpai pada pembentukan tempe.
15
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Respirasi pada tumbuhan merupakan proses pelepasan energi yang menyediakan energi
b) Respirasi aerob: Glikolisis : menghasilkan 2 NADH ( 1 NADH= 3 ATP) = 6 ATP, Daur krebs
: menghasilkan 2 ATP+ 8 NADH + 2 ubikuinol( 1 ubikuinol = 2 ATP) jadi jumlah total ATP=
subtrat terlarut, Hidrasi jaringan, Temperatur, Konsentrasi oksigen, Konsentrasi CO2 , Stimulasi
mekanik , Pelukaan dan infeksi, Garam – garam organik , Cahaya , Jenis tumbuhan.
4.2 Saran
Adanya pengkajian lebih lanjut tentang proses-proses respirasi pada tumbuhan dan
melakukan respirasi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Burhan, walyati dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. DEPDIKBUD. Universitas Andalas :
Padang.
Campbell, 1999, Biologi, edisi kelima jilid 1, Erlangga, Jakarta..
Lukman, Diah, 1997, Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan, PT. Gramedia, Jakarta.
17